Kedua mata Bora berkedip ketika melihat wanita yang ada di dalam foto duduk di atas paha seorang pria bertubuh gemuk dan tangan wanita itu bersandar di bahu pria itu dengan tubuh melengkung ke belakang.Bora mengalihkan tatapannya ke Fendi dan menatap kasihan suaminya.Fendi menatap bingung Bora karena perubahan sikapnya. "Ada apa?"Bora mengalihkan tatapannya lagi ke profesor, lalu menurunkan tangan Fendi. "Apakah dia selingkuh dengan banyak pria?"Hendra menaikan kedua alis dan berpura-pura tidak paham. "Dia siapa yang kamu maksud?"Bora melirik Fendi sekilas, lalu kembali menatap Hendra. "Rina."Fendi terperangah. "Tunggu! Apa maksud kamu bicara seperti itu? Apakah kamu bekerja sama dengan kakak dan-"Bora menatap Fendi. "Profesor punya rekamannya.""Apa?""Jika kamu tidak percaya, bisa lihat sendiri. Itu bukan jebakan sama sekalu."Fendi bangkit dari kursi dan marah ke Bora. "Apakah kalian sudah menduga akan muncul hal seperti ini? Kakakku jelas menjebak Rina karena tidak suka aku
Fendi pulang bersama Bora dalam keadaan linglung, sudah melihat semua video yang disimpan kakaknya. Dia masih ingat percakapan di dalam kantor."Kamu tahu, kenapa aku mendapatkan video ini?""Apa?""Istri kamu membuat masalah dengan aku. Dia menyerang beberapa dokter hewan di bawah pengawasanku dengan alasan pekerjaannya sebagai hak asasi manusia."Kami bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk menangkap pemburu liar, dan dia menekan aku para dokter hewan dengan menyatakan bahwa pekerjaan kami buat mereka kehilangan mata pencaharian."Aji tidak tahu harus bersikap bagaimana dengan penjelasan kakaknya. "Kakak, bagaimana bisa dia melakukan itu semua? Apa keuntungannya?""Kenapa kamu bertanya kepadaku? Tanyakan saja ke istri kamu nanti.""Bukti.""Apa?""Berikan aku bukti jika memang Rina yang menyerang, lagi pula dia hanya pekerja biasa. Tidak punya bekingan apa pun di belakangnya."Hendra yang duduk di kursi kerjanya, mendorong map berwarna biru ke arah Fendi yang duduk di seberangnya
Fendi berdiri, lalu membantu Bora berdiri dan mengambil keranjang berisi kucing gembrot yang larinya lincah, sampai membuat mereka berdua berkeringat. "Maaf, saya dan istri tiba-tiba masuk ke dalam rumah kosong, mengejar kucing kami yang sempat kabur."Bora menunduk sambil menutup rapat wajahnya dengan topi baseball. "Benarkah? Kalian tidak sedang melakukan tindakan senonoh kan?"Fendi hampir saja mengeluarkan amarahnya. "Tidak, mana mungkin saya dan istri melakukannya di tempat terbuka? Kami punya rumah. Ini, lihat kucing kami di dalam keranjang."Kucing itu masih menggeram dan berontak di dalam keranjang. Untung saja Fendi sudah menambahkan item tali di keranjang itu. "Apa buktinya kalian berdua suami istri? Bisa perlihatkan ktp?""Ktp kami masih belum diganti statusnya, tapi kami membawa surat nikah. Kebetulan kami sedang mengurus dokumen juga."Bora cepat-cepat mencari buku pernikahan mereka di dalam tas, untuk berjaga-jaga. Setelah ketemu, dia berikan ke Fendi dan Fendi memberi
