Share

PART 6

Author: Fitria Salma
last update Last Updated: 2021-08-18 19:04:46

Tidak semua kenangan harus di kenang

Tidak semua kenangan harus di lupakan

Terkadang, kenangan itu yang menjadi Perbaikan diri kita untuk kedepannya

~~~

Tangan Queen bergerak menyentuh keningnya, matanya ia buka.

"Sakit," lirihnya lalu menoleh ke samping mendapati Bara yang sedang menatapnya.

"Minum dulu," ucap Bara lalu ia membantu Queen untuk duduk dan memberikan air hangat pada Queen. Queen menerimanya dan meminum air itu lalu mengembalikannya dan tak lupa ucapan makasih.

"Mau gue pijitin?" tawar Bara dan Queen menggeleng.

"Gausah Bar, oh iya Bar, kawan gue kemana?" Queen mengedarkan pandangannya ke sekeliling UKS tapi tidak menemukan Tasya, Acha, dan Stella.

"Ngintip di jendela," ucap Bara tanpa melihat Queen sambil melirik jendela lewat ujung matanya, dan mereka yang berada di jendela dapat mendengarnya dengan jelas. Mereka lalu masuk ke UKS dengan muka tertekuk.

Acha berdecak. "Kenapa lo bisa tau sih Bar? cenayang yaa lo," Ucapnya lalu duduk di kursi yang ada di sana, Bara hanya mengangkat bahunya acuh.

"Lo belum sarapan yang Queen?" tebak Stella. Ia menunjuk Queen dengan telunjuknya.

"Udah Stella. Gue udah sarapan. Tapi pantulan bolanya keras banget soalnya, makanya gue pingsan," ujar Queen seraya memegang kepalanya yang masih terasa sakit.

"Queen, sakit banget yaa pasti. Ke rumah sakit yok Queen." Acha bangkit dari duduknya dan menghampiri Queen, ia mengusap lembut kepala Queen yang lebam itu.

Queen tersenyum. "Udah Acha, gue gapapa," ucapnya meyakinkan Acha bahwa dia baik baik saja.

Tasya melipat lengan seragamnya. "Harus di kasih pelajaran tu si Rayyan." Ia mengepalkan tangannya dan ingin beranjak dari tempatnya tapi Queen berhasil meraih tangannya.

"Udah Sya, ga usah. Gue yakin dia ga sengaja,” katanya sambil berusaha terlihat baik baik saja.

"Ih Queen, tapi kan dia-"

"Udah Tasya sayang, gue bilang gak usah, gue ga papa. Kan gue ga meninggal karna kena bola itu."

"Lo baik banget sih Queen, jadi tambah sayang deh." Stella maju lalu langsung memeluk Queen.

Bara berdeham. "Gue duluan," ucapnya berjalan ke arah pintu, tapi suara Queen menghentikan langkahnya.

"Makasii Bara." Ia mengangguk dan kembali melangkahkan kakinya keluar UKS.

"Uhuuy, Bara perhatian sama Melody ni yeee," Tasya mencolek lengan Queen membuat Queen menyerit kebingungan.

"Kenapa?" tanyanya.

"Dia yang bawa lo ke sini, dia yang olesin lo minyak kayu putih, dia kasih lo minum, dia kasih lo perhatian, dia mau pijitin lo tadi kan tapi lo nolak," ledek Tasya, ia menghitungnya dengan jarinya dan mengangkat angkat alisnya sambil tersenyum menggoda Queen.

"Gue kalau jadi lo ni yaa Queen, gue udah suka sama dia," lanjutnya.

"Tapi kenapa gue engga suka sama dia yaa Sya?" Queen bertanya, pandangannya kosong lurus ke depan.

"Mungkin belum Queen, gatau kalau nanti, besok atau sebentar lagi," ucap Acha ia memeluk Queen dari samping.

"Queen lo orang yang kuat Queen, kami sayang sama lo," lanjutnya.

Queen tersenyum lalu menoleh ke Acha yang berada di sebelah kirinya. "Gue juga sayang sama kelian." Dan mereka semua berpelukan seperti teletubbies.

-SALQUEEN-

"Biar gue aja yang pesanin minumannya yaa, udah lama ga gue yang pesan." Queen beranjak dari duduknya menuju stand jus.

Sekarang sedang jam istirahat, dan pastinya mereka sedang berada di kantin. Stella memesan makanan dan Queen memesan minuman.

