Home / Romansa / SUAMI AROGAN / Tak Ingin Menikah

Share

Tak Ingin Menikah

Author: NadNadia28
last update Last Updated: 2022-02-17 12:25:31

Jerman, 20xx

"Tapi kenapa harus aku...??" Suara yang naik beberapa oktaf itu mendominasi ruang kerja yang kini menjadi sunyi.

 

"Dia lebih baik dari pada lelaki berandalan yang membawa pengaruh buruk untuk kamu."

 

"Daddy belum mengenal Theo dengan baik!!!" Lagi-lagi ego wanita berusia dua puluh dua tahun itu menolak untuk dinasehati. 

 

Laki-laki setengah abad itu menarik nafas pelan.

 

"Dulu kamu tidak seperti ini Raina. Semenjak kamu berteman dengan anak berandalan itu, sikapmu sekarang sudah tak ubahnya dengan gadis tak beradab. Coba kamu lihat adikmu Raisa, sekalipun ia tak pernah membantah apa yang Daddy katakan."

 

"Raisa.... Raisa... Raisa..., kenapa bukan Raisa saja yang dinikahkan? Aku masih belum mau menikah Dad! Dan lagi aku sudah punya The---" perkataan Raina langsung dipotong Daddynya.

 

"Adikmu masih butuh menyelesaikan pendidikan kuliah kedokterannya. Ini lebih baik untuk kamu Raina. Jauh dari pergaulan bebas, dan intinya sampai kapan pun Daddy tidak pernah menyetujui adanya hubungan intim sebelum menikah!" Tegas sang kepala keluarga yang tak ingin diganggu gugat.

 

Brak!!

 

Raina menggebrak meja kerja yang ada di ruangan kerja Daddynya.

 

"Lalu apa bedanya dengan aku Dad? Aku sudah dewasa dan bisa memutuskan mana yang terbaik buat aku. Jangan jadikan kuliahku yang di DO menjadi alasan Daddy untuk menghakimi jalan hidupku!"

 

Setelah mengatakan hal tersebut, Raina langsung memilih keluar dan tak lupa juga menutup pintu tersebut dengan bantingan yang keras.

 

Bukan tanpa alasan Mr. Abraham memberi perintah kepada putri sulungnya untuk segera menikah. Ia hanya takut putri sulungnya akan semakin jauh terperosok dalam dunia pergaulan bebas. Mungkin salahnya juga dalam tiga tahun belakangan ini kurang memperhatikan putri-putrinya. 

 

Kepergian sosok istri sekaligus ibu dari anak-anaknya, membuat Mr. Abraham dilanda kesedihan dan memilih menjadi seorang work holic agar tak larut dalam kesedihan. Tenggelam dalam tumpukan berkas kerja, pulang larut malam dan bahkan ada juga sampai tak sempat pulang ke rumah, sangking terlalu larut dalam tumpukan pekerjaan.

 

Mr. Abraham memiliki dua orang putri yang cantik seperti mendiang istrinya terkasihnya. Yang sulung bernama Isabella Raina Putri Abraham. Gadis cantik dan mempesona. Sedikit keras, mungkin turunan sifat dari Daddynya, serta manja pada orang-orang terdekatnya, selayaknya Mommy mereka dulu. Sungguh perpaduan yang sangat butuh ekstra sabar apabila ego wanita itu mulai kambuh.

 

Putri kedua Mr. Abraham bernama Isabella Raisa Putri Abraham. Cantik dan tentunya saja juga sangat mempesona. Berjarak satu tahun lebih muda dari Raina, tapi bila disandingkan mereka berdua tampak seperti anak kembar. Jika Raina keras kepala, maka Raisa adalah kebalikannya. Ia penurut dan sangat paling peka akan keadaan. Sangking sangat pekanya, Raisa selalu rela dinomor duakan bila kakaknya Raina menginginkan apapun jika ada yang dia inginkan dari milik Raisa.

 

***

 

"Benar, Mr. Carter. Wanita yang Mr. lihat tadi adalah anak dari sahabat Nyonya besar yang telah meninggal. Tapi dulu saat Nyonya besar masih duduk di bangku sekolah, mereka pernah membuat janji akan menikahkan anak mereka apabila dapat berlawanan jenis." jelas orang kepercayaan Aaron Ashab Carter.

 

Aaron lalu duduk kembali pada kursi kebesarannya, sembari melihat selembar foto yang diberikan oleh Bundanya dua hari yang lalu. Dirinya rela terbang sejauh ini keluar negeri, hanya ingin untuk melihat calon istrinya secara langsung dengan mata kepalanya sendiri.

