Beranda / Rumah Tangga / Salah Pengantin / Pertemuan Keluarga

Share

Pertemuan Keluarga

Penulis: ARCELYOS
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-09 16:01:37

Archy mendapati Jo menghilang pagi itu. Ah, pasti lelaki itu sudah mandi dan meninggalkannya lebih dulu. Archy menggosok matanya dan merasakan kepala yang masih terasa pusing. Seharusnya ia bangun lebih pagi supaya tidak ditinggalkan.

Akan tetapi saat Archy bangun dari tempat tidur, ia terkejut melihat Jo di dekat televisi tengah push up dengan mengenakan celana boxer dan bertelanjang dada. Otomatis Archy langsung berteriak seperti meneriaki maling.

"Chy? Berisik anjir lo malah teriak-teriak." Jo mulai kesal dengan Archy yang selalu membuat keributan.

Jo mendekat ke arah Archy dan membungkam bibir Archy. Diperlakukan begitu Archy malah makin menjadi, ia kemudian menendang tepat di arah kemaluan Jo hingga lelaki itu mengaduh kesakitan.

"Chy, lo jahat banget jadi orang! Aduh." Jo mengaduh sambil memegangi masa depannya itu dalam keadaan membungkuk.

"Suruh siapa gak pake baju?! Mau pamer body atau gimana sih? Situ bukan idol." Archy mendengus kemudian menyambar handuk. "Keluar, aku mau mandi."

Jo mendengus dan ingin sekali menjambak Archy. Ia heran mengapa kembarannya itu menyukai perempuan menyebalkan seperti Archy? Apa jangan-jangan Archy memakai pelet sehingga Kakaknya terpikat?

"Mohon maaf, lo siapa nyuruh gue keluar? Ini kan kamar gue juga." Jo membela diri. "Lo mandi aja diluar gak usah di kamar ini."

Archy yang tidak mau kalah itu tidak mendengar, ia melengos ke kamar mandi dan menatap Jo saksama.

"Ya udah, lo gak mau keluar? Gue buka baju depan lo nih." Archy mulai mengikat rambut. "Yaaaak, gue buka kaos nih."

Jo tentu saja kesal, ia menyambar kausnya dan pergi dari hadapan Archy. Archy tertawa senang, Jo tidak boleh seenaknya, Archy harus punya banyak ide supaya lelaki itu tidak membuat hidupnya semakin runyam. Perkataan Nathan tadi malam saja sudah membuat Archy benar-benar hilang kewarasan. Jangan sampai Jo membuatnya pusing juga.

Bagaimana bisa Nathan pergi secara sengaja seperti ini? Apa tanggapan orangtuanya jika tahu anaknya sengaja pergi dan membuat Jo menggantikannya? Archy memikirkan itu sepanjang ia mandi, akan tetapi ia tidak menemukan jawaban. Karena itu ia mengakhiri sesi mandi dan keluar.

Selesai bersiap-siap, Archy dan Jo turun ke bawah untuk sarapan. Sebenarnya Nathan sudah mempersiapkan rumah untuk dirinya dan Archy tinggal setelah menikah, akan tetapi dalam situasi seperti tidak mungkin kan Archy dan Jo tinggal satu atap berduaan? Akan tetapi, setelah dipikir-pikir, entah mengapa Archy merasa sangat sungkan tinggal dengan mertua seperti itu.

"Mama dan Papa udah denger semuanya dari Jo, soal Nathan telefon kalian dan sengaja pergi begitu saja. Mama juga sudah bicara dengan keluarga besar, semua paham bagaimana situasi ini. Untuk acara perkenalan dengan keluarga besar, mereka memahami kok. Bagaimanapun kalian tetap sah menjadi suami istri. Tidak ada yang perlu ditutupi lagi di publik, Joseph akan tetap jadi Joseph tanpa harus menjadi Jonathan." Mama membuka obrolan pagi itu.

Archy tidak menjawab apa-apa dan melirik ke arah Jo. Lelaki itu mengunyah nasi kemudian menatap sang Mama lekat-lekat.

"Jadi aku harus nikah sama si rese ini berapa lama lagi?" Jo bertanya sambil meneguk segelas jus jeruk.

"Bisa enggak kamu nanya ini nanti?" Mama memandang putranya itu lekat-lekat.

Jo tertawa kecil. Ia menaruh gelas jeruk kemudian menghela napas, menatap Mamanya serius.

