Beranda / Sci-Fi / SUKRAMANGALA / Chapter 1 (Bumi)

Share

Chapter 1 (Bumi)

Penulis: Kushi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-06 16:35:37

Tempat : Bumi

Tahun : 2100

Bumi sudah semakin terserompok dan hingar oleh manusia. Lingkungan semakin luluh lantak, tak ada lagi yang terserai. Bumi sudah tidak bisa memenuhi sumber daya alam bagi dua puluh enam koma lima milyar dan akan terus bertambah setiap menitnya. Populasi manusia di Bumi sudah tidak dapat dihentikan. Para pemerintah di seluruh dunia bersatu untuk menyelesaikan masalah ini dengan membuat sebuah peraturan bahwa untuk lima belas tahun ke depan tidak diperbolehkan adanya kehamilan. Namun, cara itu tidak efektif, bahkan tidak membantu sama sekali karena bagaimanapun wanita akan tetap hamil, walaupun mereka sudah melakukan banyak cara untuk mencegah kehamilan. Jika mereka benar-benar tidak ingin hamil, mereka harus mengangkat rahim mereka, tetapi jarang yang melakukan hal itu karena rahim adalah mahkota dan organ terpenting bagi wanita. Tanpa rahim, mereka akan merasa bukan wanita seutuhnya.

Akhirnya pemerintah memutuskan untuk melakukan pertemuan besar. Seluruh pemimpin negara, presiden, raja ataupun ratu dari dua ratus empat puluh satu negara  berkumpul di sebuah ballroom untuk menyelesaikan masalah ini.

Good morning to all leaders of the twenty thousand and fourty one country. Thank you for coming. Hari ini kita akan berdiskusi mengenai populasi manusia yang semakin meningkat dan bahkan melewati batas. Kita semua tahu jika masalah ini terus kita diamkan saja, akan terjadi kehancuran lebih parah, tetapi kita bisa mulai bernapas lega karena NASA sudah menyelesaikan pembangunan di Mars dan Venus. Setelah puluhan tahun akhirnya semua pembangunan selesai. Mars dan Venus siap untuk dihuni,” tukas presiden Amerika Serikat, John Hussein Obama.

Keheningan berubah menjadi suara tepukan tangan yang meriah.

“Kami juga sudah menyiapkan lebih dari lima ratus Spaceship untuk menerbangkan manusia ke Mars dan Venus dengan kecepatan tinggi, tetapi saya menawarkan sebuah saran. Walaupun umat manusia sudah di pindahkan ke Mars dan Venus, tidak ada jaminan bahwa populasi umat manusia akan berhenti. Maka, saya sarankan bahwa Mars akan dihuni oleh pria dan Venus akan dihuni oleh wanita….” Kalimatnya terputus ketika seluruh petinggi di ruangan langsung menyuarakan ketidaksetujuan dan menyebabkan kericuhan.

“Saya tidak setuju.”

“Bagaimana bisa seperti itu?”

“Tapi itu rencana yang baik.”

“Kita harus melakukannya.”

“Saya setuju.”

Semua perkataan itulah yang menyempal dari para petinggi.

“Apakah hadirin semua memiki saran lebih baik?” tanya John Hussein Obama dengan nada yang sedikit membubung.

Seluruh petinggi segera terbungkam dan tersenyap..

“Saya anggap diam adalah ya.” John Hussein Obama lantas membawa tungkai kakinya melangkah dari tempatnya, menanggalkan kericuhan para petinggi yang saling berdebat.

Sebenarnya John Hussein Obama tidak perlu banyak bertanya dan meminta persetujuan, ia hanya ingin mengumumkan kepada para petinggi mengenai keputusannya karena pada masa ini Amerika sangat berkuasa,  bahkan tidak akan ada negara yang berani mencari masalah atau menentang. Pada masa ini juga keputusan tentang bumi sepenuhnya dipegang oleh pemerintahan pusat Amerika Serikat.

***

Lima ratus Spaceship dibagi menjadi dua. Dua ratus lima puluh Spaceship digunakan untuk membawa pria ke Mars dan sisanya membawa wanita ke Venus. Mungkin banyak berpikir tentang nasib sebuah keluarga yang harus bersurai karena kebijakan baru ini, tetapi inilah cara terakhir yang dapat dilakukan untuk mengurangi populasi manusia.

