author-banner
Benang Biru
Benang Biru
Author

Novel-novel oleh Benang Biru

SISTEM HAREM SANG MILIARDER

SISTEM HAREM SANG MILIARDER

Zayn hampir dipecat dari pekerjaannya. Ketika hendak kembali ke rumah, dia mendapati Rebecca sedang bersama dengan pria lain di dalam mobil. Zayn berusaha mengejar mobil tersebut. Namun, dari arah kiri melaju kencang sebuah mobil truk, hingga tubuh Zayn terpental beberapa meter. Sistem Harem Sang Milyader pun telah memilih Zayn. Menyelamatkan hidupnya dari kematian dan mengubah dunianya.
Baca
Chapter: Diego
Zayn beringsut sambil menepuk-nepuk kemejanya yang kotor akibat jatuh tadi. Pukulan pria itu cukup membekas, bahkan sampai membuat tepi bibirnya mengeluarkan darah segar. "Zayn ... Jangan!" tahan Vania, menggenggam erat tangan sang kekasih. Namun, bukan Zayn jika menyerah dan menerima kekalahan begitu saja.Siapa pria itu? Dia telah membuat keributan dan mempermalukannya di hadapan banyak orang. Zayn menarik tangannya yang terus digenggam Vania. Selanjutnya dia berjalan menghampiri pria yang sudah menghadiahkannya sebuah pukulan keras itu."Kau siapa? Apa kita saling mengenal, Tuan?" sungut Zayn, sedikit mengangkat kedua bahunya."Aku adalah calon suami Vania!" tegas pria itu, langsung pada intinya.Zayn tidak terlalu terkejut. Setidaknya, dengan kehadiran pria itu sekarang, Zayn tidak perlu repot-repot berkenalan lagi di kemudian hari. "Diego, cukup! Sudah kukatakan. Aku tidak menerima perjodohan ini! Diriku sama sekali tidak mencintaimu!"Vania tidak bisa diam saja, melihat dua l
Terakhir Diperbarui: 2024-02-06
Chapter: Ketakutan Vania
Vania menarik tangan Zayn, supaya langkahnya cepat menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari posisi mereka berada tadi.Di wilayah ini, memang dilarang memarkirkan kendaraan di sembarang tempat. Maka dari itu, telah disediakan tempat parkir khusus. "Hari ini aku ingin sekali berbelanja. Kau harus menemaniku ya, Zayn."Ucapan Vania langsung mendapat anggukan kepala oleh sang pria. "Baiklah. Silahkan masuk, Tuan Putri."Zayn membukakan pintu mobil, sedikit membungkuk dengan sebelah tangan berada di dada, mempersilahkan Vania untuk masuk lebih dulu. Senyuman Zayn uang manis mengalahkan gula itu, telah menghipnotis Vania, hingga mabuk kepayang. "Terima kasih," jawab gadis cantik yang rambutnya selalu tergerai indah itu, seraya tersenyum lebar.Vania memiliki lesung pipi di sebelah kiri, yang menambah kecantikannya ketika tersenyum. Zayn mengangguk, kemudian menutup pintu mobil dengan hati-hati. Vania yang sudah berada di dalam pun, tidak henti-hentinya mengumbar senyuman. Ah, sungguh
Terakhir Diperbarui: 2024-02-05
Chapter: Vania Sayang
"Tuan, hendak pergi kemana?" tanya Calista, ketika mendapati Zayn, yang sudah rapi dengan setelan baju santai. Jika dilihat-lihat kembali, tampaknya Zayn akan pergi berolahraga?"Haruskah aku mengatakan segala kegiatanku kepadamu?" Zayn melipat kedua tangan di dada, menaikkan sebelah alisnya menatap penuh tanya. "Saya hanya ingin memastikannya saja, Tuan." "Heum, sudahlah. Aku tidak ingin berlama-lama berbicara denganmu. Sebaiknya, diriku ingin menghirup udara segar." Setelahnya dia melenggang pergi. Seperti biasa, mengacuhkan segala sesuatu yang Calista ucapkan.Gadis mungil itu, berbalik badan. Memperhatikan punggung Tuannya cukup lama. "Semangat, Tuan! Selamat, menikmati olahragamu! Semoga harimu menyenangkan!" teriak Calista kemudian.Zayn tidak menoleh, hanya mengangkat sebelah tangannya. Calista sekedar termangu di sana dan tersenyum kecil. ***Baru beberapa meter meninggal apartemen, Zayn sudah seperti idola yang sedang digandrungi. Aura ketampanannya seolah memancar sempurn
Terakhir Diperbarui: 2024-01-21