Setelah mengantri cukup lama, akhirnya Queen mendapatkan pesannannya. Ia keluar melewati kerumunan siswa yang memesan. Kaki jenjangnya melangkah hampir sampai ke mejanya tadi tapi-

Byuur

Seseorang sengaja menyenggol tangan Queen hingga jus yang ia bawa tumpah mengenai baju putihnya. Queen terkejut, ia lalu menoleh ke orang itu.

"Upss sorry yaa, gue sengaja," ucapnya sambil menutup mulutnya alay dan menekan kata sengaja.

"Siskaa lo keterlaluan!" Stella berteriak dan berdiri dari duduknya lalu berlari mengahampiri Queen.

"Heh, Stella yang cantik tapi cantikan gue, lo jangan ikut campur ya," ujar Siska sok lembut.

"Ini urusan gue sama cewek murahan ini. Udah cukup lo belain dia terus ya." Siska mencoel bahu Queen sambil mendorongnya dengan telunjuknya.

"Kenapa sih lo Sis, Queen gaada yaa buat masalah sama lo," ucap Tasya lalu membalas perlakuan Siska kepada Queen tadi dengan cara yang sama.

"Cewek ini, dia udah rebut Bara dari gue. Lo bilang itu ga buat masalah hah. Itu masalah bagi gue dan dia yang mulai permasalahannya." Suaranya mengeras. Siska maju lebih dekat dengan Queen.

Plak

Siska menampar pipi kiri Queen membuat seisi kantin menjadi diam dan memperhatikan mereka.

"Ini belum seberapa yaa Queen, gue kan udah bilang sama lo. Awas aja lo kalau lo rebut Bara dari gue. Gue bisa ngelakuin apapun kalau lo masih juga dekat sama Bara!” seru Siska.

"Cuma karna Bara lo jadi gini Sis? Lo keterlaluan tau gak. Lo bisa ambil hati Bara dengan cara lain. Gak gini caranya Sis. Kalau Bara gak mau sama lo, lo jangan salahin orang lain. Itu salah lo. Dan lo pikir, kenapa Bara bisa gak suka sama lo." Stella membalas tamparan Siska untuk membalas perlakuan Siska pada Queen tadi.

Queen tidak bisa membalas, tubuhnya kedinginan dan kepalanya pusing. Tiba-tiba seseorang menarik tangannya keluar dari kantin. Itu semua tidak terlepas dari penglihatan semua orang, termasuk Siska.

Ia melepas hoodie yang ia kenakan lalu menyuruh Queen untuk menggunakannya agar bisa menutupi baju Queen yang agak tembus pandang itu. Setelah itu ia membawa Queen ke ruang BK.

"Tolong kasih peringatan kepada Siska karena sudah bersikap kelewatan." Orang itu berbicara pada guru BK dan menunjuk pipi Queen yang lebam.

"Kalau tidak percaya lihat CCTV kantin. Dan sekalian kawan-kawannya," lanjutnya lalu melangkah keluar. Queen hanya mengikuti kemana orang itu menarik tangannya.

Sekarang ia di bawa ke loker. Orang itu mengambil bajunya dan memberikannya pada Queen lalu menyuruh Queen berganti di WC untuk mengganti bajunya yang basah.

Setelah itu ia membawa Queen ke UKS. Ia mengobati pipi Queen yang lebam dengan kain yang diberikan air dingin.

Queen tertegun. "Makasih yaa Bara. Lo baik banget sama gue. Gue gak tau gimana cara balasnya," ucap Queen melihat Bara lekat.

Orang yang menariknya tadi adalah Bara. "Gak heran banyak yang suka sama lo," lanjutnya.

Air mata yang dari tadi ia tahan akhirnya jatuh. Cepat-cepat ia menghapus air mata itu dengan punggung tangannya, lalu tersenyum.

"Tapi Bara, kenapa lo bantuin gue terus sih Bar, sekian banyak cowok di sekolah ini yang bantuin gue itu selalu aja lo. Kenapa ga Regal, kenapa ga Langit atau yang lain," kata Queen setelah Bara selesai mengompres pipi Queen.

Decitan pintu mengalihkan pandangan mereka, ada Tasya, Acha dan Stella di sana. Meraka langsung mengahamburkan pelukan pada Queen.

"Queen, kami khawatir banget sama lo. Bakalan gue balas tu cewek sok soan itu," ujar Stella. Ia mengusap pipi Queen yang lebam.

