Share

37. Penasaran

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-22 20:04:07

Part 23b

"Kita bakar aja gimana? Tadi aku bawa bumbu-bumbunya di tas bagian paling depan."

"Baiklah, akan aku siapkan, Mas."

"Iya, kau tunggu di sini. Aku cari kayu di sebelah sana!"

Damay mengangguk. Ia melihat suaminya berjalan memunguti ranting dan dahan pohon yang telah kering.

Lelaki itu kembali dengan senyuman sumringahnya. Setelah itu, ia juga membersihkan ikan, sedangkan Damay menyiapkan bumbu-bumbu.

Saga menyiapkan api unggun, dan membakar ikan itu dengan alat sederhana. Tidak lama kemudian, aroma ikan bakar yang harum mengisi udara sekitar mereka.

"Mas, ini enak sekali," puji Damay setelah mencicipi ikan bakar yang mereka buat bersama meski dengan bahan seadanya "Ikan segar dan bumbu yang pas. Kamu memang jago memancing."

Saga tersenyum puas. "Semua ini berkat kamu. Tanpa kamu, aku tidak bisa menikmati momen-momen indah seperti ini."

Mereka menikmati makan siang di tepi danau, ditemani suara
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mansyur Hajje
lanjut ka jngn setengah², upload ampe beres
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   38. Hari H

    Part 24a"Dasar dua-duanya menyebalkan!" gerutu Mega."Kamu kenapa ngomel-ngomel sendiri, Mega?" tanya sang ibunda yang baru pulang dari warung."Bu, menurut ibu ada yang aneh gak sih sama suaminya Mbak Damay?""Aneh gimana?""Ya tadi ada dua orang datang ke sini dan panggil dia Bos!""Halah. Gak usah dipikirin, ya iyalah dipanggil Bos, paling dia ketua berandalnya.""Tapi masalahnya bukan itu, Bu, yang datang ke sini itu atasanku di kantor, Pak Tommy."Bu Siti melongo mendengar perkataan putrinya. "Sudah, sudah, mungkin kamu salah dengar. Lebih baik kamu fokus aja deh sama pernikahanmu, gak usah pikirin yang lain!""Iya, iya, ya udah aku berangkat dulu, Bu."***"Damay, bilangin suami kamu, kalau kalian gak bisa nyumbang apa-apa, lebih baik dia gak usah nongol deh di hari pernikahan Mega! Merusak pandangan aja! Nanti orang-orang pada takut lihat suamimu!" tukas ibu saat ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   39. Tercengang

    Part 24b"Mega, udah jam segini, Guntur belum datang juga? Dia gak berusaha kabur kan?" tanya ibunya menambah rasa was-was di hati."Gak mungkin, Bu, Mega udah pastikan kok, Mas Gun pasti datang. Mungkin sedikit terlambat saja. Mega akan kirim pesan lagi, Bu," ujar Mega seraya mengambil ponselnya di atas nakas.Ia kembali menghubungi calon suaminya. Tapi panggilannya itu tak kunjung diangkat.'Astaga, Mas Gun kemana sih? Masa iya dia berniat kabur dari aku?! Kenapa dia gak datang-datang? Kenapa juga panggilanku gak diangkat?' Mega mendumel dalam hati yang dipenuhi rasa cemas.[Mas, kamu udah sampe mana? Kenapa belum datang juga? Sebentar lagi waktu akad nikah kita lho, Mas! Tolong jangan kabur dari aku, Mas! Atau kau akan menyesal!] Ancam Mega dlaam pesan WA-nya.Ia kembali menghubungi Guntur. Kali ini panggilan itu tersambung."Hallo?""Hallo Mas! Astaga, kamu dari mana saja sih? Kenapa baru diangkat?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   40. Ternyata ... Bos?

