Share

Berhasil Naik Level

Author: Benang Biru
last update Last Updated: 2023-12-14 14:52:11

20:30 p.m.

"Lima puluh ..." Zayn pun menyelesaikan sit up sebanyak 50 kali. Dalam waktu lima belas menit. 

Zayn tidur telentang di rerumputan taman kota. Sejak sore hingga malam menyapa, ia menjalankan misi harian dari Sistem Harem.

Selama menjalankan misi harian, tidak sedikit dari orang-orang sekitar yang memperhatikannya. Zayn memilih untuk tidak memperdulikannya. 

"Astaga! Aku merasa lelah sekarang. Menjalankan misi harian sama saja seperti berlatih militer di academy," gumamnya menggerutu sambil menstabilkan napas yang masih memburu itu.

"Tuan." Calista pun datang secara mengejutkan. 

Calista duduk berjongkok tepat di samping Zayn, yang sontak membuat pemuda dua puluh dua tahun itu tersentak kaget.

"Apa-apaan kau ini? Mundur beberapa langkah dariku!" tegas Zayn, merasa risih dekat-dekat dengan Calista. Dia masih belum bisa mempercayai Calista sepenuhnya.

"Anda hebat, Tuan. Misi harian berhasil Anda selesaikan." Calista berkata dengan penuh semangat sembari menunjukkan ibu jarinya. 

Zayn menghela napas lega, "sungguh? Apakah levelku bertambah?" Dia tidak kalah antusiasnya. 

Calista mengangkat tangan kanannya, lalu layar notifikasi pun muncul.

[DATA]

[Nama: Zayn Xander]

[Ras: Manusia.]

[Usia: 22 tahun.]

[Level: 1]

[Status: Pemilik Sistem Harem Sang Milyader.]

[Jumlah Wanita: 0.]

[Poin Karisma: 5]

[Fisik: 10/100%]

[Saldo: 1 juta Dollar.]

"Selamat, Tuan. Saat ini Anda sudah berada di level 1. Poin Karisma Anda pun bertambah. Anda bisa menukarkan Poin Karisma dengan berbagai item untuk bisa menarik perhatian wanita," beber Calista jelas.

Zayn mengubah posisinya menjadi duduk bersila. Sebelah tangan dilipat dan dijadikan penopang dagu.

"Selain menyelesaikan misi harian, Anda bisa mengumpulkan Poin Karisma dengan berkencan. Mendapatkan pelukan dari seorang wanita, maka Anda akan me dapatkan 50-70 Poin Karisma ..."

"Setiap kali Anda berciuman dengan wanita, maka Poin Karisma yang didapatkan akan semakin besar. Bahkan Anda bisa naik level dengan cepat," ungkap Calista berterus terang.

Zayn semakin semangat setelah mendengar ini semua, "kalau begitu, aku ingin 200 dollar, dari dalam saldo. Apa kau bisa memberikannya?"

"Tentu, Tuan. Aku akan mengirimkannya ke rekening Anda." Calista segera menuruti keinginan Zayn. 

TING ...

Calista menjentikkan jarinya. Tak perlu lama, dalam hitungan detik saja, Zayn pun menerima notifikasi di ponselnya. Ternyata, ia menerima transfer uang senilai 200 dollar, seperti yang diinginkan.

"Apa sudah masuk?" tanya Calista memastikan. Zayn mengangguk antusias. Sangat senang, sampai kehabisan kata-kata.

"Saat ini saldo Anda sudah berkurang 200 dollar. Tuan bisa menambahkan saldo, dengan menyelesaikan banyak misi. Setelah Tuan mencapai level 3, maka Tuan akan mendapatkan misi baru, selain misi harian."

Tak henti-hentinya, Calista menjelaskan tentang Sistem Harem kepada Zayn. Semakin dijelaskan, Zayn pun semakin bersemangat. Dia ingin cepat-cepat mendapatkan level tertinggi. 

***

Tiga hari berlalu, tanpa terasa. 

Zayn semakin semangat menjalankan misi harian, seolah yang dilakukannya sekarang sebagai olahraga rutin. 

[DATA TERKINI.]

[Poin Karisma yang sudah dikumpulkan, 100.]

