Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 080. RENUNGAN DAN PESTA

Share

Bab 080. RENUNGAN DAN PESTA

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-09 08:26:38

Plokk ..! Plokh..! ... Plokkh..!" suara riuh rendah tepuk tangan bagai menular, hingga akhirnya menjalar daan bergaung membahana di gedung arena itu.

"Hidup Bara..!!"

Bara sendiri sudah tak menghiraukan lagi gemuruh sorak sorai penonton di gedung arena itu, dirinya melangkah dengan langkah tertunduk menuju kembali ke ruang tunggu.

Ya, Bara ingin selekasnya membersihkan tubuh, berganti pakaian, dan pergi sejauh-jauhnya dari gedung itu. Ada sisi dalam hatinya yang terluka dan tak bisa terobati, sisi itu bagai terus mengutuki dirinya dan menudingnya sebagai, 'pembunuh'..!

'Bagaimana kau bisa bersorak gembira Bara..?! Di saat kau baru saja menghilangkan nyawa seseorang yang mungkin ayah dari beberapa anak, suami tercinta dari seorang istri, atau bahkan kakak yang menanggung biaya hidup adik-adiknya..?! Dasar kau pembunuh tanpa hati Bara..!' demikianlah sisi lain di hati Bara, yang terus mengutuki dirinya sendiri.

Hal yang membuat jiwa Bara 'goncang' seketika itu juga. Tubuhnya yang t
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 081. TARGET MISI Mr. X

    "O ya Resti. Kabarnya Ayah mas Bara akan kembali ke rumah dalam beberapa hari ini. Benarkah itu Resti..?""Itu benar Vina. Kemarin malam aku sempat berbicara panjang lebar dengan Ibu. Dia mengatakan dalam 3 hari ini Ayah mas Bara sudah diperbolehkan menjalani rawat jalan saja. Sedih juga mendengar kisah kasih mereka Vina, sudah puluhan tahun mereka terpisah dan akhirnya kini dipertemukan lagi.""Kau beruntung memiliki calon mertua yang baik dan pengertian seperti Bu Marini, Resti.""Kamu juga beruntung Vina, aku lihat Mamah Vivian sangat menyukaimu.""Yah, semoga saja kedua orangtua kita bisa merubah pendiriannya, dan bisa lebih memahami 'perasaan' kita pada akhirnya nanti.""Semoga saja begitu Vina. Hoaammmh."Lalu hening, lama tak terdengar lagi kata-kata di kamar itu. Ahh, rupanya dua sahabat itu sudah terlelap dalam mimpinya masing-masing.Keesokkan harinya.Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.!Klik."Ya, Paman Tedjo." sapa Marini, menjawab panggilan Tedjo."Pagi Marini. Bagaimana kabarmu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 082. PERGERAKKAN DAN MOMENT

    "Baik Paman sekalian. Sebentar ya," ucap Marini tersenyum, seraya melangkah ke dalam rumah."Bi Ijah, tolong buatkan 4 gelas kopi hitam dan sediakan camilannya sekalian ya," pesan Marini pada bi Ijah yang saat itu tengah di dapur."Baik Bu, biar nanti bibi yang antarkan sekalian ke teras," sahut bi Ijah. "Mas Banu. Ada Paman Tedjo dan rekannya datang berkunjung. Mas Banu ikut temui mereka ya," ucap Marini seraya menyiapkan kursi roda, untuk suaminya yang masih belum boleh banyak bergerak itu."Baik Marini. Apakah mereka empat orang anak buah Ayahmu dulu itu ya..?" sahut Banu seraya bertanya. Dia teringat dulu saat dia apel ke rumah Marini ini, dia pernah bertemu dengan para anak buah calon mertuanya itu."Hehee, Mas Banu masih ingat sama mereka rupanya," Marini tersenyum, dia merasa senang suaminya masih mengingat masa-masa mereka masih berpacaran dulu.Tak lama kemudian Marini dan Banu pun tiba dan bergabung dengan ke empat serangkai, mereka berbicara dengan akrab dan penuh canda.S

