Share

25. Ancaman Rasti

Tiga hari sudah berlalu usai acara resepsi. Dan hari ini aku akan memboyong Rasti ke rumah Ibu.

Kami sudah siap berkemas dan hendak berangkat saat tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah orang tua Rasti.

Ibu Rasti yang tadi hendak mengantar kepergian kami, gegas menuju pintu untuk membukanya.

"Eh, Mbak Lasmi ternyata. Masuk dulu, Mbak," tawar Ibu Rasti pada seorang wanita tambun yang berdiri di depan pintu.

Wanita itu pun langsung menuruti tawaran Ibu Rasti. Ia masuk ke rumah sembari menatap ke arah kami.

"Sudah mau berangkat ke rumah mertua kamu, Ras?" Tanya wanita itu pada Rasti.

"Iya, Bude."

"Kebetulan sekali. Syukur kamu belum pergi."

"Ada apa memangnya, Mbak?" Tanya Ibu Rasti terlihat mulai gugup.

"Begini lho, Nah. Aku minta maaf lho ini, bukan maksud apa-apa. Tapi aku bisa gak minta uang yang kalian pinjam untuk biaya nikah kemarin?"

Degh!

Jantungku mencelos setelah mengetahui bahwa wanita itu ternyata datang untuk menagih hutang. Dan yang lebih membuat aku terkejut, ternyata r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status