Beranda / Urban / SEBUAH PENGHIANATAN / BAYANGAN MASA LALU

Share

BAYANGAN MASA LALU

Penulis: Riri Kaori
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-13 10:58:41

Sudah lama aku menunggu hasil dari interviewku tapi belum juga ada kabar sama sekali. Mungkin aku harus melanjutkan studiku saja di perguruan tinggi dan mungkin jurusan yang cocok buatku adalah psikologi. Entah mengapa aku sangat suka tentang psikologi manusia. Mungkin jurusan ini berguna untkku kedepannya.

Aku harus menyusun segala keperluanku untuk mendaftarkan diri di perguruan tinggi, semoga saja aku dapat diterima.

Sebelumnya aku harus cari tau tentang universitas yang akan masuki untuk mengetahui apakah aku dapat nyaman di universitas tersebut atau tidak, karena menurutku kenyamanan adalah hal yang penting agar aku betah untuk belajar di tempat itu.

*****

Malam ini senja kembali menyapaku penuh hangat, seolah senja itu akan memberiku kabar yang membuat aku senang atau malah sebaliknya. Tapi aku harap senja itu memngantarkan kabar baik untukku walau hanya sekali saja.

Aku menikmati keindahan senja itu dengan menyerupun teh jahe merah hangat agar badanku bisa sedikit hangat dari dinginnya cuaca ini.

Tak lama kemudian, aku teringat kembali oleh masa kelamku saat aku masih kecil. Spontan rasa sakitku kembali memuncak yang hingga pada akhirnya aku merasa ingin membalas mereka karena sudah membuangku ke jalanan hingga aku nyaris mati.

Aku tak peduli apapun alasannya yang penting mereka harus merasakan apa yang selama ini aku rasakan.

Mereka berfikir aku adalah anak pembawa sial dalam keluarga menurut mereka, tapi sangat jauh berbeda dengan seorang perawat yang aku panggil dengan panggilan ibu yang berfikir aku adalah seorang anak pembawa keberuntungan.

Bukannya aku membeda- bedakan mereka, tapi itulah perbedaan yang sangat nyata yang aku alami. Walaupun ia hanya seorang perawat yang pernah menolongku tapi paling tidak ia benar- benar memperlakukan ku layaknya anak sendiri.

Senja perlahan tenggelam dan kegelapan mulai datang menemaniku seperti biasanya. Kegelapan yang sangat begitu setia terhadapku saat pertama kali ibu meninggalkanku selama- lamanya untuk menghadap sang ilahi.

Aku duduk di sofa teras kamar ibuku dan melampiaskan kesedihan yang bercampur aduk dengan kepedihan dan amarahku selama ini dengan cara menangis. Mungkin saat ini hanya itu yang bisa aku lakukan. Sedih karena ibu meninggalkanku selama- lamanya, pedih dan marah ketika keluargaku sendiri yang membuangku ke jalanan hingga aku nyaris mati.

Aku menangis semampuku dan berbicara pada kegelapan berharap ada angina yang akan menyampaikan semua ini pada ibu. Aku butuh pelukan ibu saat hatiku sedang tak karuan agar aku bisa tenang. Tapi kini ibu sudah taka da di sampingku yang setiap saat ada untukku. Entah apa yang harus aku lakukan saat sendiri seperti ini aku seakan sangat lemah dan tak berdaya. apakah semua ini akan menguatkanku agar aku mampu berdiri di atas kaki ku sendiri atau aku harus menyerah pada kenyataan ini!

Tidak, aku tak boleh seperti ini, aku harus kuat. Itu amanah ibu kepadaku. Aku tak boleh menjadi wanita yang sangat lemah hanya karena masa lalu. Dari masa lalu mungkin aku dapat belajar untuk dapat tegar menghadapi segala yang aku hadapi dan jalani. Semua ini hanyalah sebuah hal yang akan membuatku bisa lebih dewasa jika aku dapat belajar dari rasa sakit, pedih dan amarahku. Aku harus bangkit dan berusaha menganggap semua ini adalah sebuah lelucon kehidupan.

