Beranda / Pernikahan / SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA / Ch.37 Marina Butuh Uang

Share

Ch.37 Marina Butuh Uang

Penulis: Rein_Angg
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-04 15:26:55

Lyra segera tahu suaminya sedang dalam mode kesetanan. Ia reflek menurunkan kaki, hendak kabur menjauh karena takut disiksa seperti awal pernikahan.

Namun, gerakannya kalah cepat dan Rex berhasil menarik sikunya hingga ia terjengkang ke belakang. Dengan kasar, sang suami menarik Lyra sampai terjatuh dengan bokong dan punggung lebih dulu menggempur lantai.

“Mas! Ada apa!” jerit Lyra menutupi kepala dan wajah dengan kedua tangannya. Takut tamparan Rex akan mendarat setelah ini.

“Kamu sialan! Kamu sudah berjanji tidak akan mengadu apa pun kepada Papaku! Ternyata, kamu adukan semuanya, brengsek! Lacur sialan! Wanita murahan!” amuk Rex menjambak rambut Lyra dengan kasar.

“Lepaskan! Sakit! Sakit, Mas! Sakiiit!” jerit Lyra memegangi rambutnya yang dijambak tak berperikemanusiaan.

Namun, Rex tidak peduli! Sambil terus menjambak, dia menyeret Lyra hingga kembali ke ranjang dan melempar tubuh mungil istrinya ke atas peraduan.

Terengah, ia berdesis, “Kamu tahu? Sejak kamu keguguran, aku mul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.38 Apakah Karma Bekerja

    Keluarga Adiwangsa duduk di depan ruang IGD. Setengah jam lalu mereka sampai di rumah sakit setelah diberitahu oleh pihak kepolisian bahwa ada anggota keluarga yang mengalami kecelakaan di jalan tol.Harlan, Ajeng, dan Eva duduk berdampingan. Ibu dua orang anak itu pucat pasi, bersandar lemas di pundak suaminya. Air mata sudah membasahi wajah sejak masih di rumah. Pun dengan Eva yang terus menggigiti kuku jari sembari sesekali mengetik di ponsel. Adiknya itu terkadang terisak, bahkan napasnya tersengal. Sementara Lyra, ia berada dua baris di belakang keluarga kaya raya itu. Meski kursi di sebelah Eva ada sekitar tiga buah yang kosong, ia memilih untuk memisahkan diri dan duduk di paling belakang saja. Pikirnya, siapa tahu setelah ini ada anggota keluarga yang lain datang.Apa yang diduga tidak salah, seorang wanita muda berlari memasuki IGD dan langsung berpelukan dengan Eva. Belum bisa dibilang keluarga, tetapi mungkin calon keluarga. “Rex sedang meneleponku saat kecelakaan terjadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.39 Menolak Pulang Meski Dibutuhkan

    “Aku tidak bisa merasakan atau menggerakkan kakiku!” engah Rex menggeleng dengan wajah panik.“Apa biusnya masih bekerja, Dokter?” tanya Harlan ikut panik dan mendadak pucat. Sudah diberi keterangan oleh dokter bahwa kelumpuhan mungkin saja terjadi, tetapi ia tetap merasa tidak siap menerima kenyataan putranya tidak bisa berjalan lagi.Lyra memandang dengan perasaan bergemuruh kencang. Air mata menuruni pipinya bersamaan dengan Rex yang menjerit dan menangis karena tidak bisa merasakan atau pun menggerakkan kakinya. Sang mantan suami meronta, menjerit histeris hingga dipeluk oleh Harlan. Hari ini, tidak ada yang bisa tersenyum meski sedikit saja.***Dua hari berlalu, kondisi vital Rex yang semakin stabil membuatnya dipindahkan ke kamar biasa. Lyra datang menjenguk saat pemuda itu sedang sendiri hanya ditemani oleh seorang perawat lelaki yang disewa Harlan.“Mau apa ke sini? Aku tidak mau melihatmu lagi!” desis Rex melengos, tak sudi menatap wajah sang wanita.“Hanya mau melihat kead

