Share

Di Madu?

Penulis: Ayuraa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dimadu katanya?

Flora merasa hatinya sudah ditusuk berkali-kali. Karena tidak tahan mendengar ucapan pedas itu terlalu lama, Flora memutuskan untuk pergi ke kamar.

“Aku masuk dulu, Mas,” ucap Flora sambil berdiri. “Mas bisa lanjutkan obrolannya dengan Mama.”

“Flora! Sayang!” Flora mendengar Dewa memanggilnya, tapi ia tidak berbalik dan terus saja melangkah.

“Mama benar-benar sangat keterlaluan! Mama bicara seperti itu sama sekali tidak memikirkan perasaan Flora!”

Flora tahu kalau Dewa kemudian menyusul langkahnya. Ia hanya bisa menangis di dalam kamar, meluapkan semua kesedihannya di atas kasur.

Dadanya begitu sangat sesak, tidak terima jika ia harus dimadu atau diceraikan.

Dewa menghampirinya dan mengelus-elus punggung Flora. “Kamu yang sabar ya, Flo. Tidak usah masukan ke hati ucapan Mama.”

Flora tidak menjawab.

“Saat ini, Mama mungkin sedang kesal saja karena sebuah tragedi yang menimpa kita,” ujar Dewa.

Mendengar ucapan Dewa, Flora pun berucap, “Aku tau aku ini bukan istri yang sempurna untuk kamu, Mas. Aku juga tahu bahwa gara-gara kesalahan aku, kamu dan Mama harus kehilangan anak dan cucu. Tapi kan itu sama sekali bukan keinginan aku, aku juga sangat menginginkan anak, Mas. Seharusnya mama tidak dengan mudahnya menyuruh kamu untuk menikah lagi.”

“Maafin ucapan Mama, ya…,” ujar Dewa.

Flora mengubah posisinya menjadi duduk menghadap Dewa. Matanya yang masih basah dengan air mata yang berlinang, menatap lekat wajah tampan suaminya.

“Mas… kamu… apa kamu ingin memaduku?” tanya Flora sembari menatap kedua mata Dewa secara bergantian.

Dewa menggeleng dengan cepat. “Enggak, Sayang! Mana mungkin aku tega melakukan hal itu ke kamu? Aku sangat menyayangi kamu dan gak akan membagi perasaan aku kepada siapapun.”

“Tapi Mas... jika memang itu yang terbaik untuk kamu dan keluarga kamu, maka aku akan berusaha untuk ikhlas,” lirih Flora sembari meneteskan air matanya.

“Apa maksud kamu bicara seperti itu, Sayang? Apa kamu mau kita berpisah? Atau….”

Belum sempat Dewa menyelesaikan ucapannya, Flora segera memotong. “Aku akan rela membagi suamiku dengan perempuan lain. Aku pasrah, jika memang takdirnya aku harus dimadu.”

Meskipun dadanya terasa sesak dan perih saat mengucapkan kalimat itu, namun Flora tidak mau egois dan tetap memikirkan keluarga suaminya.

“Enggak, Flora! Kamu kenapa sih, kok malah mau mengorbankan perasaan kamu demi keegoisan Mama?”

“Aku hanya sadar diri, Mas. Benar kata Mama, apa yang bisa kamu andalkan dari aku? Bahkan... aku memberikan kebahagian untuk kamu dan mama saja, aku gak bisa….”

“Tidak! Aku tidak mau!” tolak Dewa.

“Kamu bisa bicara tidak sekarang, itu karena kamu belum pernah bertemu dengan perempuan pilihan mama kan? Temui saja dia dulu, Mas. Kalau dia memang wanita baik-baik dan kamu cocok dengannya, tidak ada salahnya jika kamu menikahinya kan?!”

“Tidak, Flora!” tolak Dewa untuk yang kedua kalinya.

“Aku mohon, Mas….”

Dewa memegang kedua pipi Flora, ia ikut menangis. “Mana mungkin aku bisa bertemu dengan perempuan lain di belakang istri aku sendiri?!”

“Kalau begitu, biarkan aku ikut. Dengan begitu, aku jadi bisa membantu kamu untuk menilai wanita itu.”

