Share

KEBODOHAN BESAR

Author: Alya Snitzky
last update Last Updated: 2025-04-02 06:54:27

Tak terasa, satu bulan telah berlalu dari kejadian besar yang menimpa dirinya. Hubungan bersama kekasihnya hancur, keperawanannya hilang. Semuanya terjadi hanya dalam waktu satu malam saja.

Dan hal itu, membuat Rania terus saja menyibukkan dirinya sendiri dengan pekerjaan agar tidak mengingat kejadian malam itu.

Sampai saat ini, ia juga belum tahu siapa orang yang telah bercumbu mesra dengannya malam itu. Keadaan benar-benar Tidak mendukungnya untuk mengingat laki-laki itu, karena ia berada dalam pengaruh obat.

Bahkan ketika pagi, karena terkejut dengan keadaan yang ada, ia sampai lupa untuk melihat wajah laki-laki itu. Sungguh bodoh sekali bukan? Tapi, itulah dirinya.

Saat ini, ia sedang melakukan presentasi untuk pekerjaannya pada klien. Tapi, ketika sedang mencoba menjelaskan tentang ide dari persentase itu sendiri, tiba-tiba saja ia jatuh pingsan.

Sontak saja, hal itu langsung membuat semua orang yang ada disana pun kaget. Memang tadi, salah satu rekan nya sudah bertanya padanya,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   MENGHILANG

    "Katakan pada ayah, siapa yang menghamilimu!" bentak sang ayah ketika mereka semua, sudah berada di rumah.Rania menggenggam erat tangan nya sendiri. Selama ia hidup, ini adalah kali pertama sang ayah membentaknya.Ingin sekali rasanya menangis, namun hal itu sama sekali tak bisa ia lakukan dalam keadaan ini."Jawab Rania! Siapa yang telah menghamilimu? Apakah kamu berbohong pada kami hari itu? Laki-laki mana yang kamu tiduri huh?" lanjut Syailendra lagi. Ia tak lagi bisa mengendalikan emosinya.Mendengar anaknya hamil, ayah mana yang tidak sakit hati. Tak pernah ia sangka sebelumnya, kasih sayang yang ia berikan dengan tulus, malah dibalas dengan hal seperti ini dengan Rania. Padahal Syailendra banyak berharap kepada putrinya itu.Karla dan Ibunya duduk di sofa yang sama, karena mereka cukup sadar diri jadi mereka hanya diam saja. Tapi, di perjalanan pulang tadi, Sonya telah memberikan bumbu provokasi pada Syailendra. Ini adalah kesempatan dirinya untuk mengusir Rania, dan ia tak aka

    Last Updated : 2025-04-03
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   BERTEMU

    Seperti yang sudah mereka bicarakan lewat telepon sebelumnya, Sinta menunggu Nadia di kafe yang biasa mereka datangi bersama.Namun, setelah cukup lama menunggu dari waktu yang sudah dijanjikan, Nadia tak juga menampakkan batang hidungnya.Rasa gelisah dan khawatir pun mulai terasa bercampur di hati Sinta. Gadis ini pun mulai mengirimkan puluhan chat pada Nadia, bertanya di mana keberadaan gadis itu sekarang? Dia juga berusaha meneleponnya, tapi baik chat maupun telepon darinya, Nadia tidak menjawab keduanya.Hari pun sudah semakin bertambah sore, Sinta pun terlihat terus mengecek ponselnya, berharap Nadia akan segera menghubunginya atau meninggalkan satu dua patah kata untuk sekedar mengabarinya. Entah itu memberitahunya dia tidak bisa bertemu hari ini, atau memberitahu Sinta apa yang terjadi kepadanya.Namun, Nadia masih juga tidak memberi kabar apapun darinya. Puluhan chat yang sudah dikirim Shinta pun tak kunjung dibuka, seolah-olah, Nadia ‘menghilang’ tertelan bumiIni jelas buka

    Last Updated : 2025-04-03
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TINGGAL BERSAMA

    "Jadi, kenapa kamu duduk sendirian di sana? Apa yang sebenarnya terjadi kepadamu, Sinta?" tanya Devan kemudian.Saat ini, Devan yang tidak sengaja bertemu dengan Sinta di halte bus, memutuskan untuk membawa gadis itu ke apartementnya.Sedikitnya, Devan telah mendengar kabar simpang-siur terkait Sinta Premesti yang sebelumnya sempat disebut-sebut akan menjadi penerus utama dan menggantikan posisi ayahnya sebagai CEO Syailendra Grup."Aku ... nggak tahu, berita apa saja yang sudah kamu dengar tentangku, tapi ... kalau kamu ingin memastikan tentang rumor yang beredar, jawabannya 'ya', saat ini aku sedang hamil Devan. Dan Papa, satu-satunya orang yang aku pikir akan melindungiku dan menerimaku, justru memilih untuk mengusirku dari rumah yang sudah dua puluh tahun lebih kutempati! Beliau juga bilang, jika aku bukan anaknya lagi." Sinta mengatakan semua itu dengan seulas senyuman di wajahnya yang tampak kontras dengan sorot matanya yang sendu.Devan yang sedari dulu diam-diam memiliki peras