Tapi, biar bagaimana pun juga saat ini aku benar- benar merasakan yang namanya keterpurukan. Orang yang selama ini menganggapku seperti anak kandungnya sendiri sudah tiada. Tak dapat kupungkiri setelah kematian ibu hanya kegelapan, kesunyian dan kehampaan yang setia menemaniku hingga saat ini.

Rasanya sangat sulit tapi itulah yang aku hadapi. Apapun itu aku sangat terpuruk dan ntah sampai kapan aku harus menikmatinya, akupun tak tau. Sebab aku mungkin sudah dinyamankan dengan apa yang selama ini menjadi ritualku, duduk di teras kamar ibu sambil berbicara dengan kegelapan dan berharap angin datang membawa rintihan hatiku untuk di sampaikan kepada ibu apa yang sedang aku rasakan dan alami tanpanya.

Kedengarannya memang aku sangat manja jika sama ibu, itulah aku. Dan memang ibu sangat memanjakan ku lebih dari seorang anak kandungnya sendiri. Oleh karena itu tanpa ibu aku sangat terpuruk seperti saat ini.

Aku terkadang berusaha untuk bangkit dari keterpurukan ku tapi ketika aku mengingat tentang masa laluku kembali aku mulai seperti ini lagi. Karena kekuatan ku terletak pada ibu yang selama ini menyelamatkan dan merawatku dengan sangat baik.

Angina malam yang begitu dingin dan malam yang dihiasi cahaya bintang di langit membuatku merenungkan tentang masa depanku, agar apa yang aku inginkan dengan mudah kudapatkan.

Tak terasa malam semakin larut, akupun masih di betahkan dengan suasana mala mini. Entah mengapa setiap malam tiba aku seperti ini, betah menatap langit malam dan menikmati hembusan demi hembusan angin yang hanya sekejap lewat untuk memastikanku baik- baik saja.

Aku memang tak punya teman, sebab aku tak suka berteman. Malampun ku anggap musuh ketika ia datang pertama kalinya. Dan memang aku tak pernah membuka diri untuk bergaul dengan siapa saja. Karena sejak ibi mengangkatku sebagai anaknya, ibu benar- benar menjagaku agar tak satupun ada orang yang bisa menyakitiku. Hingga sekarang aku sendiri tanpa teman, hanya kegelapan, kesunyian dan kehampaan yang setia datang menemaniku.

Akupun tak sadar jika tertidur menikmati malam ini. Ibu kembali datang mengelus kepalaku lalu tersenyum. Ibu memelukku begitu erat seakan ia tau aku sangat merindukan pelukan hangatnya yang penuh dengan ketulusan. Ibu tak berkata apapun kepadaku, ibu datang kedalam mimpiku hanya untuk tersenyum sambil memelukku sangat erat. Ketika aku terbangun, aku tak sanggup membendung air mataku yang keluar sangat deras membasahi pipiku ini. Semua seakan nyata, dan pelukan ibu sekan nyata kurasa. Bahkan aku masih merasakan sisa pelukan erat ibu di tubuhku ini. Mengapa ini sangat sulit untuk ku terima. Inilah alasan mengapa setiap malam aku merasa seperti ini.

Situasi ini menuntunku untuk terbiasa dalam kesendirian. Tanpa teman, keluarga dan tanpa ibu. Aku benar- benar sendiri. Apa yang harus aku lakukan? Sangat sulit rasanya ketika aku ingin bangkit, tapi keterpurukan selalu datang meyapaku. Jika aku seperti ini terus kapan aku bisa untuk bersikap dewasa!

Terkadang fikiran warasku datang membantuku untuk berfikir jernih tapi lebih banyak keterpurukan yang datang menyapaku untuk kembali merasakan hal- hal yang dapat membuatku sedih.

“Hufff… nyamuk ini sangat menggangku yang sedang bersedih.

Sebenarnya hidup ini sangat lucu, ibarat kata seperti seorang actor yang akan berganti peran apa saja dan kapan saja. ”Harusnya jika aku sangat muda untuk mengeluarkan air mata mengapa aku tak ikut main film saja untuk memerankan peran yang di berikan oleh sang sutradara.” Kataku dalam hati sambil menghibur diri.