Dewa tampak berpikir. Flora pun mengungkapkan isi hatinya selama beberapa hari belakangan ini.

“Aku… aku gak mau disalahkan terus sama Mama. Kalo kamu menolak permintaan mama terus, nanti yang ada mama akan semakin membenci aku….”

Melihat air mata Flora kembali mengalir, Dewa tak kuasa. Ia pun memeluk Flora dengan erat, menyalurkan kekuatannya di sana.

“Baik, mari kita temui wanita itu bersama,” ucap Dewa pada akhirnya.

***

“Bagaimana Dewa, kamu mau kan jika Mama pertemukan dengan anak dari sahabat mama? Mama yakin deh, kamu pasti gak akan nyesel!”

Paginya, saat sarapan, Mama Ratna kembali membahas wanita yang ingin ia pertemukan dengan Dewa. Dewa sebenarnya ingin menolak, namun ia teringat obrolannya dengan Flora semalam.

Dewa menoleh ke arah Flora, dan istrinya tersenyum sembari mengangguk.

“Baik, aku mau ketemu sama perempuan yang Mama maksud. Tapi ..” Dewa menggantung kalimatnya.

“Tapi apa?” tanya Mama Ratna penasaran.

“Tapi aku mau, Flora juga ikut,” jawab Dewa dengan cepat.

Mama Ratna manggut-manggut. “Boleh, kalau memang Flora merasa sudah siap mental untuk bertemu calon madunya, tidak masalah. Justru itu bagus, karena selain Dewa, kamu juga memang harus melakukan pendekatan dengan calon madu kalian.”

“Iya Ma, aku harap, calon adik madu aku itu adalah calon istri yang baik untuk Mas Dewa,” ujar Flora dengan kebesaran hatinya.

“Pasti dong, Flo. Mama gak akan main-main memilihkan calon istri untuk Dewa. Karena dari dulu, Mama memang sudah berniat menjodohkan Dewa dengan dia. Tapi, Dewa nya aja yang ngeyel dan malah memilih kamu sebagai istri.”

Tanpa rasa bersalah, Mama Ratna berbicara seperti itu dengan santainya. Flora yang mendengar penuturan Mama Ratna, hanya tersenyum kaku tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Bab terkait

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Apapun Akan Aku Lakukan Untuk Suamiku!

    Setelah pembicaraan pagi tadi, mereka setuju untuk melakukan pertemuan malam ini. Mama Ratna sudah mengabari sahabatnya dan mengajaknya ketemuan di sebuah restoran mewah. Flora dan Dewa pun sedang bersiap.“Dewa .. Flora .. ayo cepat! Mama tidak enak jika sahabat Mama menunggu kita terlalu lama!” teriak Mama Ratna dari luar kamar.“IYA, MA!” sahut Dewa dan Flora yang baru saja keluar dari kamar mereka.Mereka melakukan perjalanan dalam diam. Ekspresi Dewa terlihat sangat dingin, sedangkan Flora sangat gugup sekarang. Berbeda dari keduanya, Mama Ratna justru tampak senang. Ia seperti sudah menantikan momen ini sejak lama.Perasaan Flora campur aduk. Sebenarnya ia tidak siap untuk bertemu dengan calon madu nya. Ia juga khawatir, jika nanti mama mertuanya akan mempermalukannya di depan calon istri Dewa.Namun saat ia menatap wajah Dewa, kekhawatiran-kekhawatiran itu langsung hilang seketika.Ia tidak peduli dengan dirinya sendiri. Apapun kenyataan yang harus ia hadapi, ia akan tetap kuat

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Mas, aku izinkan kamu menikahi Lintang!