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07
  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.40 Hanya Lyra yang Bisa

    Permintaan Harlan adalah sesuatu yang sangat berat bagi Lyra. Ketika diri ditalak, separuh batin merasa ini adalah kebebasan yang dinanti. Jika ia menerima, bukankah berarti diri akan kembali terjebak dalam labirin penderitaan yang sama?“Kamu butuh uang untuk keluargamu di desa, bukan? Papa bisa memberikan gaji bulanan kepadamu untuk menjadi perawat Rex jauh lebih banyak daripada ketika kamu menjadi perawat Nenek Tariyah,” ucap Harlan berusaha menggoyah pendirian Lyra.Sang wanita melirih, “Bukan semata masalah uang, Pa. Tapi … Mas Rex membenciku. Dia akan semakin stres kalau ada aku di sisinya. Bagaimana dengan Marina? Bukankah mereka saling mencintai? Apakah marina tidak mau merawat Mas Rex?”Harlan tertawa miris. “Marina? Kamu tidak tahu, ya, Marina itu seperti apa? Saat Rex masih dalam kondisi kritis saja dia justru berangkat ke Korea Selatan untuk jalan-jalan dengan teman geng foto modelnya.”“Keluarga Marina itu sangat materialistis. Papa kenal ibu dan adiknya, tahu seperti apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07
  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch 41 Mengganti Celana Dalam

    Rex melongo mendengar ucapan Marina. “A-apa?” engah sang Tuan Muda menggeleng tak percaya. “Kamu mau apa?”“Aku mau membersihkan badanmu. Itu baju sudah basah semua, harus diganti, ‘kan?” senyum Lyra dengan sabar. Dalam hati, sebenarnya dia juga berdebar. Bagaimana tidak sabar? Selama menikah, tak pernah sekali pun menyentuh atau melihat kejantanan sang suami. Namun, supaya Rex tidak semakin risih, dia berusaha terlihat biasa saja. “Kamu gila! Aku tidak mau!” geleng Rex dengan wajah sontam memerah. Lyra hanya tersenyum, lalu keluar kamar. Ia melihat seorang perawat sedang berlari, “Maaf, bisa meminta satu set sprei dan selimut? Saya dari kamar VVIP. Pasiennya buang air kecil di atas ranjang hingga harus segera diganti.”“Maaf, kami akan segera datang dan mengganti setelah selesai dengan pasien kritis di kamar lain,” ucap perawat sedikit terengah. Menggeleng, Lyra kemudian menanggapi, “Cukup berikan saya set sprei, dan saya yang akan menggantinya.”“Mbak yang akan mengganti? Memang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch 42 Bentukannya Beda

    Jantung Lyra semakin berdetak tidak karuan saat ia menurunkan celana dalam mantan suaminya. Tidak ada pilihan selain berbuat total dalam membersihkan tubuh lelaki itu. Jika Rex menutupi wajah dengan bantal karena malu, Lyra menggigit bibirnya karena gugup akibat melihat kejantanan sang suami yang masih tertidur pulas di antara kedua kaki. ‘Ya, ampun! Jadi, seperti itu bentuknya?’ teriak Lyra menahan keinginan untuk menjerit, tertawa, tergelak, teriak, dan entah apa lagi.‘Sial! Kenapa dia diam saja? Apa dia sedang memperhatikan kemaluanku? Sialan! Sialan! Aku malu sekali! Kenapa dia tidak berbuat apa-apa? Jangan-jangan dia sedang mengambil foto dengan ponselnya!’‘Bisa saja dia dendam, lalu menyebarkannya di internet, ‘kan? Kurang ajar!’ Mendadak Rex menjadi geram dan ia spontan menarik bantal dari atas wajahnya. Tidak mau sampai fotonya saat telanjang begini menjadi viral di dunia maya. Apa kata dunia?Ia langsung membentak, "Kenapa kamu diam saja!"Lyra yang sedang tertegun melih

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.42 Jangan Berpikir Macam-Macam!

