Share

Mata Itu ...

Kuakui, Kharisma memang sangat cantik. Badannya tinggi terawat. Kulitnya putih mulus. Rambutnya panjang. Aset yang dimilikinya, sangat pas.

Tubuhnya sintal, tak ada asetnya yang terlihat kendur. Sepertinya, Kharisma memang sangat pandai merawat dirinya.

Seragam kantor yang melekat di tubuhnya, nampak memperlihatkan bentuk tubuhnya yang aduhai itu. Membuat mata siapa saja yang melihatnya, pasti akan memuji keindahan tubuh yang dimiliki Kharisma.

Kuhela napas kasar. Melupakan bayang-bayang pertemuanku dengan Kharisma dulu.

"Ya sudah, Om pamit ya. Nanti Tante Rum yang akan ke sini. Lekas sembuh, Wa!" tutur Om Frans, seraya menepuk-nepuk lengan atas Sadewa. Juga menatap ke arahku dan kemudian berpamitan. Lantas keluar dari ruangan ini.

"Wina, apa kamu sudah mau pulang?" tanya Dewa setelah kepergian Om Frans.

"Kenapa?" Aku justru balik bertanya.

"Aku minta tolong, panggilkan suster, aku ingin melihat keadaan Ibu," pintanya.

"Biar aku yang antar ke ruangan Ibu kamu," sahutku cepat. "Kamu tu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status