Share

71

Author: Anik Safitri
last update Last Updated: 2024-06-18 17:19:46

" Ma afkan aku, Nis,". Leli langsung menjatuhkan diri di hadapan Nisa.

Nisa diam mematung. Dia melirik ke arahku seolah penuh tanda tanya. Aku hanya mengangguk.

" Siapa ?" tanya Nisa seraya mengangkat Leli dari kaki nya. Dengan malu sekaligus takut, Leli memberanikan diri mendongakan wajahnya. Ku lihat wajah Nisa memerah tanganya mengepak. Aku pegang tangan itu. Aku takut Nisa berbuat nekat.

" Kenapa setelah semuanya hancur baru berujar ma af ?"

" Aku bertaubat Nis. Ma afkan aku,"

" Andai ma af mbak berguna,"jawab Nisa singkat. Seraya meninggalkan Leli yang masih diam mematung di tempatnya.

Aku terhenyak dengan perkataan Nisa. Sakit itu terlalu dalam.

" Nis, coba kamu fikirkan. Leli sudah menuai karmanya. Tolong ma afkan dia Nis. Kasihan dia,"

" Mbak, mau dia menuai karma,mau dia mati pun tidak bisa menggantikan apa yang sudah hilang kan,"

" Nis,mbak tau. Mbak juga belum pernah berada di posisimu. Tetapi kita sama nis.Sama sama pernah di khianati dalam ikatan suci pernikahan. Tetapi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • SAUDARA MISKIN   72

    " Aku sama sekali tidak tahu, neng. Jangan menuduh sembarangan tanpa bukti. Nanti bisa jadi fitnah." kata Bang Usman." Aku telusuri riwayat siapa saja yang mengunjungi Yuli. Ada nama Tante Mira. Apa salah jika saya bertanya ?"Bang Usman menyuruh asisten rumah tangga untuk memanggilkan Tante Mira. Dan selalu dengan wajah yang angkuh ia melangkah. Tatapan sinis tak pernah lepas dari pandanganya saat menatapku." Mau apa lagi kamu kesini ?" tanyanya ketus." Saya kesini bertanya secara baik baik. Apa Bu Mira mendoktrin Yuli agar membenci saya ?"" Bisa dijaga mulut kamu itu ? Jangan asal tuduh," " Saya bertanya bukan menuduh,". Aku berusaha menenangkan diri agar tidak larut dalam emosi." Sama saja,"" Ma af Bu Mira. Saya telusuri riwayat siapa saja yang mengunjungi Yuli. Terakhir tertera nama anda. Maka dari itu saya bertanya. Letak salahnya dimana ?"Bu Mira melengos menatap arah lain. Aku yakin ada yang tidak beres dengan nya. Dari bahasa tubuhnya. Dari mimik wajahnya." Kenapa Bu

    Last Updated : 2024-06-18
  • SAUDARA MISKIN   73

    POV USMAN ARI FANDIAku tak menyangka bahwa langkahku berbakti pada surga ku benar benar menggores hati separuh jiwaku. Bukan segera mengharap kepergian Tina. Tetapi ku kira setelah kepergian Tina, semua akan berjalan kembali normal. Namun nyatanya Narti memiliki hati yang kokoh. Pernah suatu waktu dia berkata bahwa dia bukanya tidak menuruti suami. Tetapi dia lebih takut bahwa suaminya tak mampu berbuat adil.Ya aku harus akui. Karena dialah cinta sejatiku. Bahkan kebersamaan dengan Tina yang kata oramg memiliki kecantikan bak bidadari pun namun nyatanya cinta ini tetap tidak mau berbagi." Aku telah berhijrah. Aku telah berubah. Tidakah sedikit saja engkau mengatakan sayang padaku, bang ?" tanya Tina suatu malam." Kalau kamu berhijrah demi manusia, itu salah Tin,"" Permata indah memang tidak dilihat dari harta dan kecantikan raga. Tetapi dari keikhlasan dan ketulusan seorang wanita. Dan itu bagimu hanya ada pada Mbak Narti,"" Ma afkan aku Tin. Tapi memang itulah kenyataanya. Seki

