Share

PART 2

Author: Fitria Salma
last update Last Updated: 2021-08-18 13:55:09

Orang yang selalu ada

Senang ataupun susah

Suka maupun duka

Bahagia atau sedih

Itu baru bisa dipanggil sahabat

~~~

Bara? batinnya.

Ia menarik kedua sudut bibirnya membentuk lengkungan indah, siapapun yang melihat bisa meleleh.

Kenapa bara bisa ada di sini? atinnya lagi.

Memang benar jika Queen menyukai Bara. Siapa yang tidak suka dengan seorang Albara Samudra. Hidung yang mancung, bibir yang merah ditambah mata yang indah, pahatan yang sangat indah. Juara umum menambah kesan Bara. Kapten basket di SMP Arven dan mantan ketua osis membuatnya terkenal di sekolah.

Tapi siapa sangka, ternyata Bara sering bolos saat pelajaran tetapi tetap menjadi juara umum, ia sangat pintar. Aneh bukan, tetapi memang itulah yang terjadi.

Eh tapi tunggu dulu, Queen bukan menyukai Bara tetapi hanya mengaguminya saja. Bara selalu menang olimpiade nasional, dan membuat Queen kagum padanya. Queen iri pada Bara. Menurut Queen jika Bara bisa maka ia juga harus bisa. Tidak apa iri jika menyangkut masalah kepintaran bukan? Untuk menambah motivasi belajar apa salahnya?

Queen termasuk anak yang pintar di SMP Arven. Semua lomba yang ditawarkan kepadanya akan selalu ia ikuti. Menurut Queen tidak masalah jika kalah, yang penting menambah pengalaman dan lama lama akan mahir sendiri.

Perlahan tangan mungil Queen bergerak menuju kepala Bara tetapi suara knop pintu mengurungkan niatnya.

"Eh Queen udah bangun ternyata. Terus malah Bara yang tidur? Dasar tukang tidur." Itu suara milik Regal. Dibelakangnya ada Langit yang memegang nampan berisi jus jerus dan semangkuk bubur. Ternyata Regal menyuruh Langit membawanya, dan kenapa Langit mau menjadi babu Regal yaa?

"Gue ga tidur." Bara menyela ucapan Regal. Ternyata Bara tidak tidur. Untung saja Queen tidak jadi melakukan niatnya, jika itu terjadi maka ia akan kena amuk Bara nanti.

Langit berjalan meletakkan nampan tersebut di atas nakas, lalu tersenyum pada Queen, Queen membalas senyuman langit.

"Queen ini lo minum dulu deh, pasti Bara ga ada kasi lo minum tadi. Nih." Langit mengambil air hangat di atas nakas dan memberinya kepada Queen. Queen menerima pemberian Langit dan langsung meminumnya hingga tandas.

"Makasii yaa Langit." Langit mengangguk dan mengambil gelas di tangan Queen lalu meletakkannya pada tempat semula.

"Oh iyaa Queen, tadi kami udah kasih tau sahabat lo kalau lo ada di sini tapi bentar lagi kayaknya baru bisa kesini soalnya mereka ga dibolehin keluar sama Pak Bambang," ucap Langit dan Queen hanya mengangguk.

"Ini minum dan bubur buat lo, karna pasti tadi lo belum sarapan kan? Jadi ini Bara yang suru beli sarapan buat lo." Langit memberikan mangkuk berisi bubur itu kepada Queen.

"Iya. Makasii Bara, makasii Langit." Queen mengambil mangkuk itu lalu mulai memakan buburnya karna sudah lapar juga, belum sarapan.

"Buat Bara sama Langit aja makasihnya? Buat gue engga? Padahal yaa tadi kami hampir ketahuan Bu Barina ke kantin, tapi untung aja gue bisa kendaliin masalahnya, jadi kami bisa lolos sekarang dan lo bisa makan bubur itu sekarang, kalau gue ga ada, mungkin lo udah mati kelaparan." Regal melipat tangannya di depan dada sambil mengibas ngibaskan rambut jambulnya.

"Ahahahaha iya makasii Regal," ujar Queen melepas tawanya mendengar ucapan Regal. Bara Langit dan Regal tertegun melihat tawa Queen, tawanya begitu lepas seolah tidak memiliki beban.

