Share

Perangkap Tini

"Ooh, tapi uang gaji suamiku enggak sebesar itu. Eeem, ya udah, coba kamu ambil saja, ada berapa. Nanti aku coba bilang Bang Adi kali saja dia bisa membantu," ucapku, kemudian berlalu menuju kamar mengambil kartu ATM. Menyerahkannya kepada Tini. Aku sudah percaya kepadanya.

Tini menerima, tetapi aku menangkap dari matanya ada sesuatu yang aneh. Aaah, mungkin hanya perasaanku saja.

Tak lama kemudian, Tini kembali dari ATM. Menghempaskan bolongnya ke kursi, lalu berkata, "Aduh, Sum! Hanya ada seratus ribu rupiah di ATM. Aku enggak ambil."

Aku bingung mendengar perkataan Sumi, karena tadi Bang Adi bilang hari ini sudah gajian. Apa mungkin belum ditransfer dari perusahaannya?

"Sum, kamu enggak punya simpanan?"

Mendengar pertanyaan Tini, aku teringat uang Bang Adi yang ada di dalam lemari. Mungkin jika aku mengambilnya tidak apa-apa. Lagi pula nanti bisa diganti uang gajian.

"Ada, Tin. Sebentar, ya." Aku melangka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status