Beranda / Romansa / SAYUR KENTANG LIMA RIBU / MENCINTAI ATAU DICINTAI 1

Share

MENCINTAI ATAU DICINTAI 1

Penulis: Putri putri
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-11 10:15:41

“Hay, kak,” sapa Juwita pada Fira yang baru saja duduk di jok depan.

Gadis berpakaian kaos berwarna soft pink dipadukan celana jeans panjang itu sedikit terkejut karena Ari membawa cewek lain di mobilnya. Wajah yang tadi dihiasi senyum manis berubah datar dan berganti dengan senyum canggung.

“Oh, iya, kenalin ini Juwita, anaknya Om Romi dan Tante Dwi. Kebetulan dia sedang liburan di sini. Kamu enggak keberatan, kan, kalo dia ikut. Kasihan tiga hari di sini Cuma di dalam rumah aja,” ucap Ari yang mulai melajukan mobilnya.

“Hay, aku Safira, panggil aja Fira.” Dengan sigap Fira mengajak Juwita bersalaman. Ia telah salah sangka karena mengira Juwita adalah selingkuhan Ari.

“Ju-juwita.”

“Kenapa enggak bilang dari kemarin kalo keponakanmu datang? Kan aku bisa ngajak jalan dari pada di rumah terus. Besok kalo mau kemana-mana ngajak aku aja. Minta nomorku sama Ari.”

“I-iya, Fira.”

Sejak berpacaran dengan Ari, Fira mulai sedikit pandai berbicara. Tak seperti dulu yang hanya membuka mulut s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
wah udh 6 thn aja, ari stuck sama fira, sedangkan wita udh stuck sama perasaanny ke ari
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   MENCINTAI ATAU DICINTAI 2

    Ari melajukan motornya di tengah keramaian jalan yang penuh sorot lampu di kanan kirinya. Demi menemui Fira, ia rela keluar malam dan menerobos udara dingin yang begitu menusuk tulang. Ari memarkirkan motornya di tepi jalan, dan bergegas menghampiri wanita berjaket putih yang sedang menunggunya di bangku sebuah taman kota. “Tumben minta ketemu di sini. Ke Cafe aja, yuk! Dingin banget di sini,” ucap Ari setelah menjatuhkan bobotnya di samping wanita itu.“Pengin suasana baru aja.” Fira mengeratkan jaketnya sembari mengamati beberapa pasangan yang berlalu-lalang di sekitar mereka.Ari merasa ada yang aneh dengan sikap Fira malam ini. Wajahnya yang biasanya berbinar saat bertemu, kini terlihat kusut dan terlihat cuek.“Ada masalah apa?” tanya Ari.“Tak ada apa-apa.”“Jujur saja.” Enam tahun lebih menjadi sepasang kekasih, membuat Ari sedikit paham dengan perubahan sikap Fira. Setiap ada masalah, ia tak mau langsung bicara tanpa Ari memaksanya lebih dulu.“Lebih baik mulai saat ini kita

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   JAWABAN

    Ari baru saja membuang puntung kelimanya sebelum beranjak ke tempat tidur. Semenjak pagi tak kurang dari dua bungkus rokok habis ia hisap. Baru saja tiga hari Fira tak menghubungi, tapi ia sudah kelimpungan bak kehilangan setengah nyawa. Ari berbaring sambil memandang langit kamarnya, mengingat-ingat semua kenangan yang telah ia lalui bersama Fira. Ia ingat betul saat pertama kali memutuskan mendekati gadis berkaca mata itu, hingga ia terjebak dalam manisnya hubungan yang tak bertujuan.Ari mencoba memejamkan mata, ia ingin segera beristirahat dan sejenak melupakan perkara yang sedang di hadapinya. Ia tak menyangka bisa dibuat lelah jiwa dan raga hanya karena wanita. Gagal tertidur Ari memutuskan turun ke bawah untuk mengambil segelas air.“Kamu belum tidur?” tanya Rini yang membuat Ari terperanjat.“Belum, Ma.”“Mama lihat beberapa hari ini kamu kusut banget. Ada masalah apa? Kamu sama Fira baik-baik aja, kan?”Ari menggeleng lalu duduk dibangku yang terletak persis di samping Rini

