Share

Bab 392

Penulis: Abimana
Seseorang dari Kabupaten Sentosa membantah, orang dari Kabupaten Damai langsung melawan.

"Intinya, kepala daerah Kabupaten Sentosa yang penakut."

"Selain bau kencing, aku juga mencium bau tinja."

"Maksudmu ... kepala daerah Kabupaten Sentosa bukan hanya mengompol, tapi juga buang air besar di celana?"

"Sebenarnya aku juga menciumnya!"

"Ketakutan sampai kencing dan berak? Mulai sekarang, panggil saja dia Kepala Daerah Kotoran dan Kencing." Seorang warga pemberani berkata demikian, kata-katanya menimbulkan tawa.

"Kepala Daerah Kotoran dan Kencing, nama yang bagus! Haha!"

"Haha!"

Menghadapi ejekan-ejekan ini, tidak ada seorang pun dari Kabupaten Sentosa yang berani membantah.

Karena Sugi memang ketakutan sampai kencing dan buang air besar.

"Aish ... kalau dibandingkan, Arjuna dari Kabupaten Damai jauh lebih hebat. Mengingat berapa banyak anak panah yang ditembakkan kepadanya tadi, dia tetap tenang. Kalau itu aku, aku pasti sudah tertembak hingga menjadi landak."

"Lupakan soal anak panah.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
amlin
hahahahahaha, lucu si penulis. terlalu banyak ngehalu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 393

    "Sugi!" Eshan sangat marah hingga dia memanggil nama Sugi secara langsung. "Kamu memutarbalikkan fakta! Pembunuh bayaran itu ingin menembak dan membunuh Arjuna. Jelas-jelas kalian yang mengatur pembunuh bayaran itu!""Haha!" Sugi tertawa. "Aku mengatur pembunuh bayaran di Kabupaten Damai? Apakah kamu sedang mengatakan bahwa aku hebat atau sedang mengatakan bahwa pengawasan Kabupaten Damai terlalu buruk sehingga begitu mudah bagiku untuk mengatur para pembunuh?""Hanya karena kamu bilang kamu tidak melakukannya, bukan berarti Hendra tidak melakukannya. Kamu dan aku sama-sama tahu bahwa Hendra sangat kaya. Jangankan ahli bela diri, bahkan bandit pun dia bisa ...."Begitu Eshan menyebut-nyebut tentang bandit, Sugi menyela, "Ha, Yang Mulia Eshan, omonganmu menarik. Kalau pembunuh bayaran benar-benar diatur oleh Hendra, bukankah itu berarti semua polisi dan petugas di Kabupaten Damai kalah dengan seorang pengusaha sehingga membiarkan seorang pengusaha dengan mudah membawa pembunuh ke tempat

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 394

    "Kamu pikir kamu berbakat, huh!" Sugi mendengus dingin. "Aku telah menjadi pejabat selama bertahun-tahun dan melihat banyak orang berbakat, tapi aku belum pernah melihat orang yang membual sepertimu.""Oh?" Arjuna terkekeh. "Yang Mulia, tidak percaya kepadaku. Bagaimana kalau Anda uji saja?""Seseorang, bawa pembuat onar ini pergi dari sini!" Sugi sama sekali tidak mendengarkan Arjuna. Dia langsung memanggil bawahannya."Yang Mulia, jangan terburu-buru."Dalam kepanikan, Arjuna berhasil menghindari beberapa petugas pemerintah yang datang membawanya turun dari tempat penonton.Melihat semua ini, Tomo yang diam sepanjang waktu pun menyipitkan matanya.Tomo telah lama berlatih bela diri dan memiliki keterampilan yang cukup bagus. Dia bisa tahu bahwa meskipun gerakan Arjuna tampak hanya keberuntungan dalam menghindari petugas, sebenarnya ada metode di baliknya.Dilihat sekilas Arjuna adalah seorang pria dengan keterampilan yang luar biasa. Tidak mengherankan bahwa orang seperti itu dapat m