    Setelah selesai makan malam, sebelum pulang, Flora mengajak Lintang untuk mengobrol berdua. Selain ingin melepaskan rindu dengan sahabat lama, Flora juga ingin bertanya sesuatu kepada Lintang.Kini mereka sedang duduk berdua di kursi taman yang berada di luar restoran.“Kamu dan Mas Dewa sudah lama menikah?” tanya Lintang.“Kami sudah berhubungan cukup lama, dan sudah menikah beberapa tahun. Tapi sayangnya, aku melakukan kesalahan besar dan membuat Mas Dewa juga Mama Ratna kecewa,” ucap Flora.“Kesalahan besar? Memang nya kamu melakukan kesalahan apa?” tanya Lintang lagi.“Beberapa hari yang lalu, aku jatuh dari tangga. Saat itu aku lagi hamil besar, gara-gara tragedi itu, aku harus kehilangan bayi dan rahim aku, Lin.” Flora bercerita sembari menangis.Melihat Flora yang menangis, Lintang menunjukan simpatinya. Ia memeluk tubuh Flora sembari mengelus-elus punggungnya dengan lembut.“Aku turut prihatin dengan musibah yang menimpa kamu, Flo. Kamu yang kuat ya! Kamu adalah perempuan yang

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Kamu mau kan menjadi istri kedua Mas Dewa?!

    Beberapa hari setelah pertemuannya dengan Lintang, Flora dan sahabatnya itu selalu berkomunikasi dengan intens.Lintang yang menunjukkan kepedulian dan simpatinya kepada Flora, membuat Flora semakin merasa yakin bahwa ia ingin menjodohkan sahabatnya dengan Dewa.Lintang seringkali main ke rumah Mama Ratna, alih-alih untuk menemui Flora, padahal sebenarnya ingin bertemu dengan Dewa juga.Di samping Flora yang selalu membujuk Dewa, Mama Ratna juga menyampaikan niatnya untuk menikahkan Lintang dengan putra kesayangannya.Saat Lintang baru saja keluar dari toilet, Mama Ratna langsung menghampirinya.“Lintang, Tante tahu betul dulu, kamu dan Dewa itu saling menyayangi satu sama lain. Sekarang kalian sudah sama-sama Dewasa, kalian kelihatan sangat cocok loh! Kamu pasti mau kan jadi istri Dewa?” ucap Mama Ratna terang-terangan.“Aku memang mencintai Mas Dewa. Tapi Tan, Mas Dewa sudah menikah dengan Flora. Mana mungkin aku menjadi yang kedua?!”“Kalau kamu mau, menjadi yang pertama atau yang

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Papa Tidak Setuju Kamu Menjadi Istri Kedua!

    "Ma.. Pa.. ada hal penting yang aku mau omongin sama Mama dan Papa!" teriak Flora sembari berjalan memasuki rumah."Ada apa sayang? Kenapa kamu harus berteriak-teriak seperti itu?!" ucap Pak Bagas, papa Lintang."Iya, apa yang mau kamu bicarakan, Lin? Kok keliatannya semangat banget. Ayo sini duduk, Nak!" ujar Bu Wanda sembari menepuk ruang kosong di sebelahnya.Lintang yang baru saja sampai rumah, langsung mengabarkan kepada orang tuanya tentang hari pernikahannya dengan Dewa."Aku dan Mas Dewa sebentar lagi akan menikah, Ma.. Pa... Aku benar-benar senang dan gak sabar menunggu hari bahagia itu!" serunya dengan senyuman yang lebar.Mendengar kabar pernikahan Dewa dan Lintang, kedua orang tua Lintang tentu merasa terkejut karena mereka sama-sama tahu bahwa Dewa telah beristri."Yang benar saja kamu Lintang! Dewa itu kan sudah menikah dengan sahabat kamu," ucap Bu Wanda."Iya Ma, aku serius. Meskipun Mas Dewa sudah menikah dengan Flora, tapi aku tidak masalah kok jika harus menjadi ist

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Tidak Sepantasnya Aku Cemburu..

