Ingat satu hal
Tidak ada yang benar benar setia di dunia ini
Bahkan bayangan yang selalu bersama kita saja bakalan ninggalin kita sendirian di dalam kegelapan
~~~
Seorang cewek berambut coklat tengah melihat pantulan dirinya di depan cermin, dengan baju sekolah dan juga tas yang sudah ia sandang, tak lupa senyum yang selalu terbit di wajah cantiknya. Kaki jenjangnya melangkah keluar dari kamar menuju meja makan yang berada di lantai 1.
"Pagi Mama, Papa, Argaa." Cewek itu menyapa Mama Papa juga adiknya dan menempati kursinya tanpa menghilangkan senyum di bibirnya.
"Pagii," jawab mereka serentak.
"Ma, Pa, aku udah tentukan pilihan aku dan aku akan tetap tinggal di sini, lagipula 1 tahun lagi SMP, 1 tahun 1 bulan sih, tapi kan nanggung, masa aku harus pindah pindah, terus juga 1 bulan lagi aku ujian terus naik kelas deh." Cewek itu berucap sambil memakan nasi goreng yang sudah di siapkan untuknya.
"Kamu gak apa apa di tinggal sendiri sayang?" tanya Hana dan Queen mengangguk.
"Lagian aku juga ga sendiri kok ma, ada Bi Ira sama Pak Ilun yang jagain aku, Mama ga usah khawatir."
"Yaudah, setiap 4 bulan sekali kami akan balik jenguk kamu ya," ucap Hana.
“Tapi besok SMA kamu yang dekat sekolah kamu dulu yaa," lanjut Hana.
"Masih lama loh SMA nya Ma," ucap Queen dan Hana tertawa singkat.
"Kita berangkat besok. Kamu nanti Papa izinin sama guru buat antarin kami ke bandara, sekalian bawa sahabat sahabat kamu yaa," kata Braka dan Queen mengangguk.
"Siap Papa sayang," ucap Queen seraya hormat ke Braka.
"Ayo berangkat." Braka yang telah selesai makan langsung meminum airnya dan menyalami istrinya tidak lupa dengan Arga.
"Siap Papa, aku berangkat dulu Ma, dada Argaa," pamit Queen lalu menyalami Mamanya juga Adiknya.
"Hati hati sayang," ucap Hana.
Arga itu menderita penyakit kulit. Penyakit kulit seperti putih putih di badan, seperti ketombe yang ada di rambut tapi ini di badannya Arga.
-SALQUEEN-
"Kamu di sini jaga kesehatan yaa sayang, istirahat yang cukup, jangan nyusahin Bi Ira sama Pak Ilun, jangan nakal. Sekolah yang bener kaya biasanya, kalau bisa lebih dari biasanya. Mama, Papa sama Arga pergi dulu yaa, doain kami selamat dan adek kamu cepat sembuh." Hana memeluk Queen dengan air mata yang tak henti hentinya turun. Begitu juga dengan Queen, ia memeluk Mamanya erat, sebenarnya ia tidak ingin keadaan yang seperti ini tapi ini demi Arga dan dia harus mengalah demi kesembuhan adek satu satunya yang ia punya.
Perlahan Hana melepas pelukannya dan menghapus jejak air mata yang mengalir di pipinya lalu menghapus air mata Queen.
Kini giliran Braka yang memeluk anak perempuan satu satunya itu. "Jangan nakal yaa sayang, selalu jadi Queen yang Papa kenal, Queen yang selalu ceria, Queen yang selalu bahagia, Queen yang gak pernah nyerah, yang selalu kuat menghadapi apapun masalahnya. Jangan pernah jadi orang lain. Kamu itu berliannya Papa dan Mama. Kami pergi dulu yaa, jaga diri kamu yaa sayang." Queen mengangguk di dalam pelukan Braka.
"Tasya, Stella sama Acha, tolong jagain Queen yaa sayang, kalian kan tau sendiri dia itu gimana, makannya gak teratur, istirahatnya kurang. Kalian bawelin aja dia." Hana memeluk ketiga sahabat Queen. ia sudah menganggap mereka sebagai anaknya sendiri dan mereka menganggap Hana seperti mama mereka sendiri.
"Siap Mama," ucap mereka serentak.