    Last Updated : 2024-06-18
  • SAUDARA MISKIN   74

    Lima belas tahun kemudian..." Fandi, perkenalkan ini Fania. Anak dari rekan bisnis, ibu," kata ibu seraya memperkenalkan seorang wanita cantik, berkulit putih, tinggi semampai.Fandi hanya membalas uluran tanganya. Disertai senyum yang sedikit dipaksakan.Sudah puluhan kali mungkin, ibu mengenalkan Fandi pada wanita yang bisa di bilang cantik untuk ukuranya, tetapi sama sekali tidak ada satupun yang bisa mengetuk pintu hatinya." Ibu, sudah jangan terus menerus membawa wanita di hadapanku. Umurku juga sudah semakin tua. Aku muak," keluh Fandi pada ibunya." Ibu hanya ingin anak ibu punya pendamping itu saja. Ibu ingin ada yang menemani masa tua mu. Tidak seperti ibu yang kesepian." Ada Yumna bu. Dia kelak yang menemani ku,"Bu Maya menghembuskan nafas dengan kasar. Membuang pandangan ke luar jendela. Sedikitpun ia tidak dapat menyelami pikiran putranya itu." Kamu sadar kan Fandi. Yumna diasuh oleh Narti. Jadi kemungkinan besar ia juga akan dekat dengan ibunya. Untuk merebut hak asu

    Last Updated : 2024-06-18
  • SAUDARA MISKIN   1

    'Emak,"Tampak dari kejauhan Yuli berlari menenteng kantong plastik berwarna hitam. Ia tampak kegirangan. Tak perduli pematang sawah yang kecil menyulitkan langkahnya. Tubuhnya oleng ke kanan kiri menjaga keseimbangan. Dengan gembiranya ia menyerahkan bungkusan itu kepadaku. Isinya daging ayam mentah."Masya Allah dari siapa Yul ?"Aku terkaget. Wajarlah, ayam adalah makanan yang jarang kami makan. Mungkin setahun dua kali. Itupun pemberian orang." Dari nenek,mak. Nanti dimasak ayam kecap ya mak," Yuli sangat senang. Dibenaknya mungkin dia membayangkan sedang menyantap ayam kecap.Namaku Narti. Aku anak kedua dari lima bersaudara. Dari kelima saudaraku, hidupkulah yang ekonominya paling sulit. Suamiku Bang Usman hanyalah buruh serabutan yang penghasilanya tak menentu. Tetapi syukur alhamdulillah kami tak pernah kelaparan walau dengan lauk seadanya. Kadang kalau benar benar tidak punya uang, garamlah yang menghiasi nasi kami.Abangku yang pertama adalah Kang Sabar. Beliau seorang guru

    Last Updated : 2024-05-08
  • SAUDARA MISKIN   2

    Saat mentari masih enggan keluar dari peraduanya. Saat dimana sebagian orang masih terbuai mimpi indahnya, masih dengan hangat di peluk selimut dan gulingnya, aku menggandeng Yuli menuju rumah emak. Kelihatanya Yuli tampak senang akan bertemu sepupu nya dari kota. Tapi tidak denganku, aku senang bertemu adik ku dan keluarganya, tapi entah akan adakah pertengkaran lagi dari Leli dan Nisa.Pagi buta seperti ini, emak sudah bangun mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kedatangan putra bungsunya."Narti, bantu emak buat gulai ayam ya. Yuli juga bantu nenek kupas bumbu ya," Memang aku yang selalu disuruh emak memasak untuk tamu maupun acara lainya. Kata emak masakanku enak. Emak kadang menyelipkan uang di sakuku. Kadang juga memberi beras atau lauk."Narti, masak yang banyak ya. Nanti keluarga Abangmu dan adik adikmu juga ikut berkumpul. Jangan lupa kau ajak Usman,"titah emak."Iya mak,"Mungkin untuk sebagian orang, berkumpul bersama saudara adalah hal yang menyenangkan nan dirin