    Part 25a"Tapi, Mega, itu Pak Banyu! Bos kita!" "Apa??" Mega shock mendengar penuturan suaminya, begitu pula Bu Siti yang ikut mendengarnya juga terlihat shock."Tidak .... itu tidak mungkin ...." lirih mega yang masih terdengar."Tunggu, Nak Gun, maksud Nak Guntur, si Saga itu Bos di tempat kalian kerja?" tanya Bu Siti."Iya, Bu, itu memang Pak Banyu, saya beberapa kali bertemu dan ikut meeting dengannya. Meski dia masuk ke kantor kalau ada hal penting saja.""Tidak, tidak, itu tidak mungkin! Pasti mereka hanya mirip saja!" tukas Bu Siti berusaha menyangkal kenyataannya."Kamu ini jangan ngaco, Nak Guntur! Bukankah orang tuamu itu pemilik perusahaan tempat kalian kerja saat ini? Berarti mereka bosnya 'kan?" tanya Bu Siti lagi dengan tatapan penuh selidik."Eh, ibu kata siapa?""Lho, Mega sendiri yang bilang.""Emmh, tidak, itu semua tidak benar, Bu. Maksudku---""Eheeemmm!!" Saga lan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   41. Iri Hati

    Part 25bDi kamar mereka yang hangat, Saga dan Damay bersiap untuk tidur. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun mata mereka enggan terpejam. Tirai jendela menghalangi pandangan ke luar, namun suara hujan yang lembut membuat suasana kamar semakin tenang. Di atas ranjang yang nyaman, mereka saling bertukar pandang, merasakan kebersamaan yang begitu akrab."Kenapa belum tidur, hmm?" tanya Saga dengan nada hangat.Damay menggeleng pelan. "Aku cuma bingung, kenapa kamu muncul dengan penampilan seperti ini, Mas?""Kamu tau? Saat ibu melarangku muncul di pernikahan Mega, seharian itu, aku hanya bisa melihatmu dari jauh. Kamu sibuk sekali dan aku gak bisa berbuat apa-apa untuk membantumu. Makanya aku datang sekalian ingin langsung membawamu pergi dari rumah ini. Aku hanya gak ingin kamu terus-terusan direndahkan cuma gara-gara penampilanku yang seperti berandalan.""Tapi kamu sukses membuat mereka shock!" ujar Damay seraya terta

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   42. Salah Sangka

    Part 26Bu Siti menyikut lengan putrinya yang bersikap kekanakan. Mereka masuk ke dalam rumah, Mega makin dibuat kagum dengan desain interiornya yang mewah, elegan dan tak membosankan.“Wah, rumahnya bagus sekali, Mas!” Mega berseru, matanya berbinar-binar. “Aku mau tinggal di sini juga!”Damay dan Saga saling berpandangan, merasa sedikit canggung. "Tapi ini rumah kami. Kamu kan juga sudah punya keluarga sendiri," sahut Saga.Mega menunduk, memandangi lantai marmer yang mengkilap. “Iya, tapi rumah bapak kan tidak sebesar ini. Di sini aku merasa lebih nyaman. Aku ingin tinggal di sini, Mas Saga. Rasanya di rumah kalian lebih menyenangkan. Boleh kan, Mas, Mbak?"“Tidak bisa, Mega!” suara Pak Taryo terdengar tegas. “Kakakmu sudah punya keluarga sendiri. Kamu juga sudah punya keluarga sendiri, Kamu tidak bisa tinggal di sini. Harusnya kamu bisa menghargai perasaan suami dan juga kakakmu."“Tapi, Pak…” Mega mencoba berargume

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   43. Aku Mulai Jatuh Cinta Padamu

    Part 26bDamay tersenyum. "Aku tahu, hidup sama kamu pasti gak bakal kekurangan uang. Tapi aku juga ingin produktif dan memanfaatkan waktuku sebaik mungkin.""Baiklah, aku hargai keputusanmu. Tapi kamu jangan sampai kelelahan ya.""Terima kasih ya, Mas.""Seperti biasa, aku akan mengantar jemput kamu."Damay mengangguk. "Baik, Mas."Mereka baru saja menyelesaikan makan malamnya. Setelahnya, duduk bersama di ruang TV. Baru kali ini Damay punya waktu untuk bersantai. Di depan televisi 40 inch, ia bolak-balik mengganti channel."Kamu sedang cari channel apa? Pengen nonton apa?""Pengin nonton film horor, Mas, katanya ada film horor baru yang bagus lagi viral.""Apakah kamu yakin, mau nonton film horor? Gak takut?" Damay menggeleng pelan. "Kata temen filmnya seru banget.""Baiklah. Sebenarnya, kalau aku lebih suka film komedi atau aksi." Saga bertanya sembari mengangkat alisnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   44. Gagal Rencana

