Share

005 || Murid Baru Di SMA Galaksi

Bab 5

"Viana, semalem lo kemana, sih?" Kanara melirik Viana yang duduk di sampingnya. 

"Bukan urusan lo!" jawab Viana ketus. 

Waktu menunjukan pukul 07.00 pagi kota Swinden. Karena bel sekolah sudah berbunyi, semua murid duduk di kursinya masing-masing.

Viana duduk bersama Kanara. Sedangkan Rachell duduk bersama Seyra. Saat ini keadaan kelas XII I begitu riuh, karena belum ada guru yang mengajar. 

"Woii, ada Bu Dian!" teriak Dodi, teman sekelas Viana.

Seluruh murid terdiam. Suara ketukan langkah semakin terdengar jelas disusul suara Bu Dian memberi sapaan.

"Selamat pagi semuanya," sapa Bu Dian dengan senyuman. 

"Pagi, Bu," jawab seluruh murid serentak.

Bu Dian tersenyum tipis. Matanya melirik pintu, lalu mengangguk ke arah siswa yang berdiri di ambang pintu. Siswa tersebut memasuki kelas dan disambut dengan kericuhan para murid.

"Wah, murid baru, ya?" tanya salah satu murid. 

"Ganteng banget!" puji siswi lainnya.

"Siapa namanya, Bu?" tanya siswi yang duduk paling depan.

"Bukannya itu Sagara, ya?" sahut siswi lainnya.

"Sagara ketua geng motor Verdon bukan, sih?" sambung siswi lainnya.

Viana yang sibuk memeriksa soal matematika di buku, terpaksa mengangkat wajahnya saat mendengar teman-teman sekelasnya menyebut nama Sagara. 

Mata Viana terbelalak kala melihat sosok Sagara berdiri di depan kelas. Terlebih lagi, Sagara memakai seragam SMA Galaksi.

"Hari ini kalian kedatangan teman baru," ucap Bu Dian dengan senyuman. Bu Dian menyuruh semua murid untuk tenang. 

Viana mencengkeram pulpen di tangannya. Dia panik. Kehadiran Sagara di sekolahnya tidak pernah ada dalam bayangannya.

"Sagara, silakan perkenalkan diri!" perintah Bu Dian. 

"Kenalin, nama gue Sagara pindahan dari SMA Xeron," kata Sagara dalam satu tarikan napas. 

Sagara menangkap sosok Viana yang duduk di bangku urutan nomor 2. Dia tersenyum miring melihat ekspresi Viana saat ini. Rupanya Arthur tidak memberi tahu tentang kepindahannya pada Viana. 

Viana mengepalkan tangannya kuat. Ini tidak bisa dibiarkan! Dia harus bicara dengan Sagara. Tidak boleh ada yang tahu tentang perjodohan mereka. Apalagi, dia memiliki kekasih yaitu Ravin Aditama. 

"Sagara, silakan kamu duduk di bangku kosong!" Sagara segera melangkah menuju bangku urutan paling belakang.

Saat melewati meja Viana, Sagara dengan sengaja menghentikan langkahnya. Tidak mengatakan apapun, tapi cukup membuat Viana khawatir setengah mati. 

"Viana, lo gak papa, kan?" tanya Kanara saat melihat perubahan sikap Viana. Dia melirik Sagara yang sudah duduk di bangkunya.

Semenjak Sagara memasuki kelas sikap Viana mendadak berubah. 

"Gue baik-baik aja, kok," jawab Viana menghembuskan napas pelan.

***

Bel istirahat berbunyi tepat pukul 09.00 pagi. Semua murid berhamburan ke kantin untuk mengisi perutnya. Begitupun dengan Viana dan ketiga temannya. 

Tapi kali ini, Viana menolak ajakan ke kantin dari sahabatnya. Dia mengatakan ingin ke toilet. Dia juga menolak saat Rachel ingin menemaninya. Padahal tujuan Viana bukan ke toilet, melainkan menemui Sagara. 

"Sialan, kenapa jadi kaya gini, sih?" gerutu Viana menggigit bibir bawahnya kesal. 

"Ngapain juga tuh preman pasar pindah ke sekolah gue?" Viana terus berbicara sepanjang koridor. 

Beruntung koridor yang dilewatinya sepi. Saat di belokan koridor, Viana menangkap sosok Sagara. Lantas, dia segera berteriak kencang.

"Sagara!" 

Teriakan Viana menghentikan langkah Sagara yang ingin menaiki tangga menuju rooftop. Dia menatap malas sebelum melanjutkan langkahnya menaiki tangga. 

Karena diabaikan, Viana mengikuti Sagara yang sudah naik terlebih dahulu. 

"Lo ngapain pindah ke sekolah gue?!" teriak Viana dengan wajah kesal.

Lagi-lagi, Sagara mengabaikan Viana. Dia duduk di kursi kayu panjang. 

"Lo denger gue ngomong gak, sih?" sentak Viana dengan emosi di ubun-ubun. 

Sagara berdecak pelan. "Apa urusannya sama lo?" Pada akhirnya Sagara bersuara. 

"Lo masih aja tanya ke gue?" tanya Viana dengan nada frustasi, "gue gak sudi satu sekolah sama preman pasar kaya lo!" 

Sagara tidak tersinggung dengan panggilan Viana. Hanya saja kesal wajah tampan sepertinya dikatai preman pasar. 

"Oh, atau lo sengaja pindah ke sekolah gue? Biar lo bisa caper ke gue?" tuding Viana yang kini berdiri berhadapan dengan Sagara. 

Sagara tergelak mendengar kepercayaan diri Viana yang begitu tinggi. Dari mana Viana punya pikiran seperti itu?

"Lo terlalu peecaya diri, Viana! Gue pindah ke sini karena gue dikeluarin dari SMA Xeron," jelas Sagara masih dengan sisa tawanya. 

Viana mendadak malu seketika. Dia sudah terlalu percaya diri saat mengatakan seperti itu. 

"Terus masih banyak sekolah lain. Kenapa harus SMA Galaksi?" Viana masih tidak terima Sagara pindah ke SMA Galaksi.

"Gue juga awalnya gak mau pindah ke sini, tapi bokap gue maksa." 

Sagara menatap lurus pada jalanan raya yang terlihat begitu ramai kendaraan. 

"Gue gak peduli! Intinya lo gak boleh nyebarin perjodohan kita! Apalagi ngasih tau ke orang-orang kalo kita udah tunangan!" ujar Viana memberi peringatan pada Sagara. 

"Kenapa?" tanya Sagara cepat. 

"Karena, gue udah ada pacar!" jawab Viana tanpa ragu. "Ngerti nggak, lo?!"

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tanzanite Haflmoon
uuit cinta segi tiga dong ... semangat update Thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status