Share

Pertanyaan Reza

Suara Ayah terngiang di pikiranku, akhirnya terdengar nyata.

"Eh, iya, Yah."

"Sudah lah, tak usah dipikirkan. Kamu pikirkan saja pernikahanmu nanti. Lalu kehidupan kamu setelahnya. Tak usah memikirkan hal lainnya dulu. Biar jadi urusan Ayah," katanya.

Luar biasa, ternyata Ayah bisa membaca pikiranku. Kemudian aku mengangguk, menyetujui apa yang dikatakannya.

***

Beberapa hari ini aku sudah di rumah. Ayah dan ibu setiap hari datang untuk persiapan menjelang hari pernikahan. Aku membantu sebisaku saja. Tak mau memikirkan yang terlalu berat. Karena saat ini ingin merelaksasi otak ini.

"Sarah, kamu sudah fitting baju akad nikah?"

"Sudah, Bu. Kemarin sore mereka datang lagi. Alhamdulillah kali ini sudah cocok dengan ukuran badanku."

"Bagus."

"Sudah siap semua, Bu?" tanyaku memastikan.

"Sudah. Besok Om dan Tantemu datang. Mereka akan menginap di hotel terdekat. Katanya mau menghadiri akad nikahmu lusa," sahut Ibu.

"Alhamdulillah. Kenapa nggak nginep di rumah ibu saja?" tanyaku sembari memak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status