    Part 27aSuara kicauan burung mewarnai pagi hari. Damay dan Saga sudah siap beraktivitas seperti biasa lagi. Gara-gara semalam membuat rasa canggung luar biasa diantara mereka."Mau diantar pakai motor atau mobil?" tanya Saga."Motor saja, Mas.""Okey. Udah siap semuanya? Gak ada yang ketinggalan?""Udah siap, Mas, gak ada yang ketinggalan kok.""Ya sudah ayo kita berangkat!"Damay mengangguk. Saga memakaikan helm itu ke istrinya dan tersenyum."Kenapa kamu selalu menunduk begitu?""Eh, aku gak apa-apa, Mas."Saga tertawa kecil. "Gak usah malu-malu begitu. Kamu cantik!" pujinya yang makin membuat Damay makin tersipu."Nanti sore pulang seperti biasa kan?""Iya, Mas, kalau gak ada lembur pulang seperti biasa. Tapi kadang ada lembur dadakan, jadi aku juga gak bisa pastikan.""Hmm, okey. Ya sudah, ayo naik!"Damay naik ke boncengan motornya. "Pegangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   45. Sebuah Syarat

    Part 27bNova menepuk dahinya pelan. "Ya elah ini anak, mau dikasih kehidupan enak dan layak kok gak mau! Nih lihat foto Saga yang terbaru!" Nova menunjukkan foto-foto di ponselnya yang menampilkan wajah Saga yang dipotret diam-diam dari jarak tertentu oleh anak buahnya itu."Wow!" Mata Selina membulat melihat foto-foto Saga yang tengah menaiki motornya."Kok fotonya beda, gak seperti yang tante tunjukkin waktu itu? Yang ini terlihat lebih macho dan tampan.""Ini foto terbarunya, Lin."Selina mengangguk. "Ceritakan sedikit tentang Saga dan istrinya itu, Tante. Kenapa mereka bisa menikah, kata Tante mereka kepergok berbuat mesum?""Iya, itu benar.""Apa istrinya Saga sudah hamil?""Hmmm sepertinya sih belum hamil."Selina terdiam sejenak, lalu tiba-tiba tersemyum."Bagaimana kalau Tante pertemukan aku langsung dengan Saga? Tapi jangan sampai ada yang curiga kalau pertemuan dengannya sudah diatur

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25

Bab terbaru

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   227. Akuisisi

    Setelah keputusan pengadilan yang menghukum Aidan, Saga dan Damay akhirnya bisa bernapas lega. Namun, kebahagiaan mereka tak bertahan lama. Saga harus menghadapi kenyataan baru yang lebih berat: perusahaannya, yang telah dibangun dengan susah payah selama bertahun-tahun, berada di ambang kebangkrutan.Perusahaan yang dulu begitu megah kini mengalami kerugian besar akibat beberapa investasi yang gagal, manipulasi laporan dari dalam ditambah dengan pengaruh dari masalah yang menimpa Aidan. Saga tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa banyak keputusan buruk yang terlanjur diambil, dan kini semuanya berujung pada masalah keuangan yang tak bisa dihindari.Saga duduk termenung di ruang kerjanya, mata terpaku pada layar komputer yang menampilkan laporan keuangan perusahaan. Kerugian yang terus menggunung dan semakin parah membuat hatinya terasa berat. Segala usaha yang dilakukan untuk membalikkan keadaan seolah sia-sia. Kini, kebangkrutan di ambang pintu, dan ia tahu

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   226. Vonis Hukuman

    "Diana?" kata Saga dengan nada terkejut, mencoba menguasai emosinya.Diana berdiri di depannya, tanpa kata-kata lebih dulu. Wajahnya terlihat pucat, dan kedua tangannya gemetar saat ia meletakkan sebuah surat di atas meja Saga.“Aku tahu kamu pasti sudah tahu tentang Aidan,” kata Diana pelan, suara tergetar. “Tapi aku mohon, Saga, bebaskan dia. Aku sedang hamil anaknya. Aku tak ingin anak ini tumbuh tanpa seorang ayah.Saga terkejut, tapi ia segera menutupi rasa terkejutnya. Saga menatap Diana dengan tatapan kosong. Dia terdiam sejenak, seolah mencerna setiap kata yang keluar dari bibir Diana. Wajahnya berubah, tidak bisa menyembunyikan perasaan marah dan kecewa.“Aidan sudah membuat segalanya berantakan, Diana,” kata Saga, suaranya tegas. “Dia tak hanya menyusahkan dirimu, tapi juga aku dan keluarga kami. Kenapa kamu tidak melihat apa yang dia lakukan?”Diana menundukkan kepala, matanya mulai berkaca-kaca. “Aku tahu, aku tahu dia telah m