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   ORANG TUA

    Budi terus menatap mobil yang baru saja pergi dari halaman rumahnya hingga menghilang di belokan. Ia beralih melihat benda putih di tangan dan meremasnya perlahan. Dengan tangan gemetar ia menyobek sedikit ujung benda itu yang langsung menampakkan setumpuk uang berwarna merah yang ditaksir lebih dari dua puluh lembar.Sejam yang lalu Ari datang bersama Bagus untuk meminta restu jika ia akan menikah. Sebagai orang tua ia pasti sangat bahagia dan mendoakan untuk kebaikan anaknya. Namun bukan hanya sekedar doa yang anak sulungnya inginkan, ia juga menginginkan kehadirannya juga Ningsih dan Rio untuk datang ke resepsi pernikahannya.Awalnya Budi menolak dengan berbagai alasan, ia malu karena dengan masa lalunya dengan Rini, apalagi sekarang taraf hidupnya jauh di bawah mantan istrinya. Namun Ari terus memaksanya datang dan malah memberinya sejumlah uang untuk ongkos perjalanan, hal itu membuat Budi merasa sangat malu dan tak berguna. Saat orang tua pada umumnya tak segan menghabiskan uang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   AKHIR

    Suara sound menggema dalam ruangan aula yang biasanya di pakai untuk lapangan olah raga. Dekorasi berwarna dasar putih terbentang indah di depan disertai kelambu dan hiasan bunga yang hampir memenuhi semua sudut ruangan. Kursi-kursi berwarna putih telah di susun rapi di kelilingi beberapa stand makanan yang telah dipersiapkan pihak penyelenggara pernikahan.Hari ini tak kurang dari lima ratus undangan akan datang menghadiri acara yang diselenggarakan Rini dan Tanto. Mereka terdiri dari keluarga besar, tetangga juga teman kerja Ari dan Tanto yang kemarin tak menghadiri resepsi di rumah Fira.“Kamu cantik,” bisik Ari pada Fira yang kini tengah berjalan beriringan menuju pelaminan.Fira melirik pada laki-laki yang baru beberapa hari menjadi suaminya lalu melayangkan senyum menggoda. Fira yang mengenakan gaun panjang berwarna putih serta rambut yang dicepol tinggi memperlihatkan kalung di lehernya juga wajah bermake up natural tanpa kacamata membuatnya terlihat sangat anggun. Sedangkan A

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   TRAUMA

    “Mama, kakak kapan pulang?”Sebuah pertanyaan yang setiap hari tak pernah absen keluar dari mulut Rafif. Semenjak Bagus kuliah, memang hanya dia sendiri yang kini tinggal di rumah bersama Rini dan Tanto. Meski mamanya telah menyertakan Rafif pada berbagai kegiatan ekstrakurikuler agar mempunyai banyak aktivitas, namun tetap saja setiap berada di rumah anak itu akan merasa kesepian. Meski Bagus diterima di perguruan tinggi yang hanya berjarak dua jam dari rumah, namun tak membuat anak itu sering pulang ke rumah dan hanya akan pulang paling cepat dua minggu sekali bahkan pernah sebulan sekali. Hal itu dikarenakan ia mengikuti banyak kegiatan di kampus termasuk olahraga futsal yang mengharuskan ia mengikuti pertandingan atau latihan di akhir pekan.Yang menjadi obat rindu satu-satunya untuk Rafif adalah kedatangan kakak pertamanya yang selalu berkunjung setiap sabtu sore. Biasanya selepas menjemput Fira pulang kerja, Ari selalu menyempatkan diri untuk mampir walau hanya beberapa jam.“M

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   CEWEK ABSURD

    “Masih mikirin Bagus?” tanya Tanto seraya duduk di samping Rini.Setelah makan malam, biasanya mereka berkumpul di ruang keluarga bersama Rafif untuk mengobrol atau sekedar menonton televisi, namun kali ini Rini memilih untuk masuk ke dalam kamar karena merasa sedikit tak enak badan. Alhasil Tanto terpaksa menyusulnya dan membiarkan Rafif bermain ponsel sendirian di sana. Jurus pamungkas agar anak itu tak selalu berteriak saat merasa sepi di rumah.Rini hanya menganggukkan kepala, setelah mendengar pengakuan anaknya tempo hari, hari-harinya dipenuhi perasaan tak tenang. Ia begitu takut anaknya terus dihantui rasa takut akibat masa lalu. Tak hanya masalah Bagus, Rini juga memikirkan perihal rencana Ari dalam menunda memiliki anak. Ia takut keputusan anak sulungnya itu juga didasari ketakutan akan permasalahan yang bisa saja menimpa keluarga mereka. “Ini semua salahku, Mas,” gumam Rini.“Tak ada yang salah dalam hal ini, semua sudah takdir.” Tanto membawa Rini ke pelukannya. Ia tahu k