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 083. MISI MARSHA DAN PERSIAPAN

    "Iya Marsha sayang. Mas tunggu ya," sahut Samuel mesra.Setelah berada di dalam kamar mandi kamar, Marsha segera menyalakan shower untuk mengelabui Samuel. Dia pun segera mengeluarkan ponselnya dari saku celana panjang katun relax yang dikenakannya.Dipanggilnya nomor David dan dibiarkannya panggilan menyala, agar suara percakapannya dan Samuel bisa terdengar oleh David dan Bara di luar sana. Lalu dimasukkannya kembali ponsel itu ke dalam saku celananya. Marsha pun keluar dari kamar mandi setelah mematikan showernya."Mas Samuel, seperti yang Marsha katakan kemarin. Bisakah Mas Samuel menandatangani berkas penjaminan atas pinjaman Marsha. Marsha sangat membutuhkan rekomendasi dari perusahaan mas Samuel, agar pinjaman Marsha segera disetujui," ucap Marsha seraya membuka tas ransel yang dibawanya, dan mengeluarkan sebuah map berisi beberapa berkas dari dalamnya.Samuel langsung menerima map berisi berkas dari Marsha dan langsung membukanya."Marsha sayang, kenapa tidak meminjam saja pad

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 084. SERANGAN MEMATIKAN

    "Ya Tuan Muda." Sahut Hadi, komandan pasukkan Harimau Besi, yang berada di salah satu Avanza hitam paling depan."Dalam hitungan tiga menit, aku akan sampai dan turun dengan tambang dari atas helikopter di lokasi target. Dalam dua menit, kau dan timmu harus sudah masuk dan memborbardir target dengan peredam..! Laksanakan..!"Klik.!Tinn..Tinn..!klakson Avanza hitam yang membawa Hadi sang komandan membunyikan isyaratnya. Maka serentak,Klek.! Klek.! Klek..! Tiga mobil Avanza itu membuka pintunya secara serentak, dan seluruh pasukan Harimau Besi yang 15 orang pun turun dengan cepat. *** Sementara di kediaman Marini."Sebentar ya Paman, sebaiknya Marini menghubungi Bara dulu. Untuk mengabarkan Paman sekalian sudah berada di sini," ucap Marini, seraya beranjak ke dalam rumahnya.Marini segera masuk ke kamarnya dan mengangkat ponselnya dari meja kamar, dipanggilnya nomor putranya tersayang.Tuttt ... Tutt ... Tuttt.!Klikh!"Ya Bu," sahut Bara."Bara. Paman Tedjo dan yang lain sudah sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 085. TRAGEDI TAK TERKIRA

    "K-kauu..?! Pengkhianat kau Denta..!!" Tedjo meradang murka, seraya menunjuk bergetar wajah Denta."Denta bangsat pengkhianat..!!" Sethh..! Marco berteriak keras, seraya kembali melesat dan melayang hendak menghantam kepala Denta.Denta pun bersiaga kembali memusatkan pandangan matanya, untuk mengendalikan bobot tubuh Marco dengan telekinesisnya dan membantingnya dengan lebih keras ke tanah. Saat..."Hauurrmmhss..!!" Kraatzh..!! Blaaghk..!!Sesosok tubuh mengaum dan melesat turun begitu saja dari helikopter. Sosok itu pun langsung menghajar Marco yang tengah melayang ke arah Denta, dengan ke dua tangannya yang bak cakar harimau. Gerakannya begitu cepatnya hingga tubuh Marco langsung terhantam deras ke tanah.Kraagghk..!!Belum selesai sampai disitu. Tubuh Marco yang sudah terhempas itu masih juga harus menerima hantaman kedua tumit kakinya, yang deras menghujam dada Marco. "Huaarghsk..!!"Tulang dada Marco patah dan remuk amblas seketika, darah pun muncrat dari mulut Marco bersamaan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 086. AMARAH SANG KAISAR

