Share

97. Posisi Tidur

"Sebelum gue tidak bisa menahan diri, sebaiknya lo pergi dari sini!"

"Gak usah ngusir gue, sebab yang sebaiknya pergi itu lo. Gue di sini menemani istri gue, sementara lo cuma menantunya. Itu pun kalau dianggap. Lo 'kan cuma menantu dadakan, menantu yang tidak diharapkan dan bukan menantu sesungguhnya."

Tak tahan mendengar ejekan yang terus-terusan dilontarkan dari mulut busuknya itu, akhirnya satu pukulan mendarat di rahang Dimas. Pria itu tersenyum menyeringai sambil memegangi rahangnya yang baru saja terkena tinjuku.

"Pergi, atau gue beberkan semuanya sama Mama mertua gue," ancamku.

"Apa yang mau lo beberkan sama istri gue? Memangnya lo tau apa tentang gue?"

"Gue tahu tentang Ella, tentang Friska, tentang Lidya, gue tahu semuanya."

Dimas diam, perlahan tangannya terangkat lalu mengusap dagunya. Mungkin dia tidak menyangka kalau aku tahu bagaimana masa lalunya di kampus dulu. Friska dan Lidya adalah gadis yang terenggut kesuciannya oleh Dimas. Ella malah sempat hamil, aku tidak tahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status