    Last Updated : 2025-04-03
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   MENGENANG MASA LALU

    Devan yang baru saja sampai di lobby utama kantornya itu, langsung menelisik di mana keberadaan Sinta.Terlihat Sinta yang sedang duduk dengan membawa file yang ia minta, dan juga sekotak pizza yang berada di atas meja.Devan langsung melangkahkan kedua kakinya, untuk menghampiri Sinta."Sinta! Kamu ngapain di sini?!" tanya Devan dengan tegas.Sinta terhenyak dengan kedatangan Devan yang tiba-tiba. Sinta berdiri dari duduknya, wajahnya yang tadi berseri-seri, kini langsung masam seketika."Kamu gitu banget sih, Devan. Aku niatnya baik kok, gak ada niat jahat sekalipun."Devan membuang nafas kasar, "Kamu ini harusnya sedang beristirahat di apartemen, Sinta. Bukan malah datang ke sini."Devan menatap ke arah kotak pizza yang dibawa Sinta, "Apa kamu ingin menyogokku dengan sekotak pizza?"Devan mengangkat sebelah alisnya seraya melipat kedua tangannya di atas dada."Ck!" Sinta berdecak, "Dari pertama kamu di depan aku, perasaan kamu ngatain semua hal tentang negatif. Apa kamu gak suka, k

    Last Updated : 2025-04-03
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   IZIN PULANG

    Ethan masih diam, memikirkan penjelasan Devan padanya. Ia termenung cukup lama hingga membuat Devan sedikit bingung menunggu Ethan membalas perkataannya.“Pak Ethan?” panggil Devan kepada Ethan yang berdiri membelakanginya.Ethan diam, tidak menjawab panggilan Devan. Ia masih tidak sadar dari lamunannya mengenai gadis yang pernah menghabiskan malam dengannya itu.“Pak Ethan? Anda tidak apa-apa?” panggil Devan sekali lagi dengan nada suara yang dinaikkan sedikit, untuk menyadarkan Ethan yang terdiam sejak ia selesai menjelaskan hasil penemuan informasinya itu.Ethan tersentak setelah mendengar panggilan Devan. Ia memijat pangkal hidungnya sejenak lalu membalikkan badannya menghadap Devan yang berdiri tegak sejak masuk ke ruangannya.“Maaf, Pak. Hanya itu informasi yang bisa saya temukan mengenai gadis tersebut. Saya akan lebih berusaha lagi mencari informasi lainnya mengenai gadis yang Anda cari.”Devan menunduk takut karena merasa tidak berguna dalam pencariannya yang tidak mendapatka

    Last Updated : 2025-04-03
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PELECEHAN

    Saat mengintip dari balik dinding, Sinta pun langsung disuguhkan sebuah pemandangan di mana ada seorang wanita dan seorang pria yang sepertinya sedang terlibat cekcok tepat di depan pintu toilet.‘Apa mereka sepasang kekasih?’ gumam Sinta dalam batinnya.Sinta awalnya berniat untuk tidak peduli dan pergi meninggalkan dua orang yang ia pikir adalah sepasang kekasih itu, seketika mengurungkan niatnya tersebut saat mendengar suara teriakan sang wanita yang melengking nyaring.“Lepaskan tanganmu dariku! Ini termasuk pelecehan seksual!” seru wanita itu sambil melepaskan genggaman pria yang menahannya.‘Huh? Pelecehan seksual?!’Sinta lantas kembali mengintip dari balik dinding tersebut, sembari menajamkan indera pendengarannya. Dia harus mencari tahu dulu apa yang sebenarnya terjadi.Kalau memang benar ini pelecehan seksual, Sinta harus segera meminta bantuan!Pria itu menahan wanita tersebut untuk pergi, karena wanita itu berniat melaporkannya.“Jika aku melepaskan tanganmu, maka kamu aka

    Last Updated : 2025-04-03
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PELECEHAN II

