Share

RUMIT

Author: Putri putri
last update Last Updated: 2023-08-06 02:44:20

Langit masih gelap dan udara benar-benar terasa menusuk tulang saat Rini beserta suami dan anaknya tengah sibuk bersiap pulang kampung. Tengah malam tadi Dwi menelepon jika kondisi Bu Riyati semakin melemah yang membuat mereka berinisiatif pulang saat itu juga.

Masih dalam keadaan setengah sadar Ari dan Bagus mengemas pakaian masing-masing ke dalam tas. Begitu juga Rini dan Tanto yang sedang mengemas segala keperluan Rafif. Bepergian membawa bayi memanglah hal yang sangat merepotkan dan nahasnya mereka harus mempersiapkan secara mendadak.

Sejak kepulangan Ibu bersama Dwi lebih dari enam bulan yang lalu, Rini memang belum pernah sama sekali membawa Rafif mengunjungi neneknya. Selain karena cuti tahunan Tanto habis, kedua anaknya yang bersekolah juga tak memungkinkan mereka untuk sering bepergian. Apalagi dengan jarak tempuh yang lumayan jauh membuat Rini berpikir ribuan kali untuk membawa bayi yang belum genap berumur setahun itu.

Sebenarnya mereka sudah berniat pulang kampung saat l
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   HANCUR

    Tanto menyentuh gundukan tanah merah yang terlihat masih basah dengan banyak taburan bunga yang mulai layu. Tepat seminggu setelah Ibunya tiada Tanto kembali ke tempat pembaringan terakhir wanita terpenting dalam hidupnya. Mungkin setelah ini ia tak bisa sering-sering datang karena esok hari ia dan keluarganya harus kembali ke kota.“Bu, besok Tanto mau berangkat. Tenang disana ya, Bu,” pamitnya sembari mengelus nisan kayu bertulisan Riyati .Memang tak mudah menerima kenyataan jika wanita yang melahirkannya telah berpulang untuk selamanya. Namun kematian adalah hal yang mutlak bagi setiap makhluk yang bernyawa dan jika saat itu datang tak maka tak ada satu pun yang mampu menghindarinya.Tanto berjalan pelan meninggalkan makam Bu Riyati, baru sepuluh langkah ia berhenti dan menoleh sejenak kemudian melayangkan senyum sebagai isyarat jika ia telah mengikhlaskan kepergian Ibunya dan siap menjalani hari-harinya kembali“Sudah siap semuanya, Sayang?” Tanto yang baru saja pulang langsung

    Last Updated : 2023-08-08
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   PELAMPIASAN

    Udara benar-benar terasa sejuk saat Ari membonceng adiknya melewati jalan kecil dengan pemandangan sawah dan gunung di kanan kirinya. Kabut tipis dan harum embun benar-benar terasa saat tiupan angin kecil menerpa wajahnya. Pagi sekali Ari berniat mengunjungi Ayah sebelum ia kembali ke kota. Seharusnya ia bisa ke sana sejak kemarin tapi lagi-lagi karena masalah Juwita, ia menjadi malas melakukan apa-apa.“Kak, istri Bapak galak enggak, ya?” bisik Bagus menempelkan dagunya pada pundak kakaknya.“Enggak lah, kalo galak ya kita langsung pulang saja. Lagian kita ke sana juga atas undangan Bapak.”Saat melayat Bu Riyati memang Budi sempat bertemu Ari dan memerintahkan ia untuk berkunjung ke rumahnya karena selama Budi pulang dari luar negeri, kedua anaknya belum pernah mengunjunginya. “Nanti kita panggil apa sama istrinya Bapak?” “Ya tergantung nanti.”“Berarti kita punya dua Bapak sama dua mama ya, kak?”“Ya mau bagaimana lagi, udah takdirnya kayak gitu.”Tak ada seorang pun anak yang in

    Last Updated : 2023-08-09
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   PURA-PURA

    Tanto mengernyit heran saat melihat wajah istrinya yang terlihat muram. Televisi besar yang menyala di depannya sama sekali tak diperhatikan. Biasanya sepulang kerja Tanto langsung disambut oleh suara merdu Rini yang selalu menanyakan segala hal tentang hari yang dilaluinya, tapi sekarang berbeda karena sedari tadi Rini hanya bicara seperlunya.“Kamu sakit?” Tanto menempelkan telapak tangannya di dahi Rini.“Enggak, Mas, cuma capek aja.”“Capek ngurusin Rafif, ya?” Rafif memang sekarang sedang aktif-aktifnya. Bocah yang baru dua bulan ini bisa berjalan terus saja bergerak dan tak membiarkan Rini beristirahat. Ia hanya akan berhenti saat di gendong atau saat tidur dan hal itulah yang membuat Rini cukup kewalahan.“Bukan capek ngurusin Rafif, tapi aku pusing mikirin Ari.”“Memangnya Ari kenapa? Perasaan enggak ada yang berubah sama kelakuannya.”Akhirnya Rini menceritakan semua hal yang ia tahu tentang perilaku Ari. Juga tentang sikapnya yang mulai mempermainkan seorang gadis. Sebenarn

