Share

93. Sesuatu Tentang Akbar 2

“Memangnya apa yang sudah dikatakan Akbar, Mas?”

Aku bertanya tandas dengan hati memendam keresahan. Aku menjadi teringat beberapa hari lalu Akbar bahkan pernah mengatakan kalau dia malu memiliki papa dan mama yang tua.

Aku kemudian menjadi gusar, apa mungkin Akbar juga mengatakan hal yang sama pada Mas Mirza karena Akbar juga sempat mengeluhkan tentang keadaan papanya yang sedang sakit dan hanya bisa beraktivitas di atas kursi roda berbeda dengan papa dari teman-temannya yang lain yang bisa diajak untuk bermain bola bersama dan berlarian.

Mas Mirza saat ini malah mengunggah kesedihannya yang membuatku kian merasa tertekan.

“Dia bilang kenapa dia tidak bisa memiliki ayah seperti ayah teman-temannya.”

Mas Mirza berucap dengan wajah murung.

Tatapannya kemudian beralih pada kedua kakinya yang lumpuh yang selama ini hanya bisa melakukan segala hal dari atas kursi roda.

“Aku memang sangat tidak berguna.”

Mas Mirza terdengar menyalahkan dirinya sendiri.

Segera aku mendekat dan bersi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status