 

Satu kata yang sampai detik ini masih melalang buana di kepala Aaron setelah melihatnya; mempesona. Aaron terpesona akan pancaran senyuman yang terpatri pada calon istrinya itu. Apa mungkin bisa disebut calon istri? Berbicara saja ia tak pernah dengan wanita itu. Hanya dari selembar foto saja bisa membuat seorang Aaron Ashab Carter terbang sejauh ini.

 

Aaron kini sudah berusia tiga puluh tahun, dan hal itu membuat ia harus dijodohkan oleh orang tuanya. Sebab sesuai kesepakatan dengan ayahnya Mr. Ashab Carter, bahwa apabila saat usia Aaron sudah mencapai tiga puluh tahun dan masih melajang, maka Mr. Ashab memiliki wewenang akan menjodohkan anaknya dengan sepengetahuan oleh Mrs. Carter yang tak lain adalah Bundanya Aaron.

 

Satu tahun terakhir ini Aaron selalu membuat beribu cara agar pernikahan dengan wanita-wanita yang disediakan orang tuanya gagal. Tapi ajaibnya saat diperlihatkan foto wanita keturunan keluarga Mr. Abraham, tanpa banyak membantah Aaron malah mengangguk menyetujui dan tersenyum. Sungguh sangat diluar dugaan.

 

"Baiklah. Kalau begitu kita pulang malam ini juga!" Perintah Aaron pada bawahannya.

 

"Pulang? Maksud Mr. ke Indonesia atau lebih tepatnya ke rumah orang tua Mr.?" tanya bawahan Aaron memastikan. Sebab bukan tanpa alasan ia bertanya demikian, mereka baru saja menginjakkan kaki ke tanah Jerman ini dua puluh lima menit yang lalu, dan sekarang harus take off lagi ke Indonesia. Dan yang lebih mengejutkan adalah Aaron ingin 'pulang?' Pulang adalah kata-kata yang sangat bisa dikatakan tak pernah ada dalam kamus hidup Aaron. 

 

Seorang laki-laki yang lebih senang tinggal sendirian di apartemen mewahnya ketimbang pulang ke rumah orang tuanya, yang tentunya tak kalah lebih mewah dan megahnya.

 

"Iya. Aku ingin pernikahanku segera dipercepat," jawab Aaron mantap, dan jangan lupakan senyuman yang masih bertengger manis di wajah tampannya itu.

 

"Siap, Mr."

 

Hanya butuh waktu beberapa detik saja bagi Aaron untuk melihat calon istrinya secara langsung dan nyata. Ia tak mau mengulur waktu lagi, wanita itu harus menjadi istrinya. Wanita yang telah mencuri hatinya hanya dengan sekejap pandang mata saja.

 

'Raina.... Tunggulah kedatanganku...'

Related chapters

  • SUAMI AROGAN   Keputusan Sulit

    "Lo mau ya, Sa. Gua beneran belum mau nikah...!""Tapi, kak. Aku masih belum menyelesaikan studiku," mohon Raisa agar Raina mau mengerti keadaannya untuk sekali ini saja. Ia belum pernah sekalipun menolak keinginan kakaknya, tapi untuk satu kali ini saja Raisa benar-benar memohon untuk dimengerti."Nggak bisa. Lo mesti harus nikah sama om-om itu. Gua nggak mau, dan Lo juga tau kan gua udah punya Theo?!" tolak Raina mentah-mentah ketika mendengar keinginannya malah dibantah."Tapi, kak. Kak Theo itu bukan orang yang baik. Benar kata Daddy, dia hanya akan membuat hid---""Jadi sekarang Lo udah nggak mau berpihak sama gue lagi???" potong Raina marah."Bukan gitu, kak. Aku---"

    Last Updated : 2022-02-17
  • SUAMI AROGAN   Kenyataannya

    Ting! Tong!Aaron membunyikan bel. Raisa sedikit heran, kenapa suaminya itu harus membunyikan bel di rumahnya sendiri? Rasa heran Raisa akhirnya terjawab saat pintu itu akhirnya terbuka.Seorang wanita membuka pintu dengan memakai baju tidur seksi. Baju tidur merah maroon berenda di bagian dada itu mencetak dalaman yang juga berwarna merah maroon menyala, sebab dari pinggirannya saja sudah terlihat lapisan merah itu. Wajah wanita itu terlihat syok saat melihat Aaron datang membawa Raisa."Mas Aaron, dia.... siapa?" tanya gadis itu dengan ragu."Dia maid baru di rumah ini," jawab Aaron dengan nada merendahkan Raisa.Bagaikan petir di tengah gelapnya malam, dada Raisa seketika be