Untuk menyelesaikan ketidaksetujuan tersebut, keluarga diberikan waktu seminggu di Bumi untuk menghabiskan waktu bersama karena setelah itu mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Untuk wanita yang masih mengandung, mereka tetap akan dikirim ke Venus. Jika mereka melahirkan anak perempuan, anaknya akan tinggal bersamanya di Venus. Namun, jika anaknya berjenis kelamin laki-laki, ia akan tinggal di Venus sampai umurnya satu tahun. Setelahnya, anak itu akan dikirim ke Mars untuk tinggal bersama ayahnya. Mereka hanya dapat bertemu melalui panggilan video, tetapi mereka tidak akan bisa bertemu secara nyata. Hanya para pemerintah yang dapat melakukan pertemuan dan menggunakan Spaceship. Inilah yang harus dikorbankan untuk kehidupan umat manusia ke depan.

“Umat manusia tak pernah menyadari bahwa mereka sering melanggar hukum alam semesta”

Tempat : Bumi

Tahun : 2100

Bumi sudah semakin terserompok dan hingar oleh manusia. Lingkungan semakin luluh lantak, tak ada lagi yang terserai. Bumi sudah tidak bisa memenuhi sumber daya alam bagi dua puluh enam koma lima milyar dan akan terus bertambah setiap menitnya. Populasi manusia di Bumi sudah tidak dapat dihentikan. Para pemerintah di seluruh dunia bersatu untuk menyelesaikan masalah ini dengan membuat sebuah peraturan bahwa untuk lima belas tahun ke depan tidak diperbolehkan adanya kehamilan. Namun, cara itu tidak efektif, bahkan tidak membantu sama sekali karena bagaimanapun wanita akan tetap hamil, walaupun mereka sudah melakukan banyak cara untuk mencegah kehamilan. Jika mereka benar-benar tidak ingin hamil, mereka harus mengangkat rahim mereka, tetapi jarang yang melakukan hal itu karena rahim adalah mahkota dan organ terpenting bagi wanita. Tanpa rahim, mereka akan merasa bukan wanita seutuhnya.

Akhirnya pemerintah memutuskan untuk melakukan pertemuan besar. Seluruh pemimpin negara, presiden, raja ataupun ratu dari dua ratus empat puluh satu negara  berkumpul di sebuah ballroom untuk menyelesaikan masalah ini.

Good morning to all leaders of the twenty thousand and fourty one country. Thank you for coming. Hari ini kita akan berdiskusi mengenai populasi manusia yang semakin meningkat dan bahkan melewati batas. Kita semua tahu jika masalah ini terus kita diamkan saja, akan terjadi kehancuran lebih parah, tetapi kita bisa mulai bernapas lega karena NASA sudah menyelesaikan pembangunan di Mars dan Venus. Setelah puluhan tahun akhirnya semua pembangunan selesai. Mars dan Venus siap untuk dihuni,” tukas presiden Amerika Serikat, John Hussein Obama.

Keheningan berubah menjadi suara tepukan tangan yang meriah.

“Kami juga sudah menyiapkan lebih dari lima ratus Spaceship untuk menerbangkan manusia ke Mars dan Venus dengan kecepatan tinggi, tetapi saya menawarkan sebuah saran. Walaupun umat manusia sudah di pindahkan ke Mars dan Venus, tidak ada jaminan bahwa populasi umat manusia akan berhenti. Maka, saya sarankan bahwa Mars akan dihuni oleh pria dan Venus akan dihuni oleh wanita….” Kalimatnya terputus ketika seluruh petinggi di ruangan langsung menyuarakan ketidaksetujuan dan menyebabkan kericuhan.

“Saya tidak setuju.”

“Bagaimana bisa seperti itu?”

“Tapi itu rencana yang baik.”

“Kita harus melakukannya.”

“Saya setuju.”

Semua perkataan itulah yang menyempal dari para petinggi.

“Apakah hadirin semua memiki saran lebih baik?” tanya John Hussein Obama dengan nada yang sedikit membubung.

Seluruh petinggi segera terbungkam dan tersenyap..

“Saya anggap diam adalah ya.” John Hussein Obama lantas membawa tungkai kakinya melangkah dari tempatnya, menanggalkan kericuhan para petinggi yang saling berdebat.

