Share

Bab 6

Setiap kali aku melontarkan pertanyaan tajam, Stefi mundur selangkah demi selangkah dalam kondisi memalukan, hingga akhirnya jatuh terduduk sambil menangis tersedu-sedu.

Aku tak menopangnya, apalagi mencoba menghiburnya. Hanya menatapnya dari atas.

“Bagaimana caramu menebus semua ini? Dengan menampar dirimu sendiri? Menyedot darahmu sendiri? Atau menyiksa diri setiap hari?”

Tatapan Stefi berkedip, tak tahu harus menjawab apa, hanya terus menangis sambil mengulang-ulang,

“Jeni, maafkan ibu … “

Namun, aku tak butuh kata maafnya, aku hanya ingin dia benar-benar mendapat karma atas kesalahannya.

Aku malas meladeninya dan berjalan kembali ke rumah Kakek Sugi.

Setelah Alfred dan Stefi, kali ini giliran Chris yang meneleponku. Kupikir dia juga mau meminta maaf.

Memang sudah sepantasnya dia meminta maaf.

Aku mengangkat teleponnya, tapi yang kudengar justru suara Chris dengan nada marah.

“Kamu yang menyuruh kakakmu mengusir Lina dari keluargamu? Kamu juga menyuruh ibumu memutus hubungan dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status