Share

BAB 15

Tempat di dalam mimpinya memang nyata.

Abigail berdiri di depan patung wanita bersayap yang di sekitarnya terdapat bunga mawar hitam yang merekah sempurna. Meski hitam tapi terlihat berkilau akibat terpaan cahaya matahari yang membuatnya begitu cantik.

Abigail menelan salivanya, mengedarkan pandangan dengan tatapan nanar, hingga tanpa sadar meraba bibirnya. Sial! Apa ciuman itu nyata?

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Abigail tersentak, berbalik dan berhadapan dengan Serafine yang berdiri tidak jauh darinya.

"Kau tidak seharusnya berada di sini."

Abigail berniat pergi, tidak mau mencari gara-gara. Untung saja bukan Lucca yang memergokinya sedang terkesima dengan hitamnya kelopak mawar miliknya. Seperti mimpinya tadi malam.

"Aku sedang dalam perjalanan ke kamar untuk membangunkan Bellatrix tapi aku tidak sengaja melihat labirin ini hingga membawaku kemari."

Serafine mendekat, berdiri beberapa meter darinya dengan tatapan menyelidik, "Tidak perlu, Dia sudah kembali ke kamarnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status