Share

Bab 30: Maylano

Setiba di Indonesia, Larasati yang baru keluar dari bandara memandangi langit cerah sampai-sampai tersenyum sendiri ketika menarik napas lega. Sebelum akhirnya, bidadari itu berjalan sembari menggeret ransel. Dia menghentikan satu taksi di jalanan, lalu memasukinya dengan membuka pintu terlebih dahulu. Tanpa menunggu lama, kereta tanpa kuda melesat menjauh.

Akan tetapi, karena siang begitu panas, Larasati meminta sopir untuk menunggu sebentar, sementara dia turun dan melangkah menuju salah satu minimarket dari deretan ruko berjajar.

Pada saat bersamaan, ada seorang anak laki-laki yang berlari cepat dari kejaran orang-orang, bahkan hampir menabrak Larasati. Untung saja bidadari bergaun putih semata kaki itu menghindar dengan cara memiringkan tubuh sehingga anak laki-laki tersebut jatuh tersungkur di tanah.

Sejenak, Larasati memperhatikannya meringis kesakitan. Namun, sesaat kemudian, orang-orang telah datang dan memukuli anak tersebut.

“Rasakan kau, ya!”

“Dasar maling!”

“Masih ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status