    "Aku yang meminta Lintang untuk menikah dengan Mas Dewa. Jadi, aku mohon kepada Om dan Tante supaya memberikan izin dan restu untuk Mas Dewa menikahi Lintang," ujar Flora.Sekarang, Flora, Dewa dan Mama Ratna sedang berada di rumah Lintang tengah berbicara dengan kedua orang tua Lintang."Saya juga sangat berharap, Jeng Wanda dan Pak Bagas mau merestui mereka berdua. Lagipula kan Nak Lintang juga mencintai Dewa. Saya berjanji akan memastikan Nak Lintang hidup bahagia dengan anak saya," ujar Mama Ratna"Kalian kemari dan bicara seperti itu, sama saja seperti merendahkan saya!" ucap Pak Bagas."Lintang berasal dari keluarga terhormat, masa iya saya mau menikahkan anak saya dengan pria yang sudah beristri?!" sambungnya.Flora menyentuh tangan Dewa yang sedari tadi hanya diam. Ia menatap mata suaminya dengan lekat."Mas .. aku mohon, bicara lah dengan orang tua Lintang!" pintanya.Dewa menghela nafasnya, demi kebaikan rumah tangganya dengan Flora, ia pun akhirnya angkat suara."Om, saya m

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Lintang Sakit Hati

    Setelah selesai ijab qobul tersebut, Dewa mengedarkan pandangannya mencari wanita satu-satunya yang ia cintai.Di barisan ketiga, Flora terlihat menatapnya dengan senyuman manis. Dewa membalas senyuman istri pertamanya, kemudian ia segera beranjak hendak menghampiri tambatan hatinya itu.Namun, saat ia ingin pergi meninggalkan meja akad, Lintang menahan lengannya."Mas Dewa mau kemana?" tanya Lintang yang kemudian menoleh ke arah Flora yang sedang menunggu suaminya."Mau nyamperin Flora ya?" imbuhnya."Ya, aku mau nemenin Flora. Dia pasti lagi sedih sekarang," jawab Dewa dengan raut wajah yang dingin, kemudian meninggalkan Lintang begitu saja.Melihat sikap Dewa yang lebih mementingkan Flora di bandingkan dirinya, Lintang mendengus kesal."Mas Dewa benar-benar keterlaluan! Baru saja kita sah menjadi suami-istri, bukannya dia nemenin aku dan bikin aku senang. Dia malah nyamperin Flora!" "Flora, kamu baik-baik saja kan?" Saat sampai di kursi istrinya pertamanya, Dewa langsung memastik

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Malam Pertama Dewa & Lintang

    Flora membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Hari sudah semakin malam, namun matanya tidak bisa terpejam.Biasanya ia selalu tidur berdua dengan Dewa di kamarnya yang hangat.Namun kali ini, ia justru tidur sendiri di dalam kamar yang terasa begitu dingin tanpa belaian dan pelukan dari suaminya.Pikiran Flora tidak bisa berhenti menerka-nerka apa yang sedang terjadi malam ini."Malam ini adalah malam pertama bagi Mas Dewa dan Lintang. Sekarang, apakah mereka sedang melakukan kewajiban mereka selayaknya suami dan istri?!" Flora bergumam, air matanya lolos begitu saja dari mata indahnya membahasi pipi.Dada Flora terasa sesak membayangkan suaminya menggauli sahabatnya sendiri. Meskipun berusaha untuk ikhlas menerima kenyataan bahwa ia sudah di madu, namun jika membayangkan suaminya merajut cinta di atas ranjang dengan wanita lain, Flora masih belum bisa terima."Enggak, Flora! Kamu yang sudah memaksa Mas Dewa dan Lintang untuk menikah. Jadi, seharusnya kamu juga bisa menerima jika merek

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Harus Kehilangan Bayi & Rahim

    Darah mengalir deras dari pangkal paha Flora. Wanita itu terus meringis kesakitan. Kepalanya terasa berputar, dan dunianya seolah runtuh.“T-tolong… bayiku…,” suara lirih Flora terucap sambil memegangi perutnya yang terasa perih.Flora baru saja terjatuh dari lantai dua saat mendorong keranjang yang berisi pakaian kotor dan sprei nya. Wanita yang tengah hamil tua itu terlalu keras kepala dan merasa mampu mengatasi semuanya sendiri, sampai semua itu berakibat fatal untuk nyawa jabang bayi dan dirinya sendiri.Mama Ratna, ibu mertua Flora yang panik melihat apa yang terjadi dengan menantu nya, langsung menelepon ambulans dan anaknya. Tidak sampai sepuluh menit, ambulans datang dan segera membawa Flora. Walaupun sudah melakukan pertolongan pertama, tetap rasa perih yang Flora rasakan tidak berkurang.“Kamu harus kuat sayang!” ucap Mama Ratna yang berjalan di sebelah brankar Flora dengan raut wajah penuh kegelisahan.Ketika sampai di IGD, Mama Ratna dilarang untuk ikut masuk. “Mohon tun