"Mama tengang aja, kalau Queen ga mau makan, Stella paksa dia makan, terus Stella awasi dia, kalau masih online malam malam, nanti Stella suruh dia tidur," kata Stella dengan semangat membuat mereka semua tertawa.
"Lo yang ga tidur dong kalau gitu," tolak Queen halus.
"Gue tidurnya siang aja," kata Stella menyengir kuda.
"Kita poto dulu yook, sama sama. Tasya, minta masker dong, mata gue bengkak ni," ucap Queen lalu Tasya memberikan masker yang berada di sakunya pada Queen.
Queen memakai masker itu lalu mengeluarkan HP dari sakunya. Queen meminta bantuan kepada salah satu pengunjung bandara untuk memfoto mereka bersama sama.
"Makasih yaa," ujar Queen lalu mengambil HPnya kembali.
"Dada sayang, kami pergi dulu ya, jaga diri kamu baik baik," ucap Hana lalu kembali memeluk Queen diikuti dengan Braka. Setelah itu mereka memegang tangan Arga untuk ikut bersama mereka.
"Dada Papa, Dada Mama, Dada Argaa," ucap mereka bersama. Queen memerhatikan punggung mereka yang lama lama menghilang dari pandangan.
"Queen, gimana kalau kita ke mall?" saran Tasya karna dia tau Queen pasti sangat sedih karena dia jarang sekali di tinggal sendiri oleh orang tuanya.
"Boleh deh, tapi poto dulu, potoin gue sendiri juga yaa. Ni HPnya." Queen memberikan HPnya lalu mencari tempat yang bagus untuk berfoto. Ia memilih foto dekat dinding kaca yang hasilnya seperti siluet, foto seperti itu sedang viral. Setelah selesai mengambil foto Queen, lalu mereka berselfie bersama, di tempat tempat yang berbeda.
Setelah berselfi ria, mereka melajukan perjalanan menuju mall, Stella yang menyetir, kenapa bisa? Karena Stella sudah di ajarkan orang tuanya dari kelas 7. Ke sekolahnya saja ia pergi menggunakan mobil.
"Gue mau post ah." Queen menyisihkan foto yang akan dia post dan meletakkannya di album favoritenya. Setelah itu ia membuka aplikasi instagramnya dan mempost fotonya.
Liked by @latasyasahrez and 37 others
@salqueenamelody tidak ada yang benar benar setia di dunia ini, bahkan bayangan kita sendiri saja akan meninggalkan kita sendiri di dalam kegelapan
Ting
Ting
Ting
Ting
Hp mereka semua berbunyi dan semua notif berasal dari akun Queen.
"Huh segan sama seleb," ujar Tasya lalu mereka semua tertawa.
"Waaaaw Bara like postingan lo Queen," Acha histeris melihat notifikasi di layar hpnya yang berasal dari I* Queen.
(@salqueenamelody):@albarasamudra liked your photo
Mereka semua lamgsung melihat ponsel mereka masing masing mendengar ucapan Acha barusan. "Gak salah lagi, Bara suka sama lo," ucap Tasya histeris setelah melihat I* Queen.
"Paling Regal lagi," sanggah Queen.
Dan di tempat lain seorang cowok sedang duduk di kantin sekolah. Ia memilih untuk membolos karena pada jam ini mereka harusnya belajar IPA. Ia membuka aplikasi instagramnya dan langsung menemukan postingan foto Queen. Dengan spontan ia menekan tombol like.
"Woi Bar, kami cariin juga, kemana aja lo," kata Regal yang langsung duduk di sebelah Bara.
"Di sini aja dari tadi," jawab Bara.
"Main apa lo tu?" tanya Langit. Bara langsung mengeluarkan aplikasi instagramnya karna takut ketahuan oleh mereka.
"Engga main apa apa," jawab Bara datar.
"Queen, kami nginap rumah lo yaa." Tasya membereskan ruangan yang sudan mereka tempati selama 2 hari itu yaitu ruangan inap Queen. Tidak hanya Tasya, Acha, dan Stella juga pastinya ikut membersihkan ruangan itu.
Selama 2 hari itu, mereka tidak ada yang pulang, baju mereka di antar oleh orang tua mereka ketika menjenguk Queen.
Mereka membereskan ruangan yang sudah seperti kapal pecah itu sejak 1 jam yang lalu tapi belun juga selesai, karena mereka banyak beristirahat dan melihat HPnya.