Aji marah begitu mendengar berita bahwa Bora melakukan kecurangan. "Anak kurang ajar itu- dia bukannya bertobat, malah ingin menghancurkan karier aku?"Yuni berusaha menenangkan Aji. "Jangan seperti itu, Bora masih muda dan tidak paham, harusnya kamu menasehati dia saja."Laras mengangguk setuju. "Anak seperti itu jika kita terlalu keras, maka dia akan semakin keras. Tidak perlu khawatir, dia juga sudah dewasa.""Tapi ada massa berdiri di depan gerbang dan telah menuduh aku melakukan kecurangan."Yuni berpikir lalu memberikan jawaban. "Bagaimana jika kamu mengumumkan, sudah tidak bertanggung jawab pada kehidupan Bora? Toh, kamu juga sudah tanda tangan perpindahan wali ke dokter hewan itu, bukan?"Sebagai Presiden Indonesia, Aji selalu tegas dan dikabarkan tidak mudah terpengaruh oleh lawan politiknya, jika mereka mulai menyerang dirinya. Namun, saat di rumah, Aji lebih mudah terpengaruh istrinya karena sang istri yang mengurus rumah tangga. Intinya, Aji percaya seratus persen pada per
'Bora.'"Hmm." Bora yang masih tertidur lelap merasa terganggu.'Bora.'Bora membuka mata ketika menyadari siapa yang memanggil lalu melihat di sekelilingnya gelap. "Bern?"Tiba-tiba muncul cahaya di sekeliling Bora sekaligus layar dan juga sosok Bern. Bora memeluk Bern lalu menatap mata anjing kesayangannya berbulu cokelat. "Apakah ini di dalam mimpi? Sudah lama kamu tidak datang, aku jadi merindukan kamu."'Aku sengaja tidak datang karena kamu akhir-akhir ini lelah.'Bora baru menyadari sekarang, beberapa hari belakangan terlalu sibuk mengejar hewan dan juga hadiah. "Aku- membutuhkan uang banyak, jadi tidak sadar-"'Bora, apakah kamu tidak sedih?'"Sedih?"'Tulisan di media sosial tentang kamu dan pernyataan keluarga, apakah itu tidak menyakitkan hati kamu?'Bora menggelengkan kepala. "Aku sudah terbiasa mendapat perlakuan kasar dari berbagai orang, perasaan aku tidak penting, aku harus membalas perbuatan mereka ke kamu."Bern menggosokkan kepala di pipi Bora, untuk menghapus air m
Netizen semakin lama menekan Bora di media sosial dan bahkan ada yang berusaha mengambil akunnya.Sistem yang mendapat peringatan, menunggu perintah dari Bora. Sementara yang bersangkutan membuat satu postingan berupa tiga foto.Bora memeluk seekor anjing cokelat dengan memakai leash bertuliskan service dog, serta kalung bertuliskan Bern lalu foto selanjutnya tubuh gosong Bern yang sudah ditutup kain oleh dokter Ditya, foto selanjutnya adalah punggung Bora yang sedang melihat matahari.Bora menuliskan postingan. 'Ketika manusia menekan manusia lain dengan menyiksa hal yang paling berharga di dalam hidup manusia lain.'Postingan itu spontan membuat semua pecinta anjing di Indonesia menjadi heboh, bahkan pengikut Bora pun menjadi marah. "Apakah itu Bern?""Pantas saja Bora tidak memasang foto Bern, apakah Bern disiksa?""Gila! Tidak masuk akal!""Siapa yang sudah menyiksa anjing manis kesayanganku?""Ah- sedihnya, kenapa Bern? Apakah dia dibakar hidup-hidup?""Tidaak! Kenapa mereka men
Aji tertekan di ruang kerjanya ketika mendapat laporan mengenai postingan media sosial Bora terkait Bern. "Apakah dia masih mengingat anjing itu? Kenapa? Bukankah aku bisa membelikannya lagi?"Kepala sekretariat negara adalah orang yang logis dan tidak mudah terpengaruh dengan pendapat orang lain, masalah mengenai Bora pun tidak terlalu ikut campur karena dia baru masuk awal masuk bekerja di bawah perintah presiden. "Apakah ada masa lalu yang membuat anak itu trauma sehingga membutuhkan service dog?""Bagaimana kamu tahu Bern itu service dog?""Saya melihatnya di media sosial putri anda." "Dia hanya berlebihan, mental lemah. Biasalah anak muda zaman sekarang suka mengkaitkan semua hal dengan mental health.""Apakah anda tidak percaya pada putri anda sendiri?""Bagaimana bisa aku tidak percaya pada Bora? Dia darah daging aku.""Dari perkataan anda, saya menilai anda tidak terlalu percaya pada Bora.""Aku tidak peduli kamu percaya atau tidak, yang pasti aku sudah memberikan semua kebut