    Nnngunng...!!!"Awass semuaaa..!!"Sosok pengendara motor datang dengan cepat sekali seraya berteriak keras dari jauh, menyuruh massa yang berkerumun di depan gerbang pagar untuk menyingkir.Karuan semua orang yang berada di gerbang pagar menyingkir, memberi jalan bagi pengemudi motor yang mereka anggap gila itu.Nnnggg..!!! Bruuaakh..!! Klaang..!! Klontraang..!!Motor itu menabrak keras pagar besi gerbang hingga hancur, patah, dan roboh, dengan suara berdentang keras. Sosok pengemudinya sendiri telah melesat cepat ke teras rumah itu. Terlihat pengemudi motor itu melepas dan membanting helmnya begitu saja."IBUUUUU....!!! AYAHHH...!!" sosok Bara segera menghambur, memeluk jasad kaku kedua orangtuanya yang telah tewas tak terselamatkan lagi. Tubuh Bara bagai tersentak sentak, dalam isak tangis dan rasa emosi yang tengah ditekannya kuat-kuat."Maafkan Bara terlambat Ibu, Ayah.!" Bara berkata dengan sepenuh-penuh rasa sesal, dan kesedihan yang mendalam. Dia bagai menjadi anak yang tak be

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 087. PERTEMUAN PARA PEWARIS

    Seth!Bara langsung beranjak duduk di tepi ranjang pasien yang di tidurinya entah sejak kapan. Di benaknya pun langsung terlintas wajah ibu dan ayahnya saat itu juga.Ya, Bara sangat berharap lintasan bayangan kematian ayah dan ibunya itu hanyalah mimpi belaka. Namun kesadarannya menepis harapannya itu. Kejadian dan kematian orangtuanya adalah Nyata dan Fakta adanya.! "Dokter..! Bagaimana dengan Ibu dan Ayah saya..?! Di mana mereka sekarang..?!" seru Bara seraya menghampiri seorang dokter, yang berada tak jauh dari posisinya."Maaf Mas. Maksud Mas, Ibu siapa ya..?" tanya sang Dokter agak bingung."Ibu Marini Dokter, dari Jati Padang..!" sahut Bara cepat."Ahh. Rupanya rombongan jenasah itu. Mereka semua langsung masuk ruang otopsi Mas. Masnya bisa langsung bertanya di ruang informasi di lobi rumah sakit," ujar sang Dokter.'Ahh..! Jadi ini semua bukan mimpi..!' seru bathin Bara, tubuhnya terasa lemas.Bara pun bergegas menuju ke ruang lobi, dan menanyakan keberadaan orangtuanya pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 088. PENYAKIT KELAINAN

    "Salam Bu Tedjo. Bara ikut berduka atas kepergian Paman Tedjo," ucap Bara serak, setelah dia merunduk dan mencium tangan wanita berumur yang menangisi Tedjo ini.Hati Bara diliputi rasa duka dan terimakasih mendalam pada Tedjo, yang telah membantu dan menjaga ibunya selama ini."Ahh, terimakasih Bara. Ibu juga turut berduka atas meninggalnya Ibu dan Ayahmu, Bara. Semoga mereka mendapat tempat yang baik di sana," sahut Retno istri Tedjo, dengan wajah yang nampak semakin sedih.'Pemuda yang baik dan sopan', bisik hatinya memuji.Kemudian Bara juga mencium tangan istri Marco,"Salam Bu Marco. Bara turut berduka untuk Paman Marco, semoga Paman Marco tenang di sana," ucap Bara pelan."Terimakasih Bara. Mas Marco sering bercerita tentangmu, ibu juga turut berduka untuk Ayah dan Ibumu Bara. Tabah ya Bara," Wulan berkata dengan serak.Dia sendiri sedang berduka di tinggal Marco suaminya, namun melihat Bara dia merasa duka di hati Bara pastilah lebih menyakitkan lagi."Terimakasih. Bara keluar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11

