Beranda / Pernikahan / SETELAH 25 TAHUN KEMANDULAN / 100. Kebersamaan Yang Tak Wajar

Share

100. Kebersamaan Yang Tak Wajar

“Nia, apa kamu akan mengijinkan aku untuk menemui Muchtar besok?”

Aku langsung tersenyum menanggapi pertanyaan suamiku yang sudah terlihat tak bisa memendam kesabarannya lagi itu.

“Iya Mas, tentu saja besok aku akan menemani kamu untuk menemui Muchtar.”

Kali ini aku menjawab sembari mengusap punggung tangannya.

Tapi Mas Mirza malah bergeming, diam tak menanggapi.

“Aku tidak mau kamu temani, aku ingin menemui dia sendiri karena aku ingin dia bisa memastikan satu hal padaku seperti yang sudah dia janjikan sebelumnya.”

Aku mengernyit lugas sekarang.

“Memastikan apa Mas? Apa Dina memiliki hutang yang lain sama Mas?”

Aku mulai mendesak menjadi sangat ingin tahu.

Mas Mirza malah menggeleng.

“Jadi memastikan apa Mas?”

“Bukan Dina, tentang janji
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status