"Iya. Yaudah ayo cepat bersihkan, biar bisa pulang cepat. Atau biar gue aja yang bersihkan," ucap Queen melangkahkan kakinya ke lantai tapi langsung di tahan oleh Stella.
"Jangan! Jangan nakal deh Queen," tolak Stella lalu mereka langsung membereskannya secepat kilat.
Bagaimana tidak di bereskan, baju kotor yang mereka gunakan berserakan di lantai. Kasur yang orang tua mereka bawa dari rumah sudah tidak berbentuk. Malahan setelah selesai mandi, mereka langsung membuang baju mereka ke sembarang arah. Dan sampah sampah snake mereka biarkan berserakan.
Setelah selesai berberes, mereka langsung menuju rumah Queen. Selama di perjalanan, mereka bercerita ringan seperti biasa. Tidak lupa membahas tentang Bara.
Sesampainya di rumah, Queen meminta tolong kapada pembantunya untuk mengambil barang barangnya. Dan sahabat sahabatnya sudah menelfon pembantu mereka untuk segera menuju rumah Queen untuk menjemput berang mereka dan mengantar baju yang baru.
-SALQUEEN-
"Kita gofood atau makan masakan Bi Ira?" tanya Queen. Setelah sampai tadi, mereka langsung mandi karena sudah sore dan badan mereka gerah, hari ini panas sekali. Sekarang mereka sedang berada di kamar Queen, mendinginkan dan mengistirahatkan badan mereka.
"Masak sendiri aja yok," saran dari Stella membuat mereka mengangguk. Mereka melangkahkan kaki mereka menuju ke dapur yang berada di lantai satu.
"Masak apa kita?" tanya Acha, ia mengetuk jari telunjuknya di dagu seperti orang yang sedang berfikir. Tak lama setelah itu Bi Ira datang dan menghampiri mereka.
"Eh non, mau Bibi masakin apa?" tanya Bi Ira. Tasya lalu menuntun Bi Ira untuk duduk di kursi.
"Bibi duduk aja di sini, biar kami yang masak,” kata Tasya.
"Tapi non, nanti-" Ucapan Bi Ira langsung di potong oleh Queen.
"Gapaapa bi, biar kami aja, nanti kita makan sama sama." Bi Ira hanya mengangguk pasrah mendengarnya.
"Lo juga ga boleh masak Queen. Lo duduk aja di sini samping Bi Ira." Acha mendudukkan Queen di samping Bi Ira. Dan Queen hanya pasrah mengikuti saja.
"Kita masak sup sama ikan sarden aja gimana?" Pertanyaan Stella langsung diangguki Acha dan Tasya. Mereka mengeluarkan barang barang yang diperlukan dan mulai memasak.
Sahabat sahabat Queen itu pandai memasak, begitu juga dengan Queen. Bukan karna orang kaya jadi tidak pandai melakukan apapun, mereka diajarkan mandiri oleh orang tua mereka. Hanya saja mereka pemalas karena segalanya sudah disiapkan oleh pembantu mereka.
1 jam lebih 7 menit, akhirnya tiga sahabat Queen selesai memasak. Mereka memanggil semua pembantu Queen untuk ikut makan bersama mereka. Mereka menikmati makanan yang di buat oleh sahabat Queen, masakan mereka sangat enak. Para pembantu Queen memuji muji masakan itu.
Mereka menghabiskan makanan itu tanpa bersuara. Itu sudah tradisi makan, hanya dentuman sendok dan garpu yang menemani mereka.
-SALQUEEN-
Matahari telah tenggelam di ufuk barat berganti dengan bulan purnama juga bintang bintang yang menemaninya. Langit malam kali ini begitu indah. Karena kehadiran bulan purnama membuat langit malam ini lebih bercahaya.
Queen dan sahabat sahabatnya sedang duduk di balkon kamar Queen. mereka melihat langit malam ditemani dengan nyanyian mereka. Stella bermain gitar dan yang lainnya menyayi mengikuti nada yang keluar dari gitar itu.
Stella begitu pandai bermain gitar. Dan sahabat-sahabatnya sangat pandai bernyanyi, karena di sekolah mereka mengikuti ekskul musik, tidak heran jika mereka pandai bernyanyi dan bermain gitar juga alat musik lain.
"Kita main TOD yook, dah lama ga main itu," saran Acha bergeser menghadap sahabat sahabatnya.