    Wanita dan pria tersebut masih menundukkan kepalanya, tidak berani menjawab pertanyaan Ethan.Mereka semakin merasa tersudutkan, akibat dari tatapan tajam Ethan yang seperti menusuk mereka secara perlahan.Sinta yang sejak tadi menyimak mereka langsung berdehem untuk memperbaiki suasana yang tiba-tiba menegang ini.“Ehm … maaf mengganggu, biar saya yang menjelaskan apa yang terjadi di sini."Sinta menolehkan kepalanya, menatap Ethan yang tanpa sengaja sebelumnya ia bersandar di dada bidang milik Ethan.“Ah, sebelumnya terima kasih karena sudah menolong saya tadi,” ucap Sinta sedikit membungkukkan badannya sebagai ucapan terimakasih kepada Ethan.Ethan melirik ke arah Sinta yang sejak tadi diabaikannya, karena terlalu fokus kepada dua orang yang membuat keributan di perusahaannya itu.Sinta menatap sejenak ke arah Ethan yang hanya diam tanpa menjawabnya itu.“Saya di sini hanya orang luar yang kebetulan ada keperluan di perusahaan ini. Saat sedang menunggu lift, tidak sengaja saya mend

    Last Updated : 2025-04-03
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PELECEHAN III

    Pertanyaan Ethan membuat pria itu semakin ketakutan. Jika masalahnya sampai dibawa ke polisi, maka semuanya akan berakhir untuknya. Dia tidak ingin nama baiknya hancur dan orang lain akan mengetahui semua perbuatannya itu.Namun, bukan hanya itu saja, jika perbuatannya ini sampai ke telinga istrinya maka sudah dapat dipastikan istrinya akan meninggalkannya.Memikirkan hal itu membuat pria itu semakin panik dan ketakutan.Ethan mengamati raut wajah dari karyawannya itu, membuatnya seakan bisa membaca apa yang dipikirkan oleh pria itu saat ini.“Jika kamu memilih untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan, maka akan saya pastikan jika wanita ini yang bersalah, dia akan dipecat dari perusahaan ini secara tidak hormat. Namun itu berbeda lagi jika halnya kamu yang bersalah di sini. Saya dapat pastikan, bahwa masalah ini tidak akan sampai ke telinga istrimu. Istrimu tidak akan mengetahui apapun masalah yang telah terjadi hari ini,” ucap Ethan yang sekaan menjawab semua pemikir

    Last Updated : 2025-04-05

Latest chapter

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SELESAI

    Devan terduduk lemas tepat di pinggiran jalan, kenyataan yang ia terima tadi begitu pahit dan menyakitkan.Kini ia pun tak punya lagi opsi-opsi yang bisa membuat ia menjadi pemenang di sini."Kenapa? kenapa harus Ethan?" lagi, pertanyaan itulah yang terus saja ia lontarkan karena hanya pertanyaan itu yang tak pernah bisa diubah jawabannya ."Rasanya sangat menyakitkan sekali," ucap Devan, ia memegang dadanya merasakan denyut jantung yang berpacu begitu lambat."Sinta, kenapa malam itu kamu masuk ke kamar Ethan, bukan kamar yang seharusnya kamu masuk? kenapa kamu begitu ceroboh sekali?"Kini tak ada lagi kata-kata yang bisa diucapkan oleh Devan, laki-laki itu hilang arah.Ia duduk, membiarkan dirinya itu dilihat oleh orang-orang yang lalu, ia tidak peduli selagi ia tidak mengganggu siapapun di sini.Devan menarik nafasnya dalam dalam, masih belum bisa ia terima, namun kenyataan lebih menyakitkan akan ia terima Jika ia tidak menerima kenyataan ini.Seenggaknya sekarang ia bisa berpikir

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KEBENARAN

    Devan mondar-mandir di depan pintu UGD, sudah hampir setengah jam ia berada di situ bersama dengan pembantunya. Tadi ketika ia membawa Sinta untuk pergi ke rumah sakit, ia meninggalkan pesan kepada bi Diah untuk datang ke rumah sakit, karena Sinta akan melahirkan. Sedikit banyak Ia membutuhkan bantuan wanita itu, bi Diah pernah melewati masa di mana ia melahirkan. seorang laki-laki seperti dirinya, mana mengerti semuanya ini, bukan?"Duduk dulu Mas dan tenangkan diri, berdoa kepada yang di atas semoga semuanya baik-baik saja." ucap Bi Diah."Bagaimana saya bisa tenang, sementara hampir setengah jam berlalu belum ada kabar berita yang saya dapatkan dari dalam. Bagaimana kondisi Sinta? apakah semuanya baik-baik saja, atau tidak? saya ingin tahu semuanya itu agar bisa tenang Bi," ucap Devan.Bi Diah pun merasa sedikit tegang karena sejak tadi belum ada tanda-tanda laporan bahwa persalinan berjalan dengan lancar."Mari kita berdoa untuk keselamatan Mbak Sinta,"Devan menganggukan kepalany