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   LUCU

    Pertandingan baru saja selesai beberapa saat yang lalu dengan hasil yang cukup memuaskan. Meski hanya unggul dua gol, namun Bagus merasa lega karena timnya bisa melaju ke babak selanjutnya.“Aku pulang dulu, ya!” Bagus berpamitan pada semua temannya yang masih mengobrol di parkiran.Bagus segera menutup kaca helmnya dan bersiap menyalakan motor besar selalu menemani hari-harinya yang tak lain adalah motor bekas milik kakaknya. Meski beberapa kali Ayahnya menawari untuk membeli motor baru, namun ia selalu menolaknya karena tak mau terus membebani Ayah sambungnya. Ia bahkan sudah sangat bersyukur bisa berkuliah, sebuah hal yang mustahil baginya jika mamanya tak menikah lagi dengan Ayahnya saat ini.“Bagus selamat, ya!” Bagus menunda menyalakan motonya saat Andin tiba-tiba berdiri di hadapannya. Seperti biasa gadis itu berpenampilan cantik dan selalu mengumbar senyum manis di hadapannya.“Terima kasih, tapi lain kali enggak usah teriak-teriak bisa, enggak? Malu-maluin tahu!” jawab Bagus

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   PENGECUT

    Semua keluarga kini tengah berkumpul untuk memastikan kondisi Rini. Ari dan Bagus sengaja pulang untuk memastikan mereka akan mempunyai adik lagi atau tidak. Dengan wajah was-was, Tanto beserta ketiga anak Rini kini duduk berjajar sembari menunggu Rini yang tengah melakukan tes kehamilan bersama Fira.Ari dan Bagus sedikit frustasi setelah Tanto mengabari jika mama mereka mual-mual dan kemungkinan tengah berbadan dua. Tanpa diperintah, keduanya segera datang dan meminta Rini melakukan tes kehamilan. Bahkan Fira yang kondisinya sedang lemah, memaksa ikut karena penasaran dengan kondisi mertuanya.“Asyik, aku mau punya adik!” teriak Rafif yang sudah lama menantikan hadirnya seseorang yang bisa menemaninya di rumah.“Ayah masih tokcer juga,” sindir Ari yang sebenarnya tak ingin lagi memiliki adik.“Ya, mau bagaimana lagi,” jawab Tanto enteng.Dari ketiganya, Baguslah yang paling menampakkan wajah tenang. Baginya punya adik sekaligus keponakan akan membuat keluarganya semakin ramai.“Gima

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27

Bab terbaru

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   EKSTRA PART : THE END

    “Maaf Sayang, bukannya ingin berkhianat, tapi aku—“Bagus tak bisa melanjutkan kata-katanya. Ia terus menatap nisan dihadapannya dengan penuh rasa bersalah. Seminggu terhitung sejak hari ini ia akan melangsungkan pernikahan dengan Kayla, wanita yang telah ia pilih menjadi ibu sambung bagi Adiba.“Cintaku tetap sama dan namamu akan kutempatkan pada bagian yang paling spesial dihatiku selamanya. Semoga kamu mengerti.”Terkadang kata hati tak sejalan dengan pikiran. Dua minggu yang lalu, ia nekat meminang Kayla dan memintanya menjadi bagian dari hidupnya.“Terima kasih sudah mau menerima undangan kami Kay,” ucap Bagus pada sosok wanita yang kini memakai topi lebar yang digunakan untuk melindungi wajahnya dari terik matahari.“Sama-sama, Mas. Aku senang kalian mau ngajak aku.”Atas permintaan Adiba, Bagus sengaja mengajak Kayla liburan ke pantai untuk merayakan hari ulang tahun Adiba yang ke enam. Meski hanya liburan sederhana namun kali ini terasa spesial karena ada seorang wanita bera

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   EKSTRA PART : HARI BARU

    Bagus menyentuh gundukan tanah merah yang rutin ia kunjungi setiap minggu sejak lima tahun yang lalu. Sebuah bunga lili putih ia letakkan di sana sebelum ia duduk dan berdoa untuk wanita yang telah lama meninggalkannya. “Hai Mama, Diba datang lagi.” Bocah berbaju kuning itu berbicara pada batu nisan yang ia anggap sebagai rumah Mamanya. “Maaf Sayang, mungkin setelah ini kami akan jarang datang, semoga kamu mengerti. Kami akan pindah ke kampung seperti harapanmu dulu. Bukannya kami ingin meninggalkanmu, tapi kami ingin menjalani hidup baru tanpa bayang-bayang masa lalu di sana,” ucap Bagus mengelus lembut nisan mendiang istrinya. Lima tahun telah berlalu, Bagus merasa sudah saatnya ia membenahi hidupnya. Ia yakin Andin tak akan suka jika dirinya terus-terusan terbelenggu dengan masa lalu. Setelah berpikir ribuan kali, Bagus memutuskan untuk mencari tempat yang lebih tenang untuk menata hidupnya kembali, tentu saja dengan Adiba—putri kesayangannya, buah cintanya bersama Andin, bocah m