    Last Updated : 2022-02-17
  • SUAMI AROGAN   Istri Rasa Pembantu

    "Siapa yang mengizinkan, kamu, untuk masuk ke kamarku?!!?" tanya Aaron dengan suara yang memekakkan telinga.Raisa terjingkat kaget mendengar teriakkan Aaron barusan. Ia masuk ke kamar Aaron, karena tidak tahu dimana baju gantinya. Saat Aaron yang selalu datang ke rumah sakit dan menjemputnya pulang, ia hanya memakai pakaian santai yang di sediakan rumah sakit saja. Entah kemana perginya sisa baju yang ia bawa.Tidak ada baju untuknya sama sekali. Lalu, bagaimana ia bisa mengganti baju yang hanya ada melekat di badannya ini saja?"A---aku mau mencari baju ganti," jawab Raisa dengan suara gemetaran, sangat padu sekali dengan suara serak bekas tangisannya tadi.Aaron melangkah dengan cepat. Ia menarik tangan Raisa. Membawa gadis itu deng

    Last Updated : 2022-02-17
  • SUAMI AROGAN   Hasutan Wanita Nagin

    "Lalu?" Raisa mengulangi lagi kata-kata singkat dari Aaron barusan."Iya, lalu? Kalau kamu jadi istriku artinya kau akan jadi ratu begitu? Apa kamu masih bermimpi?" Bibir Aaron ditarik sebelah membentuk senyuman yang mengejek. "Jangan salahkan aku untuk menciptakan neraka dalam rumah tangga ini. Kamu, Daddymu, dan kakakmu Isabella Raina Putri Abraham yang telah mengkhianati kepercayaanku.""Maksud, Mas apa? Mengkhianati kepercayaan? Aku tidak pern---""Aku ingin menikah dengan Raina!" potong Aaron sebelum Raisa bisa menyelesaikan ucapannya. "Tapi kini aku malah menikah denganmu!" Tunjuk Aaron menahan amarah yang telah menggumpal dalam hatinya. Meskipun Aaron tidak menampik jika Raisa juga cantik, dan malah ia merasa ada sedikit debaran saat melihat senyuman Raisa di hari pernikahan mereka kema

    Last Updated : 2022-02-17
  • SUAMI AROGAN   Terlalu Cantik

    Tok.... tok.... tok....! Suara hak sepatunya beradu dengan kayu tua anakan tangga.Sampai di depan pintu kamarnya, wanita cantik itu memasukkan anak kuncinya. Ternyata, pintu tidak di kunci. Berarti dia masih belum tidur."Aku pulang!" kata Raisa begitu melongokkan kepalanya.Raina yang berdiri di dekat dengan jendela, menatapnya dan tersenyum. Raisa menjadi merasa aneh sendiri. Raina tersenyum? Namun Raisa malah menyalahkan dirinya sendiri yang terlalu curiga. Mungkin saja hari ini Raina bermaksud untuk berbuat baik. Dan itu tidak ada ruginya, bukan?Raisa mengunci pintu di belakangnya. Diletakkannya barang belanjaannya di atas meja. Raisa menunjukkan majalah yang baru dibelinya pada Raina.

    Last Updated : 2022-02-17

Latest chapter

  • SUAMI AROGAN   Hasutan Wanita Nagin

    "Lalu?" Raisa mengulangi lagi kata-kata singkat dari Aaron barusan."Iya, lalu? Kalau kamu jadi istriku artinya kau akan jadi ratu begitu? Apa kamu masih bermimpi?" Bibir Aaron ditarik sebelah membentuk senyuman yang mengejek. "Jangan salahkan aku untuk menciptakan neraka dalam rumah tangga ini. Kamu, Daddymu, dan kakakmu Isabella Raina Putri Abraham yang telah mengkhianati kepercayaanku.""Maksud, Mas apa? Mengkhianati kepercayaan? Aku tidak pern---""Aku ingin menikah dengan Raina!" potong Aaron sebelum Raisa bisa menyelesaikan ucapannya. "Tapi kini aku malah menikah denganmu!" Tunjuk Aaron menahan amarah yang telah menggumpal dalam hatinya. Meskipun Aaron tidak menampik jika Raisa juga cantik, dan malah ia merasa ada sedikit debaran saat melihat senyuman Raisa di hari pernikahan mereka kema