Queen menarik nafas panjang. “Gak usah khawatir sama gue, gue itu cewek kuat kan. Ga usah di balas juga Stella, gue ga papa," kata Queen memamerkan gigi rapinya.

"Kenapa sih Siska keterlaluan banget. Cuma gara-gara Bara dia jadi gitu. Ga abis pikir gue," ujar Tasya, ia mengerutkan dahinya lalu duduk di samping kanan Queen.

"Cinta itu buta, dan gue yakin dia bakalan ngelakuin apapun demi cintanya," ucap Acha, ia membukan permen karet yang ia ambil dari sakunya lalu duduk di samping kiri Queen.

"Sama kaya gue, gue akan lakuin apapun demi cinta gue. Tapi ga gitu juga sih," lanjutnya seraya memasukkan permen karet itu ke dalam mulutnya.

"Bara. Gue mohon sama lo, mulai sekarang pleasee, lo jangan dekat dekat Queen lagi yaa," ucap Stella menyatukan tangannya di depan dada seperti orang yang sedang memohon.

"Bukannya lo yang selalu minta tolong sama gue bantuin dia?" tanya Bara datar.

"Iya sih, tapi tadi gue ga ada minta tolong sama lo Bar, lo langsung aja tarik tangan Queen. Lo suka kan sama Queen?" tanya Stella, ia berjalan mendekat ke arah Bara tangannya ia lipat di depan dada.

"Gue bantu dia biar dia bisa keluar dari masalah ini,” sanggah Bara.

"Tapi justru bantuan lo ini yang membuat Siska berfikir kalau Queen udah rebut lo dari dia,” kata Stella lagi.

"Gue ga ada hubungan apa apa sama Siska. Dan gue nolongin dia cuma karna nama gue di bawa bawa. Gak lebih dari itu. Jadi jangan berfikir terlalu jauh, dan jangan berfikir kalau gue suka sama Queen." Setelah itu Bara meninggalkan UKS, tapi suara Stella menghentikan langkahnya.

"Gue yakin lo suka sama Queen."

***

Setelah kejadian yang menimpa Queen, ia selalu di jaga ketat oleh sahabat-sahabatnya. Kemanapun ia pergi akan selalu di buntuti oleh mereka.

Buktinya sekarang Queen sedang izin ke toilet, dan mereka juga izin ke toilet bersama Queen. Beruntung guru yang mengajar mengizinkan mereka untuk pergi berempat karena yang mengajar adalah Bu Susi—guru seni budaya— yang sangat baik dan pengertian. Guru terfavorite di SMP Arven.

Queen membuang nafas panjang dan memandang malas ke sahabat-sahabatnya. "Kalian kenapa ikut sih," katanya sambil berjalan menuju toilet dan di ikuti oleh sahabat-sahabatnya.

"Biar bisa jagain lo lah Queen, apa lagi. Setelah apa yang menimpa lo kemaren kami bakalan diam aja? Gak bisa Queen. Okeey kami terima kami gak balas dia demi lo, tapi jangan larang kami buat jagain lo Queen. Kami udah janji sama Papa sama Mama bakalan jagain lo," ucap Stella panjang lebar dengan menggunakan urat.

Queen tersenyum. "Iya Stella sayang, jangan ngegas juga dong."

"Iya abisnya lo ngeselin sih Queen."

"Lah kok gue?"

"Iya, lo itu ngeselin banget. Orang mau balas Siska juga lo larang," ujar Stella lalu melipat tangannya di dapan dada.

"Gue masuk dulu, kalian tunggu di sini aja," kata Queen lalu masuk ke kamar mandi dan yang lain menunggunya di depan.

-SALQUEEN-

"Biar gue ambil bolanya," ucap Bara. Anak-anak basket ingin latihan basket saat ini karena mereka akan tanding besok pagi. Bara berjalan menuju gudang yang ada di sebelah kamar mandi dan mencari bola basket.

Sementara Queen yang berada di kamar mandi telah selesai dengan urursannya. ia keluar dari WC, tapi karna lantai yang licin membuatnya tergelincir dan jatuh.

"AAAA," teriaknya.

Stella yang mendengarkan suara itu buru-buru masuk dan langsung melihat Queen yang sudah tergeletak di lantai toilet itu.

Acha langsung berlari dan mencari bantuan. Ia melihat seseorang di gudang dekat kamar mandi dan ia langsung menepuk pundak orang itu. Orang itu berbalik.

"Ba-Bara tolongin Queen di-dia jatuh di toilet," kata Acha sambil menetralkan pernafasannya yang sesak karena habis berlari.