    Last Updated : 2024-05-08
  • SAUDARA MISKIN   3

    Aku masih menangis sesenggukan di samping tubuh emak yang terbaring lemas. Kini aku berada dalam ruangan dimana infus dan oksigen terpasang. Bau khas obat menguar. Emak dilarikan ke rumah sakit."Pak, seharusnya ibu menghindari respon kaget. Ini bisa mengancam nyawa beliau. Pasalnya kaget yang dialami ibu dapat membuat aliran darah berhenti dan dapat mengakibatkan terhentinya aliran oksigen ke seluruh tubuh," jelas seorang dokter kepada Kang Sabar dan Toni."Ma afin Narti ya mak," .Aku masih menangis sambil memegang tangan emak."Bukan salah mbak. Mbak Narti jangan menangis.". Dewi, istri Toni berusaha menenangkanku. Memang dia dan Toni baik kepadaku juga keluargaku.Asalamualaikum. Tiba tiba ada yang mengucap salam dari luar. Suara yang familiar bagiku. Suara Bang Usman, suamiku.Aku langsung menghambur ke pelukanya." Emak bang," isak ku sambil terus menangis." Sabar ya neng berdo'a agar emak cepat sembuh." ucap Bang Usman mengelus kepalaku. Sama seperti emak saay menenangkanku.T

    Last Updated : 2024-05-08
  • SAUDARA MISKIN   4

    Aku termangu di rumah memikirkan keadaan emak disana. Tak ku hiraukan Yuli dan Bang Usman membujuk ku untuk makan. Ya Tuhan anpuni aku membuat emak menjadi seperti ini."Asalamualaikum,". Terdengar suara salam dari luar. Bang Usman membukakanya. Melihatku yang tidak bersemangat."Wa'alaikumsalam. Toni, Dewi mari masuk. Ma af keadaan rumahnya seperti ini," Bang Usman mempersilahkan."Ahh tidak apa apa kang Usman. Rumah kita yang abadi bukan di dunia kan" ucap Dewi dengan tersenyum.Aku hanya sedikit tersenyum. Aku tidak marah. Tapi aku sedih dengan keadaan emak." Ton, bagaimana keadaan emak ?" tanyaku." Kedatangan Toni kemari yang pertama ingin meminta ma af, mbak. Mungkin karena kepulangan Toni semua menjadi kacau seperti ini. Yang kedua, Toni ingin menjemput mbak Narti. Emak sudah siuman. Sudah boleh pulang. Tetapi emak ingin bertemu dengan mbak Narti,"Aku membuang pandangan ke luar jendela. Melihat desir angin memainkan padi yang mulai menguning." Engkau tidak salah Ton. Rumah a

    Last Updated : 2024-05-08
  • SAUDARA MISKIN   5

    Aku terdiam di depan mushola rumah sakit. Bagaimana aku bisa mendapat uang dua juta dalam waktu yang singkat. Aku mengadu ke Kang Usman pun, dia pasti juga tidak punya. Semua penghasilanya diserahkan ke aku. Kalau aku pinjam ke bank ataupun koperasi, aku tidak punya jaminan apa apa. Memang rumah dan sawah adalah punya ku. Tapi aku belum mampu untuk membuat sertifikat. Aku juga belum tentu bisa membayar cicilanya. Penghasilan suamiku tidak menentu. Cukup untuk makan saja sudah alhamdulillah. Tuhan tolonglah aku. Aku yakin di balik kesulitan pasti ada kemudahan.Aku berjalan gontai melewati lorong rumah sakit. Berfikir keras. Ma afkan keadaan Narti mak. Belum bisa membantu emak.Dari kejauhan ku lihat Toni berada di depan pintu kamar emak. Ia sedang berbicara di telepon. Sebelum dia masuk lagi ke kamar emak lagi, ada baiknya aku mengutarakan niatku."Toni, tunggu," teriak kuToni menoleh seraya tersenyum. Ku langkahkan kaki dengan cepat"Ton, mbak boleh minta bantuanmu ?"" Bilang saja