"Mama kan yang bahas, aku wajar dong nanya? Pernikahan ini bukan kemauan antara aku sama dia, gak mungkin kami menikah tanpa ada dasar perasaan kayak gini."

"Iya Mama paham, tapi kita hari ini harus menghadiri acara penting. Keluarga kita adalah keturunan Keraton, kamu harus mengikuti setiap peraturan buat menjaga peninggalan leluhur. Kita bicarakan ini nanti."

Archy menatap Jo yang terlihat tidak puas dengan jawaban sang Mama. Tentu saja, Archy sebenarnya memilih untuk pulang saja ke kediamannya daripada harus hidup dengan Jo. Namun, bukankah itu memancing pertanyaan banyak pihak? Bagaimana jika semua orang tahu bila Archy salah pengantin?

Seusai sarapan Archy dan Jo menaiki mobil yang sama ke kediaman keluarga besar Jo. Archy tidak punya pilihan, ia harus berdamai dengan Jo supaya perceraian bisa segera dilakukan. Archy jadi merasa bersalah, pasti Jo sudah punya pacar makannya terbebani seperti ini.

"Chy, lo jangan rese di sana. Ada keluarga besar yang bakal ngunduh lo jadi mantu, jaga tatakrama dan jangan bertingkah. Lo yang kacau, nama baik gue juga bakal rusak. Paham kan?" Jo memecahkan keheningan.

Archy menoleh ke arah Jo kemudian mendengus. Memang ia terlihat akan mempermalukan keluarga?

"Emang gue ngapain sampe lo kira gue bakal bertingkah? Lo semudah itu kasih rating buruk ke gue." Archy mendengus.

"Gue kan ngasih tahu, ya maaf kalau udah tahu." Jo menjawab dengan ogah-ogahan. "Ya udah intinya gitu, lo jangan malu-maluin."

Archy mendengus, sebelum menikah Nathan sudah memberitahu seperti apa keadaan keluarga besar mereka. Kenapa Jo berpikir Archy akan membuat malu? Ia sudah biasa bekerja dengan kalangan orang-orang berpendidikan serta berattitude mulia. Ia tentu tidak akan membuat malu.

Tapi ini kan hanya menikah karena terpaksa. Kenapa Jo harus menanggung malu segala?

Sebuah rumah yang berukuran sangat luas itu masih menggunakan arsitektur Jawa yang kental sekaligus modern. Mobil mereka berhenti di tempat parkir kediaman tersebut dan langsung disambut oleh beberapa asisten rumah tangga Nenek dan Kakek Jo. Keluarga besar Jo dan Nathan ada banyak, dan mereka sudah berkumpul di sana untuk acara perkenalan menantu di keluarga tersebut. Entah mengapa setiba di sana Archy jadi gugup.

"Kenapa lo?" Jo menatap Archy yang tiba-tiba diam membisu sambil melamun ke arah bunga-bunga.

"Eh? Enggak. Cuma indah aja pemandangannya." jawab Archy.

Jo melepaskan kacamata hitamnya kemudian menyibakkan rambut. Archy tiba-tiba terkesima karena Jo juga sangat tampan. Akan tetapi Archy harus mengenyahkan tatapannya, tidak boleh, Jo itu adik iparnya!

"Kirain gue lo mabok, mau gue kasih minum tadinya." Jo menatap Archy seksama. "Ya udah ayo masuk, gak usah gandeng gue awas."

"Dih siapa juga yang mau ngegandeng elo? Najieeessss ...." Archy mencebik dengan sebal.

Jo tertawa kecil melihat Archy yang kesal terhadapnya itu. Memang jika dipikir-pikir Archy ini cukup cantik. Bagaimana tidak? Tubuhnya jauh lebih pendek dan juga lumayan berisi. Rambutnya panjang dan Jo bisa melihat mata Archy sangat indah. Dia selalu suka akan perempuan dengan mata yang cantik dan juga senyum yang menggemaskan. Tapi jika mengingat betapa menyebalkannya gadis itu, Jo jadi sebal. Ia tidak boleh tertarik pada apa yang menjadi milik Kakaknya, tidak boleh!

"Halo selamat datang, duh ayune." Eyang putri menyambut kedatangan cucunya itu dengan gembira. "Owalah Jo, kamu kenapa ini tangan ditato segala? Udah ganteng-ganteng malah ditato kayak preman?!"