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SEBELUM PERGI

    Sinta hampir saja terpesona dengan sosok Devan yang ada di hadapannya, kata-kata lembut namun teratur benar-benar membuat Sinta lupa diri sesaat.Tapi itu hanya terjadi beberapa menit saja sebelum Sinta menarik tangannya dengan tersenyum, merasa sedikit canggung dengan suasana yang tercipta saat ini. Devan pun merasakan hal itu, ia menggaruk kan tengkuknya yang tidak gatal untuk melepaskan kecanggungan yang tercipta itu."Oh iya, aku bersih diri dulu ya, badanku lengket-lengket semua. Kamu tidur aja dulu, lagian ini juga sudah malam, kasihan bayimu."Sinta menganggukkan kepalanya dan kemudian mereka berdua pun berpisah, dengan Sinta pergi ke jalur kanan menuju kamarnya Dan Devan pergi ke jalur kiri menuju kamarnya juga. Apartemen itu memiliki dua kamar, lumayan besar untuk mereka yang hanya tinggal berdua.Setelah sampai di kamarnya, Sinta menutup pintu. Tak lupa mengunci pintu agar Devan tidak bisa masuk.Ia memegang dadanya, detak jantung terasa begitu cepat sekali, Ada apa ini? apa

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   HAMPIR

    Shinta nampak tertunduk lesu, padahal dia hanya ingin mengirit uang yang dikeluarkan oleh Devan untuknya selama ini, laki-laki itu telah terlalu banyak mengeluarkan uang untuknya dan ia merasa sedikit tidak enak akan hal itu."Maaf, aku hanya tidak ingin terlalu banyak menggunakan uangmu. Apalagi beberapa peralatan bayi terbilang cukup mahal.""Aku sama sekali tidak masalah akan hal itu, kapan selama ini kamu mendengar aku mengungkit Semua pengeluaran untukmu?" jawab Devan, ia membantu dan mencukupi Sinta selama ini karena benar-benar tulus dari dasar hatinya yang paling dalam, bukan karena ada apanya. meskipun perasaannya ditolak mentah-mentah oleh Sinta, Ia tetap juga berbaik hati kepada wanita ini, bukan? jadi apalagi yang kurang saat ini?"Terima kasih Devan, terima kasih sekali. aku beruntung karena di saat seperti ini, Aku malah dipertemukan dengan orang sebaik kamu. jasamu tidak akan pernah bisa aku lupakan, bahkan sampai aku mati sekalipun nanti. Ketika anak ini lahir, aku aka

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   BUKAN GAYAMU

    Devan tersenyum, "memangnya apa yang ada dalam pikiranmu itu?" tanya Devan.Sinta mencoba membenarkan posisinya agar lebih terasa enak saat ini, Devan membantu Sinta untuk duduk."Tadi ketika aku pulang dan ingin ke kamarku, aku mendengar kamu menyebut mama, Itulah kenapa aku tahu kalau tadi kamu bermimpi tentang mama," jelas Devan yang langsung di anggukkan oleh Sinta, hampir saja ia menuduh Devan yang tidak, tidak.Ia menoleh ke arah jam di dinding yang saat ini sudah menunjukkan pukul 11.00 malam, apakah tadi ia tertidur setelah makan malam? Ah, memang rasanya sangat melelahkan sekali ternyata."Kamu baru pulang?" tanya Sinta."Iya, sekitar hampir 15 menitan yang lalu lah.""Kenapa begitu larut sekali pulangnya? apakah begitu banyak pekerjaan di kantor?" tanya Sinta.Devan menggelengkan kepalanya, "hanya ada beberapa berkas yang harus aku kerjakan saja, mengingat tadi pun kita sudah pergi hampir setengah hari.""Apa kamu sudah makan?"tanya Sinta, ia baru teringat bahwa masih ada be