    Last Updated : 2024-05-08

Latest chapter

  • SAUDARA MISKIN   74

    Lima belas tahun kemudian..." Fandi, perkenalkan ini Fania. Anak dari rekan bisnis, ibu," kata ibu seraya memperkenalkan seorang wanita cantik, berkulit putih, tinggi semampai.Fandi hanya membalas uluran tanganya. Disertai senyum yang sedikit dipaksakan.Sudah puluhan kali mungkin, ibu mengenalkan Fandi pada wanita yang bisa di bilang cantik untuk ukuranya, tetapi sama sekali tidak ada satupun yang bisa mengetuk pintu hatinya." Ibu, sudah jangan terus menerus membawa wanita di hadapanku. Umurku juga sudah semakin tua. Aku muak," keluh Fandi pada ibunya." Ibu hanya ingin anak ibu punya pendamping itu saja. Ibu ingin ada yang menemani masa tua mu. Tidak seperti ibu yang kesepian." Ada Yumna bu. Dia kelak yang menemani ku,"Bu Maya menghembuskan nafas dengan kasar. Membuang pandangan ke luar jendela. Sedikitpun ia tidak dapat menyelami pikiran putranya itu." Kamu sadar kan Fandi. Yumna diasuh oleh Narti. Jadi kemungkinan besar ia juga akan dekat dengan ibunya. Untuk merebut hak asu

  • SAUDARA MISKIN   73

    POV USMAN ARI FANDIAku tak menyangka bahwa langkahku berbakti pada surga ku benar benar menggores hati separuh jiwaku. Bukan segera mengharap kepergian Tina. Tetapi ku kira setelah kepergian Tina, semua akan berjalan kembali normal. Namun nyatanya Narti memiliki hati yang kokoh. Pernah suatu waktu dia berkata bahwa dia bukanya tidak menuruti suami. Tetapi dia lebih takut bahwa suaminya tak mampu berbuat adil.Ya aku harus akui. Karena dialah cinta sejatiku. Bahkan kebersamaan dengan Tina yang kata oramg memiliki kecantikan bak bidadari pun namun nyatanya cinta ini tetap tidak mau berbagi." Aku telah berhijrah. Aku telah berubah. Tidakah sedikit saja engkau mengatakan sayang padaku, bang ?" tanya Tina suatu malam." Kalau kamu berhijrah demi manusia, itu salah Tin,"" Permata indah memang tidak dilihat dari harta dan kecantikan raga. Tetapi dari keikhlasan dan ketulusan seorang wanita. Dan itu bagimu hanya ada pada Mbak Narti,"" Ma afkan aku Tin. Tapi memang itulah kenyataanya. Seki

  • SAUDARA MISKIN   72

    " Aku sama sekali tidak tahu, neng. Jangan menuduh sembarangan tanpa bukti. Nanti bisa jadi fitnah." kata Bang Usman." Aku telusuri riwayat siapa saja yang mengunjungi Yuli. Ada nama Tante Mira. Apa salah jika saya bertanya ?"Bang Usman menyuruh asisten rumah tangga untuk memanggilkan Tante Mira. Dan selalu dengan wajah yang angkuh ia melangkah. Tatapan sinis tak pernah lepas dari pandanganya saat menatapku." Mau apa lagi kamu kesini ?" tanyanya ketus." Saya kesini bertanya secara baik baik. Apa Bu Mira mendoktrin Yuli agar membenci saya ?"" Bisa dijaga mulut kamu itu ? Jangan asal tuduh," " Saya bertanya bukan menuduh,". Aku berusaha menenangkan diri agar tidak larut dalam emosi." Sama saja,"" Ma af Bu Mira. Saya telusuri riwayat siapa saja yang mengunjungi Yuli. Terakhir tertera nama anda. Maka dari itu saya bertanya. Letak salahnya dimana ?"Bu Mira melengos menatap arah lain. Aku yakin ada yang tidak beres dengan nya. Dari bahasa tubuhnya. Dari mimik wajahnya." Kenapa Bu