Jo yang tengah bersimpuh untuk salim pada Eyang putri hanya menyeringai. Tampaknya hanya ia yang berani melawan aturan keluarga dengan mentato tubuhnya. Archy lebih banyak diam, ia takut salah bicara apalagi ia tidak terlalu paham bahasa Jawa.

"Keluarga udah ngumpul, ada Mas Bulan juga di sini. Dia baru pulang dari Belanda dan belum sempat hadir ke pernikahan kalian." Eyang putri tersenyum. "Oh iya Archy, belum tahu Mas Bulan kan? Beliau ini sepupunya Jo dan Nathan, beliau sudah seperti Kakak bagi kedua anak kembar itu sejak kecil. Ayo, kenalan sama keluarga lainnya ke dalam."

Archy mengangguk patuh, ia mengikuti langkah pelan Jo untuk masuk ke ruangan inti yang ukurannya sangat luas. Bahkan sepertinya jika Archy jungkir balik 100x pun belum tentu sanggup mengitari ruangan super besar tersebut. Menurut penuturan Nathan, Eyang putri punya perusahaan makanan sekaligus restoran-restoran authentik di Indonesia sekaligus luar negeri. Tidak heran jika Eyang dan keluarganya masuk ke dalam golongan ekonomi kelas atas.

"Mas Bulan, ini loh pengantin barunya." Eyang putri memanggil. "Namanya Chandra, tapi kami semua memanggilnya Bulan karena Chandra juga artinya bulan."

Archy menatap sosok pria yang tingginya sekitar 175cm itu tengah berdiri sambil mengasuh banyak anak-anak. Ia menoleh dan menatap kedatangan Archy serta Jo. Bisa dilihat wajah tampannya itu khas pria Jawa yang sangat manis dan menyejukan. Pantas saja ia dipanggil Mas Bulan, wajahnya benar-benar tidak bosan saat dipandang!

"Mas Bulan!"

Jo terlihat seperti anak kecil bongsor yang langsung memeluk dan mencium tangan Mas Bulan dengan gembira. Archy baru tahu Jo bisa semanja itu pada sepupunya tersebut, mungkin memang Mas Bulan sangat baik pada semua keluarga sehingga semua menyayanginya.

"Jo, aduh si anak bujang ini udah gede aja. Apa kabar Dek? Mas kangen banget sama adik Mas ini." Mas Bulan nampak menepuk-nepuk pundak Jo dengan gestur yang benar-benar dewasa. "Jadi kamu gantiin Nathan buat nikah? Oalah, kasihan sekali adik Mas."

"Iya Mas, duh jangan dibahas deh saya enek." Jo tampak memasang ekspresi merengek pada sepupunya itu. "Oh iya kenalin ini Archy."

Archy mendekat dengan sangat sopan. Perlahan ia menggamit tangan Mas Bulan dan salim dengan keningnya. Saat Archy mendongak, Mas Bulan tampak menatapnya dengan sangat lembut.

"Perkenalkan Mas, saya Archy. Senang bisa berkenalan sama Mas." Archy mengulas senyum sesopan mungkin.

Mas Bulan menatap Archy saksama. Ia mengulas senyum dan melirik Jo.

"Saya Adipati Chandra Suryakancana, kamu boleh panggil saya Mas Bulan juga jika mau." Mas Bulan tersenyum. "Cantik sekali istrimu Jo."

"Dih, bukan istri saya." Jo melengos dan menatap ke arah Mas Bulan. "Aku ke toilet dulu."

Jo berlalu meninggalkan keduanya, entah mengapa Archy canggung sekali. Tampak Mas bulan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dan memandangi Archy dengan lembut.

"Ayo duduk, jangan dipikirkan kalimat Jo barusan. Kita kenalan ya dengan keluarga lainnya? Tidak usah sungkan, kamu sudah jadi keluarga di sini."

Archy mengangguk, entah mengapa perasaannya lebih damai saat ia bicara dengan Mas Bulan. Ia bersyukur, di acara seperti itu ada yang bisa ia ajak bicara.

Akan tetapi, tanggapan keluarga lain terhadapnya bagaimana ya? Kok Archy jadi tegang sih!