[Fisik: 50/100%]

[Level: 3.]

"Selamat, Tuan. Anda sudah mencapai Level 3 dalam waktu singkat." 

"Kau benar, Calista, ternyata ini sangatlah mudah." Zayn hampir memeluk Calista saking senangnya. Namun, segera diurungkannya karena dirinya tak seakrab itu. 

Terlepas dari kejadian spontan tadi, Calista merasa bahagia karena tugasnya untuk membimbing pria pilihan dalam Sistem Harem, berjalan lancar. Bahkan melampaui ekpektasinya untuk sekarang.

"Apakah aku mendapatkan misi baru?" tanya Zayn penasaran.

"Tentu, Tuan. Ada misi baru yang harus Tuan selesaikan."

Calista mengangkat tangan kanannya. Sebuah layar notifikasi pun muncul. Kali ini cukup besar tampilannya.

[NEW QUEST!]

[Berkencan dengan wanita.]

[Hadiah yang didapatkan: 20 juta dollar.]

[Poin Karisma: 100]

[Tambahan item di perbelanjaan.]

"Berkencan? Aku berkencan dengan siapa? Haruskah aku ..."

Zayn menghentikan kalimatnya. Ia teringat akan sosok wanita yang begitu dicintainya saat masih sekolah dulu, bahkan sudah berkencan selama tiga bulan terakhir. Namun, apakah wanita itu merasakan hal yang sama?

Zayn melihat dengan mata kepalanya sendiri, Rebecca bercumbu mesra dengan pria lain di dalam mobil mewah. Seandainya saat itu, Zayn tidak melihat kejadian tersebut, mungkin saat ini dirinya masih berpikir bahwa Rebecca tulus mencintainya. 

"Tuan!" panggil Calista, yang sontak membuat Zayn tersadar dari lamunannya. 

"Tuan, pasti sedang memikirkan Rebecca bukan?" terka Calista dengan raut wajah senang dan senyuman yang berseri-seri. 

"Bagiamana bisa kau mengetahuinya? Apa kau seorang paranormal, yang mampu membaca isi pikiran seseorang?" cecar Zayn, yang tidak mampu menyembunyikan keterkejutannya.

Calista terkekeh sambil menutup mulutnya dengan sebelah tangan. "Saya bukan paranormal seperti yang Tuan pikirkan. Sistem Harem memberitahukan semuanya."

Alis Zayn naik turun, "aku tidak mengerti."

Gadis cantik yang selalu berpenampilan nyentrik dan rambut yang dikuncir dua itu, menghela napas panjang. Mengubah posisi duduknya cepat, kini saling berhadapan dengan Zayn.

Zayn menarik wajahnya merasa canggung karena jaraknya dengan Calista hanya beberapa sentimeter saja.

"Tuan sudah berkencan selama tiga bulan dengan Rebecca. Namun, wanita itu selalu memperlakukan Tuan sangat buruk. Bahkan Rebecca berkencan dengan pria yang berasal dari keluarga konglomerat. Tuan pasti tidak mengetahui hal tersebut."

Zayn menggeleng pelan. Pantas saja, saat itu dirinya melihat Rebecca berduaan dengan laki-laki lain di dalam mobil. 

"Tuan, harus membalas wanita itu!" ungkap Calista penuh keyakinan.

Zayn mengerutkan keningnya. Memicingkan mata, tak yakin dengan perkataan yang terlontar begitu saja dari mulut Calista.

"Aku yakin, Tuan bisa membalas wanita licik itu. Saat ini Tuan sudah memiliki 100 poin karisma. Fisik Tuan pun, sudah mengalami sedikit perubahan. Tuan hanya perlu kepercayaan diri yang lebih tinggi. Cobalah Tuan."

Dibandingkan Zayn, Calista tampaknya lebih antusias. Zayn masih berpikir lebih dulu. Benarkah dirinya akan mampu menggaet wanita dari keluarga konglomerat, sama seperti yang Rebecca lakukan dibelakangnya?

***

Zayn pun berkendara di jalanan beraspal Kota Jiang. Mencari udara segar untuk menjernihkan pikirannya. Ucapan Calista sungguh masih terbayang di benaknya hingga detik ini.