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   225. Pulang

    "Kamu pikir kamu bisa mengancamku begitu saja dan aku akan diam? Tidak, Aidan. Kalau kau ingin menantangku, aku akan buat kamu menyesal.""Hahaha! Tapi ingatlah ini Saga, sampai kapanpun aku tidak akan menyerah!" ucap Aidan setengah berteriak.Dengan wajah yang penuh amarah, Saga berbalik dan meninggalkan ruang interogasi.Di luar ruangan, Pak Tom menunggu, melihat bosnya dengan tatapan serius."Bagaimana, Mas Bos?" tanya Pak Tom, suara penuh kekhawatiran."Aku tak percaya dia melakukan ini. Tapi aku tak akan biarkan dia merusak apa yang sudah kumiliki."Pak Tom mengangguk. "Kami akan terus mengawasi perkembangannya, Bos."Dengan tatapan tajam, Saga melangkah keluar dari kantor polisi.*** Hari itu, Damay dan Saga akhirnya mendapatkan kabar baik. Setelah menunggu dengan penuh kecemasan, dokter akhirnya datang dengan senyum yang membawa harapan."Pak Saga, Bu Damay, kami sudah memeriksa kondisi

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   224. Kau Gila!

    Saga berdiri di belakangnya, menatap Damay dengan penuh kasih. "Kita sudah melalui banyak hal, Sayang. Tapi kita kuat. Kita akan melindungi Rain, apapun yang terjadi."Damay menoleh, menatap suaminya dengan penuh rasa terima kasih. "Terima kasih, Mas. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa kamu."Saga merangkulnya dari belakang, menguatkan Damay. "Aku selalu di sini, Sayang. Kita sudah melalui masa-masa sulit, tapi kita tidak akan pernah terpisah. Kita akan membangun masa depan yang lebih baik."Damay mengangguk, meresapi setiap kata yang keluar dari mulut suaminya. Di tengah segala kekacauan yang mereka hadapi, mereka masih bisa menemukan kedamaian bersama, di sisi anak mereka yang tercinta.Dengan pelukan itu, Damay merasa aman. Meskipun dunia di luar sana penuh ancaman, di sini, dalam pelukan suaminya, semuanya terasa baik-baik saja.Tak berapa lama Baby Rain terbangun dan menangis dengan suara nyaring. Tanpa berpikir panjang, Da

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   223. Kembali

    Saga merebahkan tubuhnya di tempat tidur hotel seraya menghela napas panjang. Damay menatapnya merasa iba karena sang suami terlihat sangat kelelahan usai hari yang begitu kacau terlewati. “Mas capek banget ya?” “Iya, Sayang. Tapi tidak apa-apa, asalkan kamu dan Rain selamat, aku sudah lega.” Damay mendekat kea rah sang suami lalu memijat lengannya pelan. Saga terpaksa membuka mata. “Sayang, jangan seperti ini, kamu juga harus istirahat. Kamu kan sudah mengalami hal yang buruk.” “Tidak apa-apa, Mas, aku sudah jauh lebih baik setelah istirahat beberapa jam di sini.” Saga memiringkan tubuhnya menatap Damay. “Aku kangen anak kita, Mas.” “Hmm … aku paham perasaanmu. Kamu yang sabar ya, di sana juga Pak Tom sedang mengurus masalah. Dia juga butuh istirahat. Jadi mala mini kita istirahat dulu di sini ya! Besok baru bisa pulang.” Damay mengangguk. Mau tak mau ia menuruti

