"Bos kita telah terlacak!" kata Bernard memberi kabar kepada Antonio yang baru saja selesai mandi.Sebuah tamparan melayang ke arah Benard, lalu ia berkata dengan marah."Idiot! Bukan aku bilang lakukan dengan diam-diam!" katanya dengan emosi yang menggelegak."Kami sudah lakukan serapi mungkin tapi sistem keamanan di perusahaan itu telah diperketat, mungkin pria itu sudah menduga kita akan membalas dendam." "Jangan beralasan, aku tidak peduli apa dia telah tahu atau tidak yang pasti kalian telah gagal menutupi jejak kita. Mulai sekarang lancarkan serangan yang seperti kita sudah kita rencanakan. Awas kalau ini sampai gagal, nyawamu sebagai taruhannya!" Antonio menendang meja di depannya membuat Bernard sedikit gentar. Ia sudah sangat hapal dengan peringai bosnya. Jika dia telah bertekad sesuatu maka ia akan melakukannya sampai tuntas.***"Jadi mafia Antonio itu yang telah berani menerobos keamanan data perusahaan kita?""Ya betul pak dan kita tidak boleh meremehkan dia pak. Pria it
Senyum terkembang ketika Sarah menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Seharian ini ia membrowsing melihat resep makanan dan bertanya-tanya apa makanan favorit Adrian pada koki mereka di rumah. Koki di rumah mereka sebenarnya awalnya bekerja untuk ibunya Adrian namun ketika Adrian memilih hidup sendiri ibunya mengirim koki itu untuk bekerja pada Adrian. Sehingga koki ini sudah hapal semua makanan favorit semua anggota keluarga Adrian. "Tuan muda sangat menyukai Steak fillet mignon untuk makan malam." kata koki Adrian memberitahu.Sarah melihat beberapa resep di internet lalu meminta bantuan koki itu untuk menyiapkan bahan-bahan masakannya. Dan ketika sang koki yang bernama Chef Sebastian itu menawarkan untuk membantunya memasak, Sarah menolak dengan halus. "Aku ingin membuat makanan ini sendiri untuk Adrian." begitu ia beralasan. Dan setelah masakan itu akhirnya jadi sepertinya Sarah menyesal tidak menerima bantuan dari chef Sebastian tapi semua sudah terlambat sang koki sudah k
"Aku suka mengecupi seluruh tubuhmu dan kita memiliki waktu sepanjang malam. Malam ini aku akan membuat tubuhmu mengingat sentuhanku sayang!" suara Adrian yang sedang berbisik parau di puncak payudaranya membuat Sarah mengigit bibirnya pelan.Meski sudah berasa seperti berabad lamanya mereka tidak bercinta, Adrian masih ingat cita rasa puting Sarah di dalam mulutnya. Jantungnya berdetak keras saat Adrian mengulum benjolan keras itu dengan mulutnya dan menjilati dengan lidahnya. Atau di sela-sela giginya saat ia menggigit pelan puting keras itu. Adrian masih mengingat dengan jelas semua itu tapi mungkin tidak bagi Sarah. Ini adalah pengalaman pertamanya pikir Adrian. Ia akan memberikan godaan seksual terhebat untuk Sarah sehingga ia akan mendesah dan mengerang keras di bawah tubuhnya.Jemari, lidah dan mulut Adrian bergantian untuk menyiksa Sarah dengan kenikmatan yang membuatnya mendesah senang. Rasa malu-malu yang tadi sempat menyergapi benak Sarah ketika ia bercumbu dengan Adrian s
Pagi hari Sarah terbangun dengan perasaan yang luar biasa, ia bergelung ke sisi kiri dan ternyata Adrian tidak ada di situ. Sisi tempat tidurnya terasa dingin, berarti ia sudah pergi sejak tadi saat Sarah masih berada di dalam mimpinya. Sarah melihat sebuah kertas di nakas sisi tempat Adrian tidur dan mengambilnya. Ia membaca catatan pendek namun ditulis penuh rasa cinta."Maaf aku tidak membangunkanmu, tapi kamu tampak seperti bidadari saat sedang tidur dan aku tidak ingin membangunkanmu. Aku harus ke kantor dan kembali nanti sore. Tadi malam sangat luar biasa, aku mencintaimu!"Sarah melipat kertas itu dan memejamkan matanya. Sentuhan dan ciuman Adrian masih terasa di bibirnya, lehernya dan juga puncak dadanya. Luapan panas saat bibir Adrian menyentuh kulitnya, menggodanya dan bahkan ketika kejantanannya menghujam Sarah. Membelahnya hingga Sarah seperti menjadi terbelah dua. Jantungnya berdebar keras, ia ingat mereka tiga kali bercinta dua kali di larut malam dan satu kali saat din