"Ngapain kalian lihatin gue, gue tau gu-"

"Diam aja lo nyet, makan aja tu bubur lo, jangan banyak muji diri sendiri lo." Regal lalu duduk di bibir brankar dekat kaki Queen dan memainkan hpnya begitu juga dengan Bara dan Langit.

Queen menendang tangan Regal. "Rese lo. terserah gue dong."

Regal membalasnya dengan mengejek "Risi li. Tirsirih gii ding," ucapnya dengan gaya menye menye.

"Oh iya, tas gue masih di lapangan kah?" tanya Queen setelah menghabiskan buburnya, ia meletakkan mangkuk buburnya di atas nakas dan meminum jus jeruk hingga tersisa setengah.

"Udah kami anterin ke kelas lo tadi, sekalian kasih tau teman teman lo juga tadi," ucap Langit tanpa memandang Queen.

"Makasii yaa, oh iya kalian ga hormat bendera lagi? Harusnya gue lihatin kalian ni, udah yok, gue udah ga papa." Queen beranjak dari duduknya. Ia turun dari brankar ingin mengambil sepatunya tetapi badannya tidak seimbang yang menyebabkan ia terjatuh. Matanya spontan terpejam.

Tapi bukannya merasa sakit justru ia biasa saja, Queen membuka matanya dan ia dapat melihat Bara yang juga memandang dirinya, sedang menahan badan Queen agar tidak terjatuh. Queen berdeham dan langsung berdiri untuk memadamkan rasa malunya.

"Hmm makasii Bara," cicitnya sambil memasang sepatunya dengan menunduk untuk menghilangkan rasa gugupnya. Bara berdeham untuk membalasnya.

"Cieeeeee Queen saltiiiiing, cieeeeee." Regal sialan. Ejekan Regal semakin membuat pipi Queen menjadi merah, ia menahan malunya.

Queen melihat Regal dengan tatapan mematikan, seolah mengatakan 'lihat aja lo.' Regal langsung terdiam melihat muka Queen, bisa jadi ancaman Queen itu benar karena Queen adalah orang yang tidak pernah mengingkari janjinya, bisa habis Regal di tangan Queen nanti.

"Queeeeen." Suara suara cempreng yang berasal dari pintu membuat Queen sedikit lega karna tidak terpuruk dalam kecanggungan ini. Mereka adalah sahabat sahabat Queen.

"OMG Queen lo kok bisa pingsan sih? Mana yang sakit? Sini gue pijitin Queen." Suara cempreng nan alay itu berasal dari Stella, ia membolak balikkan badan Queen membuat sang empu merasa pusing.

"Aduh Stella, kalau lo bolak balik gue jadi makin pusing nii Stell." Stella menghentikan aktivitasnya lalu menyengir kuda ke arah Queen.

"Hehehe maap yaa," ujarnya memperlihatkan deretan putih gigi giginya dan mengangkat tangannya membentuk V.

"Bodoh lo Stell." Ucapan Regal berhasil memancing kemarahan Stella Valencia.

"Bidih li still." Stella menye menye mengikuti ucapan Regal tadi dan tanpa persiapan menghindari serangan, rambut jambul regal terkena kaus kaki Stella.

"Mampus lo, tadi gue ga pake sendal ke sini karna khawatir sama Queen, gue injak tanah, injak pasir, ada taik ayam juga, ada taik kucing juga tu Gal. beruntung baget lo. harum kan Gaaal. Ahahahaha." Mereka semua menertawakan Regal yang terkena kaus kaki busuk Stella dan Bara hanya tersenyum singkat.

"Bang Baraaaaaa, rambut dedek ga suci lagi Bang, abang bantuin dedek balas dong Bang. Bang Baraaa bantuin dedek Bang. Padahal semalam barusan salon Bang, jadi rusak rambut badai dedek Bang." Regal merengek memegang tangan Bara seperti anak kecil, ia berusaha membujuk Bara.

Tetapi bukan Bara namanya jika mengiyakan perminataan Regal yang satu ini. tapi sekarang sepertinya jiwa Bara tidak berada pada tempatnya, Bara beranjak dari tempatnya, ia mengayunkan kakinya ke arah Stella. Eh tapi tunggu ternyata ia melanjutkan langkahnya menuju pintu, tepatnya keluar dari UKS.

"Yah dedek kira Bang Bara mau balas Tante Stella tadi. Yaudah Bang Langit aja yang balas yaa Bang." Sekarang gantian, tangan Langit yang menjadi sasaran.