  • SAUDARA MISKIN   71

    " Ma afkan aku, Nis,". Leli langsung menjatuhkan diri di hadapan Nisa.Nisa diam mematung. Dia melirik ke arahku seolah penuh tanda tanya. Aku hanya mengangguk." Siapa ?" tanya Nisa seraya mengangkat Leli dari kaki nya. Dengan malu sekaligus takut, Leli memberanikan diri mendongakan wajahnya. Ku lihat wajah Nisa memerah tanganya mengepak. Aku pegang tangan itu. Aku takut Nisa berbuat nekat. " Kenapa setelah semuanya hancur baru berujar ma af ?" " Aku bertaubat Nis. Ma afkan aku,"" Andai ma af mbak berguna,"jawab Nisa singkat. Seraya meninggalkan Leli yang masih diam mematung di tempatnya.Aku terhenyak dengan perkataan Nisa. Sakit itu terlalu dalam." Nis, coba kamu fikirkan. Leli sudah menuai karmanya. Tolong ma afkan dia Nis. Kasihan dia,"" Mbak, mau dia menuai karma,mau dia mati pun tidak bisa menggantikan apa yang sudah hilang kan,"" Nis,mbak tau. Mbak juga belum pernah berada di posisimu. Tetapi kita sama nis.Sama sama pernah di khianati dalam ikatan suci pernikahan. Tetapi

  • SAUDARA MISKIN   70

    " Leli," panggilku. Tidak salah dia Leli. Aku mengenalinya walaupun dengan penampilan yang berbanding terbalik dengan yang terakhir aku temui tempo hari.Wanita yang ku panggil hanya melengos masuk kedalam lagi dengan menelangkupkan tangan ke wajah. Seolah enggan menemui ku. Karena rasa penasaran yang tinggi, ku kejar dia. Kalau memang dia bukan Leli, kenapa harus lari.Ku buka tirai tanpa pintu itu dengan hati hati. Kepala ku menyembul kedalam. Wanita itu menangis di ujung ranjang yang reyot. Bahunya terguncang. Aku duduk di sampingnya. Ku pegang pelan ujung tanganya." Benar. Ini Leli adik mbak ?" tanya ku sehalus mungkin.Dia histeris. Berdiri dengan berlinangan air mata." Mau apa mbak kesini ? Mau menghinaku sekaligus mengusirku ? Hancurkan aku sekalian mbak," ucapnya pilu.Ku genggam tanganya. Ku dudukan lagi dia di sisiku. Tanganya masih bergetar. Tangisnya belum reda." Lel, mau seperti apapun aku ini adalah kakakmu. Setiap orang pasti punya salah dan masa lalu,"Serta merta L

  • SAUDARA MISKIN   69

    " Sombong kamu Narti. Berapa sih uang mu dari hasil kerjamu menjadi babu di negara orang ? Paling tidak sampai setahun juga sudah habis," hina Tante Mira." Itu urusan saya Tante. Mau berapapun, setelah ini saya akan rebut hak asuh anak anak dari kalian,"" Apa bisa kamu menghidupi anak mu dengan layak hah ?" Seorang anak tidak perlu orang tua yang kaya. Tapi orang tua yang bahagia. Permisi,"Aku berpamit ke kamar Yuli. Putri ku tergolek lemah di ranjang. Badan kurusnya semakin membuat hatiku menjadi miris. Kupegang tanganya. Ku ciumi berulang ulang. Tak henti hentinya aku meminta ma af karena telah meninggalkanya.Mata itu terbuka perlahan." Bu, Yuli tidak tahan. Tolong belikan Yuli bu," ucapnya memelas. Tetapi air mataku semakin tumpah ruah. Permintaan yang tidak mungkin akan aku turuti." Yuli lawan ya nak. Itu haram. Yuli harus bisa," " Hanya dengan itu Yuli tenang bu. Tolong," kata Yuli bergetar.Ya Tuhan apa yang selama ini dialami Yuli. Hingga dia mengharapkan ketenangan. A

