Home / Young Adult / SUAMIKU KETUA GENG MOTOR / 007 || Pulang Bersama Sagara

Share

007 || Pulang Bersama Sagara

Author: Diva
last update Last Updated: 2024-10-02 10:11:16

Bab 7

"Ini punya lo, kan?" Sagara menyerahkan jepitan rambut berbentuk kupu-kupu. 

Viana melebarkan matanya kala jepitan rambut kesayangannya berada di tangan Sagara. Dia menatap tajam pada Sagara dengan napas memburu. Dia tahu Sagara sengaja melakukan ini di depan Ravin. 

"Gue tadi nemu ini di ro—" 

"Makasih udah balikin jepitan rambut gue!" 

Viana dengan cepat menyambar jepitan di tangan Sagara. Dia sengaja memotong ucapan Sagara yang memancing perhatian Ravin.

"Kebiasaan banget suka ceroboh kaya gitu," celetuk Ravin mengacak rambut Viana dengan pelan. 

Tatapan Ravin beralih pada Sagara, dia maju satu langkah. 

"Makasih, ya udah nemuin jepit rambutnya Viana," ucap Ravin menatap Sagara intens.

Ada sesuatu di dalam diri Ravin saat melihat Sagara. Sejak kedatangan Sagara di sekolah ini, Ravin tidak pernah tenang, terlebih lagi murid baru itu Sagara—ketua geng motor Verdon. 

Kedatangan Sagara membuat satu sekolah heboh. Ravin hanya takut posisi siswa terpopuler tergeser oleh Sagara. 

"Sayang, ayo kita ke perpustakaan!" Viana segera menarik Ravin untuk keluar dari kantin. 

Sagara menatap kepergian Viana dan Ravin dengan tatapan yang sulit diartikan. 

"Jadi, Ravin pacarnya?" Sagara menyeringai licik menatap punggung keduanya yang menghilang di balik tembok. 

***

Terik matahari siang hari begitu menyengat kulit Viana. Waktu sudah berputar pada pukul 02.15. Viana sedang menunggu mobil jemputannya. Dia duduk di halte seorang diri sejak 15 menit yang lalu. 

Viana membuka ponselnya untuk menghilangkan rasa bosan. Sampai deruman motor terdengar berhenti di depan Viana. Lelaki dengan helm full face duduk di atas motor. Viana mernyengit dahinya bingung sampai lelaki itu membuka helmnya.

"Sagara?" Viana terkejut. 

Viana lantas berdiri mendekati Sagara dengan panik. 

Astaga! Di sini masih banyak murid lain. Kenapa Sagara begitu nekat mendekati Viana terang-terangan? 

"Lo apa-apaan, sih?" sentak Viana cepat. 

Tatapannya sesekali melirik sekitar, takut ada yang memergoki mereka. Beruntung hanya tersisa beberapa murid saja di sini dan tampak tidak peduli. 

"Naik!" titah Sagara tanpa basa-basi.

"Gue gak mau!" tolak Viana dengan ogah-ogahan.

"Buruan naik!" ulang Sagara yang sudah mulai kesal. 

Kesabaran Sagara setipis tisu saat berhadapan dengan Viana yang selalu memancing amarah. 

"Maksud lo apa, sih, Gar?" Viana semakin maju mendekati Sagara. "Gue udah bilang, kan? Anggap aja kita gak kenal di sekolah. Gue gak mau terlibat interaksi sama lo di sekolah. Lo ngerti gak, sih maksud gue?" 

"Jadi, Ravin pacar lo?" Bukannya menjawab pertanyaan Viana sebelumnya, Sagara justru mengalihkan dengan pertanyaan lain.

"Gak usah ngalihin pembicaraan! Lo pasti sengaja, kan?" Viana meluapkan emosinya sejak di kantin detik ini juga. 

"Kok dia mau sama cewek sakit jiwa kaya lo?" Sagara melipatkan tangan di depan dada. Dia tersenyum mengejek Viana yang merengut. 