    Last Updated : 2023-08-10
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   MENCINTAI ATAU DICINTAI 1

    “Hay, kak,” sapa Juwita pada Fira yang baru saja duduk di jok depan. Gadis berpakaian kaos berwarna soft pink dipadukan celana jeans panjang itu sedikit terkejut karena Ari membawa cewek lain di mobilnya. Wajah yang tadi dihiasi senyum manis berubah datar dan berganti dengan senyum canggung.“Oh, iya, kenalin ini Juwita, anaknya Om Romi dan Tante Dwi. Kebetulan dia sedang liburan di sini. Kamu enggak keberatan, kan, kalo dia ikut. Kasihan tiga hari di sini Cuma di dalam rumah aja,” ucap Ari yang mulai melajukan mobilnya.“Hay, aku Safira, panggil aja Fira.” Dengan sigap Fira mengajak Juwita bersalaman. Ia telah salah sangka karena mengira Juwita adalah selingkuhan Ari.“Ju-juwita.”“Kenapa enggak bilang dari kemarin kalo keponakanmu datang? Kan aku bisa ngajak jalan dari pada di rumah terus. Besok kalo mau kemana-mana ngajak aku aja. Minta nomorku sama Ari.” “I-iya, Fira.” Sejak berpacaran dengan Ari, Fira mulai sedikit pandai berbicara. Tak seperti dulu yang hanya membuka mulut s

    Last Updated : 2023-08-11
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   MENCINTAI ATAU DICINTAI 2

    Ari melajukan motornya di tengah keramaian jalan yang penuh sorot lampu di kanan kirinya. Demi menemui Fira, ia rela keluar malam dan menerobos udara dingin yang begitu menusuk tulang. Ari memarkirkan motornya di tepi jalan, dan bergegas menghampiri wanita berjaket putih yang sedang menunggunya di bangku sebuah taman kota. “Tumben minta ketemu di sini. Ke Cafe aja, yuk! Dingin banget di sini,” ucap Ari setelah menjatuhkan bobotnya di samping wanita itu.“Pengin suasana baru aja.” Fira mengeratkan jaketnya sembari mengamati beberapa pasangan yang berlalu-lalang di sekitar mereka.Ari merasa ada yang aneh dengan sikap Fira malam ini. Wajahnya yang biasanya berbinar saat bertemu, kini terlihat kusut dan terlihat cuek.“Ada masalah apa?” tanya Ari.“Tak ada apa-apa.”“Jujur saja.” Enam tahun lebih menjadi sepasang kekasih, membuat Ari sedikit paham dengan perubahan sikap Fira. Setiap ada masalah, ia tak mau langsung bicara tanpa Ari memaksanya lebih dulu.“Lebih baik mulai saat ini kita

    Last Updated : 2023-08-12
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   JAWABAN

    Ari baru saja membuang puntung kelimanya sebelum beranjak ke tempat tidur. Semenjak pagi tak kurang dari dua bungkus rokok habis ia hisap. Baru saja tiga hari Fira tak menghubungi, tapi ia sudah kelimpungan bak kehilangan setengah nyawa. Ari berbaring sambil memandang langit kamarnya, mengingat-ingat semua kenangan yang telah ia lalui bersama Fira. Ia ingat betul saat pertama kali memutuskan mendekati gadis berkaca mata itu, hingga ia terjebak dalam manisnya hubungan yang tak bertujuan.Ari mencoba memejamkan mata, ia ingin segera beristirahat dan sejenak melupakan perkara yang sedang di hadapinya. Ia tak menyangka bisa dibuat lelah jiwa dan raga hanya karena wanita. Gagal tertidur Ari memutuskan turun ke bawah untuk mengambil segelas air.“Kamu belum tidur?” tanya Rini yang membuat Ari terperanjat.“Belum, Ma.”“Mama lihat beberapa hari ini kamu kusut banget. Ada masalah apa? Kamu sama Fira baik-baik aja, kan?”Ari menggeleng lalu duduk dibangku yang terletak persis di samping Rini

