"Mami, apa Mami mimpi buruk lagi?" tanya Ryu sambil mengusap dahi sang istri yang penuh dengan keringat."Hiks, hiks, Mami mimpi Raina Pi, dia masih hidup, tapi dia lebih memilih tinggal dengan seorang lelaki yang wajahnya tidak terlihat jelas di mimpi Mami," tangis Leona.Ryu mengusap usap bahu sang istri. Dia tahu kalau kepergian Raina sangat mengguncang istrinya, sejak kematian sang putri tujuh belas tahun yang lalu, Rainalah yang mampu membuat Leona kembali ceria.Flashback"Maaf Tuan, putri Anda meninggal saat berada dalam kandungan," kata dokter yang membantu Leona melahirkan.Ryu terduduk di lantai mendapati putri satu-satunya meninggal bahkan sebelum dia melihat dunia. Sementara Leona pingsan karena shock mendengar kabar kematian putrinya."Maafkan Papa sayang, Papa menyesal, seandainya Papi tidak mengajak Mamimu, mungkin kamu masih ada," sesal Ryu.Ya, Leona terpaksa melahirkan sebelum waktunya karena kecelakaan saat pergi menemani Ryu seminar. Mobil mereka dihantam oleh truk
Di Belahan Bumi lainnya."Madam, aku punya barang baru," ujar lelaki dengan tubuh penuh tato itu."Mana, coba lihat," kata wanita dengan berambut pirang itu yang biasa disebut Madam Rachel ituLelaki itu segera membuka penutup kepala Keiko. Madam Rachel memandang Keiko dari bawah sampai atas."Apa kamu gila? Wanita tua begini, siapa yang mau," decak Madam Rachel.Memang benar sih ucapan Madam Rachel, wanita tua seperti Keiko mana laku kalau disandingkan dengan wanita-wanita seksi dan cantik lainnya. Namun, dia sudah diberi uang oleh atasannya untuk membawa wanita ini ke rumah bordil."Terus gimana dong Madam? Aku udah dikasih uang ama Bos, suruh bawa dia kesini," keluh lelaki bertato itu."Kamu bawa balik aja, kamu jadikan dia teman tidurmu juga nggak apa. Daripada dia ada di sini, merusak rating rumahku saja," omel Madam Rachel.Lelaki itu tampak berpikir, sedetik kemudian dia tersenyum licik. Setidaknya, wanita ini berguna untuknya."Ayo ikut aku," kata lelaki itu.Dia menyeret Keik
Rumah Ryu di Jepang."Kak, bolehkah aku meneleponmu?" pesan Nayumi pada Revan.Hampir setengah jam menunggu, tak kunjung mendapat balasan dari sang suami. Karena sudah tak tahan lagi, wanita itu pun nekat menelepon mantan suaminya.Nayumi menunggu dengan gelisah, karena sudah hampir 3 kali mengulang masih juga belum ada jawabanWanita berperut buncit itu pun menangis. Dia sangat merindukan sang mantan suami. Berbulan bulan dia menahan rindu pada mantan suaminya. Hampir setiap malam dia tidur mengenakan kemeja sang suami agar sedikit mengobati rasa rindunya.Kini, dia sudah tidak tahan lagi. Entah itu karena bawaan orok atau karena dirinya sendiri."Sabar ya sayang, bagaimana kalau kita menjenguknya ke Indonesia? Kamu pasti senang bisa melihat Papamu," gumam Nayumi sambil mengusap-usap perutnya.Kandungan Nayumi saat ini sudah berusia 8 bulan lebih. Perkiraan dokter, 3 minggu lagi, dia akan melahirkan. Meski dia tahu resiko penerbangan yang akan dia jalani
Di Perusahaan Ar-Rayyan Group."Apa yang kamu lakukan di kantorku?" Bentak Rayyan pada seorang wanita yang tengah membersihkan ruangan Rayyan.Wanita yang tengah memandangi dan menciumi foto atasannya itu terperanjat hingga menjatuhkan bingkai foto yang dia bawa tadi. Alhasil, pecahlah kaca pigura foto itu."Astaghfirullah," ucapnya.Gadis itu segera membersihkan pecahan kaca itu dan mengambil fotonya."Siapa kamu? Kenapa kamu ada di ruangan saya? Dan kenapa kamu memegang foto keluarga saya?" Cecar Rayyan.Gadis itu tampak ketakutan. Badannya sudah gemetar mendengar bentakan Rayyan."Ma-af Tuan, saya tidak bermaksud apa-apa. Tadinya, saya mau membersihkan ruangan Anda, tapi saat melihat foto Anda, sebelum saya membersihkannya, saya melihatnya dulu," ucapnya sambil tertunduk.Rayyan tersenyum tipis, lelaki tampan itu memperhatikan gadis yang ada di hadapannya ini dengan seksama. Wajahnya sangat cantik, kulitnya putih dan terawat. Bibirnya yang merah al