Bab terbaru

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 336. GERBANG NERAKA

    "Lapor Jendral..! Misi sudah dilaksanakan. Enam buah roket telah ditembakkan. Dan satu orang di antara mereka sepertinya sudah tewas Jendral..!" "Bara..?!" seru Graito bertanya."Maaf, bukan Jendral..!" sahut pelapor. "Lalu empat helikopter yang lainnya..?!" tanya sang Jendral, seraya menatap tajam sang pelapor. "Empat helikopter kita meledak hancur oleh pukulan Bara, Jendral..!" "Wesh..!" Praaghk..!! Sang pelapor pun langsung tewas di tempat, dengan kepala pecah. Di hantam pukulan bertenaga dalam sang Jendral. Dua orang lain di samping pelapor otomatis melangkah mundur seketika. Sadis..! "Keparat Bara..!! Kau selalu membuatku rugi..!" teriak kalap sang Jendral. "Mana Pandu..?!" seru sang Jendral, pada dua orang lainnya. Sepasang matanya mendelik berkilat kemerahan. "He-he-helikopternya juga jatuh Jendral." sahut seorang di antara mereka. "Dari sisi mana kalian menyerang..?!" "Da-dari arah depan markas Jendral."Braaghk..!! Kini meja teras yang lagi-lagi hancur oleh sepaka

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 335. LUKA PARAH DAN MUSTIKA

    "Bangsat kau Bara..!" Slaph..! Byaarshk..! Pandu melesat keluar dari helikopter yang hilang kendali tersebut. Bara melihat sosok merah keemasan melesat keluar, dari helikopter yang hendak hancur masuk ke lembah itu. 'Pandu..!' gumam bathin Bara. Namun saat dia hendak melesat mengejarnya, "Gatott..!!" samar-samar terdengar teriakkan keras para sahabatnya, menyeru nama Gatot di bawah sana. Bara pun urung mengejar Pandu, dan melesat kembali ke markasnya dengan secepat mungkin. Slaphh..! Taph..! Bara mendarat tepat di sisi para sahabatnya, yang telah berkerumun cemas pada kondisi Gatot. Nampak jelas kini oleh Bara, sosok Gatot yang tengah terkapar tak sadarkan diri. Dada Gatot nampak membiru, dengan darah mengalir dari mulutnya. 'Luka dalam yang teramat parah..!' bathin Bara sesak dan sedih sekali. "B-bara..! A-apa yang harus kita lakukan..?!" seru gugup bergetar Sandi. Dan semua sahabat pun kini menatap Bara, seolah menanti keputusan cepat dari Bara. Karena mereka semua tak a

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 334. SERANGAN DI PAGI HARI

    "Teh manis opo..? Gundulmu kuwi..! Bikin sendiri sana..!" seru bi Tarni sewot. "Ya Bibi, Gatot kan mau pulang nanti Bi. Bikinin ya, teh bikinan Bibi kan yang paling pas di lidah. Hehe," celetuk Gatot terkekeh. "Huhh..! Gombiall..!" sungut bi Tarni, seraya beranjak kembali ke dapur. Bara cs melanjutkan obrolannya, sambil makan gorengan buatan bi Tarni. Sungguh suasana yang menyenangkan di pagi itu. Namun...Wrrngg..! Wrŕenngg..!! Secara tiba-tiba dari ketinggian, turun dengan cepat 5 buah helikopter ke arah markas Bara. Kumpulan helikopter itu terbang dalam keadaan melintang berbaris. Pada ketinggian sekitar 80 meter di atas tanah, dengan sisi-sisi pintu nya telah terbuka menghadap ke depan vila. Nampak RPG-32 telah disiapkan pada posisi siap meluncur. "Tembak..!!" Pandu yang memimpin langsung penyerangan, langaung memberikan perintah tembak. Swassh..! Swaassh ..! ... Swaassh..!! Enam buah roket langsung melesat cepat ke titik target di markas Bara. "Awass..! Semuanya..!! Han