"Ogah gue." Langit bergidik ngeri melihat tingkah Regal. Ia berjalan keluar UKS mengikuti Bara.

Melihat kedua temannya sudah pergi dari UKS, Regal menghembuskan nafas pasrah dan maju lebih dekat dengan Stella. "Tante Stella, kali ini dedek Regal ngalah aja deh nte." Regal menjulurkan tangannya di depan Stella.

"Tante tante, enak aja lo panggil gue tante," sarkas Stella tidak terima dipanggil tante oleh Regal.

"Maap deh Stella," ucap Regal masih menjulurkan tangannya di depan Stella.

"Ngapa lo?" tanya Stella tidak mengerti maksud Regal.

"Minta maaf dong ngapain lagi?" Regal semakin memajukan uluran tangannya.

Stella menerima uluran tangan Regal dengan pelipis yang berkerut. Setelah itu Regal berlalu meninggalkan Stella, sebelum benar benar keluar, ia berbalik badan menghadap kembali ke Stella.

"Oh iya Stell, pipi lo ada lalat tu di sebelah kanan," kata Regal lalu hilang ditelan pintu UKS. Stella lalu memukul pipi kanannya yang digunakan untuk berjabat tangan dengan Regal tadi.

"Stella muka lo." Tasya menunjuk muka Stella yang ia pukul barusan. Ia terkejut, begitu juga yang lain.

"Muka gue kenapa?" Stella menunjuk dirinya sendiri sambil memasang tampang herannya.

"Nih kaca Stell." Acha yang berada di depan Stella memberikan Stella kaca yang biasa ia bawa ke mana mana.

"WHAAAAAAAT. Muka gue hitam, dasar Regal sialaaan. Dengan bodohnya gue nerima uluran tangan dia yang kotor itu." Stella memekik melihat mukanya, lebih tepatnya pipi kanannya yang hitam berjejak telapak tangan.

"Ngaku bodoh dong Stella." Ucapan Tasya mengundang tawa sahabat sahabatnya.

"Lo satu Tasya!" Stella memandang Tasya dengan tatapan tajamnya, ia lalu mengambil tisu basah yang biasa ia bawa di sakunya dan membersihkan pipinya yang hitam.

Acha itu selalu membawa kaca kemanapun dia pergi. Katanya sih kalau ketemu doi harus berkaca dulu, biar syantik. Acha itu mengincar Regal Ravael, cowok aneh dengan tingkah yang aneh juga tentunya. Itu sebabnya Acha tadi langsung menyodorkan kacanya kepada Stella karena kaca itu berada di tangannya. Setiap ia melihat Regal, maka yang dicari Acha adalah kaca. Bisa bisanya Acha menyukai cowok aneh itu, tapi maklum lah yaa, suka itu ga bisa di atur atur.

Jika Acha selalu membawa kaca, Stella selalu membawa tisu basah. Stella itu orangnya tidak suka dengan hal hal kotor yang berada di badannya, seperti noda membandel di pipinya tadi, maka dia siap sedia membersihkan noda itu dengan tisu basahnya.

Beda lagi dengan Tasya yang suka membawa masker tetapi tidak di gunakan. Katanya untuk berjaga jaga jika fans fanatiknya melihat dirinya. Tasya itu merupakan model terkenal yang pasti banyak penggemar tetapi profesi modelnya itu tidak mengganggu waktu belajarnya, ia hanya menjadi model jika ada waktu luang.

Dan berbeda lagi dengan Queen, ia selalu membawa tisu karena-

"Queen hidung lo berdarah lagiiiii!!!!!" Tasya terkejut melihat darah yang keluar dari hidung Queen.

Dengan cepat, Queen langsung mengambil tisu yang ada di sakunya dan menyapu semua darah di hidungnya. Inilah fungsi tisu yang selalu ia bawa di sakunya.

"Muka lo juga pucat Queen, lo istirahat aja dulu yaa." Acha menuntun Queen ke atas brankar, menidurkannya dia atas brankar UKS.

"Queen lo udah sarapan belum?" Kini giliran Stella yang histeris, setelah selesai membersihkan pipinya. Orang yang di tanya hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Kalian ga ke kelas?" Queen bertanya, sambil memegang tisu di hidungnya untuk memberhentikan mimisannya.

"Jamkos, jadi kami bakalan temenin lo di sini." Acha duduk di bibir brankar lalu mengambil permen karet yang berada di sakunya. Acha suka sekali memakan permen karet.