Chapter: Wanita Baru
Zayn pun meninggal rumah sakit, bersama seorang wanita tiga puluhan tahun. Cantik dan menawan.Zayn sesekali melirik wanita itu. Dia merasa tidak asing dengan wajahnya. Seperti pernah bertemu. Namun di mana? Zayn pun sedang memikirkannya sekarang. "Siapa namamu?" tanya wanita itu santai sembari fokus pada jalanan beraspal Kota Jiang, membuka pembicaraan di antara keduanya. Suasana di dalam mobil terasa canggung karena Zayn tidak mengatakan apa-apa sedari tadi.Jika diperhatikan lagi, pemuda yang ada disampingnya cukup tampan juga. Pikir wanita itu, yang mulai tertarik dengan Zayn. "Namaku, Zayn Xander. Nona, bisa memanggilku Zayn saja," ungkapnya santai.Wanita itu mengangguk sambil bibirnya membentuk huruf O kecil, "kalau begitu panggil saja aku, Zia.""Zia?" Zayn menaikkan sebelah alisnya. Rasa penasarannya semakin memuncak setelah wanita itu menyebutkan namanya."Ada apa dengan ekspresi wajahmu? Apakah namaku terdengar aneh?" Zia mengarahkan pandangannya pada Zayn. "Apa kau meras
Terakhir Diperbarui: 2024-01-15
Chapter: Pertemuan Kedua
"Daddy, sudah menjodohkanku dengan pria lain dan Daddy sudah mengatur pertemuannya," ungkap Vania lemas.Senyuman Zayn pun memudar. Dia melepas genggamannya. Saking terkejutnya dia sampai beranjak bangun. Tangan kanannya mengusap kening, sedangkan yang kiri berkacak pinggang. "Lantas bagaimana dengan hubungan kita?" Zayn tidak banyak kata.Sebenarnya dia tidak terlalu peduli Vania dijodohkan atau tidak, tapi ya ... Apakah hanya berjalan satu hari saja? Zayn masih belum merasa puas. "Kamu tenang dulu, Zayn." Vania menarik tangan sang kekasih untuk kembali duduk bersama. Vania menggenggam erat tangan Zayn. Mengusapnya perlahan-lahan. "Aku sudah menolak perjodohan itu, Sayang. Jadi, hubungan kita tetap berlanjut. Secepatnya aku akan mengenalkan kamu pada Daddy dan keluargaku yang lain."Zayn membola. Namun, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.Bertemu keluarga? Apakah dirinya sudah siap? Matilah! Kalau Vania langsung memaksa untuk menikah. "Heum, sebaiknya kita buka
Terakhir Diperbarui: 2024-01-11
Chapter: Kejutan Tak Terduga
"Tuan," sebut Calista pelan. Wajahnya sudah berada sangat dekat Zayn. Jaraknya kurang satu meter. Zayn langsung membuka matanya lebar-lebar, saat merasa ada hembusan angin hangat menerpa wajahnya. Saking terkejutnya dia spontan mendorong Calista, hingga membuatnya mundur beberapa langkah. Zayn buru-buru mengubah posisinya menjadi duduk dan menutupi tubuhnya dengan selimut karena kondisinya hanya dibalut mantel mandi saja. Takut ada sesuatu yang dilihat Calista. Jadi dia menutupnya rapat-rapat. "Kau ini, selalu mengejutkanku. Ada apa?" bentak Zayn mengomel. Dia tidak bisa menutupi kesalahannya. Sementara Calista menggembungkan pipinya seperti bola pingpong. "Tuan ... Kau membuat pakaianku rusak." Zayn melirik, "rusak katamu? Aku melihatnya baik-baik saja." Calista semakin kesal dibuatnya. Dia melipat kedua tangan di dada, lalu menyelengos seperti bocah yang merajuk ketika tidak dibelikan permen. "Anda, memang pria yang tidak peka, Tuan," celetuknya bernada kesal. Kini Za
Terakhir Diperbarui: 2024-01-11
Pembuktian Pria yang Terbuang

Pembuktian Pria yang Terbuang

Dihina dan direndahkan oleh ayah sang kekasih karena tahta dan harta membuat pemilik nama asli Riko atau dengan nama kejamnya adalah Barnard telah mengubah hidupnya 160 derajat. Barnard memilih mencari harta dengan cara cepat dalam jumlah banyak juga jati dirinya dengan mengikuti orang-orang yang cukup kuat, mulai dari merampok sampai menjadi bodyguard penjudi kaya raya. Akankah Barnard kembali merajut kasih dengan wanitanya atau justru Barnard menjalani hidupnya tanpa pujaan hatinya lagi?