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 395

    "Kalian berdua punya pembelaan masing-masing, sulit untuk membedakannya saat ini. Saya sarankan Yang Mulia Sugi dan Yang Mulia Eshan mengutus lebih banyak orang untuk menyelidiki dan mencari tahu dari mana pembunuh itu berasal.""T ...."Sugi ingin berbicara, tetapi begitu dia membuka mulut, Tomo juga berbicara."Yang Mulia Sugi, Yang Mulia Gubernur mengutusku ke sini untuk memimpin pertandingan antara Kabupaten Sentosa dan Kabupaten Damai. Sekarang hasilnya sudah keluar. Kabupaten Damai memenangkan dua dari tiga pertandingan, Kabupaten Sentosa kalah. Kalian harus menepati janji kalian sebelumnya."Sugi masih ingin berbicara, tetapi Tomo tidak memberinya kesempatan. Dia mengeluarkan lencana gubernur. "Yang Mulia Gubernur memerintahku untuk kembali ke Kota Perai hari ini. Sekarang sudah larut. Yang Mulia Sugi, mohon penuhi janjimu segera!"Tomo sudah mengeluarkan lencana gubernur, jadi Sugi tidak berani menentang.Semua harta keluarga Tamael dikembalikan, dua toko daging milik keluarga

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 396

    "Puih, puih, puih, apa yang kamu bicarakan? Kamu tidak boleh menikahinya!"Ibu gadis itu tiba-tiba menarik dan memarahinya dengan kasar."Ibu." Gadis itu menatap ibunya sambil bertanya dengan bingung. "Bukankah Ibu ingin aku menikah dengan pria yang hebat? Arjuna mendapat peringkat pertama dalam ujian pemerintah Kabupaten Damai beberapa waktu lalu, sekarang dia mengalahkan orang-orang Kabupaten Sentosa dan mengambil kembali harta keluarga Tamael. Kenapa Ibu melarang aku menikahi pria sehebat itu? Seolah-olah dia adalah pecundang saja.""Kamu benar." Ibu gadis itu menarik gadis itu mendekat, lalu merendahkan suaranya. "Dia memang pecundang!""Ibu, apa yang kamu bicarakan? Arjuna sangat hebat, bagaimana mungkin dia pecundang?" Gadis itu memelotot marah pada ibunya.Ibu gadis itu cemberut, kemudian berkata dengan nada tidak setuju. "Memangnya kenapa kalau dia hebat? Kalau dia tidak bisa memiliki anak, dia hanya pecundang!""Apa hubungannya Arjuna dengan ketidakmampuannya untuk memiliki an

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 397

    "Semuanya, kesalahpahaman sudah diluruskan." Eshan maju untuk menengahi. "Hari ini adalah hari yang menggembirakan bagi Kabupaten Damai. Aku memutuskan untuk membagi beras secara gratis. Masing-masing keluarga boleh mendapat setengah kilo.""Bagus sekali! Terima kasih, Yang Mulia!""Terima kasih, Yang Mulia!""Tidak perlu berterima kasih padaku, berterima kasihlah pada Arjuna.""Terima kasih, Arjuna. Terima kasih, Arjuna!"Tempat itu dipenuhi dengan kegembiraan, kontroversi mengenai Arjuna yang tidak bisa memiliki anak pun mereda.Akan tetapi, sebagian orang tidak berpikir demikian.Setelah hampir satu setengah tahun menikah, tidak ada satu pun istrinya yang hamil.Benarkah seperti yang dikatakan Disa?...Begitu Arjuna kembali ke rumah kecil di kota, Eshan membawakannya akta kepemilikan aset keluarga Tamael dan dua toko daging milik Bani.Semua itu dimenangkan oleh Arjuna dan menjadi miliknya sekarang.Aset-aset ini merupakan sumber sebagian besar pendapatan pajak Kabupaten Damai. Esh

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 398

    Arjuna benar-benar tidak mempermasalahkan rumor ini yang tidak memiliki bukti sama sekali.Sebaliknya, dia cukup menyukai rumor tersebut.Jika tidak, dia akan dikelilingi sekelompok orang munafik yang ingin menyodorkan anak perempuan kepadanya.Meskipun orang-orang ini kaya dan berkuasa.Mereka sangat plin-plan. Saat kamu kuat, mereka akan menempelimu. Begitu kamu kehilangan kekuatan, mereka akan segera menjatuhkan dan mengkhianatimu."Arjuna, sini!" Eshan mengundang Arjuna ke meja utama.Begitu mereka duduk, Tamael memimpin seluruh keluarga Tamael untuk berlutut di depan Arjuna."Hei, apa yang kalian lakukan?" Arjuna berdiri untuk memapah Tamael berdiri, tetapi Tamael menolak untuk bangun."Arjuna, tanpa kamu, usaha keluarga kami yang telah berdiri selama seabad ini akan hancur. Sekarang, kamu adalah dermawan terbesar kami!"Setelah Tamael berbicara, dia mulai bersujud kepada Arjuna, anggota keluarga lain di belakangnya mengikutinya."Tamael, Arjuna telah melakukan kebaikan yang begit