"Kok lo mau, sih dijodohin sama cewek sakit jiwa kaya gue?" balas Viana nyolot. 

Sagara tergelak kencang. "Kalo bukan karena ancaman bokap gue juga ogah, ya!" tekan Sagara di sela tawanya. 

Sagara menyerahkan satu helm lainnya pada Viana. 

"Pake dan naik ke motor gue! Bokap tadi nelpon gue nyuruh gue datang ke kantor sama lo!" Sagara berkata dengan nada otoriter. Dia tampak tak menerima penolakan. 

Mendengar penuturan Sagara, dengan ragu Viana menerima helm tersebut. Dia menarik motor Sagara dibantu oleh lelaki itu. Viana memastikan tidak ada satu murid pun yang melihat mereka.

"Jangan ngebut-ngebut, Gara!" teriak Viana saat motor Sagara sudah melaju membelah jalanan kota Swinden.

"Kenapa? Lo takut naik motor?" Sagara tak kalah berteriak. 

"Gak! Sok tau lo!" Viana mencengkeram pundak Sagara dengan erat. Jantungnya serasa ingin lepas dari tempatnya.

Seumur-umur Viana tidak pernah naik motor. Jadi, wajar saja jika dirinya ketakutan setengah mati. 

"Gak usah pegangan pundak gue, Viana! Gue susah nyetirnya!" Sagara tampak kesulitan mengendarai motornya. Terpaksa dia menghentikan motornya di pinggir jalan. 

Viana menghela napas panjang. Tangan Viana gemetar dibuatnya. 

"Ini pertama kalinya lo naik motor?" tanya Sagara yang diangguki Viana dengan terpaksa. 

"Pegangan itu jangan dipundak, tapi di sini!" Sagara menarik kedua tangan Viana untuk melingkari perutnya. 

Jantung Viana berdegup kencang. Saat dia ingin menarik kembali tangannya, Sagara menahannya. 

"Sebentar aja sampe kantor bokap gue!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tanzanite Haflmoon
uwu ... kok malah pengen dia sama Sagara cepat jatuh cinta ya ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   008 || Datang Ke Kantor Daniel

    "Hai, Viana!" sapa Daniel saat melihat Vina dan Sagara memasuki ruangannya. "Hai, Om!" Viana mendekat dan mencium tangan Daniel diikuti oleh Sagara. Daniel segera menyuruh keduanya untuk duduk. "Gimana sekolah barunya, Gara?" tanya Daniel membuat Sagara menoleh dengan malas. "Biasa aja!" jawabnya singkat. Berhasil menyulut amarah Daniel. Jika, tidak ada Viana di sini. Dia sudah mengamuk detik itu juga dengan sikap kurang ajar Sagara. Daniel menarik napas pelan lalu beralih pada Viana yang diam saja. "Viana, gimana sekolah kamu hari ini?" Suara Daniel tampak melembut membuat Sagara berdecih. "Buruk, Om. Soalnya ada murid baru nyebelin banget!" jawab Viana dengan sengaja. Daniel terkekeh saat mengerti siapa yang dimaksud Viana. Begitupun dengan Sagara yang melirik Viana tajam. "Lo yang nyebelin bukan gue!" elak Sagara tak terima. "Dih, gak usah nyambung gak ada kabel!" ucap Viana ketus. Daniel menghentikan kekehannya. "Kalian sebentar lagi menikah kenapa masih aja ribut

    Last Updated : 2024-10-10
  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   009 || Alisha Kamila