Laju motornya berhenti tepat lampu lalu lintasnya berwarna merah. Zayn membuka kaca helm, kemudian menoleh ke sisi kanan. Mobil mewah berwarna merah mencolok, seketika menyilaukan matanya.

Zayn melihat ternyata seorang wanita yang mengemudikan mobil tersebut. Zayn tersenyum simpul sambil menganggukkan kepalanya, sebagai salam perkenalan.

Wanita itu balik tersenyum simpul kepada Zayn. Bahkan dia sampai melambaikan tangannya, sontak membuat Zayn sedikit terkejut.

Tak berselang lama, lampunya pun berubah hijauh. Zayn pun melaju lebih dulu, kemudian mobil itu menyusul. 

Hanya berjarak seratus meter dari persimpangan tadi, Zayn menghentikan motornya di tepi jalan. Ternyata mobil tadi pun ikut berhenti juga.

Zayn tidak menduga, hanya dengan melempar sedikit senyuman, sudah mampu memikat seorang wanita yang sama sekali tidak dikenalnya.

Wanita cantik itu keluar dari mobil mewahnya. Menghampiri Zayn yang masih duduk di atas motor.

"Hai, namaku Vania Keisya. Panggil saja, Vania."

Tanpa merasa malu, wanita itu lebih dulu mengulurkan tangannya sekaligus memperkenalkan namanya tanpa diminta. 

Zayn turun dari motor, kemudian melepaskan helm, menunjukkan sosok aslinya yang memiliki ketampanan kayaknya aktor drama. 

"Wow, luar biasa. Anda sungguh tampan, Tuan," puji Vania tanpa ditutup-tutupi.

Zayn tersenyum canggung mendapatkan pujian dari seorang wanita cantik, bahkan kecantikannya mengalahkan Rebecca.

"Namaku, Zayn Xander. Nona bisa memanggilku Zayn." Tanpa menolak, Zayn pun menjabat tangan Vania. Bahkan dengan beraninya, Zayn mengecup lembut punggung tangan Vania. Zayn melirik dan mendapati lawan bicaranya itu tampak terpikat. 

Ya, tepat sekali. Vania memang merasa terkesan dengan perlakuan Zayn. Meskipun ini adalah pertemuan yang pertama, tetapi Vania merasa langsung jatuh hati.

Tentu, wanita mana yang tidak jatuh hati, bilamana diperlakukan lembut oleh seorang pria yang memiliki ketampanan layaknya aktor drama?

Vania merasa sanga beruntung bisa berjumpa dengan Zayn. 

"Anda, luar biasa, Tuan Zayn." Bahkan bibirnya ingin terus melontarkan kalimat pujian. 

"Panggil saja, Zayn. Supaya terdengar lebih akrab." Zayn berkata manis. 

Pipi Venia bersemu merah. Dia tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya itu di hadapan Zayn. 

"Baiklah. Zayn." Vania membalasnya lembut dan sedikit malu-malu.

"Heum, maukah Nona makan malam denganku? Anggaplah ini kencan pertama kita," ungkap Zayn sungguh-sungguh.

Kencan? Vania tidak bisa menyembunyikan raut wajah terkejutnya itu. Ajakan Zayn sungguh menggoda dan memikat, sayang untuk dilewatkan. 

Vania mengangguk, "iya, aku bersedia."

Related chapters

  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Dicampakkan

    "Sungguh, Tuan? Jadi, malam ini Anda akan makan malam dengan seorang wanita?" Calista tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, sekaligus bercampur senang. Dibandingkan Zayn yang hanya berucap beberapa kata saja, Calista malah lebih antusias. Sampai jaraknya dan Zayn kurang dari satu meter. "Anda memang luar biasa, Tuan. Misi di level 3 ini, pasti akan mudah Tuan selesaikan dalam waktu singkat."Kalimat pujian terus terlontar, bersamaan dengan suara tepuk tangan meriah. Calista menyambut bahagia keberhasilan Zayn kali ini.Baru beberapa jam berlalu, tetapi Zayn sudah mempu menggaet seorang wanita. Dari data Sistem Harem, ternyata wanita yang akan dikencani Zayn, seorang pewaris dari keluarga konglomerat. "Ish ... jangan memujiku berlebihan seperti itu. Kami hanya akan malam saja." Meskipun, Zayn berusaha bersikap acuh dan terkesan dingin, tetapi Calista bisa membaca dari raut wajah Zayn, yang sebenarnya sedang merasa bahagia. "Aku minta jaga jarakmu. Mundur lah!" Zayn menggese