Bab terkait

  • SEBUAH PENGHIANATAN   ORANG DI MASA LALU HADIR

    Beberapa hari kemudian aku mulai jalan untuk mengurus pendidikanku untuk masuk di salah satu universitas. Dan aku hanya bisa berusaha agar bisa di terima di universitas tersebut sambil aku menunggu hasil dari interview, kali aja aku dapat di terima dari perusahaan tersebut untuk bekerja. Lumayan aku bisa membiayai kuliahku sendiri tanpa memakai tabungan yang telah ibu siapkan untukku, agar kelak aku bisa menggunakannya untuk hal yang berguna. ***** Hari ini cuaca di siang hari lumayan terik, membuat tenggorokanku sedikit kering. Setelah mengurus segala kelengkapan berkas kuliahku, aku menyempatkan waktu mampir di sebuah kedai sederhana untuk memuaskan dahaga hausku yang menggorogoti tenggorokan ku sejak tadi. Ketika aku berada di kedai tersebut aku belum menyadari ada sesuatu yang aneh namun setelah pesanan minumanku tiba, betapa terkejutnya aku ketika yang mengantarkan pesanan minumanku tersebut adalah salah satu

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-13
  • SEBUAH PENGHIANATAN   MENYUKAI KESENDIRIAN

    Hari ini tepat seminggu aku bekerja di perusahaan ini sebagai resepsionis. Dan kabar dari universitas itu belum ada sama sekali. Mungkin sudah jalannya aku harus bekerja dulu untuk mengumpulkan hasil demi masa depanku sesuai dengan niat awalku.Aku sangat menikmati hari- hariku bekerja di perusahaan ini. Dan sejauh ini aku tak menemukan ada kendala sama sekali. Aku begitu bersemangat mengerjakan pekerjaanku, meski begitu sebenarnya ada sedikit yang menggangguku. Dan hal itu adalah wanita yang kulihat bersama ayah tempo hari saat pertama kali aku ke perusahaan ini untuk mengantar lamaran kerja. Wanita itu sekantor denganku, dan yang membedakan adalah sebuah jabatan. Ia adalah sekretaris bos di perusahaan ini. Akupun tak ingin memperkenalkan diri atau menceritakan semuanya tentang keluargaku padanya dan akupun tak ingin ia mengetahuinya bahwa aku adalah anak lelaki yang ia temani untuk berkencan.Di kantor tempatku bekerja aku benar- benar foc

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-13
  • SEBUAH PENGHIANATAN   SEORANG BOS MENYUKAIKU

    Tak terasa aku bekerja sudah sebulan di perusahaan tersebut. Wanita simpanan ayah yang yang bekerja sebagai sekretaris bos di kantor sudah mulai menunjukan sikap aslinya yang mulai menyebalkan. Dan aku tetap tidak memperdulikannya. Ia berusaha membuatku jengkel karena ia selalu mencari sela dalam diriku untuk berbicara dengan dekat, tapi aku tak pernah memberikannya peluang karena aku tau siapa dia sebenarnya.Beberapa rekan kerjaku memang berusaha mendekatiku untuk berteman denganku tapi entah mengapa aku tak sembarang ingin mempercayai seseorang untuk berteman denganku. Aku rasa tidak nyaman saja meski aku sudah mencobanya berkali- kali tapi rasa ketidaknyamanan itu selalu datang lebih awal dari pada kenyamanan. Terlebih lagi rekan kerja lawan jenisku. Mereka tak ku beri peluang sama sekali sebab aku memang tak berfokus pada hal lain. Aku sudah enjoy dengan kesendirianku, intinya aku di perusahaan ini hanya untuk bekerja bukan untuk berfokus pada hal lain.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-13
  • SEBUAH PENGHIANATAN   MEMIKIRKAN SEBUAH RENCANA