    "Gara, lo kenal sama wanita tadi?" tanya Viana setelah mereka sampai di parkiran. Sagara diam saja tidak menjawab membuat Viana kebingungan. Pasalnya, saat tadi keluar dari lift bertemu dengan seorang wanita. Sagara langsung menarik Viana untuk segera pergi."Gara, itu nyokap lo?" Viana kembali bertanya."Bukan urusan lo!" sentak Sagara membuat Viana terjengkit kaget. "Kalo lo gak mau jawab, ya udah gak usah bentak gue!" Viana balas menyentak Sagara. Dia tidak terima dengan sikap kasar Sagara padanya.Sagara menarik napas panjang. Dia mengusap wajahnya kasar lalu mengeluarkan kunci motornya. "Lo mau balik gak?" tanya Sagara melirik Viana sekilas.Viana mengalihkan pandang dari padatnya jalan raya. "Lo pikir aja sendiri!" balas Viana ketus. "Buruan naik!" titah Sagara yang kini sudah berada di atas motornya.Viana dengan amat terpaksa menaiki motor besar Sagara. Berkat bantuan Sagara, Viana sudah duduk di belakang jok tinggi. Sagara menarik tangan Viana untuk melingkar di perutnya

    Last Updated : 2024-10-10
  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   010 || Fitting Baju Busana Pernikahan

    "Sumpah, ya, Vi! Sagara ganteng banget. Pesona badboy gak ada tandingnya!" Viana melirik Rachel malas. Sahabatnya ini begitu mendamba sosok Sagara sejak kemaren. Viana berdecih pelan sebelum ikut melirik Sagara. Siswa dengan seragam yang dikeluarkan, bahkan seragamnya tidak dikancingi. Membuat Viana sakit mata seketika. Preman pasar seperti Sagara, dikata ganteng? Sepertinya mata Rachel rabun. "Ganteng dari mananya?" tanya Viana menatap Rachell. "Tampang spek preman pasar lo sebut ganteng. Sakit mata lo?" lanjut Viana kelewat santai. "Dih, lo yang sakit mata kali, Vi! Hampir semua siswi di SMA Galaksi mengakui kalo Sagara itu cowok terganteng di sini!" sahut Seyra menggebu-gebu. Saat ini jam menunjukan pukul 07.48 pagi kota Swinden. Guru yang mengajar di kelas Viana sedang ada urusan. Hanya memberi tugas LKS untuk dikerjakan. Alih-alih mereka mengerjakan. Ke empat siswi pembuat onar justru memilih bergosip. Terkecuali Viana yang hanya menyahut seperlunya saja. Sambil m

    Last Updated : 2024-10-11
  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   011 || Penghinaan Arthur Pada Ravin

    "Kok, gak bilang dulu kalo mau jemput aku?" tanya Viana sambil menuruni anak tangga di rumahnya. Lampu gantung kristal mewah dan sofa panjang yang empuk. Guci antik dengan harga mahal menambah nilai keindahan. Dan juga terdapat sebuah figura foto keluarga yng berisi Arthur yang merangkul Alesha. Dengan Viana kecil yang berada di tengah-tengah keduanya. Ravin mengangkat wajahnya dari layar ponsel. Saat suara Viana terdengar memasuki telinganya. "Kejutan biar kamu seneng!" Ravin berdiri menyambut Viana yang kini berlari kecil mendekatinya. Viana tidak bisa menahan senyumannya. Pikirannya beberapa hari terakhir sangat kacau. Namun, selalu ada Ravin yang menenangkannya. Viana beruntung memiliki kekasih sebaik Ravin. "Kamu udah sarapan belum? Kita sarapan dulu, ya!" Viana bersiap menarik Ravin menuju dapur. Mengajaknya untuk sarapan bersama. Belum sempat Ravin memberinya respon. Deheman Arthur yang berada di undakan tangga terakhir. Mengejutkan keduanya yang secara refle

    Last Updated : 2024-10-12
  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   012 || Rencana Gila Viana

    "Papa keterlaluan sama Ravin! Dia pacar aku, Pa!" teriak Viana selepas kepergian Ravin yang diseret keluar oleh penjaga. Ravin hanya bergeming di tempat. Membuat Arthur memerintahkan penjaga rumah untuk memyeret Ravin keluar. Itu semakin memicu amarah Viana pada Arthur. '"Diam, Viana! Seharusnya kamu tuh sadar diri kalo kamu mau nikah sama Sagara!" sembur Arthur yang mulai tersulit emosi. "Aku gak pernah setuju buat nikah muda. Aku juga gak pernah mau nerima perjodohan itu. Karena, aku udah punya Ravin, Pa!" balas Viana mengepalkan tangannya kuat. "Lelaki sampah tadi? Dia engga pantas bersanding sama kamu!" Arthur terlihat begitu merendahkan Ravin. Arthur selalu melihat latar belakang seseorang. Meskipun Arthur terlihat tidak peduli pada Viana. Tapi, dia selalu mengawasi pertemanan Viana. Rachel, Kanara, dan juga Seyra erasal dari keluarga terpandang. Sehingga Arthur mengizinkan mereka untuk berteman dengan Viana. "Tapi, aku cinta sama Ravin, Pa!" Suara Viana tampak memelan.

