Share

BAYANGAN

143

“Shit!” Samudra mengumpat pelan setelah mematikan sambungan telepon yang berulang kali hanya dijawab operator. Ia sangat yakin jika Mentari sudah tidak lagi menggunakan nomor itu. Begitu kuat tekadnya untuk tak lagi terhubung dengannya. Padahal walaupun kata cerai sudah terucap dan status mereka hanya tinggal bergelar mantan, tetapi masih banyak urusan di antara mereka. Masih banyak yang harus mereka bicarakan. Samudra juga berharap wanita itu bertemu dulu dengan sang ibu. Menyampaikan secara baik-baik jika ia akan menikah dengan Bastian setelah putusan cerai secara resmi keluar.

Baginya, Mentari keterlaluan. Langsung lari begitu saja setelah kedapatan selingkuh. Pergi setelah berkhianat dengan meninggalkan banyak permasalahan. Paling tidak, pamitlah dengan sang ibu yang begitu menyayangi dan mempercayainya. Katakan baik-baik jika ia akan tetap menjadi menantu ibunya dan juga memberikan keturunan untuk keluarga itu walaupun bukan anaknya.

Rasa perih kembali menggodanya bila mengin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Bundalub
ceritanya bikin sy mewek,nyesek dan sakit hati bget sm samudra.sm bastian,sy pgen bget uwek"mukanya.........
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Memantau Samudra Mentari
goodnovel comment avatar
Nikmah Suryadi
biarin mentari menghilang sebentar,om sam tiong sadar dong,bangun dri kebodohan mu,sadarlah kau masuk perangkap bastian ma bokapnya aliass abang lo,cintamu membutakan akal fikran lo,tpi apa hatimu jga buta ???gk bsa merasakan ketulusan mentRi???
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status