Kepala sekretariat negara mengerutkan kening begitu mendengar jawaban Aji. "Bora adalah putri kandung anda, dia juga bisa menghancurkan reputasi anda. Bagaimana bisa anda berkata seperti itu?""Jika memang Bora benci aku dan berusaha menjatuhkan reputasi, aku tidak peduli."Kepala sekretariat negara terkejut mendengar jawaban di luar dugaan Aji. "Apakah anda tidak masalah jika Bora menghancurkan anda?""Jika memang bisa menebus semuanya, aku tidak peduli." Aji sudah pasrah."Putri sah anda akan terus-terusan membuat skandal yang tidak menyenangkan, dan anda tidak peduli dengan reputasi yang akan hancur?""Aku tidak peduli," jawab Aji dengan yakin. Kepala sekretariat negara tersenyum kecil. "Anda sebenarnya sangat menyayangi Bora, tapi tidak tahu bagaimana cara merawat anak itu dengan baik. Mungkin saya bisa berikan solusi yang terbaik untuk anda.""Apa itu?""Diam.""Apa?""Anda harus diam dan tidak melakukan apa pun, meskipun istri dan anak tiri anda melakukan apa pun, anda harus di
"Tuan, bisakah kita bertemu kembali?"Bern berjalan mendekati kucing kecil lalu duduk di belakangnya, mengamati arah pandang kucing kecil ke arah taman yang teduh, tempat bermain para hewan. "Kenapa kamu duduk sendirian di sini?""Aku hanya ingin bertemu dengan tuan, aku merindukan tuan."Bern bisa melihat punggung mungil si kucing kecil yang kesepian. "Aku sudah melihat apa yang kamu lakukan di dunia, bukankah bagi manusia terlihat bodoh? Kamu merindukannya sepanjang hidup dan hanya bertemu beberapa menit lalu bunuh diri.""Tidak masalah, asalkan Tuan bisa hidup bahagia bersama orang yang disayanginya."Bern menggoyangkan ekor. "Ayo, ikut bersama aku."Kucing kecil itu menoleh ke arah Bern dan bertanya. "Apakah kamu, jiwa yang menangis di atas peti mati istri Tuan?"Bern yang hendak berjalan jauh, menghentikan langkahnya lalu balik badan. "Apakah kamu melihat aku?"Kucing kecil itu mengangguk. "Ya.""Bukankah apa yang kita lakukan terlihat bodoh?""Tidak! Itu tidak bodoh!""Kenapa?"
Di dunia, kita tinggal dengan berbagai macam karakter manusia dan permasalahannya. Ada yang ingin pintar, ada yang ingin kaya, ada yang ingin memiliki kekuasaan. Ada juga manusia yang ingin mendapatkan semuanya secara instan, tanpa kerja keras. Salah satu contoh adalah Rina. Rina terlalu iri dengan Ratna, saudara tirinya. Ratna yang masih bisa berkumpul dengan keluarga, sempat dikucilkan, namun pada akhirnya menikah dengan pria tampan, kaya dan berkuasa. Rina ingin mengalahkan Ratna, tapi tidak mampu bersaing. Rina bukan tipe pekerja keras seperti Ratna, Rina juga hanya bisa menjalin sosial dengan orang lain, dia bukan pecinta hewan atau pendamping hidup yang cocok untuk para pria. Aku jauh lebih cantik, Aku jauh lebih hebat, Aku jauh lebih dihargai orang lain, Tapi kenapa Ratna lebih beruntung dariku? Hanya itu yang selalu ada di dalam kepalanya. Persaingan terhadap Ratna, dan menjatuhkan diri ke lembah sesat. Tidak peduli memiliki pria yang mencintainya, anak-anak yang pat
