Share

Chapter 15 - Kegilaan Marisa

Ruangan itu tampak pengap dengan pencahayaan yang remang-remang. Di tengah ruangan tampak seorang laki-laki yang terbaring di atas sebuah ranjang pasien.

Beragam alat medis tampak mengelilingi ranjang di mana tubuh tinggi kekar itu terbaring dengan ringkih.

Aaron de Fortman, ia belum membuka matanya sejak dua hari terakhir. Para dokter biadab itu sudah menyiksanya dengan terapi kejut dan traumatik.

Otaknya nyaris mati. Beruntung fisiknya teramat kuat. Aaron masih bisa bertahan hingga saat ini.

Seragam pasien warna biru muda membalut tubuhnya yang atletis. Marisa tersenyum saat ia menyentuh lengan dengan gambar tato di depannya.

"Aaron, kau sangat tampan. Tapi sayang, hidupmu sangat tragis! Dan semua itu karena kau menolak ku!"

Wanita itu tersenyum miring. Kemudian dia mencondongkan sedikit tubuhnya ke depan laki-laki yang terbaring di hadapannya itu. Bibirnya menyeringai tipis.

"Aaron, bangunlah jika kau bisa."

Laki-laki yang terbaring di atas ranjang pasien itu diam saja. Aaron belu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status