Share

Kecurigaan Sumi

Alhamdulillah, setelah aku lanjutkan terus membacanya. Lambat laun suara-suara tersebut menghilang seiring azan Ashar berkumandang. Gegas, aku melanjutkan menunaikan salat karena masih dalam keadaan suci.

Tak lama Bang Adi pulang kerja, tetapi balik lagi katanya ada barang yang harus diantar kembali. Dari dalam rumah kulihat truk putih yang terparkir di halaman terlihat berasap dan warna putihnya penuh bercak darah. Aku mengucap kalam Ilahi serta mengkerjapkan mata. Sontak pemandangan mengerikan itu hilang.

"Sum, aku jalan, ya!" Bang Adi berjalan cepat ke arah truk, setelah menepuk bahuku.

"Bang, tunggu! Ada yang mau kuceritakan!" Aku berteriak seraya menyusul Bang Adi tetap dia seakan tak menghiraukan, menutup pintu truk, menyalakannya dan berlalu meninggalkanku.

Bang, kenapa kamu sekarang berbeda? Aku meratap dalam hati. Melangkah pelan memasuki rumah, duduk di kursi panjang sambil melihat foto pernikahan kami yang terpajang di dinding. Otakku berpikir,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status