Share

24. Iri Dengan Hilman

"Pak Hilman ...," balas Dista dengan menatap Hilman heran.

"Wah, gak nyangka ketemu di sini ya, Bu," ucap Hilman dengan raut sumringah.

Aku yang memperhatikan mereka sejak tadi juga ikutan bingung. Apa mereka saling kenal?

"Ibu kenal juga dengan kedua mempelai?" Tanya Hilman.

Syukur mereka berdiri tak jauh dari pelaminan, jadi aku bisa menyimak semua obrolan mereka dengan jelas.

"Yang laki-laki mantan suami saya, Pak," terang Dista sembari tersenyum penuh arti. Namun entah apa arti dari senyumnya itu.

"Oh gitu, jadi Bu Dista mantan istri Damar?"

"Iya, Pak," sahut Dista sedikit terlihat enggan membahas tentangku.

"Kalau gitu saya pamit ke sana dulu ya, Pak," pamit Dista yang disambut anggukan dari Hilman.

Setelah Dista berlalu dari hadapannya, kini Hilman melanjutkan langkahnya menuju ke arahku.

"Hai, Mar! Lama gak ketemu ya? Selamat ya untuk pernikahannya, semoga langgeng terus," ucap Hilman berbasa-basi.

Ya, paling ia hanya sekedar basa-basi saja mengucapkan itu. Tak tulus sama se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status