Rina yang syok dikeluarkan secara tidak hormat oleh Fendi, pria yang sudah melakukan sumpah setia kepadanya, balas dendam dengan mendukung Edwin. Tapi tidak disangka, Edwin meninggal terlalu cepat serta meninggalkan banyak bukti yang cukup memberatkan. Para penguasa yang tadinya mendukung mereka, mulai balik badan, memunggungi. Bertindak seolah tidak mengenal Rina dan lainnya, yang suka rela atau tanpa sadar menjadi boneka para penguasa demi kekayaan dan kejayaan. "Apa yang kalian lakukan? Kenapa barang-barang aku dikeluarkan dari kantor?"Hendro maju dan menantang Rina. "Sudah cukup main-mainnya, kami akan bertindak sesuai prosedur, sekarang tidak ada yang melindungi kamu lagi, Rina."Rina menampar wajah Hendro.Hendro menerimanya tanpa membalas, lalu mengejek Rina. "Ini tamparan terakhir yang aku terima dari kamu- kamu sudah membuat masyarakat kehilangan kepercayaan kepada kami, membuat masyarakat menjadi rugi dan juga kami yang harus kena imbas, akibat dari perbuatan kamu!" Geram
Setelah Fendi sudah mengingat masa lalu dan kucing kecil itu, dia segera menyuruh seseorang untuk mengambil tubuh kucing kecil dan membakarnya hingga menjadi abu.Mungkin bagi orang lain, apa yang mereka lakukan adalah berlebihan tapi- bagi mereka yang sangat menghargai hubungan masa lalu, sangatlah berarti.Bora bicara ke Fendi dengan nada sedih, sambil melihat dua guci abu kecil yang berdampingan. "Kadang kala manusia memberikan saran agar kita harus move on, melupakan masa lalu dan menjalani hidup dengan baik. Bukankah itu berarti kita harus melupakan jasa makhluk yang sudah menolong kita di masa lalu?"Pantas saja ada yang mengatakan seekor anjing diberikan makan selama satu hari, akan mengingat pemberi makan selamanya tapi manusia yang diberikan makan selama satu tahun, akan melupakan penolongnya."Fendi yang berdiri di samping Bora, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Sebenarnya konsep yang kamu bicarakan tidak salah juga, tapi maksudnya bukan begitu.""Lalu harus bagaimana?"
Fendi mengubur kucing kecil itu ke tanah halaman rumah sakit hewan milik keponakannya, menepuk pelan gundukan tanah itu dan bicara dengan nada sedih. "Apakah kamu menyesal diciptakan menjadi hewan oleh Tuhan?" Di Indonesia ada berbagai macam kasus kekerasan hewan yang menimbulkan kematian atau cacat, ada manusia yang tidak peduli dengan kehidupan para hewan yang tidak beruntung dan hanya hidup dalam waktu singkat di dunia ini. Jika di dunia ini, manusia selalu mengeluh karena dilahirkan tidak beruntung- apakah hewan juga? Biar bagaimana pun hewan itu adalah kucing kecil yang menyelamatkan dirinya dari kecelakaan.Fendi menatap sedih kuburan kucing kecil itu sambil mendengarkan laporan dari sekretaris."Saya sudah mendapat informasi dari sopir, bahwa mobil yang anda pakai sudah dipotong jalur rem, sehingga saat anda mengebut- tidak bisa menghentikan mobil. Sopir itu melakukannya atas suruhan pak Edwin."Fendi bertanya ke sekretaris. "Bukankah itu perbuatan bodoh? Si sopir pasti juga
"Kucing kecil, kenapa kamu sendirian di sini? Apakah kamu kelaparan?""Hei, kucing kecil. Apakah kamu sudah kenyang sekarang? Jangan mengikuti aku.""Lihat, kucing kecil. Dulunya itu adalah rumahku, sekarang aku sudah tidak bisa tinggal di sana karena istri menceraikan aku dan hidup bahagia bersama anak-anak. Bukankah kita senasib?"Meong.Kucing kecil itu melihat Fendi yang duduk termenung sedih, melihat sebuah foto."Dia adalah istriku."Meong?"Kami menikah, tidak lama aku keluar dari penjara. Ayahnya minta tolong kepadaku untuk menikah dan menjaganya. Aku tidak bisa menolak, padahal masa depan aku sendiri juga buruk."Meong."Aku tidak bisa menjaga masa depanku sendiri, bagaimana caranya aku bisa menjaga masa depan anak orang lain?"Kucing itu hanya duduk mendengarkan keluh kesah Fendi.Fendi yang bertubuh kurus dan berpenampilan acak, tidak terlihat seperti berasal dari keluarga kaya. Saat ini dia hanya pekerja fisik serabutan, dia sudah kehilangan segalanya dan harga diri tidak
