Share

Bagian 40

“Selamat datang di Toko Florist, jenis buket seperti apa yang diinginkan, Kak?”

Mata sehitam jelaga melirik sekeliling. Aroma lembut dan wangi bunga memenuhi indra penciumannya. Adzriel mengerutkan kening, tidak tahu harus memilih apa.

“Bisa rekomendasikan buket untuk permintaan maaf? Padukan dengan warna ungu dan putih.” Ucap Adzriel setelah terdiam.

“Baik, mohon ditunggu Kak.”

Adzriel mengangguk singkat, lantas duduk di kursi tunggu yang sudah disediakan. Semburat merah terlihat samar di telinga akibat menahan malu.

Ia agak malu pada dirinya sendiri. Berbekal pengetahuan selama mengamati Embun setahun pernikahan. Hanya informasi kecil inilah yang dia ketahui.

Tiga puluh menit kemudian.

“Terima kasih telah menunggu. Ini buket pesanannya, Kak.”

Sebuah buket berukuran sedang dengan paduan ungu dan putih sesuai permintaan siap dibawa. Adzriel menatap sejenak, ia tidak tahu banyak soal bunga.

Seharusnya ini indah, bukan? Batinnya meragu.

“Terima kasih, simpan saja kembaliannya.” Usai me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status