Share

112. Menghubungi Arman

"Ge-Geri?"

Lusi tergagap karenanya. Wajahnya yang pucat terlihat kian pasi melihat kehadiran Geri. Laki-laki yang sudah bekerja pada Haris lebih dari sepuluh tahun.

"Lama gak jumpa saya pangling lho sama Ibu," ujar pria seumuran Arman itu dengan tatapan datar. "Sekarang wajahnya Bu Lusi keliatan kusam, gak bisa perawatan ya saat kabur kemarin?"

Lusi hanya bisa diam mendengarkan sindiran dari Geri. Dalam hati dia mengiyakan omongan pria tersebut. Karena memang jangankan untuk melakukan perawatan di klinik kecantikan, pergi ke salon saja sudah tidak pernah lagi.

"Gimana Bu, enam bulan kabur udah pergi ke mana saja?" tanya Geri masih tanpa ekspresi.

"Bukan urusan kamu," tukas Lusi dengan lirikan tajam.

"Tentu menjadi urusan saya karena Pak Haris mengutus saya untuk mencari keberadaan Ibu."

"Dan sekarang udah ketemu kan?"

"Belum dengan Arman. Di mana dia sekarang?"

"Aku gak tau," balas Lusi langsung membuang wajahnya.

Geri menatap Lusi dengan malas. "Ayolah jangan mempersulit diri sendir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status