"Tapi di dalam, jangan di sini. Nanti Queen kedinginan lagi," ucap Tasya lalu mereka masuk ke kamar Queen. mereka duduk melingkar dan meletakkan pena di tengah, jika ujung pena menunjuk seseorang, maka dia yang kena.
kamar tidur melody tema galaxy
"Kita mulai yaa, gue yang mutar." Stella memutar pena itu dan ujungnya mengarah pada dirinya sendiri.
"Senjata makan tuan. Truth or dare?" tanya Queen dan Stella memilih truth. Queen, Acha dan Tasya memikirkan truth yang akan di berikan pada Stella.
"Kenapa lo bisa kenal sama Raga?" tanya Tasya setelah berdiskusi dengan Queen dan Acha.
"Yah masa pertanyaannya itu sih, yang lain deh," tolak Stella ingin menghindar. Stella dan Raga itu tidak memiliki hubungan apapun, hanya saja sedang pendekatan, tetapi berita kedekatan Stella dan Raga sudah di ketahui siswa SMP Arven dan SMP cakrawala—sekolah Raga—.
"Ga ada yaa acara menghindar. Udah cepatan aja deh lo cerita," kata Acha sambil memakn snake yang ada di kamar Queen. Queen itu mempunyai lemari makanan rigan dan kulkas di kamarnya. Jadi jika dia dan temannya ingin mengemil, tidak perlu keluar untuk membeli, cukup ambil di lemari itu saja.
Stella hanya pasrah, ia meminum minuman sodanya lalu menarik nafasnya panjang. "Jaditu gini, gue kenal Raga dari waktu gue kemah, nah kan pulang dari kemah itu gue buka I*, terus dia dan teman temannya yang lain juga follow gue. Terus dia minta follback terus gue cek dulu ni asal usulnya, gue tanya Queen kan soalnya Queen follow dia juga, eh ternyata teman SDnya Queen. Jadi gue follback deh. Terus dia kaya nanya nanya sama gue gitu kan yaudah gue jawab, terus gue jadi nyaman gitu temenan sama dia. Terus lama lama dia bilang suka sama gue tapi ga nembak gue sih. Gue juga suka dia sih tapi gengsi gue lebih tinggi dari perasaan gue sama dia dan gue digantungin sampai sekarang," jelas Stella yang panjang lebar itu membuat ketiga sahabatnya melepas tawanya.
Stella menyerit kebingungan melihat mereka semua. "Kok malah ketawa sih?"
"Sabar yaa Stella sayang, kasian digantungin. Utututu kaciaannya sahabat atu satu ni," ujar Tasya lalu melepas tawanya kembali. Stella memutar bola matanya malas.
Setelah tawa mereka mereda, mereka kembali melanjutkan permainan mereka. Stella memutar pena itu dan mengarah kepada Acha.
“Truth or dare?" tanya Stella sambil menunjuk Acha dengan pena itu.
"Dare," jawab Acha. Stella mendapat ide lalu dia menarik sebelah bibirnya membentuk senyuman smirk.
"Lo chat Regal terus bilang 'aku suka sama kamu'." Stella lalu tertawa lepas setelah mengucapkan itu.
"Lah kok itu sih."
"Ga boleh menghindar, lo tadi yang bilang gak boleh menghindar kan Acha cantiiik. Cepetan, chat Regal," perintah Stella menaik turunkan alisnya.
Dengan perasaan kesal Acha membuka roomchatnya dengan Regal yang masih kosong itu lalu kembali melihat Stella dengan muka cemberut.
"Gue tau lo suka Regal, cepetan aja bilang. Manatau lo bisa pacaran sama dia," ujar Stella.
Acha lalu mengetik pesan yang akan ia kirimkan pada Regal dan mengirimkannya. Beberapa detik kemudian pesan itu langsung diread Regal dan dijawab
acha cantik
aku suka sama kamu
Stella lalu merebut HP Acha. Dengan lincah, tangannya menari di atas layar HP Acha.