"Gue minta saran dong, gimana bilang ke Regal kalau gue suka sama dia?" Setelah berfikir panjang, Acha bertanya dan memandangi sahabatnya satu persatu. Mereka sibuk dengan hp masing masing dan Queen yang sepertinya sudah tertidur.

Hening

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Acha. karena kesal ia menghentak hentakkan kakinya ke lantai dan hal itu menyebabkan Stella dan Tasya memandangnya heran.

"Kenapa lo? Kerasukan setan UKS? Wah, jangan jangan setan itu marah sama Stella karena teriak tadi." Tasya memandang ngeri Acha, ia lalu berdiri menghampiri Acha dan membacakan ta'auz.

"Ih Tasyaaaaa, Acha gak kerasukan. Tadi Acha nanya gaada yang jawab, jadi Acha kesal sama kalian." Acha bersedekap dada dan membuang muka ke arah lain, tidak lupa bibir yang ia majukan ke depan.

"Aneh." Stella menghujat, sontak membuat Acha melotot dan membuka mulutnya lebar.

"Bukannya di bujuk malah di hujat, rese kalian, Acha marah sama kalian." Acha. Cewek berambut keturunan pirang itu lagi lagi memasang tampang seperti tadi tetapi sekarang ia melihat hpnya.

"Ayah bunda Queen kangen." Suara yang keluar dari mulut Queen memecah keheningan ruangan itu dan langsung membuat semua sahabatnya melihat ke arah Queen yang masih terpejam.

"Ngigau?" Stella meletakkan punggung tangannya di kening Queen, panas. mereka khawatir dengan keadaan Queen karena ia terlihat gelisah dalam tidurnya.

"Tunggu dulu, ayah bunda siapa? Bukannya dia manggil mama sama papa? Kita aja juga manggil orang tuanya pake mama papa buka ayah bunda." Ucapan Tasya membuat Stella dan Acha mengangguk menyetujui perkataan Tasya.

"Badannya panas banget, gimana kalau kita bawa ke rumah sakit aja?" Pendapat Stella langsung diangguki kedua sahabatnya.

"Gimana cara gendongnya nih? Gimana kalau panggil Bara aja?" Lanjutnya. Kedua sahabatnya kembali mengangguk. Stella langsung membuka roomchatnya dengan Bara untuk menghubungi Bara.

Kenapa Stella bisa mempunyai kontak Bara, karena Stella, Bara, dan Queen dan juga anak olimpiade lainnya sering mengikuti lomba. Untuk mempermudah komunikasi, guru membuat grup olimpiade dan disitu Stella mendapatkan kontak Bara.

"Halo Bara."

"Siapa?"

"Stella Bar. Bara tolong kami Bara, Queen badannya panas banget Bar, kami mau bawa dia ke rumah sakit. Tadi dia mimisan jug-"

"Terus? Hubungannya sama gue?"

"Dengerin gue dulu elah Bara. Tolong bawa dia ke mobil gue please Baaaar, gue mohon."

"Dia siapa gue?"

"Bara pleseeeeee udah pucet banget ni wajahnyaaaaaa. Lo kok batu banget sih Baraaaaaa, tolong dooooong Baraaaaa gue mohoooon banget sama loooo."

"Hm."

"Maka-" Belum sempat Stella mengucapkan makasih, Bara telah mematikan panggilannnya secara sepihak.

Related chapters

  • SALQUEEN   PART 3

    Yang peduli belum tentu ada rasa kan?Bisa jadi dia cuma kasihan~~~Tidak sampai 2 menit Bara sudah sampai di UKS tentunya dengan pengikut setia di balakangnya. Stella memberikan tatapan tajam ke Regal dan Acha justru ia kembali mengambil kacanya. Tanpa babibu lagi, Bara langsung menganggkat Queen menuju parkiran."Dimana?" tanya Bara pada Stella. Stella yang di tanya mengerutkan keningnya dan bertanya, "maksudnya?""Dimana mobil?" tanya Bara lagi."Mobil itu di parkiran mobil, ini mobil juga ni Bar, masa lo gatau yang mana mobil sih?" ucap Stella menunjuk mobil mobil yang ada di parkiran itu."Ck, mobil lo mana?" Bara kesal, bisa bisanya dalam keadaan seperti ini Stella bercanda."Yaa bilang yang jelas dong, masa bicara setengah setengah, mana gue paham," ucapnya juga sama kesalnya seperti Bara.

