Share

bab 75. Herman Meninggal

Semua orang terkejut melihat ponsel yang terjatuh. Mawar memungut ponsel yang sudah mati itu. Keningnya berkerut. Dia tidak pernah melihat ponsel itu selama pernikahan nya.

"Apa mas Andi tidak membawa hp ketika pergi, Ma?"

"Sepertinya bawa kok. Tapi tidak bisa dihubungi."

"Kalau begitu coba Tante isi ulang ponsel yang ma ti ini. Mungkin saja ada petunjuk setelah dinyalakan."

Ambar menerima ponsel dari Mawar, lalu mengisi meraih beberapa charger yang teronggok di atas meja kerja. Mencari charger yang cocok untuk ponsel itu.

"Astaga, lihat ini, Mas Aksa!" seru Mutia seraya menunjukkan tulisan di buku harian milik Andi. Mawar dan Andi segera mendekat ke arah Mutia dan melihat isi buku yang sedang dipegang olehnya.

Sebenarnya dalam hati Mawar dan Andi merasa heran karena selama ini mereka tidak pernah tahu Andi menulis buku harian.

Dan mereka baru mengerti isi buku setelah membacanya bahwa buku itu berisikan rencana balas dendam Andi pada Herman.

Mawar mendelik membaca buku itu. "Jad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status