acha cantik
gue ga gila regal, gue beneran suka lo
regalganteng
Alhamdulillah
Mereka membuatku berarti dan bahagia lewat berbagai cara yang berbeda~~~regalgantengAlhamdulillahacha cantikKok alhamdulillah sih?regalgantengKarna ternyata cinta gue ga bertepuk sebelah tanganStella langsung melepas tawanya dan meletakkan hp itu di tengah agar sahabatnya bisa membacanya. Acha mengerjapkan matanya berkali kali dan kembali melihat layar hp itu."Ini beneran? Ga mimpi kan gue? Aaaaaa gue sukaaa main TOD." Acha lalu berjingkrak jingkrak di tempat sambil memeluk hpnya dan senyum senyum sendiri. Sahabatnya merinding melihat tingkah laku Acha."Udah tu jatuh cintanya, kita lanjut TOD nya dong," kata Tasya yang sudah jengah dengan tingkah Acha. Acha mengangguk lalu memutar pena dangan senyum yang belum luntur dari bib
Tidak semua kenangan harus di kenangTidak semua kenangan harus di lupakanTerkadang, kenangan itu yang menjadi Perbaikan diri kita untuk kedepannya~~~Tangan Queen bergerak menyentuh keningnya, matanya ia buka."Sakit," lirihnya lalu menoleh ke samping mendapati Bara yang sedang menatapnya."Minum dulu," ucap Bara lalu ia membantu Queen untuk duduk dan memberikan air hangat pada Queen. Queen menerimanya dan meminum air itu lalu mengembalikannya dan tak lupa ucapan makasih."Mau gue pijitin?" tawar Bara dan Queen menggeleng."Gausah Bar, oh iya Bar, kawan gue kemana?" Queen mengedarkan pandangannya ke sekeliling UKS tapi tidak menemukan Tasya, Acha, dan Stella."Ngintip di jendela," ucap Bara tanpa melihat Queen sambil melirik jendela lewat ujung matanya, dan mereka yang berada di jendela dapat mendengarnya dengan jelas. Mereka lalu masu
Ada dua hal yang ada di dunia iniYang pertama yang boleh kamu ketahuiDan yang kedua yang tidak boleh kamu ketahui~~~Tidak terasa hari begitu cepat berlalu. Sebentar lagi anak kelas 12 akan melaksanakan ujian nasional dan dilanjutkan anak kelas 9, itu artinya masa-masa SMP Queen akan segera berakhir dan digantikan dengan masa SMA yang katanya disebut masa yang paling indah.Hari ini hari kamis, guru guru sedang rapat, jadi Queen dan sahabat sahabatnya memutuskan untuk melihat anak cowok yang sedang bermain basket di lapangan basket. Mereka duduk di pojok tribun yang dekat dengan pohon agar bisa sedikit berteduh.Acha menyiapkan satu botol air mineral dingin yang akan ia berikan pada Regal nantinya. Hubungan mereka semakin dekat saja, itu karena permainan TOD hari itu, Acha sangat menyukai permainan itu.Queen juga menyiapkan satu botol air mineral dingin untuk Bara dan juga ro
Dia yang terlihat baik belum tentu benar benar baikDia yang selalu melindungi belum tentu akan selalu melindungiDia yang terus menyayangi belum pasti akan terus seperti ituDunia bisa berputarDan tidak akan ada yang mengetahui kehidupan selanjutnya~~~"Maaf Bu, hari ini Queen terlambat, karna tadi dia susah dibangunin, tadi malam dia sakit gigi," ujar Braka pada Bu Ita yang baru saja mengantar mengantar Queen jam 8.30. Pasalnya tadi malam Queen susah tidur karna sakit gigi dan paginya susah di bangunkan."Iyaa Pak, tidak apa apa, ayo Queen masuk," ucap Bu Ita langsung membawa Queen masuk ke dalam kelas B1."Sal, kok lama sih datangnya? Kaya ulat kaki seribu aja, kalau ke sekolah telat terus karna kakinya banyak untuk dipakein sepatu. Mau aku bantu pakein sepatunya?" Galaxy datang mengahampiri Queen yang duduk di belakang."Ih rey apaan sih, aku ini manusia, buka