    Last Updated : 2021-08-18
  • SALQUEEN   PART 4

    Ingat satu halTidak ada yang benar benar setia di dunia iniBahkan bayangan yang selalu bersama kita saja bakalan ninggalin kita sendirian di dalam kegelapan~~~Seorang cewek berambut coklat tengah melihat pantulan dirinya di depan cermin, dengan baju sekolah dan juga tas yang sudah ia sandang, tak lupa senyum yang selalu terbit di wajah cantiknya. Kaki jenjangnya melangkah keluar dari kamar menuju meja makan yang berada di lantai 1."Pagi Mama, Papa, Argaa." Cewek itu menyapa Mama Papa juga adiknya dan menempati kursinya tanpa menghilangkan senyum di bibirnya."Pagii," jawab mereka serentak."Ma, Pa, aku udah tentukan pilihan aku dan aku akan tetap tinggal di sini, lagipula 1 tahun lagi SMP, 1 tahun 1 bulan sih, tapi kan nanggung, masa aku harus pindah pindah, terus juga 1 bulan lagi aku ujian terus naik kelas deh." Cewek itu berucap sambil memakan nasi goreng yang sudah di si

    Last Updated : 2021-08-18
  • SALQUEEN   PART 5

    Mereka membuatku berarti dan bahagia lewat berbagai cara yang berbeda~~~regalgantengAlhamdulillahacha cantikKok alhamdulillah sih?regalgantengKarna ternyata cinta gue ga bertepuk sebelah tanganStella langsung melepas tawanya dan meletakkan hp itu di tengah agar sahabatnya bisa membacanya. Acha mengerjapkan matanya berkali kali dan kembali melihat layar hp itu."Ini beneran? Ga mimpi kan gue? Aaaaaa gue sukaaa main TOD." Acha lalu berjingkrak jingkrak di tempat sambil memeluk hpnya dan senyum senyum sendiri. Sahabatnya merinding melihat tingkah laku Acha."Udah tu jatuh cintanya, kita lanjut TOD nya dong," kata Tasya yang sudah jengah dengan tingkah Acha. Acha mengangguk lalu memutar pena dangan senyum yang belum luntur dari bib

    Last Updated : 2021-08-18
  • SALQUEEN   PART 6

    Tidak semua kenangan harus di kenangTidak semua kenangan harus di lupakanTerkadang, kenangan itu yang menjadi Perbaikan diri kita untuk kedepannya~~~Tangan Queen bergerak menyentuh keningnya, matanya ia buka."Sakit," lirihnya lalu menoleh ke samping mendapati Bara yang sedang menatapnya."Minum dulu," ucap Bara lalu ia membantu Queen untuk duduk dan memberikan air hangat pada Queen. Queen menerimanya dan meminum air itu lalu mengembalikannya dan tak lupa ucapan makasih."Mau gue pijitin?" tawar Bara dan Queen menggeleng."Gausah Bar, oh iya Bar, kawan gue kemana?" Queen mengedarkan pandangannya ke sekeliling UKS tapi tidak menemukan Tasya, Acha, dan Stella."Ngintip di jendela," ucap Bara tanpa melihat Queen sambil melirik jendela lewat ujung matanya, dan mereka yang berada di jendela dapat mendengarnya dengan jelas. Mereka lalu masu

    Last Updated : 2021-08-18
  • SALQUEEN   PART 7

    Ada dua hal yang ada di dunia iniYang pertama yang boleh kamu ketahuiDan yang kedua yang tidak boleh kamu ketahui~~~Tidak terasa hari begitu cepat berlalu. Sebentar lagi anak kelas 12 akan melaksanakan ujian nasional dan dilanjutkan anak kelas 9, itu artinya masa-masa SMP Queen akan segera berakhir dan digantikan dengan masa SMA yang katanya disebut masa yang paling indah.Hari ini hari kamis, guru guru sedang rapat, jadi Queen dan sahabat sahabatnya memutuskan untuk melihat anak cowok yang sedang bermain basket di lapangan basket. Mereka duduk di pojok tribun yang dekat dengan pohon agar bisa sedikit berteduh.Acha menyiapkan satu botol air mineral dingin yang akan ia berikan pada Regal nantinya. Hubungan mereka semakin dekat saja, itu karena permainan TOD hari itu, Acha sangat menyukai permainan itu.Queen juga menyiapkan satu botol air mineral dingin untuk Bara dan juga ro

