Share

Hadiah

Ketika Gifar membuka pesan yang Aldo kirim, keningnya langsung mengernyit. Ia sempat bertanya-tanya, tetapi rasa penasaran itu seketika sirna saat video itu mulai diputar.

“Khumaira sama temannya Mas Haikal lagi? Katanya nggak punya hubungan apa-apa, tapi ini apa? Dasar semua munafik!”

Ponsel yang ada di genggamannya langsung dilempar ke atas kasur. Ia yang sedang menyesali perbuatannya menjadi bertambah tak karuan. Antara penyesalan dan prasangka buruk berbaur dan membuat banyaknya pikiran.

“Apa Khumaira sudah melupakanku dengan begitu gampang? Padahal kami belum resmi bercerai, kenapa dia sudah dekat-dekat sama laki-laki lain? Apa pun alasannya, Khumaira seharusnya tak seperti ini. Dia nggak boleh bahagia dengan lelaki lain secepat ini. Aku masih sangat mengharapkannya! Kenapa kamu bisa tersenyum di depan lelaki lain, Khuma!”

Gifar duduk di tepi ranjang. Wajahnya kusut dan tampak pucat. Rambutnya berantakan. Penampilannya sangat tidak terurus. Bahkan matanya tampak sangat kelelahan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status