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 399

    Saat Daisha menyimpan kontrak itu, Arjuna tiba-tiba merasakan beban di pundaknya menjadi lebih berat.Segala sesuatu di dunia ini memiliki dua sisi.Dia memperoleh kekayaan tetapi juga beban. Sejak saat itu, keluarga Tamael terikat padanya.Namun, karakter keluarga Tamael masih baik. Arjuna dapat menerima beban ini dan bersedia terikat pada Tamael.Bagaimanapun, apa pun aspeknya, jika dua ingin menjadi lebih besar dan lebih kuat, Arjuna tidak dapat melakukannya sendiri. Tamael adalah asisten yang cakap.Rumor tentang kemandulan sungguh menyelamatkan Arjuna dari banyak masalah.Banyak orang hanya menyanjung beberapa patah kata, lalu pergi begitu saja.Kaisar Bratajaya mengeluarkan dekrit baru, yaitu memberikan prioritas kepada pelajar yang memiliki putra dalam ujian kekaisaran, juga memberikan prioritas kepada peserta ujian kekaisaran tingkat tertinggi yang memiliki putra dalam pengangkatan pejabat baru.Jangankan putra, Arjuna bahkan tidak bisa melahirkan seorang putri. Orang seperti i

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 400

    Semua istri Tamael mengatakan bahwa itu akan sangat menyakitkan pada awal.Daisha mengatakan bahwa untungnya dia minum alkohol, jadi dia tidak merasakan banyak rasa sakit malam itu. Akan tetapi, ketika dia bangun keesokan paginya, dia masih merasa sangat tidak nyaman.Akhir-akhir ini, Disa memikirkan sebuah pertanyaan, yaitu berapa banyak anggur yang harus dia minum sebelum berhubungan intim dengan Arjuna. Toleransi alkoholnya lebih baik daripada Daisha. Daisha mengatakan bahwa dia minum setidaknya setengah kati anggur beras malam itu, jadi Disa harus minum setidaknya dua kati.Itulah sebabnya Disa selalu membawa dua kendi anggur bersamanya akhir-akhir ini.Baik pria maupun wanita di Dinasti Bratajaya gemar minum. Arjuna bahkan berpikir bahwa Disa kecanduan alkohol.Sungguh, Arjuna tidak akan menyangka bahwa istrinya menggantung dua kendi anggur di pinggang sebagai persiapan untuk berhubungan intim dengannya."Arjuna, usiamu hampir dua puluh tahun, 'kan? Kamu harus berusaha lebih keras

Bab terbaru

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 432

    Dilihat dari gaya bandit Gunung Magmora biasanya, serta fakta bahwa mereka menyerang para bandit di depan umum. Arjuna yakin bahwa tujuh belas orang yang ditangkap itu tidak dapat kembali hidup-hidup.Arjuna meminta Daisha untuk menyiapkan seribu tujuh ratus tael perak, lalu membawa beras dan tepung untuk meminta maaf kepada keluarga dari ketujuh belas orang malam itu.Arjuna ingat dengan jelas di mana seratus orang yang direkrutnya tinggal dan siapa saja anggota keluarga mereka.Pada zaman modern, di ketentaraan tempat Arjuna bertugas, semua komandan kompi diharuskan mengingat situasi keluarga setiap prajurit. Karena gaya humanisnya yang cermat, pasukannya menjadi pasukan yang andal.Setahun sebelum mengalami transmigrasi zaman, Arjuna dipromosikan menjadi komandan kompi, jadi dia membawa kebiasaan tersebut ke zaman kuno.Lebih baik dari yang Arjuna bayangkan. Ketika keluarga ketujuh belas orang itu mendengar bahwa putra mereka telah ditangkap oleh bandit-bandit dari Gunung Magmora, m

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 431

    "Hm." Rizal mengangguk. "Tampaknya cara pelajar ini jauh lebih cerdik daripada Komandan Kota Perai.""Memangnya kenapa kalau dia cerdik? Dia tetap kalah dari tuan kita," ujar Rajo penuh dengan kebanggaan."Merupakan suatu berkah bagi Gunung Magmora memiliki Tuan Galih. Terima kasih, Tuan."Naga Bermata Satu membungkuk kepada Galih, kemudian Rajo mengikutinya."Terima kasih, Tuan!"Naga Bermata Satu dan Rajo sudah mengambil inisiatif untuk membungkuk, para bandit yang ada di belakang mereka tentu saja mengikutinya.Galih berdiri sambil membelai jenggotnya.Dia sangat menikmati rasanya dikagumi.Inilah alasan dia berada di Gunung Magmora.Dulu ....Pikiran Galih kembali pada pengalamannya di ketentaraan, ekspresi jahat pun muncul di wajahnya.Aku akan membuat kalian menyesalinya."Tuan, aku akan segera meminta orang-orang menggunakan batu untuk membangun tembok kampung. Beberapa rumah di kampung masih beratap jerami, aku juga akan meminta orang-orang untuk menggantinya dengan atap genten

