Share

35

"Kamu sudah hamil, belum?"

Tubuh Jenala menegang, ia menelan ludah susah payah.

"Pasti belum, ya? Sudah periksa ke Dokter? Takutnya ada yang salah dengan keseha-"

"Mama, Miranda sudah siap." Miranda tersenyum lebar, perempuan itu benar-benar cantik, walau dengan riasan tak berlebihan. Pantas saja dia menjadi salah satu model yang diperhitungkan saat ini.

"Hai Jena! Terima kasih sudah datang!" Miranda melangkah menuju Jenala, dan memeluk perempuan itu singkat. Sementara Cisa yang ada di belakang Miranda berdecak malas.

Jenala yang melihatnya hanya tersenyum datar, entah mengapa Cisa begitu membencinya sekarang.

"Ternyata acaranya sudah mau mulai, ya?" Jenala menoleh ke sumber suara, sepertinya itu para sepupu serta paman, Abimana. Jenara tertegun untuk sejenak melihat paras menawan mereka semua. Ada beberapa yang Jenala kenali, itu pun mereka yang ke acara pernikahannya saja.

"Iya, Pa. Biar cepat acara makan-makannya. Cisa sudah lapar sekali katanya."

"Ih! Miranda! Jangan berboho
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status