Ingat satu halDi mana ada pertemuan pasti ada perpisahanEntah itu secara terpaksa ataupun dengan keikhlasanTapi bagaimanapun keadaannya pasti akan erasa menyakitkan bukan?~~~Tidak terasa perpisahan anak TK B sudah dekat, maka Queen akan menyandang gelar anak kelas 1 SD. Ia sudah di daftarkan orang tuanya di SD Cakrawala dan Galaxy juga demikian karna sekolah itu milik keluarga Galaxy.Hari ini Bu Ita meminta anak-anak itu untuk berpakaian rapi untuk foto kenang kenangan nantinya. Anak perempuan berjejer di depan dan duduk di kursi, sedangkan anak laki laki berdiri berjejer di belakang anak perempuan.Queen dan taman temannya sedang menunggu giliran kelasnya untuk berfoto. Galaxy datang menghampiri Queen yang sedang fokus melihat kelas lain berfoto."Sal, nanti aku di belakang kamu yaa," ucapnya memegang pundak Queen dan Queen menoleh ke samping tepatnya menatap Galaxy
Terkadang masa lalu bukan untuk di kenangKadang juga masa lalu bukan untuk di lupakanMasalalu bisa di jadikan modal untuk perbaikan di masa depan~~~Queen dan sahabat-sahabatnya sedang berjalan menuju ke labor komputer. Queen duduk di pojok kanan dan Sahira, Airin, dan Arabella sahabatnya berada di sebelah kirinya.Mereka sudah diajarkan komputer di SD Cakrawala sejak kelas 2, untuk memudahkan mereka menghadapi perkembangan zaman yang kian maju kedepannya."Anak-anak, sekarang bapak akan kasih kalian tugas. Membuat cerita pengalaman liburan kenaikan kelas kalian. Dengan ketentuan yang sudah bapak ajarkan minggu lalu. Nanti ketentuannya bapak tulis lagi di papan tulis. Jika sudah selesai, save saja dan buat nama lengkap kalian lalu biarkan saja komputernya hidup. Kalian mengerti?" tanya Pak Lukman yang berada di depan labor dan semua anak kelas 3A itu menganggukkan kepalanya paham.
Jangan memaksa seseorang jika ingin dihargaiTapiHargai seseorang dulu sebelum ingin di hargai~~~"Ni ya aku baca isi kertasnya." Sahira naik di atas kursi lalu membuka kertas itu untuk membacakannya."Surat dari Rey-nya Salqueen untuk Salquee-nya Rey. Rey suka sama Salqueen. Rey suka jagain Salqueen, Rey suka lindungin Salqueen dari masalah apapun. Senyuman Salqueen manis banget. Rey juga suka. Pesan Rey untuk Salqueen, jangan pernah berhenti tersenyum yaa seberat apapun masalah Salqueen. Rey gak suka Salqueen sedih, apalagi sedih karna Rey. Rey sayang Salqueen," ucap Sahira lalu melihat tulisan kecil di ujung kertas bagian bawah kanan"Kata katanya Bunda yang bilangkan hehe," lanjut Sahira membaca tulisan di sudut kertas itu.Galaxy yang ada di belakang kelas langsung tersadar, ternyata kertas yang ia cari jatuh ke tas Sahira, mungkin karena Galaxy meletakkannya di pinggir me
Jangan pernah mengambil keputusan sebelum mendengarkan penjelasanYang pada akhirnya akan merasakan penyesalanBisa saja itu hanya kesalahpahaman~~~Queen dan sahabat-sahabatnya sedang bersantai di balkon kamar Queen sambil menikmati langit malam yang tampak indah juga nyanyian yang keluar dari mulut Queen.Dering HP Queen menghentikan nyanyian Queen. Sang pemilik HP dan yang berada di sana menoleh ke sumber suara, tepatnya di atas meja yang berada di depan mereka dan melihat nama 'mama❤️' tertera di sana. Queen mengangkat telfon itu."Selamat malam Mamaku yang cantik, apa kabar Mama?" tanya Queen dengan spiker yang ia besarkan dan senyuman yang memenuhi layar HP itu, Mamanya sedang bervidio call dengannya. Hana tersenyum bahagia, melihat anak perempuan satu satunya tumbuh menjadi gadis yang kuat seperti Queen."Mama baik baik aja, kamu apa kabar sayang?" tanya Hana balik, Queen
