Share

bab 72. Galau

Sebelum pistol yang dipegang Herman meletuskan peluru, Larasati memejamkan matanya dan dia melepaskan pegangan tangannya dari akar pohon sehingga tubuhnya terjun bebas dari ketinggian jurang 10 meter menimpa sebatang pohon yang tumbang dan menyisakan pangkal pohon yang ujungnya runcing dan menembus perut Larasati, membuatnya tewas seketika.

Herman dan anak buahnya termangu sesaat dan menatap Larasati dengan rasa yang campur aduk.

Lelaki itu lantas menghela nafas. "Bereskan mayatnya. Kubur jadi satu dengan mayat laki-laki dan anak buahnya tadi. Sisanya ikut aku mengejar Damar!"

"Siap, Bos!"

Herman berlari meninggalkan Larasati untuk mengejar Damar. Bersama dua anak buahnya. Lelaki itu merasa ngos-ngosan. Dia kelelahan, karena walaupun dia rajin ngegym, tapi tak dapat dipungkiri bahwa usia tuanya membuatnya mudah merasa lelah.

Sementara itu Damar yang berlari meninggalkan Larasati mendadak mempunyai ide.

Dia membuka koper berisi uang, lalu mengambil uangnya dan menghambur kan lembar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status