Baca
Chapter: Jebakan
Malam dengan gemerlap lampu diskotik menerangi ruang penuh dengan suara musik dan tawa, terdengar samar seseorang sedang berbisik di ujung bar sambil melirik ke arah seorang pria yang duduk sendiri. "Bawa minuman ini padanya!" Seorang laki-laki berpakaian jas rapi menyuruh seorang pelayan mengantarkan minuman padanya. Barnard duduk sambil menatap gelas yang berisi anggur di tangannya, pikirannya tak luput pada wanita yang kini menjadi sekretarisnya, Barnard menaruh kecurigaan kalau wanita itu menginginkan sesuatu yang lebih darinya. "Tuan, mau anggur dengan rasa khas yang agak klasik namun menarik untuk rasa yang lebih baru," ucap salah seorang pelayanan bar yang sebelumnya adalah suruhan laki-laki misterius itu. Suara pelayan itu cukup membuat Barnard terkejut namun ia masih bisa mengontrol emosinya. Barnard menegak dengan cepat minuman yang baru saja diberikan oleh pelayan namun minuman itu justru membuatnya begitu cepat pusing dan rasa ingin muntah. "Oh, Tuhan! Aku sepert
Terakhir Diperbarui: 2024-08-02
Chapter: Menginginkan Kehancuran Barnard
"Caline, apa kau yakin bisa membuatnya tunduk padamu?" tanya Carlos sesaat mereka tiba di rumah. Berlian yang baru saja mereka curi segera mereka simpan di salah satu tempat yang begitu rahasia. Carlos tidak begitu yakin dengan rencana yang di susun oleh Caline. "Aku yakin, aku tahu siapa Barnard, satu langkah lagi ...." Bragh .... Suara pintu di dobrak begitu memekakkan telinga, terlihat seseorang berdiri sambil menodongkan pistol ke arah mereka berdua, senyum penuh kemenangan terlihat jelas di wajah itu walaupun terlihat sedikit ada dendam. "George!""Kau terkejut?" George terkekeh lalu mendekati mereka berdua. "Harusnya kau bekerja dan mengandalkan aku, bukan wanita jalang ini. Wanita bisa saja berkhianat bukan?" George terlihat begitu kesal pada Carlos namun Caline hanya diam saja. "Bukan begitu, Caline akan membuat Barnard jatuh lagi. Caline mampu menguras semua harta yang Barnard miliki dan kita akan kaya raya," terang Carlos namun George hanya diam saja. Rasa dendamnya
Terakhir Diperbarui: 2024-05-20
Chapter: Setelah Kembali Lagi
Setelah satu tahun berlalu dari hadapan Jack dan Starla kini Barnard kembali muncul dengan gaya baru. Ia begitu muak dalam gangguan Jack dan orang-orang yang membuatnya tidak nyaman, maka sementara ia menghindari mereka karena ingin hidup tenang. Di negara ini tak cukup membuat Barnard senang, ia masih memikirkan apa yang seharusnya ia dapatkan, kini bersama dua orang pengawal yang telah menemaninya hampir dua tahun Barnard ingin membalas dendam pada Jack. "Ternyata kau lagi," ucap Jack yang sedang merapikan jasnya.Bagaimana bisa Jack lupa dengan kerja sama yang mengatasnamakan nama samaran lagi, ini kali ke dua Jack tertipu oleh Barnard, Barnard menggunakan nama pengawalnya untuk kerjasama dengan Jack, tak lain tujuannya untuk merebut perusahaan Jack lagi. "Ada masalah kah, Tuan? Bisnis tetaplah bisnis sedangkan aku akan tetap menjadi musuhmu bukan?" Barnard terlihat santai menanggapi perkataan Jack. Tampilan dan gaya Barnard saat ini sungguh bukan lagi dirinya yang dulu, pakaia
Terakhir Diperbarui: 2024-05-18
Chapter: Dendam Berujung Petaka