    Malam yang kelam membuatku kembali merenungkan apa yang pernah telah terjadi kepadaku, seolah hatiku ingin melakukan sesuatu yang sangat besar dan membuat mereka yang telah membuangku akan terkejut dengan sesuatu besar itu.Aku masih memikirkan tindakan atau langkah apa yang akan aku lakukan untuk membalas seluruh kepedihan sejak mereka membuangku kejalanan.Mungkin suatu saat aku akan belajar tentang strategi apa yang akan aku lakukan, mungkin mulai dari mempelajari psikolog seseorang agar aku dengan muda mempermainkan psikologi mereka. Jika secara fisik mungkin akan bentrok karena karakter mereka semua sama yaitu sama- sama keras yang tak berfaedah. Jadi mungkin secara psikologi mereka yang akan aku serang, karena menurutku akan lebih menyakitkan jika mereka merasakan kepedihan yang amat pedih jika hati yang paling terdalam mereka yang aku serang.Target utamaku adalah ayah dan mama, kemudian selanjutnya adalah kedua k

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-13
  • SEBUAH PENGHIANATAN   AKU

    Hari demi hari kulalui dengan hal- hal yang menurutku mungkin memang monoton. Aku harus mengubah ritme hidupku, aku tak boleh seperti ini. Dalam kehidupanku paling tidak ada sedikit perubahan yang ku lakukan. Tapi aku memulainya dari mana! Meski awalnya aku bingung, tapi aku berusaha belajar dari hal- hal kecil. Memang sulit tapi sudah seperti itulah yang harus aku lakukan agar hidupku sedikit lebih berwarna.*****Tekanan demi tekanan yang aku dapatkan di lingkungan pekerjaanku, tidak hanya pada teman- teman kantor tapi tekanan pada pekerjaan dan salah satunya adalah bosku sendiri. Ia berusaha mencari- cari kesalahan di dalam pekerjaanku. Meski aku mengerjakan semua pekerjaanku dengan baik, tapi selalu saja diantara teman- teman kantorku tersebut berkonspirasi agar pekerjaan yang akan ku setor pada bos perusahaan berantakan. Tapi untung saja aku selalu mendapatkan bukti bahwa itu adalah salah satu ulah orang kantor yang memang berkonspirasi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-13
  • SEBUAH PENGHIANATAN   ROMI SANG MANAGER BARU

    Hari-hari aku menjalani hidupku dengan sendiri. Hingga suatu saat aku bertemu dengan orang yang membuatku benar- benar nyaman. Nyaman ketika aku bertatapan dengannya, nyaman ketika aku mendengar suaranya. Tapi aku tetap dengan pendirianku bahwa aku tak butuh siapapun dalam hidupku saat ini, karena aku sudah terbiasa dengan kesendirianku sejak ibu pergi meninggalkanku untuk selama- lamanya.Orang itu berusaha mendekatiku, tapi tetap saja aku berusaha pada pendirianku meski ia berusaha semaksimal mungkin. Bagaimana caranya aku dapat melunturkan pendirian yang selama ini aku tananmkan pada diriku hanya karena lelaki yang mungkin ia membuatku nyaman hanya sesaat saja.Aku bekerja dengan begitu keras, sehingga aku tak memperdulikan lagi tekanan demi tekanan di dalam kantorku. Bahka sekretaris simpanan ayahpun berusaha untuk mengambil perhatian pria yang telah membuatku nyaman.Pria itu adalah seorang manager baru di kantorku,

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14
  • SEBUAH PENGHIANATAN   ROMI BERUSAHA MENDEKATI KU

    Seiring berjalannya waktu, aku dan Romi semakin dekat tapi hanya sebatas teman karena aku memang tak memberi ia ruang lebih untuk masuk terlalu dalam di kehidupanku. Aku ingin ia tau batasannya sebagai seorang lelaki yang berteman dengan seorang wanita sepertiku, dan akupun harus tau diri ketika berteman denga seorang pria seperti Romi. Aku tidak ingin ada konflik karena Romi menganggap pertemanan kami lebih dari sebuah hubungan teman.Meski Romi berkali- kali nyatakan perasaannya terhadapku tapi berkali- kali juga aku menolaknya. Aku hanya mengatakan padanya jika ia masih ingin dekat denganku, tolong jangan membuat hubungan ini lebih dari sebuah pertemanan biasa. Jika ia setuju dengan apa yang telah menjadi kesepakatan tentu ia akan berusaha menepis perasaannya padaku, karena memang aku belum ingin menjalin hubungan lebih dengan seseorang. Itupun ia beruntung dapat menajdi temanku, tapi bukan berarti ia menjadi seorang teman yang akan mengetahui s