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   TAMAT

    “Bagus, kamu langsung ke rumah sakit, Andin pendarahan.”Bagaikan tersambar petir disiang bolong, kabar yang baru saja diberikan Papa mertuanya berhasil membuat hatinya hancur berkeping-keping. Bagaimana mungkin istrinya tiba-tiba mengalami pendarahan, padahal beberapa jam yang lalu saat ia akan pergi ke kantor wanita itu terlihat biasa saja. Tak menunggu lama, Bagus segera memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit yang mertuanya sebutkan. Ia tak peduli lagi dengan meeting penting yang beberapa menit lagi akan diadakan atau tender yang mungkin akan hilang karena saat ini yang terpenting adalah menemui Andin secepatnya.Tulang-tulang ditubuh Bagus serasa rontok saat pertama kali ia memandang wanita yang kini terbaring lemah di atas bangkar dengan beberapa alat yang memenuhi tubuh dan wajahnya.“Jangan lupa bahagia, Sayang.” Kata-kata itu terus terngiang saat wanita itu pagi tadi mengantarkannya berangkat kerja. Tak seperti biasanya, Andin memeluknya cukup lama dan m

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   LEMAH

    “Capek?” Bagus mengelus lembut perut Andin yang mulai membuncit.“Heem.” Andin menyeruput jus mangganya hingga tandas lalu beralih memandang Bagus.Saat ini mereka baru saja pulang dari rumah Rini dan Tanto untuk menghadiri selamatan yang diadakan karena kedua anaknya hamil bersamaan. Tak hanya selamatan, Andin dan Fira juga harus bertukar baju seperti kata orang tua zaman dahulu yang masih dipercaya oleh Rini. Meski hanya naluri, namun Rini hanya ingin memohon keselamatan untuk kedua menantunya.“Masih mual?”Andin mengangguk.Sejak awal kehamilan, Andin memang mengalami mual dan muntah yang cukup parah. Ia bahkan hampir tak bisa meminum air putih jika lidahnya merasakan air tanpa perasa. Sebagai gantinya setiap saat ia akan meminum jus buah atau teh manis agar asupan cairan ditubuhnya tetap terjaga.“Mau makan? Mama bawakan rendang tadi.”Andin mengangguk semangat.Tak hanya kesulitan minum, untuk urusan makan pun Andin terbilang cukup susah. Wanita itu bahkan bisa memuntahkan semu

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   KEJUTAN

    “Kapan kamu akan resign? Papa nanyain terus tuh!” Andin mengantarkan Bagus yang akan berangkat kerja sampai halaman rumah.“Aku belum bicara sama atasan,” lirih Bagus.“Kok gitu? Kamu enggak mau terima tawaran Papa?” “Mau sih, tapi—““Tapi apa?”“Enggak apa-apa. Aku berangkat kerja dulu, baik-baik di rumah, nanti sore kita ke rumah Mama.” Bagus mencium kening, pipi kanan, pipi kiri dan yang terakhir mengecup bibir istrinya sekilas.Andin hanya tersenyum melihat tingkah suaminya yang mulai berani menunjukkan kemesraannya berbeda dengan awal-awal menikah yang terlihat begitu pemalu dan tak berkutik jika berada di luar kamar.Andin memutuskan kembali masuk ke dalam rumah setelah mobil hitam yang dikendarai Bagus meninggalkan halaman. Ia melangkah menuju ruangan kamar yang berada tepat di sebelah kamarnya yang telah disulap menjadi ruang kerjanya. Dari kamar bernuansa krem inilah Andin setiap hari berkutat dengan laptop untuk berkoordinasi dengan beberapa teman yang menjalankan usahanya.