Dengan cepat Bara langsung berlari menuju kamar mandi cewek. Tasya dan Stella memberi jalan agar Bara dapat cepat-cepat membawa Queen.

"Ke mobil gue langsung Bar," pinta Stella dan langsung diangguki Bara.

Mereka cepat cepat membawa Queen ke rumah sakit dan meminta Bara untuk mengizinkan mereka pada Buk Susi.

-SALQUEEN-

Setelah sekitar 1 jam selesai di periksa, akhirnya gadis cantik itu membuka matanya. Stella mendekat dan langsung membantu Queen untuk duduk.

"Minum dulu Queen." Tasya langsung menyodorkan air hangat dan Queen menerimanya.

"Gimana keadaan lo Queen? Ada yang sakit Queen? Kepala lo sakit ya Queen? Apa lagi yang sakit? Badan lo sakit sakit juga ya?" tanya Acha bertubi-tubi. Ia sedikit memegang kepala Queen dengan berhati hati.

"Gue ga papa, ga ada yang sakit Acha," jawab Queen sambil tersenyum

Mereka mengendus. "Selalu aja bilang ga papa, padahal ada apa apa," kata Stella sebal lalu menyuapi makanan dari rumah sakit yaitu bubur tanpa rasa pada Queen.

"Beneran gaada apa apa loh. Stella, gue ga mau makan ini. Ga ada rasa Stell," ucap Queen, ia menghalang sendok yang masuk ke mulutnya dengan tangannya.

"Makan Queen, biar lo cepat sembuh," ucap Tasya, ia duduk di sebelah Queen dengan kaki yang menjuntai ke bawah.

"Ga mau Tasya, gaada rasa. Gue mau pulang aja." Queen menggeleng lalu memajukan bibirnya.

"Kalau ga makan ga boleh pulang. Cepat makan dulu, baru boleh pulang," ucap Stella, mata Queen berbinar ia langsung mengembangkan senyumannya.

"Beneran ni yaa? Janji yaa," ucap Queen mengangkat kelingkingnya di depan Stella.

Stella menautkan kelingkingnya pada Queen. "Iya janji, ni makan dulu. Kalau sakit aja udah kaya anak kecil ni Queen," ujar Stella lalu menyuapkan bubur itu pada Queen. Queen terkekeh dan memamerkan gigi giginya.

"Tapi sebelum pulang, lo di suruh ketemu sama dokter dulu yaa, dokter suruh tadi," ucap Acha lalu Queen mengangguk mematuhi.

"Kucing yang pintar," puji Tasya mengelus puncak kepala Queen.

"Enak aja orang cantik begini di katain kucing, untung gak anjing," ucap Queen memandang Tasya sinis.

Tasya menjulurkan lidahnya. "Canda Queen sayang..." Tasya menggantungkan ucapannya

"Bara," lanjutnya lalu tertawa.

"Ih apaan sih, engga ah." Queen menolak dengan muka yang tidak bersahabat.

-SALQUEEN-

Queen sedang berada di ruangan dokter saat ini, ia duduk di depan dokter untuk mendengarkan apa yang akan dokter katakan. Dokter menghembuskan nafas sebelum berbicara membuat Queen merasa sedikit takut.

"Queen, makin lama keadaan kamu makin memburuk, apa kamu tidak ingin memberitahu orang tuamu mengenai penyakit ini?" tanya dokter dan membuat Queen menjadi lemas terdiam mencerna ucapan dokter itu, sudah ia duga.

Queen menatap dokter lalu tersenyum. "Engga dok, saya ga mau nyusahin orang tua saya, biarkan orang tua saya menyembuhkan adek saya dulu dok, jika orang tua saya tau tentang oenyakit saya, maka beban mereka akan bertambah banyak dok," ucapnya lalu dokter mengangguk.

"Baiklah jika itu yang kamu inginkan. Nanti saya akan berikan kamu obat dan jangan lupa di minum," ujar dokter yang bername tag Daffa itu.