Sebenarnya John Hussein Obama tidak perlu banyak bertanya dan meminta persetujuan, ia hanya ingin mengumumkan kepada para petinggi mengenai keputusannya karena pada masa ini Amerika sangat berkuasa,  bahkan tidak akan ada negara yang berani mencari masalah atau menentang. Pada masa ini juga keputusan tentang bumi sepenuhnya dipegang oleh pemerintahan pusat Amerika Serikat.

***

Lima ratus Spaceship dibagi menjadi dua. Dua ratus lima puluh Spaceship digunakan untuk membawa pria ke Mars dan sisanya membawa wanita ke Venus. Mungkin banyak berpikir tentang nasib sebuah keluarga yang harus bersurai karena kebijakan baru ini, tetapi inilah cara terakhir yang dapat dilakukan untuk mengurangi populasi manusia.

Untuk menyelesaikan ketidaksetujuan tersebut, keluarga diberikan waktu seminggu di Bumi untuk menghabiskan waktu bersama karena setelah itu mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Untuk wanita yang masih mengandung, mereka tetap akan dikirim ke Venus. Jika mereka melahirkan anak perempuan, anaknya akan tinggal bersamanya di Venus. Namun, jika anaknya berjenis kelamin laki-laki, ia akan tinggal di Venus sampai umurnya satu tahun. Setelahnya, anak itu akan dikirim ke Mars untuk tinggal bersama ayahnya. Mereka hanya dapat bertemu melalui panggilan video, tetapi mereka tidak akan bisa bertemu secara nyata. Hanya para pemerintah yang dapat melakukan pertemuan dan menggunakan Spaceship. Inilah yang harus dikorbankan untuk kehidupan umat manusia ke depan.

“Umat manusia tak pernah menyadari bahwa mereka sering melanggar hukum alam semesta”

Bab terkait

  • SUKRAMANGALA   Chapter 2 (Mars)

    Tempat : Mars Tahun : 2135 Mars yang dulu dikenal sebagai planet tidak berpenghuni dan tidak mungkin dihuni karena kurangnya air, oksigen maupun atmosfernya. Sekarang sudah dihuni lebih dari delapan milyar penduduk dan akan terus berkurang. Untuk membuat Mars nyaman seperti Bumi, para peneliti menciptakan sebuah pelindung besar yang menyelimuti langit Mars. Pelindung itu bernama Skiologi yang berfungsi untuk membuat Mars memiliki gravitasi, oksigen, bahkan atmosfer yang sama seperti Bumi. Sekarang Mars terlihat mirip dengan Bumi. Pelindung itu juga mengatur agar Mars memiliki waktu yang sama dengan Bumi. Teknologi yang terus berkembang maju memang tidak dapat diterima akal dan sangat mengerikan. Bahkan, Skiologi dapat mengatur rotasi dan revolusi Mars agar sama dengan Bumi. Planet bebatuan dan berpasir ini sekarang berubah menjadi pla

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-06
  • SUKRAMANGALA   Chapter 3 (Venus)

    Tempat : Venus Tahun : 2135 Venus yang sejak dahulu dikenal sebagai kembaran Bumi, sekarang benar-benar menjadi planet seperti Bumi. Venus memang dikenal sangat panas dan mustahil untuk dihuni, tetapi setelah penelitian puluhan tahun, alhasil para peneliti dapat menormalkan suhu Venus dengan Hygrometer. Hygrometer adalah sebuah alat yang sudah ditanamkan di dalam Venus untuk menjaga suhu Venus agar stabil dan sama seperti Bumi. Venus juga dilindungi oleh Skiologi yang sama seperti Mars. Sistem pemerintahan venus juga tak jauh berbeda dengan Mars, perbedaannya hanya gender yang memimpin. Venus dihuni oleh sepuluh koma lima milyar wanita dan akan terus berkurang. Venus sedang mengalami masalah besar karena penduduknya yang terus berkurang dengan sangat cepat karena banyak sekali terjadi bunuh

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-06
  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 4 (Pertemuan Pria dari Mars)

    Christ mencuri pandang pada arloji melekat di pergelangan tangannya. Jam menunjukkan pukul empat sore. Ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya di pusat research Mars, ia seorang peneliti. Hari ini ia tidak bekerja sampai larut malam karena dirinya memutuskan berhenti dari pekerjaannya untuk sementara waktu karena hasratnya untuk meneliti Bumi yang semakin memuncak. Rasa keingintahuannya benar-benar sudah melewati batas normal. Ia tidak akan menahan diri lagi. Ia sudah mengirimkan surat lamaran berserta berkas lainnya yang dibutuhkan ke bagian Earth Research Asosiation. ERA adalah lembaga yang dibentuk presiden Mars dan Venus lima tahun yang lalu, lembaga ini bertugas untuk meneliti Bumi. Jarang terdapat penduduk Mars yang berminat untuk bergabung, tetapi jauh berbeda dengan Christ. Ia sangat menggebu-gebu. “Telepon masuk tuan.” Christ melihat layar kecil di mobilnya. Ia tidak mengenali nomor tersebut, tetapi ia mengenal nomornya ka