Bab terbaru

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Malam Pertama Dewa & Lintang

    Flora membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Hari sudah semakin malam, namun matanya tidak bisa terpejam.Biasanya ia selalu tidur berdua dengan Dewa di kamarnya yang hangat.Namun kali ini, ia justru tidur sendiri di dalam kamar yang terasa begitu dingin tanpa belaian dan pelukan dari suaminya.Pikiran Flora tidak bisa berhenti menerka-nerka apa yang sedang terjadi malam ini."Malam ini adalah malam pertama bagi Mas Dewa dan Lintang. Sekarang, apakah mereka sedang melakukan kewajiban mereka selayaknya suami dan istri?!" Flora bergumam, air matanya lolos begitu saja dari mata indahnya membahasi pipi.Dada Flora terasa sesak membayangkan suaminya menggauli sahabatnya sendiri. Meskipun berusaha untuk ikhlas menerima kenyataan bahwa ia sudah di madu, namun jika membayangkan suaminya merajut cinta di atas ranjang dengan wanita lain, Flora masih belum bisa terima."Enggak, Flora! Kamu yang sudah memaksa Mas Dewa dan Lintang untuk menikah. Jadi, seharusnya kamu juga bisa menerima jika merek

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Lintang Sakit Hati

    Setelah selesai ijab qobul tersebut, Dewa mengedarkan pandangannya mencari wanita satu-satunya yang ia cintai.Di barisan ketiga, Flora terlihat menatapnya dengan senyuman manis. Dewa membalas senyuman istri pertamanya, kemudian ia segera beranjak hendak menghampiri tambatan hatinya itu.Namun, saat ia ingin pergi meninggalkan meja akad, Lintang menahan lengannya."Mas Dewa mau kemana?" tanya Lintang yang kemudian menoleh ke arah Flora yang sedang menunggu suaminya."Mau nyamperin Flora ya?" imbuhnya."Ya, aku mau nemenin Flora. Dia pasti lagi sedih sekarang," jawab Dewa dengan raut wajah yang dingin, kemudian meninggalkan Lintang begitu saja.Melihat sikap Dewa yang lebih mementingkan Flora di bandingkan dirinya, Lintang mendengus kesal."Mas Dewa benar-benar keterlaluan! Baru saja kita sah menjadi suami-istri, bukannya dia nemenin aku dan bikin aku senang. Dia malah nyamperin Flora!" "Flora, kamu baik-baik saja kan?" Saat sampai di kursi istrinya pertamanya, Dewa langsung memastik

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Tidak Sepantasnya Aku Cemburu..

    "Aku yang meminta Lintang untuk menikah dengan Mas Dewa. Jadi, aku mohon kepada Om dan Tante supaya memberikan izin dan restu untuk Mas Dewa menikahi Lintang," ujar Flora.Sekarang, Flora, Dewa dan Mama Ratna sedang berada di rumah Lintang tengah berbicara dengan kedua orang tua Lintang."Saya juga sangat berharap, Jeng Wanda dan Pak Bagas mau merestui mereka berdua. Lagipula kan Nak Lintang juga mencintai Dewa. Saya berjanji akan memastikan Nak Lintang hidup bahagia dengan anak saya," ujar Mama Ratna"Kalian kemari dan bicara seperti itu, sama saja seperti merendahkan saya!" ucap Pak Bagas."Lintang berasal dari keluarga terhormat, masa iya saya mau menikahkan anak saya dengan pria yang sudah beristri?!" sambungnya.Flora menyentuh tangan Dewa yang sedari tadi hanya diam. Ia menatap mata suaminya dengan lekat."Mas .. aku mohon, bicara lah dengan orang tua Lintang!" pintanya.Dewa menghela nafasnya, demi kebaikan rumah tangganya dengan Flora, ia pun akhirnya angkat suara."Om, saya m

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Papa Tidak Setuju Kamu Menjadi Istri Kedua!