Related chapters

  • SALQUEEN   PART 7

    Ada dua hal yang ada di dunia iniYang pertama yang boleh kamu ketahuiDan yang kedua yang tidak boleh kamu ketahui~~~Tidak terasa hari begitu cepat berlalu. Sebentar lagi anak kelas 12 akan melaksanakan ujian nasional dan dilanjutkan anak kelas 9, itu artinya masa-masa SMP Queen akan segera berakhir dan digantikan dengan masa SMA yang katanya disebut masa yang paling indah.Hari ini hari kamis, guru guru sedang rapat, jadi Queen dan sahabat sahabatnya memutuskan untuk melihat anak cowok yang sedang bermain basket di lapangan basket. Mereka duduk di pojok tribun yang dekat dengan pohon agar bisa sedikit berteduh.Acha menyiapkan satu botol air mineral dingin yang akan ia berikan pada Regal nantinya. Hubungan mereka semakin dekat saja, itu karena permainan TOD hari itu, Acha sangat menyukai permainan itu.Queen juga menyiapkan satu botol air mineral dingin untuk Bara dan juga ro

    Last Updated : 2021-08-18
  • SALQUEEN   PART 8

    Dia yang terlihat baik belum tentu benar benar baikDia yang selalu melindungi belum tentu akan selalu melindungiDia yang terus menyayangi belum pasti akan terus seperti ituDunia bisa berputarDan tidak akan ada yang mengetahui kehidupan selanjutnya~~~"Maaf Bu, hari ini Queen terlambat, karna tadi dia susah dibangunin, tadi malam dia sakit gigi," ujar Braka pada Bu Ita yang baru saja mengantar mengantar Queen jam 8.30. Pasalnya tadi malam Queen susah tidur karna sakit gigi dan paginya susah di bangunkan."Iyaa Pak, tidak apa apa, ayo Queen masuk," ucap Bu Ita langsung membawa Queen masuk ke dalam kelas B1."Sal, kok lama sih datangnya? Kaya ulat kaki seribu aja, kalau ke sekolah telat terus karna kakinya banyak untuk dipakein sepatu. Mau aku bantu pakein sepatunya?" Galaxy datang mengahampiri Queen yang duduk di belakang."Ih rey apaan sih, aku ini manusia, buka

    Last Updated : 2021-09-06
  • SALQUEEN   PART 9

    Ingat satu halDi mana ada pertemuan pasti ada perpisahanEntah itu secara terpaksa ataupun dengan keikhlasanTapi bagaimanapun keadaannya pasti akan erasa menyakitkan bukan?~~~Tidak terasa perpisahan anak TK B sudah dekat, maka Queen akan menyandang gelar anak kelas 1 SD. Ia sudah di daftarkan orang tuanya di SD Cakrawala dan Galaxy juga demikian karna sekolah itu milik keluarga Galaxy.Hari ini Bu Ita meminta anak-anak itu untuk berpakaian rapi untuk foto kenang kenangan nantinya. Anak perempuan berjejer di depan dan duduk di kursi, sedangkan anak laki laki berdiri berjejer di belakang anak perempuan.Queen dan taman temannya sedang menunggu giliran kelasnya untuk berfoto. Galaxy datang menghampiri Queen yang sedang fokus melihat kelas lain berfoto."Sal, nanti aku di belakang kamu yaa," ucapnya memegang pundak Queen dan Queen menoleh ke samping tepatnya menatap Galaxy

    Last Updated : 2021-09-06
  • SALQUEEN   PART 10

    Terkadang masa lalu bukan untuk di kenangKadang juga masa lalu bukan untuk di lupakanMasalalu bisa di jadikan modal untuk perbaikan di masa depan~~~Queen dan sahabat-sahabatnya sedang berjalan menuju ke labor komputer. Queen duduk di pojok kanan dan Sahira, Airin, dan Arabella sahabatnya berada di sebelah kirinya.Mereka sudah diajarkan komputer di SD Cakrawala sejak kelas 2, untuk memudahkan mereka menghadapi perkembangan zaman yang kian maju kedepannya."Anak-anak, sekarang bapak akan kasih kalian tugas. Membuat cerita pengalaman liburan kenaikan kelas kalian. Dengan ketentuan yang sudah bapak ajarkan minggu lalu. Nanti ketentuannya bapak tulis lagi di papan tulis. Jika sudah selesai, save saja dan buat nama lengkap kalian lalu biarkan saja komputernya hidup. Kalian mengerti?" tanya Pak Lukman yang berada di depan labor dan semua anak kelas 3A itu menganggukkan kepalanya paham.