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14
  • SEBUAH PENGHIANATAN   KONFLIK BARU

    Sebuah konfilk baru datang menerpaku, aku di fitnah oleh wanita sekretaris kantorku sendiri. Aku di fitnah tentang pencurian dana kantor. Hal ini sangat tidak masuk di akal karena aku saja sendiri bukan bagian keuangan. Saat itu cctv kantor rusak dan aku tak memiliki bukti untuk menunjukan bahwa aku tidak bersalah. Bahkan Romi pun tak dapat mempercayaiku karena aku tak memiliki bukti yang dapat menunjukan bahwa aku tidak bersalah.Akhirnya aku di pecat dari kantor. Tidak masalah, karena aku akan mencari tau dalang dari semua ini. Aku memang terlihat lugu dan dingin di hadapan seluruh rekan- rekan kantorku tanpa terkecuali. Bahkan aku dan Romi pun jika di kalangan kantor kami saling cuek, hanya diluar lingkungan kantor saja kami akrab sebagai teman.Aku berusaha semampuku untuk mengetahui siapa yang mencuri uang perusahaan. Karena aku tidak menerima jika diriku di fitna seperti itu, karena ibu mendidikku menjadi seorang anak yang bertanggung

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14

Bab terbaru

  • SEBUAH PENGHIANATAN   KEBINGUNGAN KU

    Disisi lain Romi tak memiliki anak dari selingkuhan yang ia nikahi secara siri, dan kehidupannya pun kini semakin merosot. Romi dan selingkuhan nya kini hidup semakin sulit, di tambah lagi selingkuhan yang ia nikahi itu memiliki pria lain.Usaha mantan mertuakupun kian merosot dan orang kepercayaan Romi telah menggelapkan dana perusahaan lalu menghilang. Romi seakan gila akibat tak memiliki aset lagi sama sekali.Oleh sebab itu selingkuhan Romi yang ia nikahi kini berpaling karena Romi tak memiliki apa-apa lagi. Dan itu semua aku ketahui dari salah satu mantan karyawan Romi yang di pecat saat aku tak sengaja bertemu di sebuah swalayan ketika hendak berbelanja untuk kebutuhan putriku.Namu berbanding terbalik denganku, saat ini masalah materi bukan menjadi masalah utama dalam kehidupanku karena putriku memiliki rezeki yang bagus. Tapi yang menjadi masalah utamaku dalam kehidupanku adalah aku hanya takut putriku kecewa ter

  • SEBUAH PENGHIANATAN   BATIN MEREKA SANGAT DEKAT

    Seiring berjalannya waktu tak terasa usia putriku sudah 5 tahun. Ia pun semakin menganggap bahwa dokter Pras adalah ayahnya, namun perasaan akan takut kekecewaan putriku terhadap ku semakin besar.Aku tak ingin putriku kecewa karena mengetahui bahwa dokter Pras sebenarnya hanyalah ayah angkatnya. Setelah Ki diskusikan kepada dokter Pras tentang hal ini, iapun menanggapi nya dengan santai. Entah apa yang ada di dalam pikiran dokter Pras ini.Hari demi hari telah terlewati, putriku begitu sangat manja terhadap dokter Pras yang ia anggap sebagai ayahnya yang sebenarnya.Aku tak ingin Karena hanya masalah ini justru putriku membenciku, aku tak ingin putriku menganggap bahwa aku telah membohongi nya. Bagaimana tidak putriku sangat pandai menjebak dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak terduga.Di tambah lagi ketika putriku meminta untuk berfoto bersama dokter Pras dan denganku juga, memang sepeleh tapi itu