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-18
  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 5 (Pertemuan Wanita dari Venus)

    Sandra menutup map ditangannya lalu melayangkan pandangannya pada Alexa yang sejak tadi hanya diam terpaku di hadapannya dengan tatapan kosong. Ia merasa sedikit aneh dengan gelagat Alexa hari ini karena tidak biasanya Alexa hanya diam saja. “Alexa,” panggil Sandra. Tak ada jawaban. “Alexa,” panggil Sandra untuk ke dua kalinya. Masih tak ada jawaban. “ALEXA!” seru Sandra dengan intonasi meninggi. Alexa tersentak dan langung menoleh menatap Sandra. “Ada apa Bu Presiden?” tanyanya dengan terburu-buru. Sandra menatap cemas Alexa. “Apakah kau baik-baik saja?” Alexa mengangguk sopan. “Saya hanya sedikit tidak enak badan.” “Kalau kau ingin pulang, pulang saja,” suruh Sandra dengan lembut. “Tidak usah Bu presiden. Bu Presiden sebenarnya saya ingin meminta sesuatu. Apakah boleh?” tanyanya dengan hati-hati. Sandra mengangguk pelan. “Kakak saya yang seorang peneliti ingin meminta izin untuk pergi k

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-18
  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 6 (Penduduk Mars dan Venus)

    Christ dan Gerald memandang luar angkasa dengan sangat takjub. Untuk pertama kalinya mereka melihat Mars luar angkasa. Mereka baru menyadari bahwa planet yang mereka huni selama tiga puluh lima tahun lamanya sangatlah indah. Namun, ketika Spaceship mulai menjauh dan mereka hanya dapat melihat kegelapan. Mereka sadar jika luar angkasa sangat menyeramkan, gelap, luas dan tak berdasar. Christ memalingkan pandangannya dari luar. Terlalu mengerikan memandang keluar. Ia memutuskan untuk menutup jendela disampingnya dan membuka ipadnya yang setipis dan sebening kertas mika Gerald tidak begitu gusar kala melihat luar angkasa, ia hanya terbesit pemikiran bahwa ternyata ia hanya makhluk kecil di luasnya alam semesta dan luar angkasa lebih luas dari pada yang ia pikirkan selama ini. Gerald menggeleng pelan dan memutuskan untuk menarik selimutnya lalu memejamkan matanya. Sementara Calvin terlihat tidak terpukau dengan pemandangan gelap di luar karena ia sudah te

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-18
  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 7 (Mars Dewasa dan Venus Manja)

    Nora melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Christ yang bersusah payah mengeluarkan barang-barang mereka dari dalam mobil. Ia menabirkan pandangannya ke sekeliling rumah. Rumahnya berkelir putih dan tidak terlalu megah, tetapi bagian dalamnya terlihat sangat nyaman. Halamannya sangat luas dan ada kolam renang yang dapat di tutup dan di buka. Rumahnya memang terlihat bagus, walaupun tidak sebagus rumah Nora di Venus, tetapi layak untuk ditempati dua manusia. Awalnya Nora merasa akan betah menetap di rumah ini sampai akhirnya ia tahu hanya ada satu kamar di rumah ini. Ia menarik kata-katanya. Christ masuk ke dalam rumah sembari menarik kopernya dan koper Nora dengan susah payah, tetapi ia malah dikejutkan dengan Nora yang berlari menuruni tangga dengan wajah tertekuk. “Christ. Ada hal buruk terjadi. Di rumah ini hanya memiliki satu kamar saja,” pekiknya dengan mata membulat. Christ menatap aneh Nora. “So?” tanya singkat. Nora melayangkan puk

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-18
  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 8 (Mars Gentleman dan Venus Bijaksana)

