Share

ENAM PULUH LIMA

Tok! Tok!

Ditya mengetuk pintu kamar tidur Hendra yang terbuka.

Hendra yang sedang sibuk membaca laporan di tablet, mengangkat kepala untuk melihat siapa yang sudah mengganggunya, lalu kembali melihat tablet.

Ditya menghela napas panjang. "Mengenai Bora-"

"Duduk di sini, Papa tidak bisa mendengar jika kamu terlalu jauh begitu."

Ditya masuk ke dalam kamar dan duduk di samping tempat tidur papanya, dia mulai melapor. "Saat ini masyarakat sudah mulai heboh dengan video yang beredar."

"Papa sudah bilang bukan, lebih baik memasang cctv yang bisa merekam suara, mahal tidak masalah. Informasi jauh lebih mahal dari pada harga kamera CCTV."

Ditya tidak menepis perkataan papanya. "Kita memang mendapatkan informasi yang berguna, hanya saja- kenapa Papa bisa tahu?"

"Hm?" Hendra menatap anaknya.

Ditya menatap tegas sang papa. "Bisakah Papa cerita jujur ke Ditya? Ditya tidak masalah meskipun terdengar tidak masuk akal, tapi- bukankah Ditya anak Papa?"

Hendra meletakkan tablet di atas nakas. "Kamu i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status