    Last Updated : 2021-09-06
  • SALQUEEN   PART 11

    Jangan memaksa seseorang jika ingin dihargaiTapiHargai seseorang dulu sebelum ingin di hargai~~~"Ni ya aku baca isi kertasnya." Sahira naik di atas kursi lalu membuka kertas itu untuk membacakannya."Surat dari Rey-nya Salqueen untuk Salquee-nya Rey. Rey suka sama Salqueen. Rey suka jagain Salqueen, Rey suka lindungin Salqueen dari masalah apapun. Senyuman Salqueen manis banget. Rey juga suka. Pesan Rey untuk Salqueen, jangan pernah berhenti tersenyum yaa seberat apapun masalah Salqueen. Rey gak suka Salqueen sedih, apalagi sedih karna Rey. Rey sayang Salqueen," ucap Sahira lalu melihat tulisan kecil di ujung kertas bagian bawah kanan"Kata katanya Bunda yang bilangkan hehe," lanjut Sahira membaca tulisan di sudut kertas itu.Galaxy yang ada di belakang kelas langsung tersadar, ternyata kertas yang ia cari jatuh ke tas Sahira, mungkin karena Galaxy meletakkannya di pinggir me

    Last Updated : 2021-10-05
  • SALQUEEN   PART 12

    Jangan pernah mengambil keputusan sebelum mendengarkan penjelasanYang pada akhirnya akan merasakan penyesalanBisa saja itu hanya kesalahpahaman~~~Queen dan sahabat-sahabatnya sedang bersantai di balkon kamar Queen sambil menikmati langit malam yang tampak indah juga nyanyian yang keluar dari mulut Queen.Dering HP Queen menghentikan nyanyian Queen. Sang pemilik HP dan yang berada di sana menoleh ke sumber suara, tepatnya di atas meja yang berada di depan mereka dan melihat nama 'mama❤️' tertera di sana. Queen mengangkat telfon itu."Selamat malam Mamaku yang cantik, apa kabar Mama?" tanya Queen dengan spiker yang ia besarkan dan senyuman yang memenuhi layar HP itu, Mamanya sedang bervidio call dengannya. Hana tersenyum bahagia, melihat anak perempuan satu satunya tumbuh menjadi gadis yang kuat seperti Queen."Mama baik baik aja, kamu apa kabar sayang?" tanya Hana balik, Queen

    Last Updated : 2021-10-05
  • SALQUEEN   PART 13

    Terkadang cinta datang karna terbiasaTerbiasa tertawa bersamaTerbiasa bersedih bersamaTerbiasa bahagia bersamaDan akhirnya terbiasa merindu bersamatanpa ada yang menyadarinya~~~"Jadi gini, tadi malam aku buka kertas yang di kasih Gerlan. Dan ternyata isinya itu-" Sahira menjeda ucapannya membuat mereka yang berada di sana penasaran."Isinya tuuuuuu-""Jadi isinyaaa apa?"Arabella atau yang biasa di panghil Arbel berdecak. "Apa sih isinya, buat penasaran aja terus," ucap Arabella membuat Sahira menyengir."Jadi tu isi kertas yang Gerlan kasi tu dia bilang gini ‘nama aku Gerlan’," ucap Sahira membuat kawan kawannya melotot tak percaya terutama Arabella."Beneran Ra? Terus cuma karna itu kamu suruh kami datang cepat, nyesal aku datang cepat. Ah mau pulang lagi ah." Arabella mengendus sebal, ia turun da

    Last Updated : 2021-10-05
  • SALQUEEN   PART 14

    Aku hanya manusia biasaYang tak sempurnaDan hanya mengikuti kemana takdir dari sang pencipta membawaku~~~"Lo-" Bara menggantung ucapannya membuat Queen penasaran. Ia memandang mata Bara dalam begitu juga dengan Bara."Lo-" Queen berdecak sebal."Iya gue kenapa?" tanya Queen mengalihkan tatapannya ke arah lain."Lo minum sampe ke pipi?" tanya Bara membuat Queen kembali menatapnya."Maksudnya?" tanya Queen tak mengerti."Pipi lo merah kaya kepiting rebus." Queen langsung membekap kedua pipinya dengan tangannya dan berbalik membelakangi Bara."Kenapa di tutup? Lo lucu kalau lagi salting. Ahahahaha." Bara tertawa membuat Quee

    Last Updated : 2021-10-05

Latest chapter

  • SALQUEEN   EXTRA PART III