    Gerald memasukkan barang-barang mereka berdua ke dalam kamar dengan ke dua tangannya sediri. Sejak tadi Natasha tidak diperbolehkan membawa atau memegang kopernya. Ia hanya dapat diam dan memperhatikan Gerald yang terlihat sedikit kelelahan. Sebenarnya Natasha bisa saja membawa kopernya, tetapi mungkin akan memakan waktu sedikit lebih lama. Jadi Natasha berasumsi bahwa mungkin saja Gerald tidak suka jika melakukan suatu kegiatan dengan lamban. Padahal Gerald membantu Natasha karena dirinya tidak tega melihat Natasha kesulitan dan kelelahan. Wanita memang seperti itu, senang sekali berasumsi dan berujung menjadi kesalahpahaman. Natasha yang merasa tidak enak karena menyusahkan Gerald memutuskan untuk ke dapur dan mencari sesuatu yang dapat diminum oleh Gerald. Ia membuka kulkas dengan sedikit terperanjat karena kulkas tersebut penuh dengan makanan dan minuman. Ia mengambil salah satu botol yang berisi jus jeruk dan menuangkannya ke dalam gelas lalu menghampiri Gerald yang sed

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-18
  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 9 (Mars Serius dan Venus Serius)

    Sesampainya di rumah, Lay dan Julia langsung sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Julia yang sibuk mengurus penelitiannya dan Lay yang sibuk mengerjakan tugasnya sebagai asisten Presiden. Mereka beberapa kali bercakap, tetapi sesaat kemudian mereka kembali fokus dengan pekerjaan masing-masing. Tidak seperti pasangan yang lainnya, mereka benar-benar tidak mengatakan hal yang lain selain berbasa-basi. Julia merapihkan bajunya dan memasukkannya ke dalam lemari dengan teratur. Sedangkan, Lay sibuk menggantungkan bajunya karena ia tidak terlalu puas jika bajunya dilipat. Julia menyelesaikan kegiatannya dan menoleh ke arah Lay yang masih sibuk berkutat dengan baju-bajunya. “Aku akan memasakkan makan malam.” Lalu Julia melangkah keluar tanpa mengucapkan hal lain. Lay tetap fokus dengan pekerjaannya sampai ketika ia mendengar suara dentuman dari arah tangga lalu diikuti dengan suara memekik kesakitan. Lay langsung menghentikan kegiatannya dan b

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-18

Bab terbaru

  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 25 (Sebuah Foto)

    Sandra melangkahkan tungkai jenjangnya masuk ke dalam kediaman ibunya, Sherine. Sudah bertahun-tahun sejak ia terakhir kali menginjakkan kakinya di tempat dimana ia tumbuh dewasa. Tak ada yang banyak berubah, hanya beberapa teknologi baru yang ditambahkan ke dalam rumah. Ia membawa tungkainya kakinya untuk mengelilingi rumah masa kecil. Ia sudah menghubungi Sherine sebab ternyata Sherine sedang mengerjakan beberapa pekerjaan di luar sana. Mungkin akan tiba satu jam lagi. Sandra menabirkan pandangannya ke seluruh ruangan. Namun, ada satu ruangan yang menarik atensinya. Ruang yang tertutup rapat dengan pintu ruangan berwarna coklat berat dengan dua pot tanaman di ke dua sisi pintu tersebut. Ukirannya membuat Sandra tertarik untuk masuk ke dalam ruangan itu. Ia memutuskan untuk melangkah masuk ke dalam ruang yang membuatnya tertarik. Kala ia mencoba untuk membuka pintu ruangan tersebut, pintunya terkunci dengan kata sandi, tetapi ia tak menyerah karena ia benar-benar pena

  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 24 (Mario)

    Sandra dan Andrew bermukim di sebuah ruangan pemantau. Mereka berdiri di belakang kaca sembari memantau dan mendengar percakapan antara Benedict dan Marilyn dengan pelaku penembakan melalui audio. Mereka memandang ke luar kaca dimana Benedict dan Marilyn berusaha mengulik informasi sebisa mereka sebab pelaku tersebut terus bungkam dengan enggan untuk mengangkat wajahnya untuk menatap orang yang sedang mengajaknya berbicara.“Mario, katakan yang sejujurnya,” pinta Benedict dengan tegas.Marilyn menghembuskan napas keras. Ia bangkit dari duduknya. Segalanya terjadi begitu cepat sampai membuat Benedict, Andrew dan Sandra terperanjat. Marilyn menarik revolvernya keluar dari holsternya lalu menodongkan moncong revolvernya pada kepala belakang Mario.Mario yang awalnya terlihat tenang, mulai merasa gemetar. Ia memejamkan matanya kuat-kuat. Ia memang tidak takut dengan senjata api, tetapi ia takut mati dengan cara mengenaskan seperti ini. Apalagi dengan kep