    Last Updated : 2023-08-13
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   ORANG TUA

    Budi terus menatap mobil yang baru saja pergi dari halaman rumahnya hingga menghilang di belokan. Ia beralih melihat benda putih di tangan dan meremasnya perlahan. Dengan tangan gemetar ia menyobek sedikit ujung benda itu yang langsung menampakkan setumpuk uang berwarna merah yang ditaksir lebih dari dua puluh lembar.Sejam yang lalu Ari datang bersama Bagus untuk meminta restu jika ia akan menikah. Sebagai orang tua ia pasti sangat bahagia dan mendoakan untuk kebaikan anaknya. Namun bukan hanya sekedar doa yang anak sulungnya inginkan, ia juga menginginkan kehadirannya juga Ningsih dan Rio untuk datang ke resepsi pernikahannya.Awalnya Budi menolak dengan berbagai alasan, ia malu karena dengan masa lalunya dengan Rini, apalagi sekarang taraf hidupnya jauh di bawah mantan istrinya. Namun Ari terus memaksanya datang dan malah memberinya sejumlah uang untuk ongkos perjalanan, hal itu membuat Budi merasa sangat malu dan tak berguna. Saat orang tua pada umumnya tak segan menghabiskan uang

    Last Updated : 2023-08-16
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   AKHIR

    Suara sound menggema dalam ruangan aula yang biasanya di pakai untuk lapangan olah raga. Dekorasi berwarna dasar putih terbentang indah di depan disertai kelambu dan hiasan bunga yang hampir memenuhi semua sudut ruangan. Kursi-kursi berwarna putih telah di susun rapi di kelilingi beberapa stand makanan yang telah dipersiapkan pihak penyelenggara pernikahan.Hari ini tak kurang dari lima ratus undangan akan datang menghadiri acara yang diselenggarakan Rini dan Tanto. Mereka terdiri dari keluarga besar, tetangga juga teman kerja Ari dan Tanto yang kemarin tak menghadiri resepsi di rumah Fira.“Kamu cantik,” bisik Ari pada Fira yang kini tengah berjalan beriringan menuju pelaminan.Fira melirik pada laki-laki yang baru beberapa hari menjadi suaminya lalu melayangkan senyum menggoda. Fira yang mengenakan gaun panjang berwarna putih serta rambut yang dicepol tinggi memperlihatkan kalung di lehernya juga wajah bermake up natural tanpa kacamata membuatnya terlihat sangat anggun. Sedangkan A

    Last Updated : 2023-08-18

Latest chapter

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   EKSTRA PART : THE END

    “Maaf Sayang, bukannya ingin berkhianat, tapi aku—“Bagus tak bisa melanjutkan kata-katanya. Ia terus menatap nisan dihadapannya dengan penuh rasa bersalah. Seminggu terhitung sejak hari ini ia akan melangsungkan pernikahan dengan Kayla, wanita yang telah ia pilih menjadi ibu sambung bagi Adiba.“Cintaku tetap sama dan namamu akan kutempatkan pada bagian yang paling spesial dihatiku selamanya. Semoga kamu mengerti.”Terkadang kata hati tak sejalan dengan pikiran. Dua minggu yang lalu, ia nekat meminang Kayla dan memintanya menjadi bagian dari hidupnya.“Terima kasih sudah mau menerima undangan kami Kay,” ucap Bagus pada sosok wanita yang kini memakai topi lebar yang digunakan untuk melindungi wajahnya dari terik matahari.“Sama-sama, Mas. Aku senang kalian mau ngajak aku.”Atas permintaan Adiba, Bagus sengaja mengajak Kayla liburan ke pantai untuk merayakan hari ulang tahun Adiba yang ke enam. Meski hanya liburan sederhana namun kali ini terasa spesial karena ada seorang wanita bera

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   EKSTRA PART : HARI BARU

    Bagus menyentuh gundukan tanah merah yang rutin ia kunjungi setiap minggu sejak lima tahun yang lalu. Sebuah bunga lili putih ia letakkan di sana sebelum ia duduk dan berdoa untuk wanita yang telah lama meninggalkannya. “Hai Mama, Diba datang lagi.” Bocah berbaju kuning itu berbicara pada batu nisan yang ia anggap sebagai rumah Mamanya. “Maaf Sayang, mungkin setelah ini kami akan jarang datang, semoga kamu mengerti. Kami akan pindah ke kampung seperti harapanmu dulu. Bukannya kami ingin meninggalkanmu, tapi kami ingin menjalani hidup baru tanpa bayang-bayang masa lalu di sana,” ucap Bagus mengelus lembut nisan mendiang istrinya. Lima tahun telah berlalu, Bagus merasa sudah saatnya ia membenahi hidupnya. Ia yakin Andin tak akan suka jika dirinya terus-terusan terbelenggu dengan masa lalu. Setelah berpikir ribuan kali, Bagus memutuskan untuk mencari tempat yang lebih tenang untuk menata hidupnya kembali, tentu saja dengan Adiba—putri kesayangannya, buah cintanya bersama Andin, bocah m