Dia adalah orang yang selalu hadir di saat aku terjatuhDia adalah orang yang selalu mendukung di saat aku butuh sandaranDia adalah orang yang selalu membantu aku untuk kembali bangkit di saat aku sedang terjatuhDia adalah sahabatku~~~"Queen, ada yang nyariin di lorong IPA sebelah," ujar salah satu teman sekelas Queen. Queen meneritkan keningnya bingung."Siapa yang cari gue?" tanya Queen dan orang itu menggeleng tak tau. Queen mengucapak trimakasih dan berjalan ke tempat yang di sebutkan oleh cewek tadi sendiri karna teman temannya sednag ke kantin saat ini. Kaki cewek bermata coklat itu dengan ragu berjalan di lorong IPA yang tumben sekali sedang sepi itu.Lalu salah satu cewek datang membawa bunga mawar berwarna merah dam memerikannya pada Queen. "Aku," ujar cewek tadi lalu pergi dar
Apa gunanya lari dari masalah?Saat kita bersembunyi sebentar lalu keluar dengan masalah yang samaMasalah yang baru juga datang menghampiriItu akan membuat otak bekerja dua kali lebih cepat untuk menyelesaikan dua masalah sekaligus~~~"Ciee Achaaa," goda Alana dengan mencolek lengan Acha yang sedang tersipu malu."Ih apaan sih Alana," ujar Acha membekap mukanya dengan kedua tangan."Langsung tembak aja Ken, gak jaman main bunga sekarang," saut Stella pada Ken yang ada di ujung kelas.Ken baru saja memberikan bunga matahari pada Acha dan memberikannya coklat. Dengan malu Acha menerimanya dan itu sebabnya Alana menggoda Acha."Iya nih Ken, kasihan Acha di gantungin terus," sambung Queen membuat Ken menoleh padanya dengan senyuman. Ken berdiri lalu menarik tangan Acha keluar kelas.Tidak mau ketinggalan informasi, Queen, Alana, Tas
Ucapan itu hanya membutuhkan janjinyaJangan berucap jika tak bisa menepati~~~"WOII ADA ANAK BARUUU, CEWEK.""SUMPAH LO?""IYA SUMPAH.""DIMANA?""ADA TU LAGI DI RUANG GURU.""CANTIK PASTI KAN?""CANTIK BANGET LAH.""GUE TERSINGKIR JADINYA.""GUE MAU LIHAT AH.""Anak baru?" beo Stella melihat teman teman sekelasnya yang heboh di depan kelas. Stella lalu menoleh pada teman teman yang ada di depannya."Siapa?" tanya Tasya pada mereka semua. Mereka mengangkat bahunya acuh tanda tidak tau siapa anak baru itu."CEPAT DUDUK WOI, TU BU SILVI KE SINI SAMA ANAK BARUNYA.""KELAS SINI DIA?""IYAA CEPAT LAH DUDUK.""WAW BERTAMBAH CECAN SINII.""CECA
Kita dekat namun tak terikatKita saling menyayangi tapi tak memilikiKita saling cinta cuma sayang bukan siapa siapaRupanya hidup tak semudah yang di bayangkanTerkadang kita di paksa untuk menjadi dewasaMau tidak mauSiap tidak siapBisa tidak bisaKita harus menerimanyaMaju ke depan adalah pilihan terbaikDan kita harus yakin bahwa jalan yang kita pilih adalah jalan terbaikJalan yang membuat kita menjadi pribadi yang lebih baikJalan yang membuat kita bisa memulai semuanya dari awalTanpa bayangan masa lalu yang pahitWalaupun kita tau bahwa bayangan masa lalu yang pahit itu akan selalu adaTidak untuk di kenangDan tidak juga untuk di lupakanHanya saja di jadikan pembelajaran agar tidak terulang kembali
Penyesalan itu memang selalu datang di akhirKalau di awal pendaftaran namanya~~~"Lo telat Gal," jawab Ken mengalihkan pandangannya pada Galaxy. Galaxy menurunkan bahunya, mukanya terlihat kecewa."Telat kenapa?" tanyanya."Queen udah pindah Gal." Seperti kaca yang langsung pecah. Begitu juga hati Galaxy. Jadi selama ini Queen benar benar sudah pindah? Mukanya makin masam karna mendengar ucapan Ken itu."Jadi selama Queen gak ada ini dia pindah? Dari kapan dia pindah? Tapi kenapa?" tanya Galaxy lagi."Apa lo udah ingat sama dia Gal?" tanya Ken balik, Galaxy mengangguk mantap membuat Ken menepuk pundaknya."Queen sakit lagi gal. Dia udah pindah dari sebulan yang lalu malahan. Dia sedang berobat ke luar. Lo doain aja dia cepat sembuh biar dia bisa cepat balik ke sini lagi." Ken melihat muka Galaxy yang tidak semangat itu."K
