Share

Raina is Back

"Bajingan, apa yang kamu lakukan di kamar putriku, hah!"

Ryu pun menghajar Rehan membabi buta, meski usianya sudah matang tapi tenaganya masih cukup kuat untuk membuat Rehan babak belur.

Bugh bugh bugh bugh

Darah segar mengalir di bibir Rehan. Lelaki tampan itu tidak berani melawan, karena memang, dia bersalah dalam hal ini.

"Pi, sudah Pi, cukup," teriak Raina.

Ryu lalu memukul perut Rehan sebagai akhir pukulannya. Lelaki itu hanya meringis, sambil menahan sakit di perutnya.

Leona memegangi suaminya. "Sudah Pi, kita disini mau bertemu Raina, bukan berkelahi," tekan Leona.

Kedua pasangan itu pun beralih memeluk putri kesayangan mereka. Mereka tidak menghiraukan Rehan yang tidak bisa bangkit karena kesakitan.

Melihat sang putri ada di depannya membuat Leona menangis karena bahagia, ternyata, sang putri masih hidup.

"Bagaimana kabarmu Sayang?" tanya Leona seraya membelai rambut sang putri.

'Nyaman' itulah yang dirasakan oleh Raina saat ini.

"Baik, Mi," ucap Raina canggung.

"Mana suamimu?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status