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   TAMAT

    “Bagus, kamu langsung ke rumah sakit, Andin pendarahan.”Bagaikan tersambar petir disiang bolong, kabar yang baru saja diberikan Papa mertuanya berhasil membuat hatinya hancur berkeping-keping. Bagaimana mungkin istrinya tiba-tiba mengalami pendarahan, padahal beberapa jam yang lalu saat ia akan pergi ke kantor wanita itu terlihat biasa saja. Tak menunggu lama, Bagus segera memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit yang mertuanya sebutkan. Ia tak peduli lagi dengan meeting penting yang beberapa menit lagi akan diadakan atau tender yang mungkin akan hilang karena saat ini yang terpenting adalah menemui Andin secepatnya.Tulang-tulang ditubuh Bagus serasa rontok saat pertama kali ia memandang wanita yang kini terbaring lemah di atas bangkar dengan beberapa alat yang memenuhi tubuh dan wajahnya.“Jangan lupa bahagia, Sayang.” Kata-kata itu terus terngiang saat wanita itu pagi tadi mengantarkannya berangkat kerja. Tak seperti biasanya, Andin memeluknya cukup lama dan m

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   LEMAH

    “Capek?” Bagus mengelus lembut perut Andin yang mulai membuncit.“Heem.” Andin menyeruput jus mangganya hingga tandas lalu beralih memandang Bagus.Saat ini mereka baru saja pulang dari rumah Rini dan Tanto untuk menghadiri selamatan yang diadakan karena kedua anaknya hamil bersamaan. Tak hanya selamatan, Andin dan Fira juga harus bertukar baju seperti kata orang tua zaman dahulu yang masih dipercaya oleh Rini. Meski hanya naluri, namun Rini hanya ingin memohon keselamatan untuk kedua menantunya.“Masih mual?”Andin mengangguk.Sejak awal kehamilan, Andin memang mengalami mual dan muntah yang cukup parah. Ia bahkan hampir tak bisa meminum air putih jika lidahnya merasakan air tanpa perasa. Sebagai gantinya setiap saat ia akan meminum jus buah atau teh manis agar asupan cairan ditubuhnya tetap terjaga.“Mau makan? Mama bawakan rendang tadi.”Andin mengangguk semangat.Tak hanya kesulitan minum, untuk urusan makan pun Andin terbilang cukup susah. Wanita itu bahkan bisa memuntahkan semu

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   KEJUTAN

    “Kapan kamu akan resign? Papa nanyain terus tuh!” Andin mengantarkan Bagus yang akan berangkat kerja sampai halaman rumah.“Aku belum bicara sama atasan,” lirih Bagus.“Kok gitu? Kamu enggak mau terima tawaran Papa?” “Mau sih, tapi—““Tapi apa?”“Enggak apa-apa. Aku berangkat kerja dulu, baik-baik di rumah, nanti sore kita ke rumah Mama.” Bagus mencium kening, pipi kanan, pipi kiri dan yang terakhir mengecup bibir istrinya sekilas.Andin hanya tersenyum melihat tingkah suaminya yang mulai berani menunjukkan kemesraannya berbeda dengan awal-awal menikah yang terlihat begitu pemalu dan tak berkutik jika berada di luar kamar.Andin memutuskan kembali masuk ke dalam rumah setelah mobil hitam yang dikendarai Bagus meninggalkan halaman. Ia melangkah menuju ruangan kamar yang berada tepat di sebelah kamarnya yang telah disulap menjadi ruang kerjanya. Dari kamar bernuansa krem inilah Andin setiap hari berkutat dengan laptop untuk berkoordinasi dengan beberapa teman yang menjalankan usahanya.