  • SAUDARA MISKIN   68

    "Stop. Yuli tidak akan ikut siapa siapa,". Yuli akhirnya membuka suara setelah orang tuanya terlibat debat tak berujung. Tetapi jawabanya membuat hatiku mendesir. Apakah dia benci kepada ke egoisan orang tua nya ini. " Yuli punya istana sendiri," lanjutnya. Aku menyipitkan mata. Menautkan alis. Bertemu tatap dengan Nisa. Nisa mengisyaratkan terjadi sesuatu yang tidak beres dengan Yuli. Yuli melangkah pergi meninggalkan kami. Dengan refleks aku mengejar nya. Tetapi naas tangan Tante Mira berhasil menahanku." Mau kemana kamu ? Ini bukan rumah kamu. Tolong bersikap sopan."Ku hempaskan tangan Tante Mira yang mencengkram erat tanganku. Ini adalah reflek seorang ibu yang merasa bahwa putri kandungnya bermasalah. " Kang, tidakah kamu merasa aneh dengan Yuli ?"" Tidak ada yang aneh. Justru Yuli menikmati kehidupan ini,"Aku hanya menggeleng kepala dengan pemikiranya saat ini. Apa dia hanya disibukan dengan pekerjaan tanpa memperhatikan anaknya." Ma af ya semunaya. Ini cuma pendapat s

  • SAUDARA MISKIN   67

    Yuli mana Nis ?"" Emm ma afkan saya mbak," Nisa menunduk. Raut mukanya berubah menjadi gelisah. " Yuli kenapa Nis ?"" Yuli dibawa Kang Usman mbak. Aku sudah mempertahankanya. Tapi mereka mengancam menjebloskan ke penjara tentang penculikan. Bagaimanapun bapak mereka masih ada mbak. Ma afkan aku mbak. Aku gagal menjaga mereka,". Nisa bersujud di kaki ku.Aku menangis. Bukan untuk menyalahkan Nisa. Tapi aku muak dengan perlakuan keluarga Kang Usman. Padahal dulu jelas jelas Yuli yang bersikeras ikut denganku. Dan Tante Mira mengatakan bahwa anak anak ku tidak ada disitu. Bahkan mengataiku tak becus menjaga anak anak. Betapa munafiknya mereka." Bangunlsh, Nis. Kamu tidak bersalah,"" Tapi aku gagal menjaga amanat dari Mbak Narti,"" Setiap kesulitan pasti ada ada jalan keluar yang menyertai Nis. Nanti kita bicarakan ya," kataku mengajaknya untuk masuk.Rumah Nisa tergolong mewah. Furniture nya menambah asri dan cantiknya rumah ini. Ruman dengan gaya eropa pasti membuat bangga pemilik

  • SAUDARA MISKIN   66

    " Mbak boleh pinjam uang mu Nis ? Mbak ingin mengadu nasib di luar negeri. Mbak janji akan menggantinya,"Sebenarnya aku malu sekaligus takut dikira mengincar hasil penjualan rumah Nisa. Juga aku bingung bagaimana bicaranya untuk menitipkan anak anak ku pada Nisa.Nisa terdiam. Aku benar benar takut ia tersinggung. Lalu sejurus kemudian ia justru tersenyum." Tidak usah pinjam mbak. Ini adalah hak mba Narti. Dulu kami menjual rumah emak tanpa memberi hak yang seharusnya mbak Narti peroleh. Ini uang mbak Narti yang pernah Nisa pakai,"Air mataku luruh seketika. Keadaan yang mengguncang jiwa raga serta psikis Nisa nyatanya benar benar membuatnya berubah haluan. Membuatnya benar benar berubah ke arah yang lebih baik." Terimakasih banyak ya Nisa," ucapku terharu." Kenapa harus pergi keluar negeri mbak ? Apa tidak ada jalan keluar yang lain ? Kasian anak anak mbak. Apalagi Yumna masih kecil,"" Kalau aku terus terusan disini, entah kapan bisa membuat bahagia mereka. Aku tidak mau kehidup

DMCA.com Protection Status