    Kedua pemuda itu terkejut saat melihat hanya ada satu ranjang. Saling tatap selama beberapa saat, kemudian sama-sama memalingkan wajah. Kebingungan melanda, beserta rasa gugup.“Kita ke kamar Papa!” perintah Rex.“I-iya, Mas!” angguk Lyra mendorong kembali kursi roda mantan suaminya keluar. Mengetuk pintu kamar Harlan, keduanya mematung dengan wajah tegang. Begitu pintu dibuka, Rex spontan bertanya. “Kenapa hanya ada satu ranjang di kamar?”“Memangnya kenapa?” Harlan balik bertanya. “Kenapa? Bagaimana aku dan Lyra bisa tidur kalau hanya ada satu ranjang?”Kening Harlan mengerut, “Ya, kalian tidur di atas ranjang itu. Maksudnya bagaimana dan kenapa? Papa tidak paham,” jawab sang ayah mengendikkan bahu.“Pa, itu ... uhm ... aku dan Mas Rex kan sudah bukan suami istri lagi. Jadi, tidur satu ranjang sepertinya agak bagaimana?” ucap Lyra lebih mempertegas. “Aku mau pindah kamar yang double bed!” tukas Rex lebih memperjelas lagi.“Tidak ada lagi, hanya itu yang tersisa,” senyum Harlan. “S

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.43 Sudah Bertukar Nomor Telepon

    Selesai diperiksa oleh Dokter Ian untuk screening awal, Rex dan Lyra kembali menunggu di luar ruang periksa. Lelaki itu memandang sekilas pada sang mantan istri. “Sepertinya kamu berbinar sekali hari ini?” sindirnya datar.Lyra menoleh, memasukkan ponsel ke dalam tas kecil. “Berbinar bagaimana, Mas?”“Ya, tidak tahu. Sepertinya kamu senang sekali? Ada apa memangnya?” Rex lanjut menyindir.“Senang yang bagaimana?” Dan Lyra tetap tidak tahu. Menghela napas kasar, Rex menggeleng, “Sudah, lupakan saja!”“Baik, Mas,” angguk Lyra menurut dan tersenyum. Ia sama sekali tidak tahu yang disindir adalah percakapannya dengan Dokter Ian barusan. Rex cemberut karena mantan istrinya itu begitu polos dan tidak sadar apa maksudnya. Semakin cemberut saat Dokter Ian keluar dari ruangan dan menghampiri mereka kembali.“Mari, saya antar ke ruang tunggu yang pertama, yang di dekat tempat praktek Dokter Makoto,” senyumnya ramah dan memegang kursi roda Rex.Lyra berdiri, berjalan di samping sang dokter y

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.44 Hatinya Terbuat Dari Apa

    Rex menatap jengkel pada ponsel Lyra. Nama Dokter Ian ada di ponsel sang istri membuat hati sangat tidak nyaman. Entah mengapa, tetapi rasa tidak terima dan ingin marah mendadak muncul ke permukaan.Suara air shower di kamar mandi sudah berhenti. Ia mematikan layar dan meletakkan kembali ponsel di atas meja. Menggeser tubuh dengan lutut ke bawah tidak bisa bergerak, Rex berusaha sebisa mungkin tidak memperlihatkan dia baru saja mengintip ponsel sang mantan istri.Lyra keluar dari kamar mandi dan melihat lelaki itu bergerak-gerak di atas kasur. “Mau ke mana, Mas? Aku ambilkan kursi roda?”“Tidak, hanya pindah posisi saja,” geleng Rex akhirnya kembali rebahan telentang. “Oh, baiklah,” angguk Lyra kemudian menaiki ranjang, juga kembali merebahkan diri sambil telentang.Dua-dua menatap langit kamar, dengan pikirannya masing-masing. Jika Rex dipenuhi dengan kekesalan atas kehadiran Dokter Ian, maka Lyra dipenuhi dengan bayangan melihat lelaki di sampingnya bisa berjalan lagi.Tanpa sadar,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13