    Last Updated : 2024-10-12
  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   013 || Keraguan Viana

    "Lo pikir kabur itu gampang?" sentak Sagara tak habis pikir dengan jalan pikiran Viana. "Ya, dibuat gampang lah bego!" sungut Viana seraya memutar kedua bola matanya malas. Sagara berdiri menjulang di hadapan Viana yang tingginya hanya sebatas dagunya. Dia memasukan kedua tangannya pada saku seragamnya. Tatapannya menyorot Viana penuh keseriusan. "Gak segampang apa yang ada di otak kecil lo. Lo harus pikirin konsekuensi dari tindakan lo itu!" ujar Sagara membuat Viana berdecak "Kalo gak mau, ya udah biar gue aja yang kabur!" tukas Viana kesal saat Sagara tidak ada di pihaknya. "Lo gila atau gimana, sih? Lo pikir acara kabur-kaburan lo bisa cegah pernikahan kita nanti?" Sagara memperhatikan ekspresi kesal Viana. "Yang ada buat keadaan makin rumit! Viana tampak tak acuh. Dia menatap langit biru yang dipenuhi gumpalan awan putih. Terik matahari begitu menyengat kulit seputih susu. Dari balik kaca mata hitamnya Viana menikmati keindahan langit di atas sana. "Gue gak nyang

    Last Updated : 2024-10-13
  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   014 || Kepulangan Alisha

    "Om El? Ngapain di sini?" Viana terkejut saat melihat kehadiran Elvano Rhisandi— asisten Arthur di depan gerbang sekolahnya. Elvano tersenyum hangat pada Viana. Pria berusia 34 tahun itu menghampiri Viana yang menatapnya kebingungan. "Saya ke sini buat jemput kamu. Papa kamu tadi nyuruh Pak Tono buat jemput Bu Alisha di bandara," jelas Elvano membuat Viana menepuk jidatnya pelan. "Oh, ya aku lupa kalo Tante mau pulang hari ini!" kata Viana merasa bersalah tidak bisa menepati janjinya untuk menjemput Alisha. "Gak usah khawatir, Viana! Bu Alisha juga ngerti kalo kamu sibuk sekolah!" Elvano berjalan menuju mobil diikuti Viana. "Ayo, kita langsung pulang!" Viana memasuki mobil setelah Elvano membukakan pintu untuknya. Lalu, Elvano masuk ke kuris pengemudi. Dia melirik Viana yang duduk di sampingnya sedang memasang sabuk pengaman. "Om, emang gak ada kerjaan di kantor?" tanya Viana menatap Elvano yang menyalakan mesin mobil. "Banyak, tapi terpaksa saya tinggalkan buat jemput ka

    Last Updated : 2024-10-14
  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   015 ||Hari Pernikahan

    "Viana, kamu bentar lagi nikah mukanya jangan murung gitu, dong!" Alisha mendekati Viana yang duduk di meja rias. "Senyumnya mana?" Viana tidak memperdulikan Alisha. Tatapannya kosong menatap pantulan dirinya di depan cermin. Menggunakan gaun pengantin putih yang tampak elegan namun sederhana. Viana sedniri yang meminta pada Ranessa saat itu. "Tante, aku gak mau nikah!" Rasanya Viana ingin sekali menangis dengan takdirnya saat ini. Kenapa dirinya harus mengalami pernikahan di usia remaja? Kenapa perjodohan konyol terjadi pada dirinya? Kenapa Arthur tega melakukan ini padanya? Salah Viana apa? Serentet pertanyaan itu berputar di kepalanya. Tidak ada satupun pertanyaan yang terjawab. Viana merasa frustasi dengan semuanya. Di detik-detik terakhir sebelum dirinya dan Sagara melangsungkan akad nikah. Afirmasi dalam diri Viana kosong. "Viana, Tante udah bilang, kan? Jalanin aja dulu!" kata Alisha mengusap pundak Viana dengan lembut. Keponakannya ini sudah dirias wajahnya sej