    Last Updated : 2023-12-14
  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Membuat Rebecca Kesal

    Hari berikutnya.Rebecca berdandan sangat cantik layaknya putri di negeri dongeng. Mengenakan gaun berwarna biru laut dengan sebuah mahkota di kepalanya, menambah kesan anggun bagi sang wanita yang sedang berulang tahun.Matthew pun terlihat gagah dan tampan dengan setelan jas yang senada dengan gaun Rebecca."Selamat ulang tahun, Sayang. Ini hadiah untukmu." Matthew memberikan sebuah kotak berukuran sedang yang sudah dibungkus sangat indah. Ada pita warna emas di atasnya, membuat Rebecca tersenyum sumringah."Terima kasih, Sayang." Rebecca mengecup bibir Matthew di hadapan semua orang. Dia mengambil hadiah tersebut dan berniat untuk membukanya sekarang.Rebecca menebak pasti sesuatu bernilai fantastis ada di dalam kotak tersebut. Mungkin sertifikat rumah, tanah atau yang lainnya? "Apa kau sudah menghubungi si sampah itu, untuk datang pesta ini?" tanya Matthew tersenyum penuh makna."Tentu, Sayang. Aku sudah meminta sampah itu untuk datang. Kamu tenang saja, Sayang." Rebecca mengalun

    Last Updated : 2024-01-10
  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Setelah Berkencan

    Vania mengantar Zayn hingga pintu apartemen. "Masuklah," pinta Vania. "Kamu tidak ingin masuk juga, Sayang?" tawar Zayn ramah, sekedar basa-basi. Berlama-lama dengan Vania, membuatnya seperti terlahir kembali. Dunianya sekarang dipenuhi warna. Bukan hanya hitam saja. "Tidak untuk sekarang, Sayang. Lain kali saja ya. Daddy memintaku untuk pulang hari ini. Nanti aku kabari kamu ya." Vania mengecup pipi kanan Zayn lembut. Kemudian tersenyum sumringah sampai lengkungan bibirnya terlihat. [Sang wanita merasa senang: Mendapatkan +10 Poin Karisma] "Iya, Sayang. Pergilah. Jangan biarkan Daddymu menunggu," ucap Zayn sambil mengelus lembut kedua pipi Vania. "Love you, Sayang." "Love you too, Sayang," balas Zayn, disertai kecupan hangat di kening sang kekasih. [Sang wanita merasa Jatuh Cinta: Mendapatkan +20 Poin karisma.] Kini Zayn tahu, bagaimana memperlakukan wanita, dengan begitu poin karismanya akan bertambah. Level pun akan cepat naik. "Dah, Sayang." Vania mulai melenggang

    Last Updated : 2024-01-10
  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Kejutan Tak Terduga

    "Tuan," sebut Calista pelan. Wajahnya sudah berada sangat dekat Zayn. Jaraknya kurang satu meter. Zayn langsung membuka matanya lebar-lebar, saat merasa ada hembusan angin hangat menerpa wajahnya. Saking terkejutnya dia spontan mendorong Calista, hingga membuatnya mundur beberapa langkah. Zayn buru-buru mengubah posisinya menjadi duduk dan menutupi tubuhnya dengan selimut karena kondisinya hanya dibalut mantel mandi saja. Takut ada sesuatu yang dilihat Calista. Jadi dia menutupnya rapat-rapat. "Kau ini, selalu mengejutkanku. Ada apa?" bentak Zayn mengomel. Dia tidak bisa menutupi kesalahannya. Sementara Calista menggembungkan pipinya seperti bola pingpong. "Tuan ... Kau membuat pakaianku rusak." Zayn melirik, "rusak katamu? Aku melihatnya baik-baik saja." Calista semakin kesal dibuatnya. Dia melipat kedua tangan di dada, lalu menyelengos seperti bocah yang merajuk ketika tidak dibelikan permen. "Anda, memang pria yang tidak peka, Tuan," celetuknya bernada kesal. Kini Za