Bab terbaru

  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.67 Perlengkapan Honeymoon

    BAB 62 Perlengkapan HoneymoonVisual tokoh bisa dilihat di IG Author @Rein_Angg, Tiktok @rein_angg47. Mau menghalu bareng pembaca lain, silakan join Grup Facebook: Rein Angg And Friends “Kita pindah rumah? Kamu serius, Mas? Tapi ... apa Papa dan Mama akan setuju? Ini sebuah hal yang besar, lho. Aku khawatir mereka tersinggung?” Lyra tertegun dengan usul tersebut. Bukannya dia tidak mau, tetapi justru khawatir menimbulkan perselisihan di antara keluarga Adiwangsa. “Aku akan rundingkan dengan Papa. Selama Papa mendukung, kita tenang saja,” senyum sang pemuda memandangi istrinya dengan teduh. “Pokoknya, aku tidak mau kita diganggu terus menerus. Aku tidak mau kamu disakiti lagi.”Lyra menghela, “Ya, sudah. Aku bagaimana baiknya menurutmu saja, Mas. Apa pun itu, aku percayakan kepadamu.”Rex mengangguk, memeluk lebih erat sembari mulai mengistirahatkan tubuh di atas pembaringan bersama sang istri. Keduanya saling bertatapan, bertukar senyum. “Lyra,” panggilnya sendu.“Ya?”“Kamu sejak

  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.66 Percayalah Padaku

    Betapa terkejutnya Lyra saat melihat suaminya sedang dipeluk oleh ... mantan.Rexanda terbelalak, spontan mendorong Marina hingga terlepaslah pelukan dari tangan lembut itu. Saking kerasnya ia mendorong, foto model seksi itu sampai terjerembab di atas lantai. “Aduh!” pekik Marina ketika bokong sintalnya menghentak lantai. Ajeng langsung berlari dan membantu Marina berdiri. “Aduh, maafkan Rex, ya. Dia cuma kaget saja.”“I-iya, tidak apa, Tante,” angguk Marina sembari merapikan rok mininya. Lyra berjalan dengan kedua tangan memegang kantung belanjaan berisi banyak juice buah yang dibeli di bawah. Ia meletakkan minuman itu di atas kursi, kemudian mendekati suaminya dengan sorot bertanya. Rex menggeleng, memberi jawaban bahwa dia pun bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Mereka hanya saling pandang dan dada pemuda tersebut kembang kempis. Melirik pada Marina, tatap Lyra memperlihatkan keberatan dengan apa yang baru saja wanita itu lakukan. Namun, ia enggan memaki atau berkata ka

  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.65 Drama Dimulai

    Tuan Muda Adiwangsa menatap layar dengan gundah. Pertanyaan Marina membuat dada bergemuruh dengan berbagai emosi campur aduk. Berkali-kali mengetik, tetapi ia hapus lagi. Terus begitu hingga akhirnya memberi jawaban yang dirasa paling pas.Rex [Aku sibuk, tidak ada waktu untuk bertemu.]Marina [Apa iya sibuk tiap hari? Aku cuma minta bertemu sebentar saja. Sekadar mengobrol santai. Tidak masalah, bukan?]Rex [Sudah, ya. Aku mau istirahat.]Lalu, ia menutup layar ponsel, dan meletakkan di meja sebelah ranjang. Bersamaan dengan istrinya keluar dari kamar mandi. “Nah, sini, cepat ke sampingku. Aku kangen,” senyumnya merentangkan tangan, ingin agar Lyra segera hadir di pelukan. Saat mereka sudah bersama, lengan Rex memeluk erat, sembari mengecup kening sang istri. “Tidur saja denganku. Besok baru beres-beres. Terapiku masih dimulai dua hari lagi di rumah sakit. Kita santai dulu melepas lelah.”“Oke, Mas,” angguk Lyra membalas dengan satu kecupan di pipi sang suami. “Kok cuma cium pipi?