  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 23 (Musuh Tak Terduga)

    Sebenarnya Sandra dan Andrew benar-benar tidak bisa membendung emosinya lantaran mereka tidak mendapati satu pun tentara yang harusnya ditugaskan untuk menjaga setiap halaman belakang rumah di komplek perumahan Bumi. Mereka berjalan dengan tegap bersama Benedict untuk menghampiri para tentara yang lalai dalam tugasnya dan menyebabkan pelaku penembakkan sampai masuk ke dalam rumah lalu mengancam salah satu penduduk Venus, bahkan sampai menodongkan senjata.Para tentara yang berasal dari Mars dan Venus sontak merasa takut dengan kehadiran Sandra dan Andrew yang menatap mereka dengan amarah. Di belakang Kedua presiden tersebut terdapat Benedict dan Marilyn yang hanya membisu dan memandang kecewa pasukan kebanggaan mereka.“Kenapa kalian tidak mengerjakan tugas dengan benar?” tanya Andrew dengan suara rendah bersamaan dengan nada tegas.Para tentara di hadapan mereka masih menunduk membisu.“JAWAB!” perintah Sandra dengan intonasi naik

  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 22 (Tentara yang Bersembunyi Bagian 2)

    Nora berdiri di samping Christ yang sedang tertidur di sofa. Ia tadi terbagun dari tidurnya dan mendapati Christ sedang tertidur di atas sofa dengan laptop di atas pangkuannya. Ia jadi merasa bersalah karena menyita waktu Christ untuk menemaninya menonton. Sejak seminggu yang lalu, Christ selalu menemaninya menghabiskan film yang Nora beli. Ia pikir Christ akan menolak, tetapi ternyata salah, Christ selalu menerima ajakannya tanpa berpikir panjang. Christ benar-benar menghargai keberadaannya. Sejak pernyataanya satu minggu yang lalu, ia tetapi tidak menjawab, tetapi Christ tetap menjadi Christ sebelumnya dan sedikit lebih perhatian sepertinya.Nora hela napa lembut seraya menutup laptop Christ dan menaruhnya di meja. Ia meraih selimut kecil miliknya, lantas melingkupi Christ dengan selimut di tangannya sampi leher Christ. Setelahnya, mata Nora tak sengaja menatap keluar jendela yang menghadap langsung pada rumah di sebelahnya, yaitu rumah Gerald dan Natasha. Ia memutuskan unt

  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 21 (Tentara yang Bersembunyi)

    Nora hanya dapat tertegun mendengar ucapan Christ yang tiba-tiba.Beberapa saat kemudian, sontak Nora memukul Christ dengan bantal sofa. “Jangan bercanda seperti itu atau aku akan memukulmu lebih kencang,” ancamnya.Christ berusaha menangkis pukulan Nora dengan kedua tangannya. “Aku hanya berbicara sesuai yang ada di film.”“Awas saja kau berbicara seperti itu lagi,” ancam Nora untuk kedua kalinya.“Oke. Dengarkan aku terlebih dahulu. Di film tadi dijelaskan jika kita menyukai orang, kita akan merasa senang dengan kehadirannya, Jantung akan berdegup lebih cepat dari biasanya lantaran perasaan antusias bertemu seseorang yang disukai, kita akan merasa nyaman dengan dengannya, dan yang paling penting, Kita merasa memiliki hidup yang lebih bahagia dengan kehadirannya. Semua itu aku rasakan saat bersama kau.”Nora menurunkan tangannya yang sedari tadi memegang bantal sofa untuk melayangkan pu

  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 20 (Seseorang yang Tak Terlupakan)