    Dia adalah orang yang selalu hadir di saat aku terjatuhDia adalah orang yang selalu mendukung di saat aku butuh sandaranDia adalah orang yang selalu membantu aku untuk kembali bangkit di saat aku sedang terjatuhDia adalah sahabatku~~~"Queen, ada yang nyariin di lorong IPA sebelah," ujar salah satu teman sekelas Queen. Queen meneritkan keningnya bingung."Siapa yang cari gue?" tanya Queen dan orang itu menggeleng tak tau. Queen mengucapak trimakasih dan berjalan ke tempat yang di sebutkan oleh cewek tadi sendiri karna teman temannya sednag ke kantin saat ini. Kaki cewek bermata coklat itu dengan ragu berjalan di lorong IPA yang tumben sekali sedang sepi itu.Lalu salah satu cewek datang membawa bunga mawar berwarna merah dam memerikannya pada Queen. "Aku," ujar cewek tadi lalu pergi dar

  • SALQUEEN   EXTRA PART II

    Apa gunanya lari dari masalah?Saat kita bersembunyi sebentar lalu keluar dengan masalah yang samaMasalah yang baru juga datang menghampiriItu akan membuat otak bekerja dua kali lebih cepat untuk menyelesaikan dua masalah sekaligus~~~"Ciee Achaaa," goda Alana dengan mencolek lengan Acha yang sedang tersipu malu."Ih apaan sih Alana," ujar Acha membekap mukanya dengan kedua tangan."Langsung tembak aja Ken, gak jaman main bunga sekarang," saut Stella pada Ken yang ada di ujung kelas.Ken baru saja memberikan bunga matahari pada Acha dan memberikannya coklat. Dengan malu Acha menerimanya dan itu sebabnya Alana menggoda Acha."Iya nih Ken, kasihan Acha di gantungin terus," sambung Queen membuat Ken menoleh padanya dengan senyuman. Ken berdiri lalu menarik tangan Acha keluar kelas.Tidak mau ketinggalan informasi, Queen, Alana, Tas

  • SALQUEEN   EXTRA PART I

    Ucapan itu hanya membutuhkan janjinyaJangan berucap jika tak bisa menepati~~~"WOII ADA ANAK BARUUU, CEWEK.""SUMPAH LO?""IYA SUMPAH.""DIMANA?""ADA TU LAGI DI RUANG GURU.""CANTIK PASTI KAN?""CANTIK BANGET LAH.""GUE TERSINGKIR JADINYA.""GUE MAU LIHAT AH.""Anak baru?" beo Stella melihat teman teman sekelasnya yang heboh di depan kelas. Stella lalu menoleh pada teman teman yang ada di depannya."Siapa?" tanya Tasya pada mereka semua. Mereka mengangkat bahunya acuh tanda tidak tau siapa anak baru itu."CEPAT DUDUK WOI, TU BU SILVI KE SINI SAMA ANAK BARUNYA.""KELAS SINI DIA?""IYAA CEPAT LAH DUDUK.""WAW BERTAMBAH CECAN SINII.""CECA

  • SALQUEEN   EPILOG

    Kita dekat namun tak terikatKita saling menyayangi tapi tak memilikiKita saling cinta cuma sayang bukan siapa siapaRupanya hidup tak semudah yang di bayangkanTerkadang kita di paksa untuk menjadi dewasaMau tidak mauSiap tidak siapBisa tidak bisaKita harus menerimanyaMaju ke depan adalah pilihan terbaikDan kita harus yakin bahwa jalan yang kita pilih adalah jalan terbaikJalan yang membuat kita menjadi pribadi yang lebih baikJalan yang membuat kita bisa memulai semuanya dari awalTanpa bayangan masa lalu yang pahitWalaupun kita tau bahwa bayangan masa lalu yang pahit itu akan selalu adaTidak untuk di kenangDan tidak juga untuk di lupakanHanya saja di jadikan pembelajaran agar tidak terulang kembali

  • SALQUEEN   PART 71

    Penyesalan itu memang selalu datang di akhirKalau di awal pendaftaran namanya~~~"Lo telat Gal," jawab Ken mengalihkan pandangannya pada Galaxy. Galaxy menurunkan bahunya, mukanya terlihat kecewa."Telat kenapa?" tanyanya."Queen udah pindah Gal." Seperti kaca yang langsung pecah. Begitu juga hati Galaxy. Jadi selama ini Queen benar benar sudah pindah? Mukanya makin masam karna mendengar ucapan Ken itu."Jadi selama Queen gak ada ini dia pindah? Dari kapan dia pindah? Tapi kenapa?" tanya Galaxy lagi."Apa lo udah ingat sama dia Gal?" tanya Ken balik, Galaxy mengangguk mantap membuat Ken menepuk pundaknya."Queen sakit lagi gal. Dia udah pindah dari sebulan yang lalu malahan. Dia sedang berobat ke luar. Lo doain aja dia cepat sembuh biar dia bisa cepat balik ke sini lagi." Ken melihat muka Galaxy yang tidak semangat itu."K