Dor.... Dor.... Brandal yang sebelumnya telah di bayar oleh nyonya besar yang memiliki banyak uang dalam jumlah besar kini telah mendatangi rumah Barnard dan mereka mencari keributan dengan Barnard. "Banjingan kau, Jack!" umpat Barnard lalu bangkit dari duduknya. Cukup lama ia tidak menyelesaikan laporan keuangan di kantornya, kini pekerjaannya menumpuk tapi pengacau datang dan merusak konsetrasi yang ada. Sebelumnya Barnard berpikir kalau yang datang mengacau adalah Jack tapi ia salah, nyatanya ada beberapa berandal yang sedang terbahak di luar rumahnya sementara Jack masih berada di rumah Edgar. "Berani sekali!" Barnard tersenyum sinis lalu berjalan masuk ke dalam ruangan rahasianya dan mengambil sejatanya. "Tuan ... Tuan belum sehat betul, jadi saya mohon jangan seperti ini." Salah satu dari pengawal yang mengikutinya kini berucap sambil meraih senjata yang Barnard simpan juga. "Lalu, apa kalian berdua rela mati demi aku?" Keduanya saling menatap namun Barnard justru menin
Terakhir Diperbarui: 2024-02-25
Chapter: Balas Dendam
"Tak ada wanita yang setia, semuanya pelacur ketika uang yang berbicara," maki Barnard lalu menjatuhkan tubuhnya di sofa. Ia teramat kesal pada Flow saat ini, ia berpikir kalau Flow hanya menginginkan harta dan harta. Tak lama masuk kedua orang yang sebelumnya mengawal Barnard. Meraka terlihat tergesa-gesa dan saling dorong mendorong. "Mau apa lagi!" Barnard memasang wajah kesalnya. "Kami bertugas melindungi Anda, Tuan." Kedua pengawal yang di tugaskan untuk melindungi Barnard sama-sama membungkuk di hadapan Barnard. Laki-laki yang bernama Bobby dan Candra itu terseyum ke arah Barnard seolah mengisyaratkan agar diri mereka tidak di usir sari rumah Barnard. "Baiklah, duduk! Tapi jika kalian berani macam-macam maka kalian berdua yang akan aku habisi dengan tanganku sendiri," pungkas Barnard lalu pergi meninggalkan mereka berdua setelah mengepalkan tangannya, kedua pengawal itu bergidik ngeri tapi mereka harus melakukan ini semua karena perintah. ***Di tempat lain, wanita yang be
Terakhir Diperbarui: 2024-02-18
Chapter: Memadu Kasih
"Kau sudah sadar?" Edgar tersenyum sinis menatap Jack yang terbaring lemah di atas ranjang tanpa alas, sementara Starla terikat di kursi besi di sudut kamar. Wanita itu terlalu banyak bicara sejak kemarin hingga membuat Edgar muak. Sebelumnya Starla menolak kalau ayahnya di bawa ke dalam rumah oleh Edgar karena Starla ingin ayahnya mendapatkan perawat yang layak dan hendak membunuh Edgar menggunakan pisau dapur namun Edgar yang licik tidak membiarkan Starla begitu saja lolos dari genggamannya. "Bajingan. Aku menyesal telah percaya padamu!" pekik Starla yang baru saja tersadar dari pingsannya, namun Edgar bersifat masa bodo pada wanita yang sempat ia katakan cinta itu. "Apa? Menyesal? Sudah terlambat, aku ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan. Aku cukup puas atas pelayanan yang kau berikan jadi ...." "Diam!" Jack berteriak lalu memegang tangan Edgar yang berada tidak jauh dari ranjang di mana ia tertidur. Walaupun hanya tangannya yang bisa ia gerakkan namun Jack tidak ingin d
Terakhir Diperbarui: 2024-02-15
Anda juga akan menyukai
Jodoh yang Tertunda
Jodoh yang Tertunda
Pernikahan · Benang Biru
1.1K Dibaca
Istri Ketiga Sang Juragan
Istri Ketiga Sang Juragan
Pernikahan · Benang Biru
1.1K Dibaca
Mantan Terindah
Mantan Terindah
Pernikahan · Benang Biru
1.1K Dibaca
DIKIRA MENANTU MISKIN
DIKIRA MENANTU MISKIN
Pernikahan · Benang Biru
1.1K Dibaca
Nyonya Satu Miliar
Nyonya Satu Miliar
Pernikahan · Benang Biru
1.1K Dibaca
DMCA.com Protection Status