**

Bab terkait

  • Salah Pengantin   Selalu Bertengkar

    Keluarga besar Jo ternyata banyak sekali. Archy lumayan pusing mengingat nama-nama yang berada di sekitarnya tersebut, apalagi ia canggumg dan sendirian. Tidak ada Nathan di sana sehingga Archy harus mandiri menghadapi beragam sanak saudara dari Jo."Duh ayune Archy ini, Nathan itu jago sekali mencari istri." Komentar salah satu Bibi Nathan di kediaman tersebut. "Sama Jo juga cocok kok."Jo mendengar itu semua sambil makan pudding, ia tiba-tiba batuk mendengarkan komentar Bibinya tersebut."Jangan mentang-mentang kita kembar jadi dianggap cocok ama ni mahluk." Jo mendengus jijik, seolah melihat sosok yang sangat mengerikan.Archy mendelikan matanya, kurang ajar sekali preman ini! Memang Archy apa sehingga ia dikatai mahluk? Ya memang benar dirinya adalah mahluk bumi, tapi kenapa harus disebut mahluk segala sih?"Diem ya Jo, gue juga enggak mau sama lo. Gak usah sok paling ganteng deh, lo juga bukan selera gue." Archy mendesis."Oh ya? Masa? Kan lo sukanya ama Nathan, berarti selera lo

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Salah Pengantin   Tinggal Bersama???

    Sepanjang perjalanan pulang Archy dan Jo tidak saling bicara. Malas sekali rasanya bicara pada manusia menyebalkan macam Joseph! Archy lebih baik bungkam daripada harus bicara pada Jo.Archy meraih botol thai tea kesukaannya. Ia hendak membuka tutup botol minum itu dengan sekuat tenaga, akan tetapi nihil, entah mengapa botol thai tea itu tidak mau terbuka di tangannya. Archy melirik Jo yang tengah menyetir, masa ia harus minta tolong? Gengsi!"Ah tar lagi." Archy menaruh kembali botol thai teanya.Jo melirik ke arah Archy, ia berdeham kemudian fokus ke arah jalanan."Kenapa? Mau minta dibukain?" tanya Jo."Enggak usah, ngerepotin. Entar lo ngomel." Archy melipat tangan di atas perut."Dih, mau dikasih bantuan malah ketus. Ya udah gak akan gue tolongin, biar lo haus aja sampe rumah. Mana masih jauh, rasain." Jo menyeringai sambil terus menyetir.Archy jadi kesal pada dirinya sendiri. Kenapa minta tolong seperti itu saja dirinya harus gengsi segala sih? Lagipula Archy tidak minta uang at

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • Salah Pengantin   Apa Ini Lengket?!

    Archy menatap foto dirinya dan Nathan di dalam ponsel sesudah mandi. Ia sengaja membelakangi kamar mandi karena Jo tengah mandi. Tidak mungkin kan ia memandangi tubuh telanjang Jo yang terpampang nyata dalam kamar mandi tembus pandang seperti itu? Dirinya mendesah, sedih teringat akan Nathan yang lembut dan juga sangat lucu."Archyku sayang, kelinciku, sayangku, cintaku ... Nathan sayaaaang banget sama kamu. Janji buat selamanya hidup sama aku ya cinta?"Kalimat Nathan yang gombal itu terngiang di telinga Archy. Archy bahkan masih bisa merasakan aroma tubuh Nathan, kehangatan pelukan Nathan serta bagaimana tangannya digenggam dengan sangat hangat. Ini menyedihkan, bagaimana bisa Archy harus terjebak pada pernikahan yang sama sekali tidak ia inginkan? Archy benci pada kenyataan, tapi satu sisi juga ia tidak ingin harga diri serta perasaan keluarganya hancur karena Nathan meninggalkan ia di hari pernikahan.Air mata Archy meleleh, ia rindu dan ingin sekali marah pada Nathan. Kenapa lela

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Salah Pengantin   Kok Baper

    Archy berbaring di sebelah Jo. Ia mencoba menutup mata tapi karena sudah menangis matanya terasa lebih berat daripada biasanya. Jo sudah tertidur tepat di sampingnya dalam keadaan memunggungi Archy. Insiden ingus itu setidaknya membuat Archy tertawa sejenak melupakan Nathan. Akan tetapi saat ia sendiri, dirinya teringat lagi.Archy berbalik dan menatap punggung Jo. Jo memang sangat menyebalkan juga mengesalkan. Tapi dibalik semua itu ia begitu berani mempertaruhkan nama serta mengorbankan hatinya sendiri hanya demi Archy tidak menanggung malu. Ia juga telah mengesampingkan hatinya demi keluarga. Bukankah Jo adalah pahlawan? Tidak seharusnya kan Archy membenci Jo?"Tidur hey udah malem." Jo yang terbangun itu melirik Archy. "Kamu ngapain melototin punggung aku sih? Mau buang ingus lagi?""Kagak, sori punggung lo kayak tembok jadi enak buat merenung." Archy mendesis kemudian berbalik memunggungi Jo. "Udah balik tidur lagi aja, jangan peduliin gue.""Kalau lo butuh sesuatu bilang aja. Ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Salah Pengantin   Bisa Jalan Gak?