    Last Updated : 2024-10-16

Latest chapter

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   123 || Posisi Ravin Tergantikan

    "Viana!" Viana mengangkat wajahnya yang sejak tadi saat mendengar teriakan Sagara dari luar. Dia mencoba untuk bangkit dari posisinya, Viana ingin segera menemui Sagara— suaminya. "Gara, aku di sini!" Suara Viana terdengar serak, dia berjalan tertatih melangkah keluar menemui Sagara. Viana tidak melirik sama sekali pada Ravin yang berada di dekatnya. Ravin terdiam saat melihat Viana berjalan melewatinya begitu saja. Dia menolehkan wajahnya menatap pada pintu kayu yang sudah berayap di mana kini Sagara muncul. "Viana!" Sagara berlari mendekati Viana dengan wajah yang dipenuhi kekhawatiran. Lelaki itu segera menarik sang gadis ke dalam dekapan hangatnya. Dia memeluk Viana dengan erat, dia lagi dan lagi gagal menjaga Viana. Dia tidak menyangka akan terjadi hal buruk pada Viana, bukannya tadi gadis itu berada di kediaman keluarga Rajendra? Itu yang membuat Sagara bersikap tenang saat menemui Kinan tadi di apartemennya. Dia mengira Viana aman-aman saja bersama Arthur. Sayangnya,

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   122 || Menolak

    "Pergi, brengsek! Gue nggak butuh lo!"Viana berteriak mengusir Ravin agar pergi dari hadapannya. Dia menolak saat pria itu ingin menenangkan dirinya yang tengah menangis. Kondisi perempuan itu begitu kacau, rambutnya yang berantakan, serta wajahnya yang memerah dipenuhi oleh air mata, serta seragamnya yang sudah keluar tidak rapi lagi. Penampilan Viana sangat mengenaskan saat ini. "Viana, tolong jangan keras kepala dulu! Aku tau kamu marah sama aku, tapi tolong biarin aku anterin kamu pulang!"Ravin kembali mendekat dengan jaket miliknya yang ingin dia kenakan pada Viana. Ravin rela melepaskan jaket pada tubuhnya dan menyerahkan pada Viana. Tapi, gadis yang kini bukan lagi kekasihnya itu menolak niat baiknya dengan kasar. Padahal apa yang Ravin lakukan saat ini begitu tulus. Viana mengangkat wajahnya yang kini dipenuhi oleh air mata yang terus mengalir dari pipinya. Dia mengusapnya dengan kasar air mata yang tak kunjung berhenti itu. "Nggak usah sok baik, brengsek. Sikap lo yang p

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   121 || Menyelamatkan Viana

    "Agatha!" Suara yang tampak familiar di telinga Agatha terdengar marah. Wanita yang tengah mengandung itu terkejut dan membalikan tubuhnya. Kedua matanya terbelalak saat melihat sosok Ravin berdiri menjulang dengan jarak dekat. "Ravin?" Agatha tidak bisa menyembunyikan keterkejutanya. Wanita itu sampai menutup mulutnya saking syoknya dengan kehadiran Ravin di sini. Dua detik setelahnya keterkejutan Agatha berubah kepanikan. "Apa yang lo lakuin sama pacar gue, Agatha?!" Ravin menatap Agatha begitu tajam. Membuat wanita itu bergetar ketakutan. "Pacar? Bukannya Viana sama kamu udah putus?" Meskipun takut Agatha tetap membalas pertanyaan Ravij dengan pertanyaan lain. "Inget, ya, Vin. Bayi yang ada di dalam perut aku itu anak kamu, seharusnya kamu sekarang tanggung jawab atas perbuatan kamu ke aku. Bukan malah mikirin perempuan murahan itu!" Mendengar ucapan Agatha yang mengatakan Viana perempuan murahan. Membuat Ravin naik pitam, wajahnya seketika mengeras. "Tutup mulut lo, b