  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.64 Kembali ke Tanah Air

    Ajeng bukannya bahagia seperti Harlan, tetapi ia justru memekik seakan sebuah bencana baru saja terjadi. “Kenapa Rex bisa menikah lagi dengan Lyra!”Harlan menghela lirih, istrinya ini hingga sekarang tidak berubah sikapnya. Masih saja menganggap Lyra sebagai seseorang yang tidak ada harganya.“Mereka sudah rujuk. Rex dan Lyra saling mencintai sekarang. Aku senang sekali mendengarnya!” tukas Harlan tetap tersenyum dan menyenderkan punggung dengan lega.Ia ambil segelas teh dari atas meja, menenggak beberapa kali, lalu menatap serius pada Ajeng. “Sekitar dua minggu lagi mereka kembali ke Jakarta. Lyra akan tinggal bersama kita.”Ajeng melengos, yang tadinya hendak mengambil makan diurungkan. Mendadak nafsu makannya hilang begitu saja.“Aku mau kamu dan Eva tidak lagi memperlakukan dia dengan buruk. Dia istrinya Rex yang sah, dan anak kita mencintainya.”“Lyra orang yang baik. Lihatlah, saat anak kita lumpuh, dia tidak meninggalkannya. Meski Rex sudah menyakiti dia secara luar biasa, t

  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.63 Semangat Baru Untuk Sembuh

    “B-ber ... bercin-cin ... apa, Mas?” Lyra sontak pucat pasi mendengar ucapan lelaki yang baru saja menjadi suaminya kembali. Napas memburu meski terasa sesak di tenggorokan.Rex semakin bersemangat menggoda wanita polos itu. “Bercinta, Sayang ... itu, tuh ... malam pertama suami dan istri di atas ranjang, seperti kita sekarang.”“Hah ...? A-aku ... aku ....” Lyra menggeleng, mengulum bibir, telapak tangan makin menjadi dingin.Terkekeh, memang pemuda itu suka menyiksa istrinya dengan godaan sensual, “Kamu kenapa? Mau malam pertama denganku? Ya, aku juga mau, kok. Yuk, kita ... ehm ...,” senyum lelaki tampan beralis tebal dan bertulang pipi tinggi makin lancar menjadikan hati istrinya bagai dihantam meriam.“Tapi ..., aku kan masih belum bisa push up sempurna, jadi ... sepertinya akan lebih baik kamu di atas.”“D-di ... di ... di mana?” Lyra ingin kabur dari kamar saja rasanya.“Di atas,” jelas Rex menahan tawa. “Tidak tahu, ya?”Menggeleng lemas, “Tidak tahu ....”Akhirnya, Tuan Muda

  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.62 First Kiss

    Lyra merasa kepala penuh dengan teriakannya sendiri. Belum siap untuk kemesraan yang menjelang, tetapi Rex seakan sudah tidak sabar untuk melakukan lebih dari yang namanya sekedar mantan suami dan istri.Berteriak bingung di dalam hati, matanya terbelalak lebar ketika ....Akhirnya bibir Rexanda menyentuh. Terasa lembut, hangat, dan mendebarkan. Embusan napas suaminya tersebut menerpa mulai dari kening hingga ke hidung.Mata Lyra pertamanya masih terbuka lebar pada detik-detik pertama bibir mereka bertemu. Ia bisa melihat bagaimana mata Rex terpejam ketika mencium.Namun, perlahan, dalam tiap pagutan yang dilakukan oleh lelaki tampan itu, menutup pula mata sang wanita. Membiarkan dirinya luruh dalam sentuhan, dalam cumbuan, dan dalam keintiman yang dilakukan sang suami. Ada dua hati yang sedang berdebar luar biasa. Gelitik manja di dalam perut, yang di sebut oleh orang luar sebagai “butterfly in my stomach.” Seakan ada kupu-kupu beterbangan di dalam perut, membuat sensasi aneh yang k

  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.61 Apakah Dia Akan Menciumku