    Archy dan Jo sudah tiba di kediaman yang hendak ditempati Nathan beserta Archy. Rumah itu indah, aesthetic juga pemilihan perabot serta furniture yang cukup minimalis. Archy membelalakan mata, rumah itu bagus sekali! Apa benar itu akan menjadi rumah tinggalnya bersama Jo?"Gila, kayak rumah Indosiar ya?" Archy bermonolog sambil menarik kopernya. "Wah ada kolam lele.""Alay lu." Jo mencibir. "Lagian ini kolam ikan hias, udah jelas ikannya ikan koi. Dasar aneh."Archy mendelikan mata, lagipula ia juga tahu itu ikan koi. Archy 'kan cuma bercanda, kenapa Jo serius sekali?"Oh iya kah? Di negara aku namanya ikan sapu-sapu, suka dibikin bakso ikan." Archy tersenyum iseng. "Pasti anak orang kaya gak pernah makan bakso ikan.""Sok tahu, gue pas ke Bandung suka jajan Bakso ikan depan Bandung Indah Plaza. Lo pasti belom pernah makan kan? Sok ngatain gue segala." Jo melingkarkan tangannya di leher Archy dan menjitaknya."Gue orang Bandung, jelas tahu lah!" Archy berusaha melepaskan lingkaran len

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Salah Pengantin   Kita Udah Nikah!

    Archy memalingkan wajah saat Jo berkata demikian. Perasaan macam apa ini? Kenapa jantungnya berdebar keras saat Jo bertanya demikian?"Jalan ke mana? Gak usah bercandain gue, dosa!" omel Archy sambil mendengus.Tubuh Jo yang setengah berbaring itu mendekat ke arah Archy. Ia mengulas senyum dan hal itu membuat Archy semakin tak karuan. Dasar iguana! Bisa-bisanya seberani itu ia menatap Archy dengan kedua bola matanya yang tajam tapi menenangkan. Archy mendengus, ia memalingkan wajah kembali."Lo kalau ngomong tuh tatap lawan bicaranya, lihat muka gue sini, hmm?" Jo menarik wajah Archy agar menatapnya."Gak mau." Archy bersikeras menolak."Aih, kenapa? Takut jatuh cinta ya?"Pertanyaan Jo membuat Archy sebal, kenapa sih dia sangat percaya diri bila Archy akan menyukainya? Archy akhirnya menatap Jo dan melihat kedua bola mata itu memandangnya dengan lembut. Archy tahu Jo mirip sekali dengan Nathan, tapi ada yang berbeda dari Jo.Tatapan Jo adalah tatapan paling menenangkan yang selama in

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Salah Pengantin   Bercinta?

    Penjual bakso itu memilih tidak bicara dan langsung membuatkan bakso. Jo meringis kemudian merangkul Archy, mengajak gadis itu untuk duduk di meja yang disediakan. Archy menautkan alis, menatap Jo lekat-lekat."Chy, lo gak lagi kerasukan arwah embek kan? Ngapa lo mau diakuin istri, katanya gak mau?" Jo menatap Archy tak mengerti. "Lo stres?""Heh sembarangan ngatain gue stres! Gini ya Pak Jo, semua orang kan tahu kita menikah. Jadi jangan licik sendiri pengen disebut bujangan sementara semua orang tahu gue istri orang, paham ya?" Archy menegaskan kalimatnya sambil merutukkan jemarinya di atas meja.Jo mengangkat kedua alisnya kemudian mengangguk-anggukan kepalanya."Oke Bu Archy,kalau gitu gue bakal ngakuin lo istri gue mulai sekarang."Jo perlahan membuka jaket kulitnya, entah mengapa Archy malah memandangi tubuh Jo yang terbalut kaus putih tersebut dengan takjub. Sumpah, perawakan Jo itu cocok sekali jadi model. Teringat saat hari pernikahan, Jo dengan balutan tuxedo panjang buatann