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SELALU TAU

    Nadia kembali tertawa terbahak-bahak diseberang sana hingga menampakkan dua buah lubang pipih yang membuat wanita itu semakin cantik sekali Jika tertawa seperti ini."Oh iya, dia akan memanggil anda apa? Bunda? Mama? Mami? Ibu? atau apa?""Ah, benar juga ya, kenapa selama ini aku tidak kepikiran untuk memilih panggilan yang pas? menurutmu, cocoknya panggilannya apa ya?""Ibu,""Ah, tidak. terlalu gimana gitu. Aku tidak mau dipanggil ibu yang lain dong."Nampak Nadia sedikit berpikir untuk mencari panggilan yang pas saat ini."Mami.. Mungkin,"Kali ini Sinta pula yang tertawa terbahak-bahak, membuat Nadia bingung apa yang salah dengan yang ia ucapkan tadi."Kenapa Anda tertawa?""Kenapa harus mami? apakah kamu juga merasakan kalau panggilan itu tidak pas untukku?" tanya Sinta."Kenapa sampai tidak pas? banyak kok orang sekarang anak-anaknya memanggil dengan panggilan mami.""Tidak, aku tidak mau. cari yang lain saja,"Nadia sedikit kesal dengan ucapan dari Sinta itu, sejak tadi tidak m

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PANGGILAN

    Sinta menggelengkan kepalanya, jujur ia sendiri pun belum yakin dengan pasti tentang Apa yang dirasakan oleh hatinya itu terhadap Ethan.Galau atau dilema? kata apa yang pas untuk menggambarkan perasaannya saat ini.Di satu sisi, ia memikirkan tentang anak nya ini. disisi lain juga, ada Ethan yang kalaupun ia mencintai Demian, pastilah Ethan tidak akan ingin menerima anaknya ini. Apalagi jika ia memaksakan diri untuk menerima perasaan Devan. Meskipun saat ini Devan mengatakan ia akan menerima anaknya, tapi jelas berbeda rasanya jika nanti mereka memiliki anak. Pasti Devan akan lebih condong ke anak kandung daripada anak sambung nanti.Lagian baik Ethan ataupun juga Devan mereka berdua berhak mendapat gadis yang baik-baik, bukanlah dirinya ini yang sudah kotor bahkan tidak tahu siapa laki-laki yang telah membuat Ia hamil."Aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu, semuanya masih terlalu abu-abu untuk aku berikan sebagai jawaban."Devan menganggukkan kepalanya, meskipun seperti itu, Ia te

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   INGIN MENDENGAR LANGSUNG

    Di ruangan yang terbilang cukup besar itu, Sinta duduk seorang diri. Ia masih teringat dengan jelas kejadian dulu, saat di mana Devan mengungkapkan perasaan padanya.Entahlah, bagaimanapun ia mencoba, ia tetap tidak bisa menjadi seperti apa yang diinginkan oleh Devan, meskipun hanya sedikit saja, rasa itu benar-benar tidak ada.Sinta menatap ke sekeliling ruangan yang hampir sudah 7 bulan ia tempati. tempat di mana ia berteduh dari panasnya matahari dan dinginnya hawa hujan yang turun, dan Devan adalah laki-laki yang telah membawa dirinya ke tempat ini.Ia menyandarkan dirinya pada sandaran sofa yang ada di dalam kamarnya sambil mengelus lembut perutnya itu. Tiba-tiba ia kembali teringat dengan percakapannya dengan Nadia tadi. Bisa ia lihat, Bagaimana frustasinya Nadia saat Ia menceritakan semuanya tadi.Ingatannya melayang di mana malam tragedi itu terjadi, obat perangsang yang menjalari tubuhnya itu, benar-benar sulit untuk ia kendalikan. Andai saja malam itu tidak pernah ada, mungk

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TERJADI BEGITU SAJA

    Kini mereka sudah berada di apartemen. Tak ada satu peralatan bayi pun yang mereka bawa.Bi Diah datang tergopoh-gopoh dari arah dapur untuk menyambut kedatangan majikannya.Alisnya naik ke atas ketika tidak melihat satu barang pun yang dibawa oleh Devan maupun Sinta."Di mana belanjaannya Mas dan Mbak? "Tanya bi dia.Mendengar itu Devan dan juga Sinta langsung saling adu tetap satu sama lainnya. Bertemu dengan Nadia dan mengobrol dengan wanita itu membuat ia lupa dengan tujuan awal pergi ke mall."Tadi kita hanya lihat-lihat saja kok, pas ada yang suka tapi warnanya terlalu norak, pas warnanya bagus eh motifnya yang tidak sesuai keinginan Sinta, jadi untuk hari ini kami memutuskan tidak membeli apapun. Mungkin aku akan mencari lagi waktu yang pas agar kami berdua bisa berbelanja peralatan bayi." Jawab Devan.Sebenarnya Devan tidak perlu berbohong pun, Bi Diah tidak akan memaksa majikannya untuk menjawab, toh Ia hanya sekedar berbasa-basi saja tadi.Bi Diah menganggukkan kepalanya dan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status