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   120 || Digilir Anggota Onryx

    "Lo iblis, Agatha! Gue salah apa sama lo?" Viana memegangi kepalanya yang terasa pening. Pandangan dia sedikit memburam, tapi Viana berusaha keras untuk mempertahankan kesadarannya. "Lo yang buat Ravin nggak mau tanggung jawab sama gue!" Agatha menatap penuh dendam pada Viana. Itu alasan dirinya yang mengajak Viana untuk bertemu agar rencana yang dia susun dilakukan lebih mudah. Agatha sangat menginginkan kehancuran Viana, dia ingin Viana merasakan apa yang terjadi padanya saat ini. Masa depannya hancur karena dia hamil di luar nikah, dia harus menjadi Ibu muda di saat perempuan seumuran dengannya masih menikmati masa-masa SMA. Hal yang memperparah keadaannya saat ini, Ravin menolak bertanggung jawab setelah membuat dirinya hamil. "Lo nyalahin gue?" Viana menatap tak percaya pada Agatha. "Gue nggak ada urusan sama Ravin dan lo, Agatha! Kenapa Lo jadi nyalahin gue?" "Jelas salah lo, Viana! Kalo lo nggak pernah muncul di kehidupan Ravin, mungkin dari dulu gue udah bahagia

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   119 || Rencana Licik Agatha

    "Mau Ravin tanggung jawab sama lo atau nggak itu bukan urusan gue!" Viana melipatkan kedua tangannya di depan dada. Gadis itu justru tersenyum lebar seakan memuas pada Agatha yang kini mencak-mencak di depannya. Viana tahu bahwa dirinya jahat saat bahagia mendengar Ravin yang tidak ingin bertanggung jawab atas perbuatannya pada Agatha. Mengakibatkan perempuan itu hamil di usianya yang masih sangat muda. Namun, rasa sakit hati dan kebenciannya yang kini tersemat pada dadanya pada Agatha dan juga mantan kekasihnya itu membuat Viana merasa bahagia di atas penderitaan Agatha. Viana menyalahkan Agatha yang menjadi penyebab utama hubungannya dengan Ravin kandas. Pasalnya, Viana sangat yakin apabila Agatha tidak menggoda Ravin terlebih dahulu mereka tidak akan menjalin sebuah hubungan perselingkuhan di belakang Viana. Namun, bukan karena dia menyalahkan Agatha, Ravin tidak salah sama sekali, ya. Ravin juga salah, karena pria itu yang dengan mudahnya terpancing oleh godaan perempuan muraha

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   118 || Pertemuannya Dengan Agatha

    "Hai, Viana! Udah lama kita nggak ketemu!" Agatha muncul dari belakang tubuh Viana, suaranya begitu ceria menyambut kehadiran sahabat lamanya. Dia berdiri di depan Viana, dengan senyum manis yang menyimpan segala rencana buruk di baliknya. "Lo mau apa? Gue nggak ada waktu banyak buat ladenin jalang kaya lo!" Viana menatap angkuh pada Agatha. Dia mengabaikan basa-basi Agatha yang memuakan. Alasan dia ke sini atas permintaan Agatha, yang menelpon dirinya saat berada di lobby apartement tadi. Entah apa yang membuat dia menyetujui keinginan Agatha dengan mudah. Seharusnya Viana langsung masuk ke apartement menemui Sagara dan menanyakan kebenaran Sagara yang merupakan Kakak dari Alin. Namun, tepat pada pukul 07.24 malam kota Swinden. Viana justru berdiri berhadapan dengan Agatha di depan sebuah rumah yang sudah tak terpakai lagi. Dinding-dinding rumah yang dipenuhi oleh jamur, pintu kayu yang sudah hancur, kaca jendela yang pecah dan berserakan di lantai, dan lantai yang sudah kot