    Last Updated : 2024-01-11
  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Pertemuan Kedua

    "Daddy, sudah menjodohkanku dengan pria lain dan Daddy sudah mengatur pertemuannya," ungkap Vania lemas.Senyuman Zayn pun memudar. Dia melepas genggamannya. Saking terkejutnya dia sampai beranjak bangun. Tangan kanannya mengusap kening, sedangkan yang kiri berkacak pinggang. "Lantas bagaimana dengan hubungan kita?" Zayn tidak banyak kata.Sebenarnya dia tidak terlalu peduli Vania dijodohkan atau tidak, tapi ya ... Apakah hanya berjalan satu hari saja? Zayn masih belum merasa puas. "Kamu tenang dulu, Zayn." Vania menarik tangan sang kekasih untuk kembali duduk bersama. Vania menggenggam erat tangan Zayn. Mengusapnya perlahan-lahan. "Aku sudah menolak perjodohan itu, Sayang. Jadi, hubungan kita tetap berlanjut. Secepatnya aku akan mengenalkan kamu pada Daddy dan keluargaku yang lain."Zayn membola. Namun, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.Bertemu keluarga? Apakah dirinya sudah siap? Matilah! Kalau Vania langsung memaksa untuk menikah. "Heum, sebaiknya kita buka

    Last Updated : 2024-01-11
  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Wanita Baru

    Zayn pun meninggal rumah sakit, bersama seorang wanita tiga puluhan tahun. Cantik dan menawan.Zayn sesekali melirik wanita itu. Dia merasa tidak asing dengan wajahnya. Seperti pernah bertemu. Namun di mana? Zayn pun sedang memikirkannya sekarang. "Siapa namamu?" tanya wanita itu santai sembari fokus pada jalanan beraspal Kota Jiang, membuka pembicaraan di antara keduanya. Suasana di dalam mobil terasa canggung karena Zayn tidak mengatakan apa-apa sedari tadi.Jika diperhatikan lagi, pemuda yang ada disampingnya cukup tampan juga. Pikir wanita itu, yang mulai tertarik dengan Zayn. "Namaku, Zayn Xander. Nona, bisa memanggilku Zayn saja," ungkapnya santai.Wanita itu mengangguk sambil bibirnya membentuk huruf O kecil, "kalau begitu panggil saja aku, Zia.""Zia?" Zayn menaikkan sebelah alisnya. Rasa penasarannya semakin memuncak setelah wanita itu menyebutkan namanya."Ada apa dengan ekspresi wajahmu? Apakah namaku terdengar aneh?" Zia mengarahkan pandangannya pada Zayn. "Apa kau meras

    Last Updated : 2024-01-15
  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Vania Sayang

    "Tuan, hendak pergi kemana?" tanya Calista, ketika mendapati Zayn, yang sudah rapi dengan setelan baju santai. Jika dilihat-lihat kembali, tampaknya Zayn akan pergi berolahraga?"Haruskah aku mengatakan segala kegiatanku kepadamu?" Zayn melipat kedua tangan di dada, menaikkan sebelah alisnya menatap penuh tanya. "Saya hanya ingin memastikannya saja, Tuan." "Heum, sudahlah. Aku tidak ingin berlama-lama berbicara denganmu. Sebaiknya, diriku ingin menghirup udara segar." Setelahnya dia melenggang pergi. Seperti biasa, mengacuhkan segala sesuatu yang Calista ucapkan.Gadis mungil itu, berbalik badan. Memperhatikan punggung Tuannya cukup lama. "Semangat, Tuan! Selamat, menikmati olahragamu! Semoga harimu menyenangkan!" teriak Calista kemudian.Zayn tidak menoleh, hanya mengangkat sebelah tangannya. Calista sekedar termangu di sana dan tersenyum kecil. ***Baru beberapa meter meninggal apartemen, Zayn sudah seperti idola yang sedang digandrungi. Aura ketampanannya seolah memancar sempurn

    Last Updated : 2024-01-21
  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Ketakutan Vania