Rumah Sakit di daerah K"Jadi ini sugar baby-nya dokter Rehan. Pantas saja dokter Rehan tidak pernah peduli ketika aku menggodanya," ujar seorang perawat senior saat membuka grup chat rumah sakit."Kok, wanita itu mau ya? Padahal, dia kan cantik, untuk mencari pria muda, tentu tidaklah sulit. Kenapa harus memilih menjadi sugar baby," sahut perawat B."Dokter Rehan kan kaya, pastilah dia mau," celetuk perawat C.Gosip tentang Raina dan Rehan semakin panas, apalagi saat keluar foto-foto Rehan yang sedang menggendong Raina. Sementara orang yang mereka gosipkan sedang bergelung dalam selimut setelah menghabiskan malam panas mereka. Hari ini mereka libur, jadi mereka memanfaatkan kebersamaan mereka dengan aktifitas ranjang."Sayang, tidak lapar kah?" tanya Rehan yang baru saja terbangun."Jangan ganggu aku Daddy, aku masih ngantuk," kesal Raina.Wanita itu marah karena sang suami yang tak henti-hentinya mengajak dia bercinta."Aku lapar sayang, kita cari makan yuk," ajak Rehan."Pesan saja
Rumah Sakit di kota J."Dokter, kemarin dokter Revan kemari," kata perawat yang mendampinginya."Ohh iya, kenapa dia tidak menemuiku?" gumam Silvia."Maaf dokter, kemarin dokter Revan menemui wanita yang kemarin baru saja melahirkan," sahut perawat itu."Siapa dia? Kenapa Revan mengenalnya?" gumam Silvia."Kita visit dulu saja, biarkan pasien di poli yang menunggu," kata Silvia.Wanita itu penasaran, siapa wanita yang ditemui oleh kekasihnya itu. Saat akan mendatangi ruangan Nayumi, dokter Silvia bingung karena tidak ada siapapun disana."Suster, kemana pasien 316?" tanya Silvia pada perawat jaga."Dipindahkan di ruang VVIP Dok, sama dokter Revan," sahut perawat itu.Hati Silvia sudah bergemuruh, dia yakin, kalau sang kekasih punya hubungan dengan wanita yang dia tolong kemarin.Saat Silvia akan membuka pintu, air mata Silvia jatuh dengan sendirinya. Disana, sang kekasih tengah mencium kening wanita yang dia tolong kemarin. Bahkan kedua orang tua Revan juga ada disana."Ehem ehem," Deh
Mata Rehan membola mendengar ucapan sang istri. "Apa-apaan mereka, sekarang Daddy tanya ama Mami, apa menurut Mami Daddy ini jelek?" tanya Rehan dengan kesal."Tidak, Daddy sangat tampan, meski usianya sudah cukup matang," jujur Raina."Berarti, Mami suka sama Daddy karena ketampanan Daddy," ujar Rehan sedikit narsis."Tidak Dad, bukan karena itu. Mami sendiri juga tidak tahu kenapa Mami suka sama Daddy, mungkin, karena ketulusan cinta yang Daddy berikan untuk Mami. Melihat Mami Leona begitu dicintai oleh Papi Ryu, membuat Mami menginginkan suami yang seperti itu. Dan itu terlihat di diri Daddy," ujar Raina penuh rasa cinta."Terima kasih Mami, Daddy tidak akan pernah menyakiti dan menyia-nyiakan Mami. Seperti yang pernah Daddy lakukan dulu," tentunya, kalimat di akhir hanya Rehan ucapkan dalam hati.Sementara itu, di Perusahaan Ar Rayyan, Mala sedang menunggu majikannya datang. Atasannya menginginkan jika dia membersihkan ruangannya saat dia ada disana, takut ada dokumen yang hilang k
"Rayyan! Apa yang kalian lakukan?" Sentak wanita yang telah menemani Rayyan sejak mereka masih duduk di bangku SMA.Mala langsung menjauh dari atasannya. Wanita itu merutuki kebodohannya yang terhanyut oleh ciuman sang atasan."Ck, ganggu aja," batin Rayyan."Siapa dia?" tanya wanita itu penuh selidik."Udah, loe nggak perlu tahu. Kamu ngapain kesini?" tanya Rayyan."Gue kesini karena disuruh ama Nyokap loe," kesal wanita yang menjadi sahabat Rayyan itu."Maaf Tuan, Nyonya, saya permisi dulu," ujar Mala sambil tertunduk malu."Hei, siapa yang memperbolehkan kamu pergi? Siapa kamu? Dan kenapa kamu mencium calon suami aku?" Bentak wanita cantik itu pada Mala.Mata Rayyan melotot, dia kesal pada sahabatnya yang selalu mengaku kalau dia adalah suaminya. Biasanya Rayyan tak pernah peduli, karena memang dia merasa beruntung dengan pengakuan yang dibuat oleh Siska. Namun, tidak untuk saat ini, Rayyan sangat menyukai Mala, dan dia tidak rela Mala menjauh