  • SEBUAH PENGHIANATAN   DOKTER PRAS

    Hari demi hari aku kembali pulih dan dokter Pras tak pernah berubah sama sekali padaku meski aku tak lagi menjadi pasien nya. Dokter Pras makin intens berkunjung ke rumah untuk bermain sejenak bersama putriku. Bahkan dokter Pras memberi nama putriku dengan nama Ratu Wani. Aku tak menjadi masalah mengenai nama pemberian dokter Pras untuk putri ku, mungkin hal itu dapat mengobati kerinduan dokter Pras kepada sang istri yang di mana mereka berdua dulu sangat menginginkan anak. Dokter Pras memperlakukan Ratu layaknya sebagai anak sendiri, bahkan terkadang dokter Pras memenuhi segala keperluan Ratu meski akupun sudah menolaknya berkali-kali karena ketidak enakan ku pada dokter Pras, tapi tetap saja ia melakukannya dengan alasan itu adalah rejeki Ratu yang tak boleh di tolak. Dokter Pras tak ingin melewatkan tumbuh kembang Ratu sedikit pun, dokter Pras sudah sangat menyayangi Ratu layaknya anaknya

  • SEBUAH PENGHIANATAN   PERJUANGAN KU

    Setelah melewati perjuangan demi perjuangan, kini aku sudah menjadi seorang ibu. Rasa haru, bahagia, sedih bercampur jadi satu. Tepat tanggal 10 September pukul 05.00 pagi anak perempuan semata wayangku lahir dan ku beri nama ia Nur yang artinya cahaya, agar ia dapat menguatkan siapapun itu termasuk aku ibunya dengan cahaya yang ia miliki. Aku berharap dengan lahirnya Nur ke dunia yang kejam ini aku dapat kuat menghadapi ujian hidup yang silih berganti. Meski Romi saat ini benar-benar tak ada di sisiku lagi, paling tidak Nur adalah kekuatan ku saat ini. Aku berjuang dengan seorang diri untuk merawat dan membesarkan anak semata wayangku. Aku tak peduli lagi dengan apa yang di lakukan Romi terhadap ku. Penghianatan Romi yang selama ini ia berikan kepadaku, kini aku berusaha melupakan nya demi anakku. Aku tahu saat ini Romi sedang menikmati kebahagiaan nya bersama Desi, ta

  • SEBUAH PENGHIANATAN   MEMILIH PERGI DARI KEHIDUPANNYA

    Saat ini aku menunggu hari untuk melahirkan anak pertamaku dari Romi, aku harap dengan kesendirianku ini aku bisa tegar melewati proses persalinanku. Aku sudah tak tau lagi di mana keberadaan Romi, sepertinya ia sudah bahagia hidup bersama Desi dengan sebuah ikatan sakral.Aku pikir mungkin setelah aku melahirkan anakku aku akan mengurus gugatan cerai terhadap Romi agar aku tak merasakan kepedihan yang amat dalam lagi. Tak mengapa jika aku seorang diri membesarkan anakku, dan kelak ketika anakku dewasa ia akan tahu dengan sendirinya siapa ayahnya yang sebenarnya. Aku tak akan melarang Romi jika ia ingin menengok anak semata wayangku, karena biar bagaimanapun juga Romi tetap ayah kandungnya. Kecuali ia ingin mengambilnya dariku mungkin aku akan bertindak tegas, sebab aku akan mengurus hak asuh anakku.Semuan yang ku lalui tidaklah muda, banyak hal yang membuat air mataku jatuh berkali- kali meski aku berusaha untuk menahannya namun tetap juga

  • SEBUAH PENGHIANATAN   KEPERGIAN IBU MERTUAKU

    “Bu……. Ibu……… bangun bu…. Bangun……..”“Romiiiiii……………… ibu Rom…………….. ibu…………..”“Ibu meninggal…….. Rom…. Kamu di mana? cepat pulang…. Ibu meninggal…”Aku histeris melihat ibu meninggal ketika aku bersihkan badan ibu mertuaku. Aku menelpon Romi yang baru saja berangkat ke kantor, tapi Romi hanya membentakku di telpon. Ibu benar- benar meninggalkan aku dan meninggalkan kita semua.Romi benar- benar tak memiliki hati, hatinya sudah di butakan oleh Desi. Anak macam apa Romi ini, ibunya meninggal malah ia membentakku di telpon.Bukannya ia langsung pulang untuk mempersiapkan pemakaman ibunya, malah ia pergi bersama Desi dengan alasan ada pekerjaan penting