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 333. HARIMAU BETINA

    "Resti..!" Seth..! Tiba-tiba saja sosok Revina melesat masuk, dan memalang di antara tubuh Resti yang tertarik maju. Plakh.! ... Plakh..!!Dan Revina langsung menampar keras pipi Evan bolak-balik 3 kali. "Arrkksgh...!! Kurang ajar kau Rrevina..! Kau selalu menghalangiku..!" Evan berteriak keras kesakitan. Pipinya terasa panas berdenyar, dengan kuping berdenging, dan mulutnya terasa asin berdarah. Warna merah lebam segera menghias kedua pipi Evan, yang nampak mulai membengkak. "Kau yang Bajingan Evan..! Rupanya tempo hari aku kurang keras menghajarmu..!" seru Revina dengan mata membelalak marah, seraya menunjuk ke wajah Evan. "Hei.hei..hei..! Rupanya buruanmu galak juga Evan. Aku jadi ingin mencicipi keganasannya di ranjang..! Hahaaa..!" seru tergelak salah seorang dari teman Evan. Dan serentak kedua teman Evan itu berjalan mendekat ke arah Revina. "Resti..! Kau masuklah ke mobil. Biar kuhajar tiga pecundang ini..!" bisik tajam Revina pada Resti. "Hati-hati Vina..!" bisik Re

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 332. BERTEMU MUSUH LAMA

    "Bara memang brengsek..! Dia berkata dia adalah orang bebas..! Cuih..! Jangan harap..!" seru Freedy, mengungkapkan kekesalan hatinya. "Freedy, apakah benar Bara berkata begitu..?!" seru sang Jendral, yang mendengar seruan marah Freedy. "Benar Jendral." "Hmm. Pemuda licik itu benar-benar tahu posisinya saat ini Freedy..!" seru Graito. "Maksud Jendral..?!" seru Freedy kaget. Setelah mendengar sang Jendral seolah membenarkan ucapan Bara yang telah bebas. "Freedy, buka nalarmu..! Saat ini posisi kita dalam pengintaian pihak kepolisian. Dan aku mencurigai ada kerjasama antara pihak Bara cs dengan kepolisian, untuk menyelidiki serta membekuk kita. Karenanya kita tak mungkin mengajukan laporan pencabutan jaminan kita atas dirinya. Karena telah terjadi pergantian pejabat tinggi di kepolisian saat ini. Jika kita nekat melaporkan juga. Maka kemungkinan pihak kepolisian malah akan memeriksa kita, sehubungan dengan penjaminan yang kita lakukan. Benar-benar 'culas' si Bara ini..!" seru sa

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 331. MARKAS BARA CS DETECTED

    "Haishh..! Dasar wong gemblung.! Lagi bahas Non Marsha malah ngomongin makanan," sentak bi Tarni kesal pada Gatot. Segera ia melepaskan pelukannya dari Gatot, seraya mengusap air matanya. Lalu dia pun berbalik melangkah kembali ke dalam vila, tanpa menoleh lagi. Tentu saja bi Tarni hendak membuatkan masakan terenak, khusus buat 'tuyul dapur'nya itu. "Lho..?! Salah saya di mana Bi Tarni yang cantik..?" protes Gatot, sambil memasang wajah bingung.Ya, dibalik sikap jutek bi Tarni pada Gatot, sesungguhnya dia sudah menganggap Gatot bagai ponakannya sendiri. Para sahabat lainnya hanya tertawa saja, melihat adegan rutin cekcok Gatot dan bi Tarni itu. Mereka pun akhirnya berkumpul dan ngobrol di teras vila dalam suasana yang penuh kekeluargaan. *** Dua hari kemudian. Sang Jendral sedang termenung di 'ruang rahasia'nya. Tampak emas batangan bertumpuk-tumpuk membentuk sebuah gunungan setinggi 3 meteran. Beberapa brankas besi pun tampak berjajar, di sekitar ruangan yang luas tersembun