    Akhirnya pertanyaan yang ditahan selama ini meluncur juga dari bibir pemuda tampan tersebut. Wajah yang biasa dingin, datar, dan ketus berubah menjadi lembut dengan mata berbinar penuh harap.“Ru-rujuk?” gugup Ghea merasa sulit untuk bernapas normal. Semua ini diluar dugaan. Mulai dari pengakuan cinta mereka berdua hingga terucapnya kata-kata sakral tersebut. Rex mengangguk, “Masih sisa empat hari sebelum waktunya habis,” seringainya memamerkan deretan gigi putih nan rapi. “Jadi suami istri lagi, yuk?”Ajakan terakhir diucap dengan nada merajuk yang manja, ditambah dengan rengkuhan lebih erat di jemari lentik. Diakhiri dengan kecupan mesra di punggung tangan. “Aku ingin kamu jadi istriku lagi. Mau, ya?”Lyra mengembus napas dengan terengah. Saking gugupnya hingga pundak naik turun secara cepat. Mata menatap kian lekat pada lelaki di depan. “Kamu serius, Mas?” engahnya masih ragu.“Tentu saja serius. Kenapa kamu tidak percaya?” angguk Rex.“Iya ... uhm ... karena kamu ... aku hanya he

  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.60 Kamu Cinta Aku, Tidak?

    Jantung Lyra menghentak seperti irama disco. Pernyataan cinta dari mantan suaminya membuat berdebar hingga ingin pingsan. “Ka-kamu ... kamu apa?”Rex menggenggam jemari Lyra lebih erat. “Aku dulu tidak memiliki rasa apa pun denganmu, hanya kebencian. Tapi, sepertinya aku dulu memang orang bodoh yang buta.”“Aku sekarang jatuh cinta kepadamu, Lyra ....”Pengakuan yang nampak sangat tulus dari mata seorang lelaki bernama Rexanda Adiwangsa. Di mana beberapa bulan lalu, sorot itu hanya terus memandang dengan kebencian.Wanita berambut panjang menatap dengan tak percaya. “Kamu jatuh cinta kepadaku? Kenapa bisa jatuh cinta kepadaku?”Tawa Rex pelan terdengar. “Ya, aku juga tidak tahu. Mungkin karena kamu begitu baik kepadaku? Di saat semua meninggalkan aku, tidak peduli karena aku cacat, kamu justru tetap bertahan.”Jemari pemuda itu membelai pipi Lyra dengan perlahan, lembut. “Kamu tetap baik meski aku telah berbuat sangat jahat kepadamu. Karena itu ... aku ....”“Berawal dari rasa keterga

  • SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA    Ch.59 Tangannya Bisa Diam Tidak

    Rex bagai disambar geledek mendengar jawaban Lyra. Matanya melotot dan dada kembang kempis. “Jadi, kamu benar-benar sudah pacaran dengan dia?”“Kan aku sudah jawab, kalau iya, memangnya kenapa? Kita sebentar lagi bercerai. Ada masalah denganmu kalau aku pacaran dengan Ian? Toh, kamu sebentar lagi bisa berjalan dan tidak butuh aku untuk menjadi perawatmu?” angguk Lyra sengaja menutupi apa yang terjadi di cafe tadi, bahwa dia tidak bisa membalas perasaan Ian. “Aku ... aku ...,” gagap Rex kelimpungan. Pemuda itu merasa gila mendadak. “Bagaimana mungkin kamu bisa pacaran dengan dia? Kamu masih istriku secara hukum negara!”“Pernikahan kita hanya karena kamu menodai aku! Tidak usah seakan aku ini istrimu sungguhan! Kamu tidak pernah mencintai aku!”“Itu dulu!” bentak Rex ingin melempar remote televisi ke lantai saking emosinya, tetapi ditahan.Lyra megernyitkan kening. “Itu dulu? Maksudnya?”Napas Rex memburu sangat cepat, panas, tersengal. “Itu dulu ... aku dulu memang tidak pernah menci

DMCA.com Protection Status