Share

Aku Bisa Bebas

“Ck, apa harus?” Monroe memandang keranjang besar yang ada di atas troli, yang ada di depannya.

“Tentu saja—Sir.” Marco, pria yang menjadi pendampingnya sejak tadi, menambahkan ‘Sir’ dengan nada mengejek. Ia kesal karena Monroe sudah terlalu sering mengeluh sejak tadi.

“Kau itu ingin pergi atau tidak?! Jangan banyak mengeluh! Kau pikir bisa memilih kursi kelas satu seperti penerbangan?!” Marco membentak dan menunjuk lagi ke arah keranjang itu.

“Bau!” Monroe mengeluh karena keranjang itu tadinya berisi ikan, ayam Pokoknya aneka jenis protein hewani yang menyuplai dapur penjara.

“Memangnya kau berharap apa? Aroma bunga? CEPATLAH!” Marco akhirnya mendorong punggung Monroe sampai terjungkal dan terjatuh ke dalam keranjang itu.

“Brengsek! Aku membayarmu!” Monroe langsung berusaha berdiri dan melepaskan diri dari belitan tali yang tadi pakai untuk mengikat box yang lebih kecil, sambil mencaci maki Marco. Ia membayar mahal jasa Marco dan tentu berharap akan ada rasa sedikit hormat.

“Memang ke
aisakurachan

Kejutan wkwkkw

| 9
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
virnaputriberliani
seorang bangsawan yg memang bau amis.. bentar lg bau bangkai.. wkwkkwkw, surprise anda dpt jackpot.. ketemu malaikat maut.. hahahha.. syuka part ini.. ayo Ian.. killing softly
goodnovel comment avatar
Haruki Matsuda
keluar sarang macan masuk lubang buaya....
goodnovel comment avatar
Yanti
eh dek Ian tahu aja kalau Marco pelakunya. atau mereka kerjasama ? wkwkwk kesian deh Monroe terbiasa di kelas bisnis eh dpt kelas teri wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status