    Vania menarik tangan Zayn, supaya langkahnya cepat menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari posisi mereka berada tadi.Di wilayah ini, memang dilarang memarkirkan kendaraan di sembarang tempat. Maka dari itu, telah disediakan tempat parkir khusus. "Hari ini aku ingin sekali berbelanja. Kau harus menemaniku ya, Zayn."Ucapan Vania langsung mendapat anggukan kepala oleh sang pria. "Baiklah. Silahkan masuk, Tuan Putri."Zayn membukakan pintu mobil, sedikit membungkuk dengan sebelah tangan berada di dada, mempersilahkan Vania untuk masuk lebih dulu. Senyuman Zayn uang manis mengalahkan gula itu, telah menghipnotis Vania, hingga mabuk kepayang. "Terima kasih," jawab gadis cantik yang rambutnya selalu tergerai indah itu, seraya tersenyum lebar.Vania memiliki lesung pipi di sebelah kiri, yang menambah kecantikannya ketika tersenyum. Zayn mengangguk, kemudian menutup pintu mobil dengan hati-hati. Vania yang sudah berada di dalam pun, tidak henti-hentinya mengumbar senyuman. Ah, sungguh

    Last Updated : 2024-02-05

Latest chapter

  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Diego

    Zayn beringsut sambil menepuk-nepuk kemejanya yang kotor akibat jatuh tadi. Pukulan pria itu cukup membekas, bahkan sampai membuat tepi bibirnya mengeluarkan darah segar. "Zayn ... Jangan!" tahan Vania, menggenggam erat tangan sang kekasih. Namun, bukan Zayn jika menyerah dan menerima kekalahan begitu saja.Siapa pria itu? Dia telah membuat keributan dan mempermalukannya di hadapan banyak orang. Zayn menarik tangannya yang terus digenggam Vania. Selanjutnya dia berjalan menghampiri pria yang sudah menghadiahkannya sebuah pukulan keras itu."Kau siapa? Apa kita saling mengenal, Tuan?" sungut Zayn, sedikit mengangkat kedua bahunya."Aku adalah calon suami Vania!" tegas pria itu, langsung pada intinya.Zayn tidak terlalu terkejut. Setidaknya, dengan kehadiran pria itu sekarang, Zayn tidak perlu repot-repot berkenalan lagi di kemudian hari. "Diego, cukup! Sudah kukatakan. Aku tidak menerima perjodohan ini! Diriku sama sekali tidak mencintaimu!"Vania tidak bisa diam saja, melihat dua l

  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Ketakutan Vania

    Vania menarik tangan Zayn, supaya langkahnya cepat menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari posisi mereka berada tadi.Di wilayah ini, memang dilarang memarkirkan kendaraan di sembarang tempat. Maka dari itu, telah disediakan tempat parkir khusus. "Hari ini aku ingin sekali berbelanja. Kau harus menemaniku ya, Zayn."Ucapan Vania langsung mendapat anggukan kepala oleh sang pria. "Baiklah. Silahkan masuk, Tuan Putri."Zayn membukakan pintu mobil, sedikit membungkuk dengan sebelah tangan berada di dada, mempersilahkan Vania untuk masuk lebih dulu. Senyuman Zayn uang manis mengalahkan gula itu, telah menghipnotis Vania, hingga mabuk kepayang. "Terima kasih," jawab gadis cantik yang rambutnya selalu tergerai indah itu, seraya tersenyum lebar.Vania memiliki lesung pipi di sebelah kiri, yang menambah kecantikannya ketika tersenyum. Zayn mengangguk, kemudian menutup pintu mobil dengan hati-hati. Vania yang sudah berada di dalam pun, tidak henti-hentinya mengumbar senyuman. Ah, sungguh