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Salah Pengantin   Gue Gak Ngizinin Lo Pergi

    Akhirnya Archy dan Jo fokus pada makanan masing-masing. Archy mengambil sambal sedikit dan mencicipnya. Jo melihat itu dengan terheran-heran."Ahelah Chy, pedes dong dimakan gitu?" Jo kelihatan bingung."Ini salah satu cara test sekuat apa gue makan pedesnya. Entar gue kasih banyak-banyak kan jadi gak enak kalau kepedesan. Gue juga ngikutin Ria SW di Youtube." Archy menuang sambal sebanyak tiga sendok di kuah baksonya."Lo ini tahu banyak hal ya, kayak gak kehabisan topik kalau ngobrol sama lo." Jo mengaduk baksonya yang sudah dibubuhi dengan sambal, saus dan juga kecap. "Nggak pake saos?""Enggak takut bau ketek." jawab Archy sambil menyuap kuah bakso tersebut."Gue pake saos kagak bau ketek ah." Jo tiba-tiba mencium ketiaknya.Melihat Jo yang otomatis mencium ketiak membuat Archy jadi tertawa. Ia tersedak kuah sambal hingga mukanya memerah. Jo buru-buru mengambil teh botol dingin dan memberikannya pada Archy."Makannya kalau makan itu baca doa, kamu liatin mulu aku sih." Jo mendengu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08

Bab terbaru

  • Salah Pengantin   Permainan Siapa?

    Jo duduk di tepi ranjangnya, tangannya gemetar saat ia memegang telepon genggamnya. Pesan yang baru saja diterimanya masih tampak di layar: [Lepaskan Archy, dan nama baikmu akan kembali.]Ia merasakan kepalanya semakin berat. Archy, istrinya, menghilang. Tidak ada yang tahu ke mana ia pergi. Jo sudah berusaha menghubungi semua orang yang mengenal Archy, tetapi tak ada satu pun yang bisa memberi jawaban. Yang paling membuatnya tertekan adalah bahwa fitnah terus beredar mengenai dirinya—bahkan mengenai saudaranya sendiri, Nathan, yang juga menghilang. Nathan, kembarannya, hilang tanpa jejak, dan orang-orang mulai menuduh Jo sebagai pelaku.Jo terus menerus berpikir, dari mana semua ini berawal? Hubungannya dengan Archy baru saja dimulai, akan tetapi tiba-tiba istrinya itu menjauh tanpa ada kejelasan.Kenapa ini? Ada apa dengan rumahtangganya?**Hari itu, saat semuanya dimulai, Jo masih bisa mengingatnya dengan jelas. Ia sedang duduk di kantor ketika mamanya, tiba-tiba menelepon dengan

  • Salah Pengantin   Nathan, maafkan aku....

    "Archy?"Tangis Archy pecah seketika. Sosok pria yang telah membersamainya selama bertahun-tahun itu berada di jeruji besi di sebuah kediaman yang dijaga oleh puluhan orang suruhan Mas Bulan. Mas Bulan memang memiliki kuasa, akan tetapi Archy tidak menyangka bila kekuasaannya itu ternyata dipergunakan oleh Mas Bulan kepada Nathan.Entah sudah berapa lama calon suaminya itu dikurung. Rambutnya yang semula rapi menjadi panjang sebahu, tubuh Nathan juga kurus, dengan penampilan seperti itu Nathan menjadi sangat mirip dengan Jo. Archy tidak tahu bagaimana mendeskripsikan perasaannya.Hati Archy sangat hancur. Ia berlutut di depan jeruji besi itu dan tidak diperkenankan masuk. Air mata Archy tumpah ruah sambil menggenggam jeruji besi."Sayang, maafkan aku...." tutur Nathan lirih. "Kamu pasti kecewa karena aku tidak datang di hari pernikahan kita. Aku benar-benar tidak tahu harus menjelaskan apa."Archy menangis dan menggeleng. Terasa Nathan memegang tangannya dari dalam jeruji besi. Tubuh

