Share

190. Gosip

Aku menahan senyum mendengar Nuning terus menggerutu. Dalam hati ingin bertanya banyak hal tentang wanita yang baru pergi itu pada gadis di hadapanku. Tapi rasanya tidak pantas. Bukankah aku istri Mas Faldo, seorang yang terpandang di pesantren ini. Masa aku kepo dengan kehidupan orang lain.

"Lagi pula, dari tadi saya juga heran. Kenapa ustadzah Aliya tumben sekali mau membantu pekerjaan di dapur. Padahal biasanya beliau hanya menjadi mandor, mengomentari ini dan itu. Dirinya sendiri tidak pernah mau membantu."

Keluhan Nuning masih berkelanjutan. Gadis itu berbicara dengan mata dan mulut yang lucu, sepertinya merasa dipermainkan oleh Ustadzah Aliya, yang menyuruhnya membawa baskom berisi air. Padahal baskom yang ada di hadapan kami juga masih muat. Ditambah lagi, tahu-tahu Ustadzah Aliya pergi begitu saja. Atau mungkin punya masalah pribadi dengan ustadzah Aliya.

"Ustadzah Aliya tinggal di sini juga?" tanyaku sambil mengangkat wajah sebentar.

"Iya, di asrama putri. Padahal ada tempat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Titih
ah author..up yg bnyk dong ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status