  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Vania Sayang

    "Tuan, hendak pergi kemana?" tanya Calista, ketika mendapati Zayn, yang sudah rapi dengan setelan baju santai. Jika dilihat-lihat kembali, tampaknya Zayn akan pergi berolahraga?"Haruskah aku mengatakan segala kegiatanku kepadamu?" Zayn melipat kedua tangan di dada, menaikkan sebelah alisnya menatap penuh tanya. "Saya hanya ingin memastikannya saja, Tuan." "Heum, sudahlah. Aku tidak ingin berlama-lama berbicara denganmu. Sebaiknya, diriku ingin menghirup udara segar." Setelahnya dia melenggang pergi. Seperti biasa, mengacuhkan segala sesuatu yang Calista ucapkan.Gadis mungil itu, berbalik badan. Memperhatikan punggung Tuannya cukup lama. "Semangat, Tuan! Selamat, menikmati olahragamu! Semoga harimu menyenangkan!" teriak Calista kemudian.Zayn tidak menoleh, hanya mengangkat sebelah tangannya. Calista sekedar termangu di sana dan tersenyum kecil. ***Baru beberapa meter meninggal apartemen, Zayn sudah seperti idola yang sedang digandrungi. Aura ketampanannya seolah memancar sempurn

  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Wanita Baru

    Zayn pun meninggal rumah sakit, bersama seorang wanita tiga puluhan tahun. Cantik dan menawan.Zayn sesekali melirik wanita itu. Dia merasa tidak asing dengan wajahnya. Seperti pernah bertemu. Namun di mana? Zayn pun sedang memikirkannya sekarang. "Siapa namamu?" tanya wanita itu santai sembari fokus pada jalanan beraspal Kota Jiang, membuka pembicaraan di antara keduanya. Suasana di dalam mobil terasa canggung karena Zayn tidak mengatakan apa-apa sedari tadi.Jika diperhatikan lagi, pemuda yang ada disampingnya cukup tampan juga. Pikir wanita itu, yang mulai tertarik dengan Zayn. "Namaku, Zayn Xander. Nona, bisa memanggilku Zayn saja," ungkapnya santai.Wanita itu mengangguk sambil bibirnya membentuk huruf O kecil, "kalau begitu panggil saja aku, Zia.""Zia?" Zayn menaikkan sebelah alisnya. Rasa penasarannya semakin memuncak setelah wanita itu menyebutkan namanya."Ada apa dengan ekspresi wajahmu? Apakah namaku terdengar aneh?" Zia mengarahkan pandangannya pada Zayn. "Apa kau meras

  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Pertemuan Kedua

    "Daddy, sudah menjodohkanku dengan pria lain dan Daddy sudah mengatur pertemuannya," ungkap Vania lemas.Senyuman Zayn pun memudar. Dia melepas genggamannya. Saking terkejutnya dia sampai beranjak bangun. Tangan kanannya mengusap kening, sedangkan yang kiri berkacak pinggang. "Lantas bagaimana dengan hubungan kita?" Zayn tidak banyak kata.Sebenarnya dia tidak terlalu peduli Vania dijodohkan atau tidak, tapi ya ... Apakah hanya berjalan satu hari saja? Zayn masih belum merasa puas. "Kamu tenang dulu, Zayn." Vania menarik tangan sang kekasih untuk kembali duduk bersama. Vania menggenggam erat tangan Zayn. Mengusapnya perlahan-lahan. "Aku sudah menolak perjodohan itu, Sayang. Jadi, hubungan kita tetap berlanjut. Secepatnya aku akan mengenalkan kamu pada Daddy dan keluargaku yang lain."Zayn membola. Namun, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.Bertemu keluarga? Apakah dirinya sudah siap? Matilah! Kalau Vania langsung memaksa untuk menikah. "Heum, sebaiknya kita buka

  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Kejutan Tak Terduga

    "Tuan," sebut Calista pelan. Wajahnya sudah berada sangat dekat Zayn. Jaraknya kurang satu meter. Zayn langsung membuka matanya lebar-lebar, saat merasa ada hembusan angin hangat menerpa wajahnya. Saking terkejutnya dia spontan mendorong Calista, hingga membuatnya mundur beberapa langkah. Zayn buru-buru mengubah posisinya menjadi duduk dan menutupi tubuhnya dengan selimut karena kondisinya hanya dibalut mantel mandi saja. Takut ada sesuatu yang dilihat Calista. Jadi dia menutupnya rapat-rapat. "Kau ini, selalu mengejutkanku. Ada apa?" bentak Zayn mengomel. Dia tidak bisa menutupi kesalahannya. Sementara Calista menggembungkan pipinya seperti bola pingpong. "Tuan ... Kau membuat pakaianku rusak." Zayn melirik, "rusak katamu? Aku melihatnya baik-baik saja." Calista semakin kesal dibuatnya. Dia melipat kedua tangan di dada, lalu menyelengos seperti bocah yang merajuk ketika tidak dibelikan permen. "Anda, memang pria yang tidak peka, Tuan," celetuknya bernada kesal. Kini Za