  • Salah Pengantin   Obsesi Gila

    "Maaas tolong pertemukan aku dengan Nathan, aku mohon!"Archy menangis tersedu-sedu. Mas Bulan yang duduk itu hanya memandangi Archy dengan saksama. Istri sepupunya itu bersimpuh, berlutut di hadapannya dengan kedua tangan terkepal. Archy benar-benar tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini untuk menemui Nathan."Mas sudah susah payah culik Nathan, kenapa Mas harus pertemukan kamu dengannya? Mas ingin kamu, untuk apa Mas mempertemukan orang yang Mas sayang dengan penghalang cinta Mas?" tanya Mas Bulan sambil menyesap rokoknya. "Sekarang tinggal menyingkirkan Joseph."Archy membelalakan mata. Tidak mungkin, selama ini ia melihat Mas Bulan sebagai sosok pria yang sangat baik dan penyayang bahkan di mata Jo sekalipun! Apakah semua yang ada di hadapan Archy ini nyata?"Mas gila! Buat apa semua ini?! Aku nggak pantas buat Mas, kenapa Mas berbuat sejauh ini hanya demi perempuan seperti aku?" tanya Archy sambil menangis.Mas Bulan mematikan rokoknya kemudian mendekat. Ia mengulurkan tan

  • Salah Pengantin   Maaf Terlambat Mengatakannya

    "Archy, lo kenapa sih sayang?"Jo tidak mengerti. Sudah satu minggu Archy mengurung diri di kamar dengan alasan menstruasi. Akan tetapi Archy sama sekali tidak mau disentuh oleh Jo, hal itu membuat Jo bingung karena Archy berkata bila ia hanya tidak ingin bersama Jo selama beberapa waktu."Lo bikin gue kesel loh Chy, udah satu minggu loh lo diemin gue dan ngehindarin gue. Gue ada salah apa ya sama lo?!" Jo berkacak pinggang. "Gue gak bisa gak ngobrol atau meluk lo sehari pun, gue bisa gila lo diemin kayak gini!"Jo mendekat ke arah Archy dan menarik tubuh istrinya itu agar menghadap ke arahnya. Archy tampak pucat, karena penasaran Jo membuka pakaian dalam Archy untuk melihat seberapa banyak menstruasi yang istrinya alami. Tidak ada noda darah menstruasi sama sekali, Jo tak mengerti oleh istrinya itu. Ada apa dengan semua sikapnya selama satu minggu penuh?"Udah beres mensnya?" tanya Jo. "Kenapa masih gini sih?""J-jangan minta gituan dulu ya Jo, gue gak mau. Maaf." jawab Archy dengan

  • Salah Pengantin   Mas Bulan Yang Sesungguhnya

    (Adegan disturbing, dilarang membaca bagi yang memiliki trauma dan lain sebagainya.)Jo sudah berangkat kerja pagi itu. Archy duduk di depan meja makan sambil mencatat daftar belanjaan yang akan ia beli untuk rumah tangga. Jo memberikan uang cukup untuk hidup mereka berdua, akan tetapi Archy tetap harus mengatur belanjaan apa saja bagi kedua suami istri itu.Namun, di tengah catatan yang sedang ia kerjakan. Tampak Bu Suk menghampiri Archy dari arah depan, Archy mengangkat dagu kemudian memandangi asistennya itu."Ada apa bu?" tanya Archy."Ada Mas Bulan, Nyonya." jawab Bu Suk. "Saya persilakan masuk apa bagaimana?"Archy menghela napas berat. Bisa-bisanya lelaki itu datang di saat Jo sudah pergi ke kantor. Jika seperti ini Archy seperti sedang dikejar oleh seseorang. Namun, orang-orang akan salah paham jika Archy menolak kehadiran saudara ke kediamannya."Biarkan beliau masuk." ujar Archy.Tampak Mas Bulan datang dengan senyum manis dan lembutnya. Ia membawa sekotak kue cokelat serta

  • Salah Pengantin   Penyataan Cinta Gila!

    "Mas enggak seharusnya berkata seperti itu, karena aku istri sepupu Mas sekarang." ujar Archy sambil menghela napas. "Jika ada yang mendengar hal ini, semuanya hanya akan jadi masalah besar.""Mas menyukai kamu sebelum Joseph. Apakah Mas salah menyatakan ini meskipun terlambat?" tanya Mas Bulan.Napas Archy rasanya berat mendengar pernyataan cinta itu. Bagaimana bisa Mas Bulan sangat berani menyatakan perasaannya ketika seluruh keluarga besar tengah berkumpul? Jo terlihat asyik tertawa bersama saudara-saudaranya yang lain. Archy rasanya ingin berlari ke arah Jo dan mengatakan perasaan sesaknya."Aku tidak ingat kapan Mas melihatku. Tapi aku rasa Mas jatuh cinta terlalu cepat pada orang yang salah." terang Archy."Sejak Nathan mengenalkanmu pada khalayak, aku melihatmu. Aku pikir ada kesempatan, tapi nyatanya tidak pernah ada kesempatan bagi Mas mendekatimu. Mas jatuh hati sama kamu Chy, sangat." Archy berdeham kemudian beranjak dari sofa. Ia tidak ingin melanjutkan pembicaraan dan me