    "Ma.. Pa.. ada hal penting yang aku mau omongin sama Mama dan Papa!" teriak Flora sembari berjalan memasuki rumah."Ada apa sayang? Kenapa kamu harus berteriak-teriak seperti itu?!" ucap Pak Bagas, papa Lintang."Iya, apa yang mau kamu bicarakan, Lin? Kok keliatannya semangat banget. Ayo sini duduk, Nak!" ujar Bu Wanda sembari menepuk ruang kosong di sebelahnya.Lintang yang baru saja sampai rumah, langsung mengabarkan kepada orang tuanya tentang hari pernikahannya dengan Dewa."Aku dan Mas Dewa sebentar lagi akan menikah, Ma.. Pa... Aku benar-benar senang dan gak sabar menunggu hari bahagia itu!" serunya dengan senyuman yang lebar.Mendengar kabar pernikahan Dewa dan Lintang, kedua orang tua Lintang tentu merasa terkejut karena mereka sama-sama tahu bahwa Dewa telah beristri."Yang benar saja kamu Lintang! Dewa itu kan sudah menikah dengan sahabat kamu," ucap Bu Wanda."Iya Ma, aku serius. Meskipun Mas Dewa sudah menikah dengan Flora, tapi aku tidak masalah kok jika harus menjadi ist

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Kamu mau kan menjadi istri kedua Mas Dewa?!

    Beberapa hari setelah pertemuannya dengan Lintang, Flora dan sahabatnya itu selalu berkomunikasi dengan intens.Lintang yang menunjukkan kepedulian dan simpatinya kepada Flora, membuat Flora semakin merasa yakin bahwa ia ingin menjodohkan sahabatnya dengan Dewa.Lintang seringkali main ke rumah Mama Ratna, alih-alih untuk menemui Flora, padahal sebenarnya ingin bertemu dengan Dewa juga.Di samping Flora yang selalu membujuk Dewa, Mama Ratna juga menyampaikan niatnya untuk menikahkan Lintang dengan putra kesayangannya.Saat Lintang baru saja keluar dari toilet, Mama Ratna langsung menghampirinya.“Lintang, Tante tahu betul dulu, kamu dan Dewa itu saling menyayangi satu sama lain. Sekarang kalian sudah sama-sama Dewasa, kalian kelihatan sangat cocok loh! Kamu pasti mau kan jadi istri Dewa?” ucap Mama Ratna terang-terangan.“Aku memang mencintai Mas Dewa. Tapi Tan, Mas Dewa sudah menikah dengan Flora. Mana mungkin aku menjadi yang kedua?!”“Kalau kamu mau, menjadi yang pertama atau yang

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Mas, aku izinkan kamu menikahi Lintang!

    Setelah selesai makan malam, sebelum pulang, Flora mengajak Lintang untuk mengobrol berdua. Selain ingin melepaskan rindu dengan sahabat lama, Flora juga ingin bertanya sesuatu kepada Lintang.Kini mereka sedang duduk berdua di kursi taman yang berada di luar restoran.“Kamu dan Mas Dewa sudah lama menikah?” tanya Lintang.“Kami sudah berhubungan cukup lama, dan sudah menikah beberapa tahun. Tapi sayangnya, aku melakukan kesalahan besar dan membuat Mas Dewa juga Mama Ratna kecewa,” ucap Flora.“Kesalahan besar? Memang nya kamu melakukan kesalahan apa?” tanya Lintang lagi.“Beberapa hari yang lalu, aku jatuh dari tangga. Saat itu aku lagi hamil besar, gara-gara tragedi itu, aku harus kehilangan bayi dan rahim aku, Lin.” Flora bercerita sembari menangis.Melihat Flora yang menangis, Lintang menunjukan simpatinya. Ia memeluk tubuh Flora sembari mengelus-elus punggungnya dengan lembut.“Aku turut prihatin dengan musibah yang menimpa kamu, Flo. Kamu yang kuat ya! Kamu adalah perempuan yang

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Apapun Akan Aku Lakukan Untuk Suamiku!