    Andrew dan Sandra masih masing-masing bergeming di tempatnya untuk beberapa detik. Hanya ada kesunyian dan kebisuan di antara mereka, usai perkataan Sandra yang terlontar beberapa saat lalu. Sontak senyuman menenangkan terpatri di wajah Andrew. “Aku juga merindukanmu, walaupun kita terus bertemu dan bersama-sama.” Sandra awalnya merasa malu setelah sebuah kalimat yang tak ia sadari terlontar dari lisannya begitu saja dan berpikiran untuk meluruskan bahwa dirinya sedang kehilangan fokus, tetapi usai mendengar tuturan Andrew yang begitu tegas dan jelas, ia mengurungkan niatnya. “Kenapa kau merindukanku juga?” Sembari melipat kedua tangannya di depan dada. Sepertinya kepercayaan diri Sandra yang hilang untuk beberapa saat sudah kembali. “Tidak ada alasan. Kalau kau kenapa merindukanku?” Andrew bertanya balik. Sandra mendelik kesal. “Ihhh. Memangnya aku juga perlu alasan?” tanyanya dengan kesal padahal ia yang menanyakan hal itu pertama kali.

  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 19 (Rasa Nyaman)

    Sebenarnya apa yang manusia tahu tentang dunia fana ini, selain kekayaan dan kepuasan yang tak terhingga. Manusia menyukai kepuasan dan mencintai kekayaan. Mereka adalah makhluk tamak yang dapat melakukan apa pun untuk dirinya sediri, termasuk jika harus menumbalkan anaknya, mungkin akan ia tumbalkan. Ketamakkan yang menurutnya adalah sebuah keputusan yang tepat bagi manusia, padahal hanya jurang dalam yang dipenuhi batu runcing. Mereka berpikir mereka benar sampai, tetapi pada akhirnya hanyalah penyeselan yang mereka terima. Manusia suka menusuk punggung manusia lainnya tanpa memikirkan hubungan yang mereka miliki.Memang bukan semua manusia. Namun, tragedi itu yang sering terjadi di dunia fana, saling menusuk untuk mendapatkan kepuasan, saling menusuk untuk melindungi kekayaan, dan saling menusuk agar benteng yang dibangun tak retak. Manusia ada yang tidak suka menusuk manusia lainnya, tetapi mereka langka sebab terlalu banyaknya tragedi tusuk menusuk yang hadir, membuat ma

  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 18 (Pembicaraan Sederhana)

    Langit selalu menjadi kontinen bagi para burung yang siap menjelajahi dunianya dari seluruh mata angin. Kebebasan selalu menjadi kehidupan para burung. Ribuan burung melebarkan, mengepakkan sayap cepat-cepat lalu membelah kontinen mereka yang dipenuhi oleh kapas putih yang larut di kanvas biru. Kehidupan yang indah dan kebebasan yang pasti diharapkan banyak manusia yang hidupnya dipenuhi gelombang permasalahan yang tak ada habisnya. Manusia, makhluk yang diciptakan paling sempurna, tetapi menjadi malapetaka paling besar untuk kehidupan. Kesempurnaan yang mengelilingi mereka membuat mereka semena-mena terhadap makhluk lain yang memiliki hak hidup yang sama seperti mereka, bedanya makhluk lain tidak diberikan kemampuan untuk berbicara bahasa manusia. Hanya perbedaan kecil itu yang menjadikan manusia merasa hebat dan memiliki hak penuh untuk merusak bumi. Setelah dirusak dengan sebegitu parahnya. Mereka tinggalkan bumi yang sudah terkuras habis lalu berinvasi ke

  • SUKRAMANGALA   CHAPTER 17 (Rasa Takut)

    Nora melipat kedua tangannya di depan dada dengan raut masam yang tertatah di wajahnya. Entah apa yang membuat membuat suasana hati Nora turun drastis, Christ pun tak tahu, sebab jika ia mencoba untuk bertanya, ia mungkin kira-kira akan terkena amarah Nora. Jadi, ia memilih untuk membisu dan menyetir dengan tenang tanpa mengganggu Nora.Nora melirik kecil Christ. Sebenarnya ia tidak kesal dengan siapa pun, tetapi suasana hatinya turun karena Christ menertawai baju yang ia pakai, padahal ia tidak merasa ada yang salah dengan bajunya, walaupun memang sedikit tidak tepat berpakaian seperti itu di kantor, tetapi ia tetap kesal ditertawai begitu.Alhasil Christ menyerah, ia menghembus napas lembut. “Kau kenapa Nora? Apakah ada yang salah dengan cara bicaraku?” Ia bertanya dengan intonasi yang lembut sekali untuk menghindari kesalahpahaman.Nora menoleh tahu-tahu menolah terburu-buru. “Kau ini tidak sadar ya kalau menyebalkan. Kau menertawai pa

DMCA.com Protection Status