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   AGRESIF

    I⁹Andin menyunggingkan senyum melihat tangan kekar yang kini memeluknya erat. Embusan nafas hangat terasa menyapu kepalanya membuatnya enggan beranjak dari posisinya. Ia memejamkan mata mengingat aktivitasnya semalam yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata saat lelaki yang kini mendekapnya berhasil mendapatkan mahkota yang paling ia jaga selama hidupnya.“Udah bangun?” bisik Bagus tepat ditelinga Andin.“Heem.” Bukannya melepaskan tangannya, Bagus malah mengeratkan pelukannya. Aroma sampo yang sejak semalam menguar dihidungnya membuatnya enggan untuk beralih posisi. Bahkan jika bisa ia ingin berada dalam posisi seperti ini setiap saat. Entah kebaikan apa yang telah ia lakukan semasa hidup, hingga ia bisa mendapatkan istri secantik Andin. Seorang wanita yang seharusnya hanya ada dalam angannya namun kini nyata menjadi miliknya. “Terima kasih.” Bagus menghujani kepala istrinya dengan kecupan bertubi-tubi.Tidak ada kata yang bisa mengungkapkan kebahagiaannya saat ini. Bagus merasa

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   DUA HATI

    “Sah.”Kata itu menggema diruang aula yang telah disulap menjadi tempat ijab kabul sekaligus resepsi pernikahan Andin dan Bagus. Semua orang menengadahkan tangan bersamaan dengan lantunan doa oleh salah penghulu yang bertugas menikahkan Andin dan Bagus.Suasana haru sekaligus bahagia tercipta saat semua orang yang datang menjadi saksi bersatunya dua manusia berbeda jenis itu dalam ikatan pernikahan yang sah menurut agama juga negara.“Cuit, cuit!”Suara riuh seketika terdengar saat kedua mempelai saling berhadapan dan Andin mencium tangan Bagus yang dibalas dengan kecupan lembut yang cukup lama di dahi Andin.“Kopi susu!”“Black and white.”Warna kulit keduanya yang kontras memang menjadi hal yang paling diperhatikan oleh semua yang datang terutama teman-teman Andin dan Bagus. Kulit Andin yang seputih susu benar-benar tak bisa menyatu jika disandingkan dengan warna kulit Bagus yang dominan sawo matang. Namun itulah indahnya takdir Tuhan yang menciptakan rasa bernama cinta yang bahkan

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   BERTEMU LAGI

    “Wow!”Andin memandang takjub hamparan ladang yang terbentang dihadapannya. Kebun yang bersebelahan dengan sungai dan tepat berada di tepi jalan desa itu sedang ditumbuhi tanaman pepaya yang sudah berbuah. Jumlah pohon yang diperkirakan lebih dari seratus batang itu berjajar rapi serta buahnya yang lebat menjadi pemandangan menarik bagi Andin yang baru pertama kali melihatnya.Bagus menggandeng tangan istrinya menyusuri ladang sembari melihat secara langsung perkembangan tanaman yang biasanya hanya bisa ia lihat lewat gambar atau video yang dikirimkan oleh sang penggarap. Sedangkan Andin malah sibuk memvideo langkah demi langkah kebersamaannya dengan Bagus yang baginya terasa romantis.“Ini punya kamu?” tanya Andin disela langkahnya.“Punya Ayah tepatnya,” jawab Bagus sembari memetik buah yang sudah mulai menguning.“Siapa yang menggarap?”“Ada, nanti kita temui dia.”“Terus hasilnya?” “Aku enggak tahu, itu semua urusan Ayah, lagian ini Cuma hiburan buat Ayah dari pada tanahnya jadi

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   MALU

    “Sah!”Suara itu lirih terdengar bersamaan dengan suara isak tangis orang-orang di sekitarnya. Air mata Bagus yang sedari tadi ia tahan akhirnya luruh bersamaan dengan diangkatnya jenazah sang kakek ke dalam keranda. “Selamat, Nak. Kakek sudah tenang sekarang, ikhlas ya, Nak.” Beberapa saudara terutama Riyati langsung merengkuh Bagus dan Andin ke dalam pelukannya.Sedih dan bahagia tercipta bersamaan dengan dimulainya prosesi pemberangkatan jenazah oleh sang pemuka agama. Tak kurang dari sepuluh menit akhirnya jenazah kakek dibawa ke pembaringan terakhirnya diiringi semua anak, cucu dan saudara yang menyayanginya.Bagus masih tetap bersimpuh di depan gundukan tanah basah bertabur bunga dihadapannya. Sebelah tangannya menggenggam erat tangan seorang wanita yang baru saja dinikahinya. Meski hanya pernikahan di bawah tangan, tapi secara agama mereka telah sah menjadi suami istri.“Selamat jalan, Kek. Maaf Bagus datang terlambat. Kenalkan ini Andin, istri Bagus. Maaf Bagus terlambat men

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status