    Setelah pembicaraan pagi tadi, mereka setuju untuk melakukan pertemuan malam ini. Mama Ratna sudah mengabari sahabatnya dan mengajaknya ketemuan di sebuah restoran mewah. Flora dan Dewa pun sedang bersiap.“Dewa .. Flora .. ayo cepat! Mama tidak enak jika sahabat Mama menunggu kita terlalu lama!” teriak Mama Ratna dari luar kamar.“IYA, MA!” sahut Dewa dan Flora yang baru saja keluar dari kamar mereka.Mereka melakukan perjalanan dalam diam. Ekspresi Dewa terlihat sangat dingin, sedangkan Flora sangat gugup sekarang. Berbeda dari keduanya, Mama Ratna justru tampak senang. Ia seperti sudah menantikan momen ini sejak lama.Perasaan Flora campur aduk. Sebenarnya ia tidak siap untuk bertemu dengan calon madu nya. Ia juga khawatir, jika nanti mama mertuanya akan mempermalukannya di depan calon istri Dewa.Namun saat ia menatap wajah Dewa, kekhawatiran-kekhawatiran itu langsung hilang seketika.Ia tidak peduli dengan dirinya sendiri. Apapun kenyataan yang harus ia hadapi, ia akan tetap kuat

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Di Madu?

    Dimadu katanya?Flora merasa hatinya sudah ditusuk berkali-kali. Karena tidak tahan mendengar ucapan pedas itu terlalu lama, Flora memutuskan untuk pergi ke kamar.“Aku masuk dulu, Mas,” ucap Flora sambil berdiri. “Mas bisa lanjutkan obrolannya dengan Mama.”“Flora! Sayang!” Flora mendengar Dewa memanggilnya, tapi ia tidak berbalik dan terus saja melangkah. “Mama benar-benar sangat keterlaluan! Mama bicara seperti itu sama sekali tidak memikirkan perasaan Flora!” Flora tahu kalau Dewa kemudian menyusul langkahnya. Ia hanya bisa menangis di dalam kamar, meluapkan semua kesedihannya di atas kasur. Dadanya begitu sangat sesak, tidak terima jika ia harus dimadu atau diceraikan.Dewa menghampirinya dan mengelus-elus punggung Flora. “Kamu yang sabar ya, Flo. Tidak usah masukan ke hati ucapan Mama.”Flora tidak menjawab.“Saat ini, Mama mungkin sedang kesal saja karena sebuah tragedi yang menimpa kita,” ujar Dewa.Mendengar ucapan Dewa, Flora pun berucap, “Aku tau aku ini bukan istri yang

  • SAHABATKU JADI MADU SUAMIKU   Harus Kehilangan Bayi & Rahim

    Darah mengalir deras dari pangkal paha Flora. Wanita itu terus meringis kesakitan. Kepalanya terasa berputar, dan dunianya seolah runtuh.“T-tolong… bayiku…,” suara lirih Flora terucap sambil memegangi perutnya yang terasa perih.Flora baru saja terjatuh dari lantai dua saat mendorong keranjang yang berisi pakaian kotor dan sprei nya. Wanita yang tengah hamil tua itu terlalu keras kepala dan merasa mampu mengatasi semuanya sendiri, sampai semua itu berakibat fatal untuk nyawa jabang bayi dan dirinya sendiri.Mama Ratna, ibu mertua Flora yang panik melihat apa yang terjadi dengan menantu nya, langsung menelepon ambulans dan anaknya. Tidak sampai sepuluh menit, ambulans datang dan segera membawa Flora. Walaupun sudah melakukan pertolongan pertama, tetap rasa perih yang Flora rasakan tidak berkurang.“Kamu harus kuat sayang!” ucap Mama Ratna yang berjalan di sebelah brankar Flora dengan raut wajah penuh kegelisahan.Ketika sampai di IGD, Mama Ratna dilarang untuk ikut masuk. “Mohon tun

DMCA.com Protection Status