  • SUAMI AROGAN   Istri Rasa Pembantu

    "Siapa yang mengizinkan, kamu, untuk masuk ke kamarku?!!?" tanya Aaron dengan suara yang memekakkan telinga.Raisa terjingkat kaget mendengar teriakkan Aaron barusan. Ia masuk ke kamar Aaron, karena tidak tahu dimana baju gantinya. Saat Aaron yang selalu datang ke rumah sakit dan menjemputnya pulang, ia hanya memakai pakaian santai yang di sediakan rumah sakit saja. Entah kemana perginya sisa baju yang ia bawa.Tidak ada baju untuknya sama sekali. Lalu, bagaimana ia bisa mengganti baju yang hanya ada melekat di badannya ini saja?"A---aku mau mencari baju ganti," jawab Raisa dengan suara gemetaran, sangat padu sekali dengan suara serak bekas tangisannya tadi.Aaron melangkah dengan cepat. Ia menarik tangan Raisa. Membawa gadis itu deng

  • SUAMI AROGAN   Kenyataannya

    Ting! Tong!Aaron membunyikan bel. Raisa sedikit heran, kenapa suaminya itu harus membunyikan bel di rumahnya sendiri? Rasa heran Raisa akhirnya terjawab saat pintu itu akhirnya terbuka.Seorang wanita membuka pintu dengan memakai baju tidur seksi. Baju tidur merah maroon berenda di bagian dada itu mencetak dalaman yang juga berwarna merah maroon menyala, sebab dari pinggirannya saja sudah terlihat lapisan merah itu. Wajah wanita itu terlihat syok saat melihat Aaron datang membawa Raisa."Mas Aaron, dia.... siapa?" tanya gadis itu dengan ragu."Dia maid baru di rumah ini," jawab Aaron dengan nada merendahkan Raisa.Bagaikan petir di tengah gelapnya malam, dada Raisa seketika be

  • SUAMI AROGAN   Keputusan Sulit

    "Lo mau ya, Sa. Gua beneran belum mau nikah...!""Tapi, kak. Aku masih belum menyelesaikan studiku," mohon Raisa agar Raina mau mengerti keadaannya untuk sekali ini saja. Ia belum pernah sekalipun menolak keinginan kakaknya, tapi untuk satu kali ini saja Raisa benar-benar memohon untuk dimengerti."Nggak bisa. Lo mesti harus nikah sama om-om itu. Gua nggak mau, dan Lo juga tau kan gua udah punya Theo?!" tolak Raina mentah-mentah ketika mendengar keinginannya malah dibantah."Tapi, kak. Kak Theo itu bukan orang yang baik. Benar kata Daddy, dia hanya akan membuat hid---""Jadi sekarang Lo udah nggak mau berpihak sama gue lagi???" potong Raina marah."Bukan gitu, kak. Aku---"

  • SUAMI AROGAN   Tak Ingin Menikah

    Jerman, 20xx"Tapi kenapa harus aku...??" Suara yang naik beberapa oktaf itu mendominasi ruang kerja yang kini menjadi sunyi."Dia lebih baik dari pada lelaki berandalan yang membawa pengaruh buruk untuk kamu.""Daddy belum mengenal Theo dengan baik!!!" Lagi-lagi ego wanita berusia dua puluh dua tahun itu menolak untuk dinasehati.Laki-laki setengah abad itu menarik nafas pelan."Dulu kamu tidak seperti ini Raina. Semenjak kamu berteman dengan anak berandalan itu, sikapmu sekarang sudah tak ubahnya dengan gadis tak beradab. Coba kamu lihat adikmu Raisa, sekalipun ia tak pernah membantah apa yang Daddy katakan.""Raisa.... Raisa... Raisa..., kenapa bukan Raisa saja yang dinikahkan? Aku masih belum mau menika

  • SUAMI AROGAN   Terlalu Cantik

    Tok.... tok.... tok....! Suara hak sepatunya beradu dengan kayu tua anakan tangga.Sampai di depan pintu kamarnya, wanita cantik itu memasukkan anak kuncinya. Ternyata, pintu tidak di kunci. Berarti dia masih belum tidur."Aku pulang!" kata Raisa begitu melongokkan kepalanya.Raina yang berdiri di dekat dengan jendela, menatapnya dan tersenyum. Raisa menjadi merasa aneh sendiri. Raina tersenyum? Namun Raisa malah menyalahkan dirinya sendiri yang terlalu curiga. Mungkin saja hari ini Raina bermaksud untuk berbuat baik. Dan itu tidak ada ruginya, bukan?Raisa mengunci pintu di belakangnya. Diletakkannya barang belanjaannya di atas meja. Raisa menunjukkan majalah yang baru dibelinya pada Raina.

DMCA.com Protection Status