Share

117. Pesanan Arman

"Sekarang ada di mana?"

Lagi Livia menatap Geri. "Bilang saja masih di Jogja," bisiknya mengajari Livia.

"Aku masih di Jogjakarta, Mas. Masih bersembunyi dari kejaran anak buah Mas Haris," tutur Livia begitu mendapatkan alasan.

"Oh gitu? Ya sudah pokoknya kamu harus segera bisa ke Jakarta. Karena setelah aku bisa jual rumah dan mobil aku, kita akan pergi ke Bangka Belitung."

"Ke Babel?" ulang Livia ingin memperjelas. Sedangkan Geri segera mempertajam pendengarannya.

"Iya, kita akan hidup tenang di sana."

"Oh oke." Walaupun tidak ada orangnya tetapi Livia memberikan anggukan, "kamu sendiri sembunyi di mana, Mas?" koreknya serius.

"Di motel--"

"Iya, motel mana?" potong Livia tidak sabaran.

"Apa sih? Kek bukan Lusi ini."

"Calm, Vi. Nanti Arman bisa curiga," bisik Geri mengingatkan.

"Ya, maaf Mas. Habisnya siang ini juga aku mau berangkat ke Jakarta. Jadinya kan langsung ke motelnya kamu," kilah Livia sedikit lembut.

"Gampang! Yang penting kamu bisa nyampe ke Jakarta dulu, nanti aku jempu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status