Share

Chapter 9 - Siksaan Keji

Marquez memejamkan mata seraya mencengkeram gelas wine dalam genggaman.

Prang!

Marisa yang terkejut segera menoleh ke arah sang putra yang sedang duduk di sofa. Ia menjerit melihat tangan Marquez mengucurkan darah segar.

Gila! Dia mencengkeram gelas sampai pecah?

"Cepat panggilkan dokter!" teriak Marisa pada para asisten.

Semua orang dibuat ricuh. Sementara Marquez tetap diam meski pendarahan di tangannya tak juga berhenti.

Darah ini adalah bukti jika api yang berkobar di matanya tidak akan pernah padam sebelum melihat mayat Aaron.

"Marquez Sayangku!"

Marisa merangkul kepala Marquez hingga bersandar ke bahunya. Wanita itu menangis melihat tangan putranya terluka.

Para dokter segera berdatangan. Marquez langsung mendapatkan penanganan medis. Marisa cemas melihat sang putra diam saja.

"Kau pasti kesal karena kita gagal lagi menghabisi Aaron."

Marquez cuma menarik nafas panjang lalu membuang pandangan ke luar jendela. Salju mulai turun menjelang malam tiba.

Butiran putih itu mengingatka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status