    Last Updated : 2021-08-18
  • SALQUEEN   PART 8

    Dia yang terlihat baik belum tentu benar benar baikDia yang selalu melindungi belum tentu akan selalu melindungiDia yang terus menyayangi belum pasti akan terus seperti ituDunia bisa berputarDan tidak akan ada yang mengetahui kehidupan selanjutnya~~~"Maaf Bu, hari ini Queen terlambat, karna tadi dia susah dibangunin, tadi malam dia sakit gigi," ujar Braka pada Bu Ita yang baru saja mengantar mengantar Queen jam 8.30. Pasalnya tadi malam Queen susah tidur karna sakit gigi dan paginya susah di bangunkan."Iyaa Pak, tidak apa apa, ayo Queen masuk," ucap Bu Ita langsung membawa Queen masuk ke dalam kelas B1."Sal, kok lama sih datangnya? Kaya ulat kaki seribu aja, kalau ke sekolah telat terus karna kakinya banyak untuk dipakein sepatu. Mau aku bantu pakein sepatunya?" Galaxy datang mengahampiri Queen yang duduk di belakang."Ih rey apaan sih, aku ini manusia, buka

    Last Updated : 2021-09-06
  • SALQUEEN   PART 9

    Ingat satu halDi mana ada pertemuan pasti ada perpisahanEntah itu secara terpaksa ataupun dengan keikhlasanTapi bagaimanapun keadaannya pasti akan erasa menyakitkan bukan?~~~Tidak terasa perpisahan anak TK B sudah dekat, maka Queen akan menyandang gelar anak kelas 1 SD. Ia sudah di daftarkan orang tuanya di SD Cakrawala dan Galaxy juga demikian karna sekolah itu milik keluarga Galaxy.Hari ini Bu Ita meminta anak-anak itu untuk berpakaian rapi untuk foto kenang kenangan nantinya. Anak perempuan berjejer di depan dan duduk di kursi, sedangkan anak laki laki berdiri berjejer di belakang anak perempuan.Queen dan taman temannya sedang menunggu giliran kelasnya untuk berfoto. Galaxy datang menghampiri Queen yang sedang fokus melihat kelas lain berfoto."Sal, nanti aku di belakang kamu yaa," ucapnya memegang pundak Queen dan Queen menoleh ke samping tepatnya menatap Galaxy

    Last Updated : 2021-09-06
  • SALQUEEN   PART 10

    Terkadang masa lalu bukan untuk di kenangKadang juga masa lalu bukan untuk di lupakanMasalalu bisa di jadikan modal untuk perbaikan di masa depan~~~Queen dan sahabat-sahabatnya sedang berjalan menuju ke labor komputer. Queen duduk di pojok kanan dan Sahira, Airin, dan Arabella sahabatnya berada di sebelah kirinya.Mereka sudah diajarkan komputer di SD Cakrawala sejak kelas 2, untuk memudahkan mereka menghadapi perkembangan zaman yang kian maju kedepannya."Anak-anak, sekarang bapak akan kasih kalian tugas. Membuat cerita pengalaman liburan kenaikan kelas kalian. Dengan ketentuan yang sudah bapak ajarkan minggu lalu. Nanti ketentuannya bapak tulis lagi di papan tulis. Jika sudah selesai, save saja dan buat nama lengkap kalian lalu biarkan saja komputernya hidup. Kalian mengerti?" tanya Pak Lukman yang berada di depan labor dan semua anak kelas 3A itu menganggukkan kepalanya paham.