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 430

    "Datang untuk melihat bagaimana kita menyerangnya?"Naga Bermata Satu dan Rajo berbicara serempak. Mereka menatap Galih dengan tatapan bingung bercampur terkejut."Dia datang ke sini tengah malam hanya untuk melihat bagaimana kita menyerangnya?" Meskipun tidak menunjukkan kekesalannya, Naga Bermata Satu merasa bahwa Galih makin keterlaluan.Lihatlah apa yang dia katakan. Apakah Arjuna gila atau bodoh? Dia datang ke markas mereka tengah malam untuk minta diserang?"Tuan, kamu tidak mabuk, 'kan?" Rajo juga merasa bahwa Galih sedang berbicara omong kosong."Bos, Rajo, Tuan tidak mabuk. Dia benar. Arjuna memang datang untuk melihat bagaimana kita menyerangnya. Sebelum perang, dua pasukan akan mengirim tim penyerang ala Barat yang elit untuk menguji kekuatan dan kelemahan musuh," jelas Rizal.Berbeda dengan Naga Bermata Satu dan Rajo.Rizal sang penembak jitu dan Galih sang ahli strategi pernah bertugas di ketentaraan dan bertempur di medan perang.Alasan mereka berdua menjadi bandit, tidak

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 429

    Bandit yang menjaga pos pengintaian melihat ke bawah gunung, kemudian ke arah Galih.Sekarang, kaki gunung gelap gulita. Bagaimana Galih bisa tahu kalau itu hanya trik untuk mengelabui mereka? Bagaimana dia bisa tahu kalau orang-orang di kaki gunung sedang mencoba melarikan diri?Galih memang seorang ahli strategi yang bijaksana. Dia bisa melihat konspirasi itu dengan cepat. Hal ini berada di luar dugaan Arjuna.Para bandit biasanya terlatih dengan baik dan mengenal wilayah mereka, jadi belasan dari seratus pasukan Arjuna gagal melarikan diri.Ketika Arjuna dalam hati memuji Galih sebagai penasihat yang baik, Galih pun menatap sejumlah besar orang-orangan sawah di depannya dengan kaget.Setiap orang-orangan sawah ditusuk tiga atau empat obor.Pantas saja anak buah tadi tidak dapat mengetahui jumlah orang yang datang.Karena jumlah obor yang diperintahkan Arjuna untuk dinyalakan berbeda setiap kalinya.Ini adalah taktik yang sering digunakan untuk membingungkan musuh di medan perang. Ba

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 428

    Karung pasir.Ada juga ....Kendi anggur?Galih membungkuk untuk mengambil kendi anggur dari lantai, lalu hendak membukanya."Tuan, awas ada jebakan!" Naga Bermata Satu menghentikan Galih, mengambil kendi anggur dari Galih, kemudian menyerahkannya kepada anak buah yang ada di sampingnya. "Buka!"Ketika anak buah itu membuka kendi anggur, semua orang menahan napas, anak buah itu bahkan memejamkan matanya.Serbuk gergaji yang menyumbat kendi anggur ditarik oleh anak buah itu, kemudian isinya tumpah keluar.Pasir.Kerikil."Hahaha!" Tawa dari pemimpin ketiga, Kera, menyebar ke seluruh Kampung Seruni. "Pasir dan kerikil. Bos, Tuan Galih, kurasa kalian benar-benar terlalu waspada. Sehebat-hebatnya seorang pelajar, mungkinkah dia lebih hebat daripada komando Kota Perai?""Bunuh!""Tuk, tuk, tuk!"Bawah gunung.Suara teriakan dan genderang terdengar lagi."Jangan takut, saudara-saudara. Para prajurit di bawah sana lebih pengecut daripada kita. Orang-orang yang berada di depan adalah para pemu

