Share

Bab 17 Mobil Baru

"Aku benci Mama, aku mau ikut papa saja. Mama jahat, mama kejam!"

Tubuhku merosot di depan pintu kamar putriku. Buliran kristal jatuh membasahi pipi. Tidak ada yang sanggup aku lakukan untuk saat ini, kecuali hanya memukul-mukul daun pintu, berharap agar anak itu keluar lalu meminta maaf padaku.

Sakit sekali. Kata-kata Melisa barusan seperti sebuah godam yang menghantam ulu hati. Aku bisa berdiri tegar ketika Mas Gandhi menyakiti hati ini dengan pengkhianatan yang ia lakukan, tetapi hati ini tidak bisa menahan sakitnya mendapat bentakan dari darah daging yang aku besarkan.

Melisa ... kenapa anak itu ikut-ikutan menyakiti

hatiku? Padahal ia lah satu-satunya alasan untukku kuat dan tetap bertahan.

Hampir setengah bulan ia menjalani hari tanpa sosok seorang ayah, hatinya jadi membatu. Bagaimana jika selamanya? Sudah menjadi hal yang lumrah jika seorang anak perempuan lebih lengket kepada ayahnya, dan hal itu terjadi pada Melisa.

Ya Tuhan, apa salahku, kenapa putri yang aku didik sejak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Lely Marlina
up nya lama kali smpai lupa alurnya
goodnovel comment avatar
Yuni Erna
Up yang rutin kak , lam banget nungguin ny
goodnovel comment avatar
Bunda Melly
wanita Mandiri GK perlu suami penghianat.tinggalkan dan buktikan kl Bisa bahagia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status