    Last Updated : 2021-09-06

Latest chapter

  • SALQUEEN   EXTRA PART III

    Dia adalah orang yang selalu hadir di saat aku terjatuhDia adalah orang yang selalu mendukung di saat aku butuh sandaranDia adalah orang yang selalu membantu aku untuk kembali bangkit di saat aku sedang terjatuhDia adalah sahabatku~~~"Queen, ada yang nyariin di lorong IPA sebelah," ujar salah satu teman sekelas Queen. Queen meneritkan keningnya bingung."Siapa yang cari gue?" tanya Queen dan orang itu menggeleng tak tau. Queen mengucapak trimakasih dan berjalan ke tempat yang di sebutkan oleh cewek tadi sendiri karna teman temannya sednag ke kantin saat ini. Kaki cewek bermata coklat itu dengan ragu berjalan di lorong IPA yang tumben sekali sedang sepi itu.Lalu salah satu cewek datang membawa bunga mawar berwarna merah dam memerikannya pada Queen. "Aku," ujar cewek tadi lalu pergi dar

  • SALQUEEN   EXTRA PART II

    Apa gunanya lari dari masalah?Saat kita bersembunyi sebentar lalu keluar dengan masalah yang samaMasalah yang baru juga datang menghampiriItu akan membuat otak bekerja dua kali lebih cepat untuk menyelesaikan dua masalah sekaligus~~~"Ciee Achaaa," goda Alana dengan mencolek lengan Acha yang sedang tersipu malu."Ih apaan sih Alana," ujar Acha membekap mukanya dengan kedua tangan."Langsung tembak aja Ken, gak jaman main bunga sekarang," saut Stella pada Ken yang ada di ujung kelas.Ken baru saja memberikan bunga matahari pada Acha dan memberikannya coklat. Dengan malu Acha menerimanya dan itu sebabnya Alana menggoda Acha."Iya nih Ken, kasihan Acha di gantungin terus," sambung Queen membuat Ken menoleh padanya dengan senyuman. Ken berdiri lalu menarik tangan Acha keluar kelas.Tidak mau ketinggalan informasi, Queen, Alana, Tas

  • SALQUEEN   EXTRA PART I

    Ucapan itu hanya membutuhkan janjinyaJangan berucap jika tak bisa menepati~~~"WOII ADA ANAK BARUUU, CEWEK.""SUMPAH LO?""IYA SUMPAH.""DIMANA?""ADA TU LAGI DI RUANG GURU.""CANTIK PASTI KAN?""CANTIK BANGET LAH.""GUE TERSINGKIR JADINYA.""GUE MAU LIHAT AH.""Anak baru?" beo Stella melihat teman teman sekelasnya yang heboh di depan kelas. Stella lalu menoleh pada teman teman yang ada di depannya."Siapa?" tanya Tasya pada mereka semua. Mereka mengangkat bahunya acuh tanda tidak tau siapa anak baru itu."CEPAT DUDUK WOI, TU BU SILVI KE SINI SAMA ANAK BARUNYA.""KELAS SINI DIA?""IYAA CEPAT LAH DUDUK.""WAW BERTAMBAH CECAN SINII.""CECA

  • SALQUEEN   EPILOG

    Kita dekat namun tak terikatKita saling menyayangi tapi tak memilikiKita saling cinta cuma sayang bukan siapa siapaRupanya hidup tak semudah yang di bayangkanTerkadang kita di paksa untuk menjadi dewasaMau tidak mauSiap tidak siapBisa tidak bisaKita harus menerimanyaMaju ke depan adalah pilihan terbaikDan kita harus yakin bahwa jalan yang kita pilih adalah jalan terbaikJalan yang membuat kita menjadi pribadi yang lebih baikJalan yang membuat kita bisa memulai semuanya dari awalTanpa bayangan masa lalu yang pahitWalaupun kita tau bahwa bayangan masa lalu yang pahit itu akan selalu adaTidak untuk di kenangDan tidak juga untuk di lupakanHanya saja di jadikan pembelajaran agar tidak terulang kembali

  • SALQUEEN   PART 71

    Penyesalan itu memang selalu datang di akhirKalau di awal pendaftaran namanya~~~"Lo telat Gal," jawab Ken mengalihkan pandangannya pada Galaxy. Galaxy menurunkan bahunya, mukanya terlihat kecewa."Telat kenapa?" tanyanya."Queen udah pindah Gal." Seperti kaca yang langsung pecah. Begitu juga hati Galaxy. Jadi selama ini Queen benar benar sudah pindah? Mukanya makin masam karna mendengar ucapan Ken itu."Jadi selama Queen gak ada ini dia pindah? Dari kapan dia pindah? Tapi kenapa?" tanya Galaxy lagi."Apa lo udah ingat sama dia Gal?" tanya Ken balik, Galaxy mengangguk mantap membuat Ken menepuk pundaknya."Queen sakit lagi gal. Dia udah pindah dari sebulan yang lalu malahan. Dia sedang berobat ke luar. Lo doain aja dia cepat sembuh biar dia bisa cepat balik ke sini lagi." Ken melihat muka Galaxy yang tidak semangat itu."K