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   AGRESIF

    I⁹Andin menyunggingkan senyum melihat tangan kekar yang kini memeluknya erat. Embusan nafas hangat terasa menyapu kepalanya membuatnya enggan beranjak dari posisinya. Ia memejamkan mata mengingat aktivitasnya semalam yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata saat lelaki yang kini mendekapnya berhasil mendapatkan mahkota yang paling ia jaga selama hidupnya.“Udah bangun?” bisik Bagus tepat ditelinga Andin.“Heem.” Bukannya melepaskan tangannya, Bagus malah mengeratkan pelukannya. Aroma sampo yang sejak semalam menguar dihidungnya membuatnya enggan untuk beralih posisi. Bahkan jika bisa ia ingin berada dalam posisi seperti ini setiap saat. Entah kebaikan apa yang telah ia lakukan semasa hidup, hingga ia bisa mendapatkan istri secantik Andin. Seorang wanita yang seharusnya hanya ada dalam angannya namun kini nyata menjadi miliknya. “Terima kasih.” Bagus menghujani kepala istrinya dengan kecupan bertubi-tubi.Tidak ada kata yang bisa mengungkapkan kebahagiaannya saat ini. Bagus merasa

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   DUA HATI

    “Sah.”Kata itu menggema diruang aula yang telah disulap menjadi tempat ijab kabul sekaligus resepsi pernikahan Andin dan Bagus. Semua orang menengadahkan tangan bersamaan dengan lantunan doa oleh salah penghulu yang bertugas menikahkan Andin dan Bagus.Suasana haru sekaligus bahagia tercipta saat semua orang yang datang menjadi saksi bersatunya dua manusia berbeda jenis itu dalam ikatan pernikahan yang sah menurut agama juga negara.“Cuit, cuit!”Suara riuh seketika terdengar saat kedua mempelai saling berhadapan dan Andin mencium tangan Bagus yang dibalas dengan kecupan lembut yang cukup lama di dahi Andin.“Kopi susu!”“Black and white.”Warna kulit keduanya yang kontras memang menjadi hal yang paling diperhatikan oleh semua yang datang terutama teman-teman Andin dan Bagus. Kulit Andin yang seputih susu benar-benar tak bisa menyatu jika disandingkan dengan warna kulit Bagus yang dominan sawo matang. Namun itulah indahnya takdir Tuhan yang menciptakan rasa bernama cinta yang bahkan

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   BERTEMU LAGI

    “Wow!”Andin memandang takjub hamparan ladang yang terbentang dihadapannya. Kebun yang bersebelahan dengan sungai dan tepat berada di tepi jalan desa itu sedang ditumbuhi tanaman pepaya yang sudah berbuah. Jumlah pohon yang diperkirakan lebih dari seratus batang itu berjajar rapi serta buahnya yang lebat menjadi pemandangan menarik bagi Andin yang baru pertama kali melihatnya.Bagus menggandeng tangan istrinya menyusuri ladang sembari melihat secara langsung perkembangan tanaman yang biasanya hanya bisa ia lihat lewat gambar atau video yang dikirimkan oleh sang penggarap. Sedangkan Andin malah sibuk memvideo langkah demi langkah kebersamaannya dengan Bagus yang baginya terasa romantis.“Ini punya kamu?” tanya Andin disela langkahnya.“Punya Ayah tepatnya,” jawab Bagus sembari memetik buah yang sudah mulai menguning.“Siapa yang menggarap?”“Ada, nanti kita temui dia.”“Terus hasilnya?” “Aku enggak tahu, itu semua urusan Ayah, lagian ini Cuma hiburan buat Ayah dari pada tanahnya jadi

  • SAYUR KENTANG LIMA RIBU   MALU

    “Sah!”Suara itu lirih terdengar bersamaan dengan suara isak tangis orang-orang di sekitarnya. Air mata Bagus yang sedari tadi ia tahan akhirnya luruh bersamaan dengan diangkatnya jenazah sang kakek ke dalam keranda. “Selamat, Nak. Kakek sudah tenang sekarang, ikhlas ya, Nak.” Beberapa saudara terutama Riyati langsung merengkuh Bagus dan Andin ke dalam pelukannya.Sedih dan bahagia tercipta bersamaan dengan dimulainya prosesi pemberangkatan jenazah oleh sang pemuka agama. Tak kurang dari sepuluh menit akhirnya jenazah kakek dibawa ke pembaringan terakhirnya diiringi semua anak, cucu dan saudara yang menyayanginya.Bagus masih tetap bersimpuh di depan gundukan tanah basah bertabur bunga dihadapannya. Sebelah tangannya menggenggam erat tangan seorang wanita yang baru saja dinikahinya. Meski hanya pernikahan di bawah tangan, tapi secara agama mereka telah sah menjadi suami istri.“Selamat jalan, Kek. Maaf Bagus datang terlambat. Kenalkan ini Andin, istri Bagus. Maaf Bagus terlambat men

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status