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 427

    "Mereka benar-benar membawa karung pasir. Mereka bersusah payah menyerang kita di malam hari hanya untuk membunuh kita dengan karung pasir?" kata pemimpin ketiga, Kera, sambil berusaha menahan tawa."Haha!" Pemimpin kelima, Rajo, tidak dapat menahan tawanya. "Aish, kita begitu rapuh hingga tak bisa menahan serangan satu karung pasir.""Buka gerbang!" teriak Kera. "Aku akan keluar, lalu memenggal kepala mereka untuk kita jadikan bola kaki.""Kera, tunggu." Galih buru-buru menghentikannya. "Ini jelas tidak sesederhana itu.""Tuan Galih, bukankah kamu terlalu waspada? Tadi kita sudah melihat dengan jelas, orangnya hanya sekitar seratus. Dan mereka tampak seperti pemuda yang kurang berpengalaman dalam pertempuran. Masing-masing menggantung ....""Sudah padam. Mereka sudah memadamkan obornya."Sebelum Kera menyelesaikan kata-katanya, terdengarlah teriakan kaget."Memangnya kenapa kalau dia memadamkan obor? Siapa yang akan ikut denganku untuk menangkapnya hidup ....""Krek ....""Krek, krek,

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 426

    "Serangan malam?" Galih adalah orang pertama yang berdiri. "Berapa banyak orang yang datang?""Aku tidak melihat dengan jelas, sepertinya ...." Prajurit itu memiringkan kepalanya, wajahnya bertaut. "Hanya ada seratus orang, tapi juga seperti lebih dari itu. Lebih seperti lima atau enam ratus orang, bahkan lebih, mungkin seribu ke atas.""Buk!"Mangkuk anggur mengenai prajurit tersebut."Berengsek!" maki Naga Bermata Satu. "Ada berapa orang pun tidak bisa melihat dengan jelas? Dasar bajingan tak berguna!"Mereka telah berakar di Gunung Magmora selama hampir sepuluh tahun dan mengalami banyak sekali operasi penumpasan bandit.Dari puluhan perwira dan prajurit hingga ribuan perwira dan prajurit.Serangan malam hari, serangan siang hari, hujan anak panah, bahkan serangan api. Mereka sudah pernah mengalami berbagai waktu dan cara penyerangan.Sekarang anak buahnya memberitahunya bahwa mungkin ada seratus, lima atau enam ratus, bahkan ribuan orang. Apa-apaan itu?! Memangnya Arjuna bisa sihir

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 425

    Sekarang, Arjuna adalah peraih nilai tertinggi dalam ujian kekaisaran di Kabupaten Damai. Dia adalah seorang pelajar yang mulia, juga orang terkaya di Kabupaten Damai.Dalam persepsi mereka dulu, orang-orang seperti itu adalah orang yang angkuh dan berkuasa. Alih-alih bekerja dengan mereka, orang-orang berkuasa itu bahkan tidak mau memandang mereka."Kendi pasir dan karung pasir. Apakah dunia itu benar-benar melawan bandit dengan menggunakan benda-benda ini? Kamu tidak bercanda, 'kan?" Tamael mulai bergumam lagi."Kak Tamael." Arjuna yang tengah duduk di bangku kecil sambil mengisi karung pasir berkata sambil tersenyum. "Daripada bergumam di sana, kenapa kamu tidak mengisi karung pasir bersama kami?"Ketika karung pasir hampir siap, Arjuna meminta Tamael untuk menemui Eshan. Dia ingin meminjam tempat latihan kuda."Uh ...."Setelah Eshan menyelesaikan tugasnya hari ini, dia bergegas ke peternakan pelatihan kuda. Pagi ini, Arjuna meminta Tamael untuk menyampaikan peminjaman peternakan p

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 424

    Butuh waktu tiga detik bagi Arjuna untuk menyadari apa yang terjadi.Tubuh yang bersandar di dalam pelukannya bergetar.Bukan karena takut atau kedinginan, melainkan karena sedang tertawa.Pada saat ini, Arjuna akhirnya mengerti bahwa semua omongan Daisha tentang mengecek suhu air dan tahu salah adalah omong kosong.Sungguh, sebenarnya ....Telapak tangan Arjuna mendarat dengan keras."Plak!""Aduh!" jerit Daisha pelan. Dia mengangkat tubuhnya, kemudian mengerutkan bibirnya. "Tuan, kenapa kamu memukulku?""Bagaimana menurutmu?" Suara Arjuna serak.Pakaian Daisha basah kuyup, kulitnya yang putih dan halus bersinar di bawah cahaya lilin.Tubuhnya yang berlekuk dan ramping tercetak jelas."Apa? Aku tidak tahu." Daisha yang tadinya seperti anak domba tiba-tiba tersenyum genit.Makhluk yang tampak lembut dan anggun di siang hari ini, berubah menjadi peri yang menggoda di malam hari.Malam ini ditakdirkan ....Air terciprat dari bak mandi kayu.Bulan di langit pun dengan malu-malu bersembuny

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status