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 330. KELUARGA BESAR DAN KEPULANGAN

    "Terimakasih Mas Bara, Mas Dimas, Mas Gatot, Mas David, Mas Sandi, Brian, dan semuanya. Kalian memang sahabat-sahabat terbaik seumur hidupku," ucap serak Marsha, penuh perasaan terimakasih dan keharuan mendalam. "Bukan apa-apa Marsha, kau juga kerap membantu kami semua. Istirahatlah, yakinlah hari esok pasti lebih baik Marsha," sahut Bara tersenyum menenangkan. Ditatapnya Marsha dengan pandangan penuh prihatin dan juga sayang, pada sahabat wanitanya ini. Marsha pun tertunduk, dengan buliran air mata mengalir di pipinya. Lalu dia pun beranjak melangkah menuju ke kamarnya, dengan dirangkul oleh Leonard. "Mas Bara, David, dan semuanya. Atas nama keluarga Winston Group, saya mengucapkan banyak terimakasih atas pertolongan dan penghiburan kalian. Di saat keluarga kami mengalami musibah yang menyedihkan dan membingungkan ini. Kalian datang dan memberi titik terang atas masalah kami. Dengan ini, 'Winston group' telah menganggap kalian sebagai bagian dari keluarga besar kami. Kami tak

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 329. AKSI MENGGETARKAN BARA CS

    Slaph..!! Wurrsh..! Bara membuka jalan dengan melesat keluar dari heli, seraya hantamkan pukulan jarak jauhnya dengan energi terukur, ke arah kaca jendela kamar hotel. Pyaarsshk..!! Taph!Kaca jendela pecah dan Bara langsung melesat masuk ke dalamnya. Slaph..! ... Slaph..! Tiga sahabat Bara ikut melesat cepat, dan mendarat masuk ke dalam kamar itu. "Hahh..!!" "Aihh..!!" Betapa terkejutnya Kuzma dan juga Marsha yang berada dalam kamar itu. Nampak Kuzma tengah bertelanjang dada, sedangkan di ranjang saat itu nampak Marsha yang terikat kedua tangannya di sisi ranjang. Kuzma memang sengaja mengikat Marsha. Karena Marsha kepergok nekat hendak bunuh diri, dengan cara meloncat dari jendela kamar hotel yang terbuka. Beruntunglah Kuzma melihatnya, dan menggagalkan niat Marsha. Dia pun langsung mengikatnya di ranjang. Tubuh Marsha dalam keadaan polos, dan hanya di tutupi dengan sehelai selimut setengah badan saja. Karuan Leonard yang melihat hal itu jadi murka bukan main terhadap K

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 328. EKSEKUSI DAN AKSI

    "Bos Besar bahkan jatuh hati padanya Barton. Bos Besar hendak membawanya besok ke Rusia, untuk di jadikan wanitanya. Sekarang mereka masih asik berbulan madu di Hotel Canabis," ujar pelan Jacob, seraya kembali melihat ke sekiitaran lokasi balkon. Dia takut ada Sergei memergokinya, saat dia tengah membuka kedok bos mereka, lalu melaporkannya pada Kuzma. Namun tentu saja suaranya masih bisa jelas terdengar oleh Bara dan Brian, yang berada di atap balkon tersebut. Bara segera memberi isyarat pada Brian, untuk segera bergerak cepat. Seth..! Seth..! Sosok Bara dan Brian melesat cepat turun ke balkon. Lalu ... "Hei .. Tagh..! Tagh..! Hanya sebatas itu suara yang keluar dari bibir Jacob, saat Bara menetak cepat sisi lehernya dan juga Barton. Keduanya pun langsung pingsan seketika. Brian langsung menyambar tubuh Jacob dan... Slaph..! Slaph..! Sosok Bara dan Brian kembali melesat cepat menuju ke mobil Herbert, yang menunggu di sudut blok kawasan itu. Herbert saat itu tengah asik me

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status