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   117 || Keterkejutan Viana

    "Papa nggak mau tau kamu harus nerima kehadiran Alisha sebagai Mama kamu! Dia lagi hamil adik kamu, Viana!" Arthur menggenggam tangan Alisha dengan lembut. Dia mengusap punggung tangan Alisha dengan ibu jarinya. Tatapannya tak lepas dari Viana yang kini sudah menangis. "Nggak akan pernah, Pa! Sampai kapanpun, aku nggak bakal nerima ini!" Viana menggeleng berkali-kali dengan dadanya yang terasa sesak. Dia begitu syok atas apa yng terjadi pada Arthur dan Alisha. Mereka menikah selama ini di belakang Viana. Sungguh hal yang sangat mengejutkan untuk Viana. "Viana, jangan keras kepala!" Arthur menatap penuh ancaman pada Viana. "Aku nggak nyangka Papa semudah itu lupain Mama! Aku nggak pernah nyangka kalo Papa bakal cari wanita lain buat gantiin posisi Mama! Dan aku lebih nggak nyangka lagi kalo wanita itu adik Mama sendiri!" Viana menatap Arthur dan Alisha dengan tatapan jijik. Kedua pasangan di depannya begitu menjijikan. Keduanya pintar berakting selama 2 tahun ini di

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   116 || Ibu Sambung

    "Papa, kok bisa dateng sama Tante Alisha?" Langkah Viana yang menuruni undakan tangga seketika memelan. Dia terkejut dengan kehadiran Arthur bersama Alisha. Bi Mira hanya mengatakan jika Arthur akan pulang, tapi tidak memberitahu Alisha akan datang juga. Alisha bergerak maju memeluk Viana yang sudah berdiri di depannya. Viana menggunakan sweater berwarna putih dengan bawahan celana pendek di atas lutut. "Hi, Viana, gimana kabar kamu?" Alisha menyala Viaan dengan suara lembut. "Aku baik, Tante sendiri gimana?" Viana bertanya balik dengan raut kebingungan. Apakah ini hanya sebuah kebetulan saja mereka datang bersamaan? Atau mereka sudah janjian untuk kembali ke kota Swinden bersama? Arthur menyela perbincangan Viana dan juga Alisha. "Viana, ada yang mau Papa bicarain sama kamu!" Arthur mulai duduk di sofa tunggal sambil mengangkat satu kaki di atas paha. Dia menyuruh Viana dan Alisha duduk di sofa panjangan beriringan. Viana menanti ucapan yang keluar dsri mulut Arthur denga

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   115 || Makam Alesha

    "Ini rumah Mama gue, Gar!" Viana mulai berjongkok di depan makam dengan batu nisan bertuliskan nama Alesha Kayline. Wanita berhati malaikat yang sudah melahirkan Viana ke dunia yang penuh kejutan ini."Halo, Mama, maaf, ya, Nana baru bisa dateng lagi!" Viana mengusap batu nisan Alesha dengan lembut. Dia meletakan bunga mawar putih di atasnya. Sagara ikutan berjongkok di samping Viana. "Hallo, Mama, saya Sagara suami Viana!" Viana terkejut mendengar Sagara yang memanggil Alesha dengan sebutan Mama. Bukannya tidak boleh hanya saja dia tidak menyangka saja. Sagara akan secepat itu tanpa rasa canggung. Viana berdehem pelan, dia menatap gundukan tanah di depannya lagi. "Mama, Nana kangen sama Mama. Papa masih kaya yang terakhir aku ceritain ke Mama. Papa jarang ada di rumah buat Nana. Papa nggak pernah peduli sama Nana lagi!"Tanpa sadar air mata Viana menetes membahasi pipinya. Sudah lama dia tidak mengunjungi makam Alesha. Dulu minimal 2 Minggu sekali dia datang. Terakhir dia datan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status