Ada saatnya ketika dia ada di hadapan kita tak sukaDan saat dia hilang dari pandangan rasanya ingin mencariKarna sesuatu itu akan berharga saat sudah hilang dari hidup kita~~~"Selamat pagi Galaxy," sapa Glad yang baru saja melihat Galaxy turun dari motornya. Mereka tidak pernah berangkat dan pulang sekolah bersama, karna Galaxy tidak mau. Qntah apa yang Galaxy pikirkan, tapi dia mengacuhkan Glad yang menyapanya."Kasihan nek lampir gak di sapa balik." Natan tertawa melihat muka masam Glad. Ia mengikuti Galaxy yang berjalan saja tanpa melihatnya."Selamat pagi ratunya Galaxy,""Selamat pagi juga Galaxynya Queen,""Ini buat kamu. Aku buatin tadi malam. Tapi lihatnya di rumah aja ya.""Siap.""Yok berangkat.""Bahagia gue itu sederhana, cukup denga
Yang aku ingin kan hanya akhir yang bahagiasemoga cerita ini berakhir bahagia~~~"Queen, gue mohon sama lo. Kita pergi sekarang ya. Gue gak mau lo kenapa kenapa lagi." Stella menyatukan kedua tangannya di depan dada seperti orang yang memohon."Glad itu iblis Queen. Dia akan lakukan apapun. Dia juga bisa buat lo mati kalau bisa. Gue gak mau lo kenapa kenapa," lanjutnya.Mereka saat ini sedang berada di rumah sakit. Tadi Stella, Tasya dan Acha langsung berlari ke WC karna Queen tidak juga muncul setalah pelajaran Pak Bayu selesai. Saat merek mau masuk, Glad dan entek enteknya keluar dengan muka senangnya. Ternyata Queen sudah pingsan di WC dengan darah yang keluar dari hidungnya. Glad tidak bisa di biarin begitu aja, nanti dia akan laporkan pada BK. Ini semua juga salah Pak Bayu. Kalau saja Pak Bayu mengizinkan Stella untuk ke WC tadi, pasti tidak akan begini jadinya."Iya Queen, kami
Jangan bilang benci kalau ternyata masih peduli~~~"Galaxy gue mau bicara sama lo." Queen menggapai tangan Galaxy yang sedang berjalan santai sambil memasukkan tangannya di saku celana.Terpaksa Galaxy harus berhenti karena tangannya di tahan oleh Queen. Ia menoleh pada Queen. "Apa?!" bentaknya kesal."Lo sama sekali ga ingat gue?" Pertanyaan itu lagi, setiap hari Queen selalu menanyakan itu padanya. Dan dia sudah bosan mendengarkan pertanyaan itu."Gue udah selalu bilang sama lo, gue gak kenal sama lo apa lagi ingat. Lo ngerti bahasa gue ga sih?!" Galaxy mengepalkan tangannya, jika saja yang ada di hadapannya ini laki laki pasti dia sudah habis di tangan Galaxy. Tapi ini perempuan, Galaxy masih berusaha menahan amarahnya."Gal, gue ini pacar lo Gal, kenapa lo ga ingat sama gue?" Queen menatap manik mata Galaxy dalam, begitu juga dengan Galaxy. Tapi ada sesuatu yang Galax
Dia yang berjuang mempertahankanDan aku yang berjuang menghancurkanDan pejuang sesungguhnya adalah dia~~~"Dari mana aja kalian?" Suara berat dan dingin itu langsung memenuhi pendengaran Queen, Stella, Acha dan Tasya. Mereka langsung menoleh ke sumber suara. Mampus ketahuan."Dari mana?" beo Stella. Queen menelan ludahnya susah payah. Apa yang harus mereka katakan?"Hm dari, dari kelas," jawab Queen dengan sedikit ragu."Kenapa ke kelas? Ekskulnya di ruang musik." Kalian tau kan ketua ekskul musik itu siapa? Ya Halaxy. Dia sedang mengintropeksi keempat cewek yang baru saja datang ini.Halaxy berjalan ke arah pintu. Ia berdiri di depan Queen. Menatap Queen yang sedang menunduk. Ia mengangkat kepala Queen agar menatapnya. "Lihat mata gue," kata Galaxy membuat Queen menjadi takut, mampus lah dia. Kenapa tadi me