  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Setelah Berkencan

    Vania mengantar Zayn hingga pintu apartemen. "Masuklah," pinta Vania. "Kamu tidak ingin masuk juga, Sayang?" tawar Zayn ramah, sekedar basa-basi. Berlama-lama dengan Vania, membuatnya seperti terlahir kembali. Dunianya sekarang dipenuhi warna. Bukan hanya hitam saja. "Tidak untuk sekarang, Sayang. Lain kali saja ya. Daddy memintaku untuk pulang hari ini. Nanti aku kabari kamu ya." Vania mengecup pipi kanan Zayn lembut. Kemudian tersenyum sumringah sampai lengkungan bibirnya terlihat. [Sang wanita merasa senang: Mendapatkan +10 Poin Karisma] "Iya, Sayang. Pergilah. Jangan biarkan Daddymu menunggu," ucap Zayn sambil mengelus lembut kedua pipi Vania. "Love you, Sayang." "Love you too, Sayang," balas Zayn, disertai kecupan hangat di kening sang kekasih. [Sang wanita merasa Jatuh Cinta: Mendapatkan +20 Poin karisma.] Kini Zayn tahu, bagaimana memperlakukan wanita, dengan begitu poin karismanya akan bertambah. Level pun akan cepat naik. "Dah, Sayang." Vania mulai melenggang

  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Membuat Rebecca Kesal

    Hari berikutnya.Rebecca berdandan sangat cantik layaknya putri di negeri dongeng. Mengenakan gaun berwarna biru laut dengan sebuah mahkota di kepalanya, menambah kesan anggun bagi sang wanita yang sedang berulang tahun.Matthew pun terlihat gagah dan tampan dengan setelan jas yang senada dengan gaun Rebecca."Selamat ulang tahun, Sayang. Ini hadiah untukmu." Matthew memberikan sebuah kotak berukuran sedang yang sudah dibungkus sangat indah. Ada pita warna emas di atasnya, membuat Rebecca tersenyum sumringah."Terima kasih, Sayang." Rebecca mengecup bibir Matthew di hadapan semua orang. Dia mengambil hadiah tersebut dan berniat untuk membukanya sekarang.Rebecca menebak pasti sesuatu bernilai fantastis ada di dalam kotak tersebut. Mungkin sertifikat rumah, tanah atau yang lainnya? "Apa kau sudah menghubungi si sampah itu, untuk datang pesta ini?" tanya Matthew tersenyum penuh makna."Tentu, Sayang. Aku sudah meminta sampah itu untuk datang. Kamu tenang saja, Sayang." Rebecca mengalun

  • SISTEM HAREM SANG MILIARDERĀ Ā Ā Dicampakkan

    "Sungguh, Tuan? Jadi, malam ini Anda akan makan malam dengan seorang wanita?" Calista tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, sekaligus bercampur senang. Dibandingkan Zayn yang hanya berucap beberapa kata saja, Calista malah lebih antusias. Sampai jaraknya dan Zayn kurang dari satu meter. "Anda memang luar biasa, Tuan. Misi di level 3 ini, pasti akan mudah Tuan selesaikan dalam waktu singkat."Kalimat pujian terus terlontar, bersamaan dengan suara tepuk tangan meriah. Calista menyambut bahagia keberhasilan Zayn kali ini.Baru beberapa jam berlalu, tetapi Zayn sudah mempu menggaet seorang wanita. Dari data Sistem Harem, ternyata wanita yang akan dikencani Zayn, seorang pewaris dari keluarga konglomerat. "Ish ... jangan memujiku berlebihan seperti itu. Kami hanya akan malam saja." Meskipun, Zayn berusaha bersikap acuh dan terkesan dingin, tetapi Calista bisa membaca dari raut wajah Zayn, yang sebenarnya sedang merasa bahagia. "Aku minta jaga jarakmu. Mundur lah!" Zayn menggese

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status