  • Salah Pengantin   Memuji Orang Yang Salah

    Hari itu adalah perayaan keluarga yang diadakan di kediaman Eyang Putri. Archy memakai blouse dengan motif cherry dan rok panjang. Rambutnya yang panjang sepinggang hanya digerai dan wajahnya sudah bermakeup. Jo terlihat mondar-mandir dengan handuk yang masih ia kenakan di pinggang, ia sama sekali belum memakai pakaian."Nyari apa sih lo? Mondar mandir mulu." omel Archy. "Tanya gue kalau ada yang dicari, biar gue bantu.""Gue nyari lensa kamera. Hari ini ada acara jadi gue mau motret pake kamera baru. Tapi gue taro di mana ya?" Jo menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Jo tampak indah meski hanya memakai handuk di pinggangnya. Tubuh Jo memang tinggi dan atletis, benar-benar idaman banyak wanita di luar sana. Archy menghampiri suaminya, mengecup pelan lengan sang suami kemudian merogoh sesuatu dalam tas."Ini, lo nitip gue biar gak lupa. Udah gue amanin kok." ujar Archy sambil menekan-nekan dada Jo dengan telunjuknya. "Cari tuh pake mata bukan pake idung.""Yeeeeh, gue kan lupa. Makasih

  • Salah Pengantin   Obsesi Mas Bulan

    "Tuan Chandra, ini yang anda minta."Mas Bulan menatap sebuah dokumen berisi beberapa data yang ia minta pada suruhannya. Ia mengulas senyum memandangi tulisan demi tulisan beserta beberapa foto yang ia minta."Tuan, maaf bukankah itu Nyonya Archy istri Tuan Joseph?" tanya Bams, sang sekretaris. "Anda mengumpulkan segala hal tentangnya melalui seseorang selama satu tahun ini. Apakah ini ada hubungannya dengan perusahaan?" imbuhnya.Mas Bulan menatap Bams dengan tajam. Ia menghela napas kemudian mengambil satu buah foto."Keluarga Joseph dan Jonathan sangat menarik, bahkan anak kembar itu jatuh cinta pada wanita yang sama begitu saja. Archy memang sangat menarik sejak pertama kali aku melihatnya bersama Jonathan." terang Mas Bulan.Bams terlihat bingung, akan tetapi ia hanyalah karyawan. Walaupun ada banyak pertanyaan, Bams tidak berani bertanya."Sejak dikelola oleh tuan Joseph, perusahaan berjalan jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Karya Nyonya Archy juga meningkatkan penjualan di

  • Salah Pengantin   Bibir Yang Bagus?

    Archy melirik Jo yang tengah sarapan pagi itu. Ia berkutat dengan tablet yang tengah ia pelototi sejak duduk di kursi meja makan. Archy meringis, menahan rasa perih karena digempur semalaman oleh Jo. Perlahan Archy duduk di samping Jo sambil mendesis."Kenapa Chy? Ambeien lo?" tanya Jo sambil sibuk memelototi tabletnya."Matamu ambeien. Lo pikir gue kesakitan gini gara-gara siapa?!" omel Archy.Joseph terkekeh mendengar omelan Archy. Ia menutup layar tabletnya kemudian sontak mencumbui bibir istrinya. Archy memukul pelan bahu suaminya kemudian mendengus."Sekarang nyosor melulu." keluh Archy."Emang kagak ada rasa bersyukurnya ya lo jadi orang! Gue dingin salah, gue anget salah. Dispenserkah gue ini?" Jo balik mengomeli Archy. "Gue kan cuma cium bini gue sendiri.""Ya cium sih cium, tapi yang di bawah basah nih!" omel Archy. "Lo kan mesti kerja, gue bisa nahan gak ya. Gue bergairah terus kalau sama lo."Jo memandangi istrinya itu dengan gemas. Sekarang ia paham mengapa Jonathan tergil

DMCA.com Protection Status