  • SEBUAH PENGHIANATAN   SEMUA BELUM BERAKHIR

    Senja seakan ikut merasakan apa yang menjadi kesedihanku saat ini. Ketika senja datang pancaran warnanya tak secerah seperti hari- hari kemarin saat ia datang menyapaku.Entah mengapa ini belum berakhir! Aku sangat terpukul, mungkin ada saat di mana aku akan pulang ke rumah ibu untuk menenangkan perasaanku. Aku tak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada kandunganku hanya karena tingkat stresku yang tinggi akibat menghadapi situasi yang semakin hari semakin membuatku rapuh.Jika bukan karena aku merawat ibu mertuaku, mungkin aku sudah pamit pulang ke rumah peninggalan ibuku. Mungkin untuk sementara aku harus menguatkan diriku bertahan di rumah ini untuk mengurus ibu mertuaku sampai sembuh total. Tak ada lagi yang dapat di harapkan dari Romi, ia sudah masa bodoh denganku, dengan rumah tangga kami, dengan bayi yang ada di dalam kandunganku dan terlebih lagi dengan ibunya sendiri. Dan itu semua karena Desi yang berusaha mengalihkan perhatian Romi

  • SEBUAH PENGHIANATAN   AKU HAMIL DENGAN PENUH TANTANGAN HIDUP

    Tak terasa usia pernikahanku dengan Romi sudah memasuki 3 tahun. Dan belum ada perubahan sama sekali dengan sikap Romi hingga aku mengandung anaknya sendiri.Saat ini aku sedang mengandung 3 bulan anak Romi, namun perasaanku semakin hari semakin hancur menghadapi sikap Romi yang menurutku sudah sangat keterlaluan. Ia benar- benar tak menganggapku sebagai seorang istri, Romi hanya meluangkan waktunya bersama Desi.Ibu mertuaku pun sudah mulai sakit- sakitan karena adik Romi lari dari rumah dengan seorang pria, dan ayah mertuaku baru saja meninggal 2 bulan yang lalu. Situasi ini benar- benar sangat sulit bagiku. Aku sedang mengandung, suamiku Romi semakin parah dengan sikapnya yang berubah drastis.Situasiku sangat rapuh saat ini, dan masalah mama pun hampir terlupakan karena hal- hal bodoh yang berusaha merusak rumah tanggaku semenjak Romi mengurus perusahaan ibu mertuaku. Perlahan- lahan rumah tanggaku goyah hanya karena

  • SEBUAH PENGHIANATAN   LIKA LIKU RUMAH TANGGA KU

    Hari demi hari kehidupan rumah tanggaku sedikit rumit. Aku pikir, sejak kesalah pahamanku dengan suamiku tentang salah satu karyawan ibu, sekarang muncul masalah baru yang menyelimuti lika- liku rumah tanggaku.Semakin besar usaha ibu mertuaku yang di kembangkan oleh suamiku Romi, semakin besar pula tantangan dalam rumah tanggaku.Sekarang banyak wanita di luar sana yang mulai mendekati suamiku. Dari karyawannya sendiri hingga client suamiku. Aku terkadang ingin menyerah dengan semua ini, tapi aku di kuatkan dengan perjuangan Romi pertama kali mendekatiku. Namun kini aku merasa benar- benar sangat sulit untuk berpikir jernih karena memang semua yang aku jalani saat ini adalah sesuatu yang menurutku bisa membuatku kehilangan kendali dan terkadang membuat emosiku tidak terkontrol dengan baik.Aku berusaha untuk tetap tenang menghadapi tantangan demi tantangan dalam rumah tanggaku, namun terkadang sangat sakit kurasa. Meski

DMCA.com Protection Status