Sudah hampir lima belas menit Antonio berjalan mondar mandir di ruangan tengahnya dengan dikelilingi banyak anggotanya. Antonio sesekali mengumpati Adrian sambil berpikir keras. Bernard yang sejak tadi memperhatikan sikap bosnya yang sedang senewen memperhatikan dengan siaga. Ia tahu ia tidak boleh salah bersikap dan berkata-kata karena bos Mafia itu akan menjadi sangat sensitif akan apa yang dikatakan orang lain jika ia sedang senewen seperti ini."Sialan!!! Sialan!!! Dasar sialan... brani-beraninya pria sialan itu mendatangi tempatku. Apa kalian semua sudah tidak becus! Mengapa kalian tidak bisa menerka rencananya. Cari tahu apa rencana yang mereka ingin lakukan untuk menghentikan kita!" Bentak Antonio pada Bernard yang berdiri di depannya. "Tenang saja Tuan menurut saya itu hanya gertakan pria itu saja agar Tuan gentar. Kita sudah menguasai hampir separuh saham perusahaannya. Hanya masalah waktu semua perusahaan dan asetnya akan berada di tangan kita."Plak! suara tamparan menggem
Selepas semua anak buahnya ia minta untuk keluar dari ruangan Antonio menelepon Sarah. Terdengar suara senang Sarah dari seberang sana. Rupanya Sarah menyangka suami brengseknya lah yang meneleponnya namun ternyata ia salah. Dan ketika ia menyadari Antonio yang meneleponnya tentu saja suara Sarah terdengar sangat panik dan ia langsung mematikannya. Antonio tentu merasa tersinggung, kalau Sarah menutup teleponnya sehingga ia memilih untuk mengirimkan pesan pada wanita pujaannya itu."Aku sangat tersinggung sayang kamu menutup teleponku. Apa begitu cepat kamu berpindah suami dan hati. Seingatku kamu pun merasakan kepuasan saat kita bersenang-senang. Bukankah begitu sayang. Dan oh jangan coba-coba mengadu pada pria sialan itu kalau aku menghubungimu kalau kamu tidak mau melihat suami tercintamu menjadi bangkai. Dan jangan pernah tidak mengangkat teleponku! jika kamu mengabaikannya aku akan langsung membunuh suamimu! Turuti semua perintahku jika kamu ingin pria itu tetap hidup. I will alw
"Sudah beres semuanya Pak! Kasino dan klub terbesar Antonio akan segera ditutup pak. Laporan dari pihak kita tentang bisnis ilegal terbesarnya dan dukungan yang kita janjikan kepada gubernur di kampanye mendatang membuat pejabat itu mengerahkan sekua aparat untuk melakukan penutupan bisnis ilegal itu dan menjadikan Antonio tersangka kasus ini.""Bagus, tapi pastikan semua stasiun televisi, media online dan para buzzer melakukan tugasnya dengan baik. Agar pejabat itu tidak berkhianat pada Antonio atau takut akan ancaman Antonio kita harus membuat kasus ini menjadi viral secepat mungkin. Agar pejabat atau oknum korup tidak bisa ditekan atau diancam oleh Antonio baik dengan uang maupun kekerasan." Adrian memandang ke luar gedung-gedung tinggi dari balik jendela ruangannya. "Tenang saja pak, kami sudah pastikan Antonio akan terpojok sehingga ia tidak bisa membebaskan dirinya kali ini." Henri kembali meyakinkan atasannya yang sedang merasa gundah itu."Baik setelah ini Henri aku yakin, di
Adrian tahu bahwa ada sesuatu yang salah ketika teleponnya berdering. Polisi mengabarinya kalau rumahnya telah dibobol dan telah terjadi baku tembak antara pengawalnya dan para penjahat. Jantung Adrian langsung berdetak kencang, ia tahu itu adalah perbuatan Antonio dan Sarah dalam keadaan bahaya. "Istri saya, istri saya apakah ia baik-baik saja?" Adrian bertanya pada inspektur polisi yang meneleponnya untuk memberikan kabar."Sayangnya istri anda tidak bisa kami temukan di mana pun pak Adrian. Tapi kami sedang mencari jejaknya sekarang dan...." belum sempat inspektur polisi menyelesaikan kata-katanya, Adrian sudah menutup panggilan itu dan segera melesat mengambil jasnya."Hendri kumpulkan anak buahmu sebanyak-banyaknya. Rumah diserang dan Sarah menghilang. Ini pasti perbuatan mafia itu.""Baik pak..." sambil menelepon semua anak buahnya yang tersisa, Henri dan satu pengawalnya ikut berlari ke dalam mobil Adrian.Mobil Adrian melesat begitu cepat membelah jalanan. Mobil itu bahkan me