  • SALQUEEN   PART 70

    Ada saatnya ketika dia ada di hadapan kita tak sukaDan saat dia hilang dari pandangan rasanya ingin mencariKarna sesuatu itu akan berharga saat sudah hilang dari hidup kita~~~"Selamat pagi Galaxy," sapa Glad yang baru saja melihat Galaxy turun dari motornya. Mereka tidak pernah berangkat dan pulang sekolah bersama, karna Galaxy tidak mau. Qntah apa yang Galaxy pikirkan, tapi dia mengacuhkan Glad yang menyapanya."Kasihan nek lampir gak di sapa balik." Natan tertawa melihat muka masam Glad. Ia mengikuti Galaxy yang berjalan saja tanpa melihatnya."Selamat pagi ratunya Galaxy,""Selamat pagi juga Galaxynya Queen,""Ini buat kamu. Aku buatin tadi malam. Tapi lihatnya di rumah aja ya.""Siap.""Yok berangkat.""Bahagia gue itu sederhana, cukup denga

  • SALQUEEN   PART 69

    Yang aku ingin kan hanya akhir yang bahagiasemoga cerita ini berakhir bahagia~~~"Queen, gue mohon sama lo. Kita pergi sekarang ya. Gue gak mau lo kenapa kenapa lagi." Stella menyatukan kedua tangannya di depan dada seperti orang yang memohon."Glad itu iblis Queen. Dia akan lakukan apapun. Dia juga bisa buat lo mati kalau bisa. Gue gak mau lo kenapa kenapa," lanjutnya.Mereka saat ini sedang berada di rumah sakit. Tadi Stella, Tasya dan Acha langsung berlari ke WC karna Queen tidak juga muncul setalah pelajaran Pak Bayu selesai. Saat merek mau masuk, Glad dan entek enteknya keluar dengan muka senangnya. Ternyata Queen sudah pingsan di WC dengan darah yang keluar dari hidungnya. Glad tidak bisa di biarin begitu aja, nanti dia akan laporkan pada BK. Ini semua juga salah Pak Bayu. Kalau saja Pak Bayu mengizinkan Stella untuk ke WC tadi, pasti tidak akan begini jadinya."Iya Queen, kami

  • SALQUEEN   PART 68

    Jangan bilang benci kalau ternyata masih peduli~~~"Galaxy gue mau bicara sama lo." Queen menggapai tangan Galaxy yang sedang berjalan santai sambil memasukkan tangannya di saku celana.Terpaksa Galaxy harus berhenti karena tangannya di tahan oleh Queen. Ia menoleh pada Queen. "Apa?!" bentaknya kesal."Lo sama sekali ga ingat gue?" Pertanyaan itu lagi, setiap hari Queen selalu menanyakan itu padanya. Dan dia sudah bosan mendengarkan pertanyaan itu."Gue udah selalu bilang sama lo, gue gak kenal sama lo apa lagi ingat. Lo ngerti bahasa gue ga sih?!" Galaxy mengepalkan tangannya, jika saja yang ada di hadapannya ini laki laki pasti dia sudah habis di tangan Galaxy. Tapi ini perempuan, Galaxy masih berusaha menahan amarahnya."Gal, gue ini pacar lo Gal, kenapa lo ga ingat sama gue?" Queen menatap manik mata Galaxy dalam, begitu juga dengan Galaxy. Tapi ada sesuatu yang Galax

  • SALQUEEN   PART 67

    Dia yang berjuang mempertahankanDan aku yang berjuang menghancurkanDan pejuang sesungguhnya adalah dia~~~"Dari mana aja kalian?" Suara berat dan dingin itu langsung memenuhi pendengaran Queen, Stella, Acha dan Tasya. Mereka langsung menoleh ke sumber suara. Mampus ketahuan."Dari mana?" beo Stella. Queen menelan ludahnya susah payah. Apa yang harus mereka katakan?"Hm dari, dari kelas," jawab Queen dengan sedikit ragu."Kenapa ke kelas? Ekskulnya di ruang musik." Kalian tau kan ketua ekskul musik itu siapa? Ya Halaxy. Dia sedang mengintropeksi keempat cewek yang baru saja datang ini.Halaxy berjalan ke arah pintu. Ia berdiri di depan Queen. Menatap Queen yang sedang menunduk. Ia mengangkat kepala Queen agar menatapnya. "Lihat mata gue," kata Galaxy membuat Queen menjadi takut, mampus lah dia. Kenapa tadi me

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status