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   222. Terkepung

    Namun, hal itu tidak pernah menghalangi niatnya. Bagi Aidan, apapun bisa dibeli dengan uang dan kekuasaan. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Aidan menjawab panggilan dari Diana."Halo, Mas Aidan... Kamu di mana?" suara Diana terdengar cemas, namun Aidan hanya mendengus kecil, tidak tertarik."Aku sibuk. Jangan ganggu aku lagi," jawabnya dingin."Tunggu, Mas Aidan! Hari ini kamu pulang kan? Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Ini sangat penting!""Hmmm ...." sahutnya lalu menutup panggilan itu tanpa memberikan kesempatan bagi Diana untuk berbicara lebih banyak.Aidan memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket, sebelum berangkat, ia menyempatkan diri untuk menyeduh kopi, seraya menyalakan televisi. Karena penerbangannya masih 1 jam lagi.Ia duduk matanya terfokus pada layar televisi yang menampilkan berita terkini.Berita tersebut mengabarkan tentang penggerebekan besar-besaran di Bandara Juanda, di mana beberapa ana

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   221. Informasi

    "Pak, kami baru saja mendapatkan informasi lebih lanjut dari para penculik. Mereka menyebutkan nama seseorang yang diduga sebagai bos mereka." Saga menatap anak buahnya itu dengan penuh perhatian. "Siapa?" "Nama yang disebutkan adalah Aidan," jawab petugas itu, mengerutkan kening. "Sepertinya dia terlibat dalam jaringan besar yang memiliki pengaruh di beberapa sektor. Namun kami belum bisa memastikan apa keterlibatannya secara langsung." Saga menggertakkan giginya, rasa marah dan gelisah bercampur padu jadu satu. "Aku harus ke kantor polisi sekarang," lanjutnya, suara penuh tekad. Damay, yang mendengar percakapan itu, menatap suaminya dengan mata penuh pertanyaan. "Mas Saga... Apa yang terjadi?" Saga menatapnya dengan lembut, memastikan bahwa ia tetap tenang meskipun hatinya gelisah. "Sesuai dugaanku, Aidan dibalik semua ini." Damay terdiam.

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   220. Penyelamatan

    "Sebentar ya, aku hubungi Mega dulu.""Mega?""Ya, Rain aman bersama ibu dan Mega di Rumah sakit.""Rumah Sakit? Apa Rain terluka?" tanya Damay dengan cemas."Tidak, Sayang. Rain kelelahan dan dehidrasi, tapi sudah ditangani sama pihak medis. Dia akan baik-baik saja. Kamu yang tenang ya."Saga menghubungi Mega, panggilan video call dan langsung menyerahkannya pada Damay. Damay berbincang dengan Mega sambil menangis terlebih saat Mega memperlihatkan Baby Rain. "Rain udah mau makan, Mbak. Mbak tenang saja, dia di sini baik-baik saja. Dari tadi memang tidur lalu nangis, tapi sekarang udah agak tenang dia. Mbak gak usah khawatir ya, yang penting sekarang Mbak selamat dan bisa kembali bersama lagi."Tak lama panggilan pun berakhir. Damay menghela napas lega saat tahu dan melihat kondisi anaknya."Gimana, Sayang? Udah tenang sekarang hmm?" tanya Saga lalu mengecup keningnya pelan.Damay mengangguk pelan. "Te

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   219. Kamu Aman

    Saga menggenggam tangan Damay dengan erat, memimpin langkahnya keluar dari pesawat dengan cepat, namun hatinya tak tenang. Ia bisa merasakan tubuh istrinya bergetar dalam pelukannya, tangisannya belum berhenti. "Rain hilang, Mas. Aku gak tau dia dimana? Mereka menyemprotkan obat bius, saat sadar aku udah di pesawat dan terpisah dengan Rain," ucap Damay dengan suara tercekat, matanya penuh kecemasan, air mata terus mengalir.Saga berhenti sejenak, menghadap istrinya. Dengan tangan yang masih menggenggam erat, ia menatap dalam-dalam mata Damay. "Rain aman, Sayang. Jangan khawatir. Aku janji, semuanya akan baik-baik saja."Damay menatapnya dengan mata merah, masih tak sepenuhnya percaya. "Tapi tadi... mereka...""Semuanya sudah diatasi. Rain aman di tempat yang paling aman sekarang," kata Saga, suaranya penuh keyakinan. "Aku sudah pastikan itu. Kamu jangan khawatir lagi ya."Damay mengangguk perlahan, meski masih terlihat cemas. S

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status