  • SALQUEEN   PART 70

    Ada saatnya ketika dia ada di hadapan kita tak sukaDan saat dia hilang dari pandangan rasanya ingin mencariKarna sesuatu itu akan berharga saat sudah hilang dari hidup kita~~~"Selamat pagi Galaxy," sapa Glad yang baru saja melihat Galaxy turun dari motornya. Mereka tidak pernah berangkat dan pulang sekolah bersama, karna Galaxy tidak mau. Qntah apa yang Galaxy pikirkan, tapi dia mengacuhkan Glad yang menyapanya."Kasihan nek lampir gak di sapa balik." Natan tertawa melihat muka masam Glad. Ia mengikuti Galaxy yang berjalan saja tanpa melihatnya."Selamat pagi ratunya Galaxy,""Selamat pagi juga Galaxynya Queen,""Ini buat kamu. Aku buatin tadi malam. Tapi lihatnya di rumah aja ya.""Siap.""Yok berangkat.""Bahagia gue itu sederhana, cukup denga

  • SALQUEEN   PART 69

    Yang aku ingin kan hanya akhir yang bahagiasemoga cerita ini berakhir bahagia~~~"Queen, gue mohon sama lo. Kita pergi sekarang ya. Gue gak mau lo kenapa kenapa lagi." Stella menyatukan kedua tangannya di depan dada seperti orang yang memohon."Glad itu iblis Queen. Dia akan lakukan apapun. Dia juga bisa buat lo mati kalau bisa. Gue gak mau lo kenapa kenapa," lanjutnya.Mereka saat ini sedang berada di rumah sakit. Tadi Stella, Tasya dan Acha langsung berlari ke WC karna Queen tidak juga muncul setalah pelajaran Pak Bayu selesai. Saat merek mau masuk, Glad dan entek enteknya keluar dengan muka senangnya. Ternyata Queen sudah pingsan di WC dengan darah yang keluar dari hidungnya. Glad tidak bisa di biarin begitu aja, nanti dia akan laporkan pada BK. Ini semua juga salah Pak Bayu. Kalau saja Pak Bayu mengizinkan Stella untuk ke WC tadi, pasti tidak akan begini jadinya."Iya Queen, kami

  • SALQUEEN   PART 68

    Jangan bilang benci kalau ternyata masih peduli~~~"Galaxy gue mau bicara sama lo." Queen menggapai tangan Galaxy yang sedang berjalan santai sambil memasukkan tangannya di saku celana.Terpaksa Galaxy harus berhenti karena tangannya di tahan oleh Queen. Ia menoleh pada Queen. "Apa?!" bentaknya kesal."Lo sama sekali ga ingat gue?" Pertanyaan itu lagi, setiap hari Queen selalu menanyakan itu padanya. Dan dia sudah bosan mendengarkan pertanyaan itu."Gue udah selalu bilang sama lo, gue gak kenal sama lo apa lagi ingat. Lo ngerti bahasa gue ga sih?!" Galaxy mengepalkan tangannya, jika saja yang ada di hadapannya ini laki laki pasti dia sudah habis di tangan Galaxy. Tapi ini perempuan, Galaxy masih berusaha menahan amarahnya."Gal, gue ini pacar lo Gal, kenapa lo ga ingat sama gue?" Queen menatap manik mata Galaxy dalam, begitu juga dengan Galaxy. Tapi ada sesuatu yang Galax

  • SALQUEEN   PART 67

    Dia yang berjuang mempertahankanDan aku yang berjuang menghancurkanDan pejuang sesungguhnya adalah dia~~~"Dari mana aja kalian?" Suara berat dan dingin itu langsung memenuhi pendengaran Queen, Stella, Acha dan Tasya. Mereka langsung menoleh ke sumber suara. Mampus ketahuan."Dari mana?" beo Stella. Queen menelan ludahnya susah payah. Apa yang harus mereka katakan?"Hm dari, dari kelas," jawab Queen dengan sedikit ragu."Kenapa ke kelas? Ekskulnya di ruang musik." Kalian tau kan ketua ekskul musik itu siapa? Ya Halaxy. Dia sedang mengintropeksi keempat cewek yang baru saja datang ini.Halaxy berjalan ke arah pintu. Ia berdiri di depan Queen. Menatap Queen yang sedang menunduk. Ia mengangkat kepala Queen agar menatapnya. "Lihat mata gue," kata Galaxy membuat Queen menjadi takut, mampus lah dia. Kenapa tadi me

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status