Suasana menjadi panik di media sosial, beberapa orang yang melakukan perundungan- tidak berani menggunakan handphonenya dan orang-orang kaya yang merupakan pelaku, mulai menjual handphone. Orang-orang suruhan para partai politik ataupun yang membenci Bora, mulai meminta pertanggung jawaban ke atasan.Edwin yang mendengar berita itu di tengah acara, keluar tanpa mengatakan apa pun. Bagaimana bisa Bora seberani itu? Bukankah dia hanya anak gila yang ingin mencari perhatian keluarga?Edwin semakin panik ketika melihat postingan Bora terkait dengan masa lalunya yang buruk. Bagaimana bisa dia mendapatkan bukti seperti itu? Pasti pria itu bicara ke orang lain. Sial!Edwin melihat mobil mewah milik Ike yang sudah diparkir di hadapannya lalu melihat sopir yang dikenal dari keluarga istrinya. "Kamu! Kenapa bisa ada di dalam mobilku?"Sopir itu menggaruk kepalanya dengan panik. "Pak! Saya hanya-"Edwin menyingkirkan sopir itu, keluar dari dalam mobil lalu masuk ke dalam dan mulai menjalankan
Tidak ada yang mau berteman dengan saya di sekolah karena perundungan yang dilakukan kedua saudara tiri, pihak sekolah pun lebih membela ibu tiri yang notabene adalah istri Papa dan dianggap lebih memiliki kekuasaan.Bora kembali menulis di media sosial dengan postingan baru dan menumpahkan semua keluh kesahnya di media sosial, tanpa terasa air mata mengalir begitu saja. Yang kalian lakukan sekarang adalah perundungan, sama halnya dengan penguasa yang menekan rakyat kecil. Merasa diri sendiri paling kuat karena menerima didikan keras dari orang tua, jadinya menekan anak kecil yang tidak tahu mengenai dunia politik.Yang membuat saya lebih heran adalah perilaku orang-orang dewasa yang merasa dirinya kuat, pintar dan juga paham tentang segalanya. Tapi malah mengabaikan fakta bahwa saya menderita anxiety disorder.Kenapa saya membutuhkan seekor anjing dan hanya bersandar pada dia? Karena tidak ada yang mau menemani saya di saat terluka ataupun sedih. Hanya seekor anjing yang berhasil me
'Menurut aku, masalah mental health itu hanya dibuat-buat untuk zaman sekarang. Dulu saja, aku mendapat pukulan dari orang tua, tidak menangis atau pun merasa baper.'Zaman dulu tidak ada internet, tidak ada berita mengenai kekerasan rumah tangga yang beredar luas di internet. Dipukul, disiksa orang tua merupakan hal biasa dan tidak pernah diketahui banyak orang.'Ah, benar. Anak kelahiran tahun sembilan puluh relate dengan masalah ini. Isu mental health di zaman dulu tidak pernah ada. Karena adanya mental health- mental anak-anak muda kelahiran dua ribu bermasalah semua, mentalnya lemah.'Lalu kenapa sekarang banyak isu perceraian, kebanyakan kepala keluarga meninggalkan anak dan istrinya. Apakah kalian pikir, anak-anak korban perceraian dan kekerasan yang dilakukan orang tua, tidak memiliki akal dan hati? Kebanyakan anak-anak yang bermasalah dalam mental health, diabaikan oleh keluarganya sendiri.'Apa kabar bapakku yang sering kasih hukuman keras sampai pukulin, emak di rumah juga